Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh kelompok 1
Adisty anggraini putri b.gobel
Lestari
Hijriah
Afra fatinah
Fajri L
1. KONDISI PENDIDIKAN INDONESIA PADA ZAMAN
KERAJAAN

1. Pada zaman kerajaaan


Menterjemahkan buku-buku agama Budha, menterjemahkan
buku-buku lain ke bahasa Jawa kuno seperti Ramayana. dan
perguruan tinggi di masa kerajaan Mataram kuno sudah meliputi
Fakultas Agama, Fakultas Sastra, Fakultas Bangunan atau Teknik
Bangunan. Selain kerajaan Mataram, juga ada kerajaan Hindu-
Buddha dan kerajaan Islam.
2. KONDISI PENDIDIKAN NASIONAL ZAMAN KOLONIAL,
PERGERAKAN KEMERDEKAAN DAN PENJAJAHAN JEPANG

a. Kondisi Pendidikan pada zaman Portugis.


• Waktu orang-orang Portugis datang ke Indonesia, mereka dibarengi oleh missionaris,
yang diberi tugas untuk menyebarkan agama Khatolik di kalangan penduduk Indonesia.
Seorang di antaranya adalah Franciscus Xaverius, berpendapat bahwa untuk
memperluas penyebaran agama Khatolik itu perlu sekali didirikan sekolah-sekolah.
• Pada tahun 1536 didirikan sebuah seminarie di Ternate, yang merupakan sekolah
agama bagi anak-anak orang terkemuka. Selain pelajaran agama diberikan juga
pelajaran membaca, menulis dan berhitung. Di Solor juga didirikan semacam seminarie
dan mempunyai ±50 orang murid, di sekolah ini juga diajarkan bahasa Latin. Pada
tahun 1546 di Ambon sudah ada tujuh kampung yang penduduknya beragama Khatolik,
ternyata di sana juga diselenggarakan pengajaran untuk rakyat umum.
• Karena sering timbul pemberontakan, maka pada akhir abad-16 habislah kekuasaan
Portugis di Indonesia. Ini berarti habis pula riwayat missi Khatolik di Maluku.
b. Kondisi pendidikan pada zaman belanda
• Sekolah Kelas Dua untuk anak rakyat biasa. Lama pendidikan 3 tahun,
pelajaran yang diberikan ialah berhitung, menulis dan membaca.
• Sekolah Kelas Satu untuk anak pegawai pemerintahan Hindia Belanda.
Lama
• pendidikan pada mulanya 4 tahun, kemudian dijadikan 5 tahun dan
akhirnya 7 tahun. Pelajaran yang diberikan ialah ilmu bumi, sejarah, ilmu
hayat, menggambar dan ilmu mengukur tanah. Pelajaran diberikan dalam
bahasa Melayu dan Belanda. Sekolah inil kemudian menjadi HIS (Hollands
Inlandse School) yang menghasilkan pegawai-pegawai untuk
pemerintahan kolonial.
• Budi utomo

Diketuai oleh dr. Wahidin sudirohusodo mendirikan sekolah-sekolah untuk menghidupkan rasa
kebanggan dan kecintaan terhadap kebudayaan sendiri, memelihara bahasa sendiiri dan
menjaga kesusasteraan bahasa sendiri

• Muhammadiyah

Sekolah Muhammadiyah pertama didirikan tahun 1911, satu tahun sebelum Muhammadiyah
berdiri. Dalam perkembangan kemudian, sekolah ini menjadi Volksschool (Sekolah Rakyat) tiga
tahun. Sebagai pendiri, K.H. Achmad Dahlan telah aktif memberikan pendidikan tentang agama
dan pengetahuan lainnya kepada penduduk di sekitar kampungnya. Dasar dari Muhammadiyah
adalah pembaharuan di bidang agama yang pada hakikatnya mengikuti gerak hidup zaman dan
mengeluarkan golongan Islam dari isolasi sekaligus secara positif bergerak di bidang sosial dan
pendidikan.
• Pendidikan ma’arif
Basis pendidikan Ma’arif pada dasarnya adalah pesantren Muhammadiyah
yang lebih agresif sistematis dalam mengembangkan sistem pendidikan
sekolahnya dengan menerapkan manajemen modern.
• Taman Siswa
Didirikannya Taman Siswa pada tahun 1922, mempunyai senjata
ampuh yang terkenal dengan istilah “Non-Cooperation” dan “self-
help” atau Zelf- bedruipings Systeem”.taman siswa ini didirikan oleh ki hajar
dewantara 
3. KONDISI PENDIDIKAN NASIONAL ZAMAN KEMERDEKAAN,
ORDE BARU SAMPAI REFORMASI
 

1. Periode 1945-1950

·  Pendidikan rendah (SR) selama enam tahun

·  Pendidikan menengah umum terdiri atas Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA) lamanya masing-masing 3 tahun

·  Pendidikan kejuruan. Kejuruan Tingkat Pertama terdiri atas; Sekolah Menengah
Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST), Sekolah Teknik Pertama (STP),
Sekolah Kepandaian Pertama (SKP), Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Guru Darurat
untuk kewajiban Belajar (KPKPKB). Sementara Kejuruan Tingkat Menengah
terdiri atas; Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA), Sekolah Pendidikan Masyarakat (SPM), Sekolah Menengah Kehakiman
Atas (SMKA), Sekolah Guru A (SGA), Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak
(SGTK), Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP), Sekolah Guru Pendidikan
Jasmani (SGPD)

·  Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi terdiri atas Universitas,
 konservatori/Karawitan, Kursus B-1, dan ASRI. 
 
2. Periode 1950-1975

 Pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar. Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Sekolah Dasar (SD)
 Pendidikan Menengah Umum. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA)
  Pendidikan Kejuruan. Tingkat pertama; SMEP, SKP, ST, SGB, KPKPKB, da
tingkat Menengah, SMEA, SGA, SKMA, SGKP, SPMA, SPM, STM, dan SPIK
 Pendidikan Tinggi. Universitas, Institut Teknologi, Institut Pertanian, Institut
Keguruan, Sekolah Tinggi dan Akademi.
• 3. Periode 1978-sekarang
 · Pendidikan pra sekolah (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
 · Pendidikan dasar
 · Sekolah Menengah Umum, SMP (SLTP), dan SMA (SLTA/SMU)
 · Pendidikan Menengah Kejuruan, Tingkat Pertama; ST.SKKP. Tingkat Atas terdiri
atas; Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 · Pendidikan Tinggi. Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Diploma, dan
Politeknik.
KESIMPULAN
1. Pendidikan Indonesia di masa kerajaan terbagi atas dua yaitu kerajaan Hin
du- Buddha dan kerajaan Islam

2. Pendidikan Indonesia di masa penjajahan bangsa barat 350 tahun lalu di
mulai pada masa

pemerintahan Belanda

3. Pendidikan di Indonesia zaman penjajahan Jepang

4. Pendidikan Indonesia pada zaman kemerdekaan terdiri atas 3 periode yaitu; 
periode 1945-1950, periode 1950-1975 dan periode 1978 sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai