Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAMBU CENDANI DAN COPPER SLAG


TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN LENTUR BETON

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Willy Kosim; 325160025; 2016
Jayadi Putra; 325160116; 2016
Filemon Arman; 325150052; 2015

UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2018

i
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan :Pegaruh penggunaan bambu
cendani terhadap
kekuatan tekan dan lentur beton
2. Bidang Kegiatan :PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :Willy Kosim
b. NIM :325160025
c. Jurusan : Teknik Sipil
d. Universitas/Institut/Politekni :Universitas Tarumanagara
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP :Jl. Jelambar Barat Gg Y1 No. 52
/ 082298820228
f. Email :willykosim@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :3orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Widodo Kushartomo, M.Si.
,S.Si.
b. NIDN : 0309126902
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP :Banjar Wijaya B55 No.21,
Tangerang/ 08159550559
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti :Rp 12.150.000,00
b. Sumber Lain (sebutkan…) :Rp -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Jakarta, 14 Desember 2018


Menyetejui KetuaPelaksana Kegiatan,
Ketua Program Studi Sarjana Teknik sipil,

Dr. Widodo Kushartomo, S.Si., M.Si. (Willy Kosim)


NIK:10393041 NIM: 325160025

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


Dan Alumni

Dr. Adianto, M.Sc. Dr. Widodo Kushartomo, S.Si., M.Si.


NIDN:10394037 NIDN:0309126902

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 2
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................................. 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .......................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................
Lampiran 1 Biodata Ketua,Anggota dan Dosen Pendamping ..................... 11
Lampiran 1.1 Biodata Ketua ........................................................................ 11
Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1 ................................................................. 11
Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2 ................................................................. 11
Lampiran 1.4 Biodata Dosen Pendamping................................................... 11
Lampiran 2 ................................................................................................... 15
Lampiran 3 ................................................................................................... 16
Lampiran 4 ................................................................................................... 17

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton merupakan bahan konstruksi yang paling banyak dipakai di Indonesia,
namun bahan penyusunyang pakai semakin terbatas. Beton memiliki keunggulan
yaitu memiliki kekuatan tekan yang tinggi, namun beton juga memiliki
kekurangan yaitu kuat tarik. Untuk memperbaiki sifat-sifat beton salah satunya
adalah penambahan serat yang diharapkan dapat meningkatkan kuat tarik
beton(Yuli, 2016). Sifat mekanik yang dapat diperbaiki dengan serat adalah
daktilitas, serapan energi, ketahanan kejut, kapasitas lentur dan geser, ketahanan
leleh (fatique) dan sebagainya (Edwar, 2016).
Jenis serat yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki sifat mekanis beton
antara lain adalah serat baja (steel fibre), serat kaca (glass fiber), serat
polypropylene (sejenis plastik mutu tinggi), karbon (carbon) serta serat alami
yang berasal dari bahan alami (natural fibre), seperti ijuk, sabut kelapa, serat goni,
serat bambu, dan lainnya (Zuraidah, 2009).Perbedaan karakteristik serat dalam
campuran beton tentu menimbulkan perilaku yang beragam..Salah satu penelitian
yang membuktikan pengaruh serat terhadap beton adalah penelitian Yohanes
(2004) yang meneliti penggunaan serat nilon terhadap kuat tekan beton ( 30 Mpa)
dan kuat lentur beton dengan grafik sebagai berikut :

Gambar 1 Hubungan Penambahan Kadar Serat Nylon dengan Kuat Tekan Beton
(Yohanes, 2014)

Gambar 2 Hubungan Penambahan Kadar Serat Nylon dengan Kuat Lentur Beton
(Yohanes, 2014)

i
2

Berdasarkan penelitian tersebut, penambahan serat meningkatkan kuat tekan beton


dengan kuat lentur beton pada kadar serat tertentu. Selain nilon, masih banyak
serat lain yang dapat digunakan, salah satunya adalah serat bambu karena bambu
memiliki kuat tarik yang tinggi, ringan, cepat dalam pengerjaan, tumbuh relatif
cepat dan mudah tumbuh di negara kita (Yuli, 2016). Kekuatan tarik dari bambu
sudah pernah disebutkan bahwa bambu mempunyai kekuatan tarik dua kali lebih
besar dibandingkan dengan kayu. Selain itu, penambahan serat alami (natural
fiber), khususnya serat bambu menjadi pilihan karena merupakan produk hasil
alam yang mudah dibudidayakan(Edwar, 2016). Dalam penelitian ini, serat yang
digunakan adalah serat bambu cendani, karena bambu cendani tumbuh di daerah
Jawa, sehingga sangat mudah untuk didapatkan dan tidak memerlukan biaya yang
besar untuk transportasi, serta harga bambu cendani yang cukup murah.
1.2 Tujuan Penelitian
Perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia. Dengan mengingkatnya
pembangunan maka akan semakin banyak kebutuhan beton di masa yang akan
datang. Maka dari itu, perkembangan teknologi beton penting karena munculnya
inovasi rancangan-rancangan baru terkait beton yang dibutuhkan. Beton dengan
serat bambu cendani diharapkan mampu melengkapi kelemahan beton terhadap
tarik.
1.3 Urgensi Penelitian
Beton berserat menjadi riset penelitian beberapa tahun ini, sebelum dipakai serat
alami, terdapat serat sintetis. Serat sintetis menghabiskan biaya besar maka dari
itu, dicari alternatif bahan baku serat dari alam. Pada pembahasan ini, dipakai
bambu cendani sebagai serat karena murah, mempunyai kekuatan tarik yang
tinggi, populasi banyak, mudah diperoleh dan cepat tumbuh.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton Serat
Beton serat dapat didefinisikan sebagai beton yang terbuat dari semen portland
atau bahan pengikat hidrolis lainnya yang ditambah dengan agregat halus dan
kasar, air, dan diperkuat dengan serat (Yohanes, 2004). Interaksi antara serat dan
matrik beton merupakan sifat dasar yang mempengaruhi kinerja dari material
komposit beton serat. Pengetahuan tentang interaksi ini diperlukan untuk
memperkirakan kontribusi serta dan meramalkan perilaku dari komposit.
(Yohanes, 2004).Perilaku retakan matrik dapat dibedakan menjadi perilaku
berikut ini:
a. Pada komposit dengan kadar serat yang rendah, maka komposit akan runtuh
segera setelah terjadi retakan matrik.
b. Pada komposit dengan kadar serat yang sedang, maka setelah terjadi retakan
matrik, kapasitas komposit menerima pembebanan akan turun tetapi komposit
masih dapat menahan beban selama masih di bawah beban puncak. Ketika
matrik retak, beban ditransfer dari komposit ke serat sepanjang permukaan
retakan. Saat deformasi yang terjadi akan meningkat, maka serat tertarik keluar
dari matrik dan mengakibatkan kapasitas komposit menerima pembebanan
3

yang makin lama semakin menurun. Tipe komposit ini tidak mengakibatkan
peningkatan kekuatan tetapi menghasilkan perilaku yang daktail.
c. Pada komposit dengan kadar serat yang tinggi, setelah terjadi retakan matrik,
serat akan mulai menahan peningkatan pembebanan. Jika terdapat cukup serat
sepanjang retakan, maka komposit dapat menerima penambahan beban yang
lebih tinggi dari beban retak (cracking load).
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat
dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton
adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil
dan pasir), semen dan air (SNI 03-2834-2000).
2.2 Copper Slag
Copper slag merupakan limbah peleburan tembaga yang sebagian besar
mengandung oksida besi dan silikat, berbentuk pipih dan runcing (tajam).
Komposisi copper slag antara lain, SiO2 30-36 %, Al2O3 3-6 %, CaO 2-7 %, FeO
45-55 % (Wahyu, 2009). Dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus karena
mempunyai sifat kimia yang stabil dan sifat fisik yang hampir sama dengan pasir.
Keuntungan menggunakan copper slag antara lain, meningkatkan kekuatan beton,
meningkatkan ketahanan sulfat, mengurangi panas hidrasi,
memperkecilporousitas. Kekurangan copper slag antara lain, beton yang
dihasilkan berwarna kehitaman dan terdapat beberapa daerah yang sulit untuk
mendapatkan copper slag. Selain sebagai additive, copper slag juga dapat
digunakan sebagai pengganti agregat halus dan pengganti semen (cementitious).
Penggunaan copper slag sebagai cementitious harus dihaluskan terlebih dahulu
agar memperluas daerah permukaan atau surface area sehinga copper slag
semakin reaktif. Pengaruh copper slag sebagai cementitious antara lain,
meningkatkan workabilitas, lebih halus dan merata pada campuran awal, dan
mengurangi bleeding jika copper slag halus menyerupai semen.

2.3 Bambu Cendani


Pemilihan bambu cendani sebagai bahan bangunan dapat didasarkan pada harga
yang rendah, serta kemudahan untuk memperolehnya. Penggunaan kulit bambu
sebagai bahan serat beton didasarkan pada pertimbangan bahwa kuat tariknya
cukup tinggi, pembuatan dari bahan baku menjadi serat cukup mudah, serta
populasi bambu yang cukup banyak dan tersebar sehingga mudah
diperoleh.(Edwar, 2016). Bambu cendani sebagai salah satu jenis bambu di
Indonesia tepatnya di daerah Jawa Barat, Bambu jenis tersebut juga jarang
dimanfaatkan sebagai bahan pokok bangunan, sehingga harga di pasaran relatih
murah dibanding bambu jenis lain.
Penggunaan bambu sebagai material struktur juga sangat tepat karena bambu
cukup ringan, dan mempunyai elastisitas yang cukup tinggi sehingga bangunan
dan struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gempa. Hal yang
paling istimewa adalah serat bambu mempunyai daktilitas yang tinggi selain
kekuatan yang dapat dipertandingan dengan material lain seperti baja.
Karakteristik mekanik bambu ini menjadikan bambu mempunyai peluang untuk
digunakan sebagai serat pada beton. Mekanisme kerja serat bambu dalam
memperbaiki sifat beton yaitu dengan cara mendekatkan jarak antar serat dalam
4

campuran beton akan membuat beton lebih mampu membatasi ukuran retak dan
mencegah berkembangnya retak. Kerja serat akan lebih efektif bila diletakkan
sejajar dan seragam, tidak tumpang tindih sehingga dapat meningkatkan perilaku
keruntuhan beton. (Junnaidy, 2017).

2.4 Rumus Empiris Kuat Tekan dan Kuat Lentur


1. KuatTekan
Data yang didapatkan melalui percobaan uji kuat tekan betonsetiapsampel yang
berumur 28 hari selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan rumus untuk
mendapatkan hasil kuat tekan sebagai berikut berdasarkan SNI 1974:2011 (yang
merupakanhasilrevisidari SNI 03-1974-1990):
𝑃
𝐹𝑐 = ; Dimana ∶ Fc = Kuat Tekan Beton (Mpa)
𝐴
P = Beban yang diterima benda uji (N)
A = Luas Penampang Benda Uji (mm^2)
Setelah mendapatkanhasilkuattekandariperhitungan,
selanjutnyahasilperhitunganakandisajikandalamtableuntukmengetahuihubunganan
tarajumlahserat bambu yang ditambahkan, dengankuattekanbeton.
2. Kuat Lentur
Data yang didapatkan melalui percobaan uji kuat tarik betonsetiapsampel yang
berumur 28 hariselanjutnya akan dihitung dengan menggunakan rumus untuk
mendapatkan hasil kuat tarik sebagai berikut berdasarkan SNI 03-4431-1997:
𝑃𝑥𝐿
Mr = 𝑏 𝑥 ℎ2
Dimana : Mr = Kuat Tarik Beton (Mpa)
P = Beban yang diterima benda uji (N)
L = Panjang Benda Uji (m)
h = Tinggi Benda Uji (m)
b = Lebar Benda Uji (m)
Setelah mendapatkanhasilkuatTarikdariperhitungan,
selanjutnyahasilperhitunganakandisajikandalamtableuntukmengetahuihubunganan
tarajumlahserat bambu yang ditambahkan dengankuattarikbeton.
3. Tegangan Beton Komposit
Beton harus ditinjau terhadap tegangan yang terjadi selama masa konstruksi atau
pelaksanaan pemasangan dan pengecoran dan saat balok sudah dalam kondisi
komposit.
Tegangan yang terjadi pada penampang komposit
𝑀𝑢∗ 𝑦
σc=- < fc
𝐼𝑝𝑟𝑎
𝑀𝑢∗(𝑑−𝑦)
σs= < fs
𝐼𝑝𝑟𝑎
Dimana : σc = tegangan pada serat beton tertekan (Mpa)
σs = tegangan pada serat tulangan tertarik (Mpa)
Mu= momen eksternal yang terjadi pada penampang(Mpa)
d = tebal efektif balok (mm)
y = tebal area penampang tertekan (mm)
Ipra = momen inersia penampang utuh (mm4 )
fc = tegangan ijin beton = 0,33*f’c (Mpa)
fs = tegangan ijin tulangan = 0,58*fy (Mpa)
5

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, sehingga
pengumpulan data-data yang didapatkan dari hasil pengujian di laboratorium.
Tahapan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Peralatan dan Perlengkapan
Perlengkapan : Peralatan :
a. Semen a. Mesin uji Tekan
b. Pasir b. Mesin uji Lentur
c. Kerikil c. Mixer
d. Kulit bambu d. Over
e. Admixture
2. Pemeriksaan Properti Bahan
a. Waktu ikat semen
b. Berat isi lepas, berat isi padat tusuk, berat isi padat getar, kadar bahan organis,
kadar lumpur, kadar air, analisa saringan, berat jenis agregat halus
c. Berat isi lepas, kadar bahan organis, kadar lumpur, kadar air, analisa saringan,
3. Perencanaan Campuran
Mix 1 Mix 2 Mix 3 Mix 4
Semen 1 1 1 1
Air 0,25 0,25 0,25 0,25
Kerikil 3 3 3 3
Pasir 2 2 2 2
Kulit Bambu 0 0,02 0,04 0,06
Admixture 0,015 0,015 0,015 0,015
4. Benda Uji
Secara umum, terdapat 2 macam jenis benda uji beton yaitu :
a. Balok dengan ukuran 15cm x 15cm x 60cm
b. Silinder dengan ukuran diameter 15cm dan tinggi 30cm
Menurut SNI 03-2493-2011, jumlah benda uji dan jumlah campuran pengujian
tergantung pada kebiasaan dan sifat program pengujian. Tuntunan diberikan
dalam metode pengujian atau spesifikasi untuk benda uji yang dibuat. Biasanya
tiga atau lebih benda uji dicetak untuk masing-masing umur pengujian dan
kondisi pengujian. Maka dari itu, akan dibuat 5 sampel silindris dan 3 sampel
balok untuk masing-masing umur 14 dan 28 hari.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan merendam permukaan beton, hal ini dilakukan
setelah beton mencapai final setting. Pemeliharaan ini dilakukan minimal selama
7 hari. Setelah itu, benda uji siap untuk dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat
lentur.(PB,1989:29)
2

6. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan mesin uji tekan dan mesin uji lentur dengan prosedur
pengujian yang diambil dari SNI.
Langkah – langkah pengujian tekan beton (SNI 1974:2011) :
a. letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris;
b. jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara
2 sampai 4 kg/cm2 per detik;
c. lakukan pembebanan sampai uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum
yang terjadi selama pemeriksaan benda uji;
d. gambar bentuk pecah dan catatlah keadaan benda uji.
Langkah – langkah pengujian lentur beton (SNI 4431:2011) :
a. Hidupkan mesin uji tekan beton.
b. Letakkan benda uji pada tumpuan.
c. Atur pembebanan untuk menghindari terjadi benturan.
d. Atur katup pada kedudukan dan kecepatan pembebanan agar jarum skala
bergerak secara perlahan (kecepatan 8 kg/cm2 – 10 kg/cm2 per menit).
e. Kurangi kecepatan pembebanan menjelang patahnya beton sehingga tidak
terjadi kejut.
f. Hentikan pembebanan dan catat beban maksimum yanfgmenyebabkan
patahnya benda uji.
g. Ambil benda uji yang telah selesai diuji dengan cara menurunkan plat
perletakan benda uji atau menaikkan alat pembebanannya.
h. Ukur dan catat lebar dan tinggi tampang lintang patah dengan ketelitian 0,25
mm sedikitnya pada 3 tempat dan ambil rata-rata.
i. Ukur dan catat jarak antara tampang lintang patah dari tumpuan luar terdekat
pada 4 tempat di bagian tarik pada arah bentang dan ambil rata-rata.
3.2 Luaran
Luaran dari kegiatan penelitian ini meliputi hal-hal berikut :
a. Pengembangan keilmuan beton berserat sehingga bisa menambah kekuatan
tarik beton tanpa menggunakan serat sintetis
b. Potensi paten
c. Publikasi ilmiahdi jurnal nasional terakreditasi pada jurnal mitra teknik sipil
Universitas Tarumanagara.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, Jalan Letjen S. Parman
No. 1, Tomang, Grogol petamburan, RT.6/RW.16, Tomang, Grogol petamburan,
Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440.
3.4Diagram Alir
Diagram alir yang akan dilakukan akan digambarkan dengan sketsa sebagai
berikut :

Mulai
3

Persiapan peralatan
dan perlengkapan

Pemeriksaan Jika tidak sesuai dengan kriteria


properti bahan bahan yang diinginkan, maka
pemeriksaan harus diulang

Perencanaan
campuran

Menyediakan benda
uji silinder dan balok

Pemeliharaan
dengan cara ponding

Pengujian tekan dan


lentur beton

Pengujian Tidak
berhasil?

Ya

Selesai

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Anggaran
Biaya anggaran akan disusun sesuai kebutuhan penelitian sebagai berikut :
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 3.000.000
2 Bahan Habis Pakai 4.500.000
3 Perjalanan 2.250.000
4

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, 2.400.000


lainya sebutkan.
Jumlah 12.150.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Berikut adalah jadwal kegiatan yang telah direncakan sampai 5 bulan ke depan,
yaitu dengan mengubah komposisi Bambu Cendani pada pembuatan beton ringan
dan akan dilihat hasil kuat tekan yang dihasilkan.
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan alat dan bahan X
2 Pengujian properties bahan X X
3 Pembuatan benda uji X X
4 Pengujian X X
5 Pelaporan X
6 Seminar X
5

DAFTAR PUSTAKA
Amri. Sjafei. 2005. TeknologiBeton A-Z. Jakarta: Yayasan John
Hitechidetama
Badan Standarisasi Nasional, 1990, SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat
Tekan Beton, Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia
Badan Standarisasi Nasional, 2011, SNI 1974:2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton
dengan Benda Uji Silinder, Jakarta : Dewan Standarisasi Indonesia
Badan Standarisasi Nasional, 2011, SNI 2493:2011 Tata Cara Pembuatan dan
Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium, Jakarta : Dewan Standarisasi
Indonesia
Badan Standarisasi Nasional, 2011, SNI 4431:2011, Cara Uji Kuat Lentur Beton
Normal dengan Dua Titik Pembebanan, Jakarta : Dewan Standarisasi
Indonesia
Balaguru, P., and Shah, S.P., Fibre Reinforced Cement Composites, McGrawHill,
Singapore, 1992.
Edwar H.,dkk, 2016, Pengaruh Penambahan Serat Kulit Bambu Terhadap Sifat
Mekanik Beton, Jurnal Fakultas Teknik Sipil, Universitas Riau, Pekanbaru
Junnaidy, dkk, 2017, Penggunaan Serat Bambu pada Campuran Beton untuk
Meningkatkan Daktalitas pada Keruntuhan Beton
SNI 03 2834 2000. Tata Cara Pembuatab Beton Normal, Jakarta : Dewan
Standarisasi Indonesia
Yohanes L.D , Tri B., 2004, Pengaruh Penambahan Serat Nylon Terhadap Kinerja
Beton12(2):1-2
Yuli N.A, dkk, 2016, Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Pelapisan Batu
Apung terhadap Kuat Tekan Beton Ringan, Jurnal Fakultas Teknik Sipil,
Universitas Brawijaya, Jakarta
Zuraidah, S. 2009. Peningkatan Kuat Lentur Pada Beton Dengan Penambahan
Fiber Polyprophylene Dan Copper Slag (Terak Tembaga). ISBN 978-979-
18342-1- 6. A:75-80.
6

Lampiran 1: Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


Lampiran 1.1 : Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Willy Kosim
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM/NIDN 325160025
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 19 Januari 1998
6 Alamat E-mail willykosim@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 082298820228
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Pembentukan Karakter Peserta 2016 di Universitas
Tarumanagara
2 Pekan Penghayatan Peserta 2017 di Sukabumi
Dharma
3 Seminar Ilmiah Peserta 2017 di Universitas
Tarumanagara
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Mahasiswa Berprestasi Universitas Tarumanagara 2017
1
Peringkat 1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P

Jakarta, 14 Desember 2018


Pengusul

Willy Kosim
7

Lampiran 1.2 : Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Jayadi Putra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM/NIDN 325160116
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 12 Januari 1999
6 Alamat E-mail Jayadiputra1201@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 083872225649
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Pembentukan Karakter Peserta 2016 di Universitas
Tarumanagara

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuanPKM-P

Jakarta, 14 Desember 2018


Pengusul

Jayadi Putra
8

Lampiran 1.3 : Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Filemon Arman
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM/NIDN 325150052
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 16 Mei 1997
6 Alamat E-mail Filemonarman@ymail.com
7 Nomor Telepon/HP 083875609696
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Pembentukan Karakter Peserta 2015 di Universitas
Tarumanagara

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P

Jakarta, 14 Desember 2018


Pengusul

Filemon Arman
9

Lampiran 1.4 : Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Widodo Kushartomo,S.Si.,M.Si.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM/NIDN 0309126902
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 9 Desember 1969
6 Alamat E-mail widodo@untar.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08159550559
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Diponegoro Indonesia Tarumanagara
Jurusan/Prodi Fisika Materials Science Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 1988-1993 1996-1998 2009-2014
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Teknologi Bahan Konstruksi Wajib 3
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Meningkatkan Jumlah Kalsium Kemenristek Dikti 2018-2019
Silikat Hidrat Pada Reactive
Powder Concrete Menggunakan
Tepung Marmer
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Citarum Harum DPPM UNTAR 2018-2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketiak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Jakarta, 14 Desember 2018
Pendamping

Dr. Widodo Kushartomo,S.Si.,M.Si


10

Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Sewa Mesin Uji Tekan 1 1.000.000 1.000.000
- Sewa Mesin Uji Lentur 1 750.000 750.000
- Sewa Mixer 1 500.000 500.000
- Sewa Oven 1 750.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Semen 1 500.000 500.000
- Pasir 1 1.000.000 1.000.000
- Kerikil 1 1.000.000 1.000.000
- Bambu 1 500.000 500.000
- Admixture 1 1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 4.500.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Jakarta – Jawa Barat 1 750.000 750.000
- Jawa Barat – Jakarta 1 500.000 500.000
- Jakarta – Seminar 1 1.000.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 2.250.000
4. Lain-lain Volume Harga Nilai(Rp)
Satuan(Rp)
- Seminar 1 1.000.000 1.000.000
- Laporan 7 200.000 1.400.000
SUB TOTAL (Rp) 2.400.000
TOTAL (Rp) 12.150.000
11

Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi Waktu Uraian
No Nama/NIM Studi Ilmu (jam/Minggu) Tugas
membuat
rancangan
Willy Teknik Teknik 10 Jam /Minggu mix design
Kosim/325160025 Sipil beton ringan
1 serta
menganalisa
data hasil
percobaan.
Menyiapkan
peralatan,
membantu
pembuatan
Jayadi Teknik Teknik 10 Jam /Minggu mix design
2 Putra/325160116 Sipil beton ringan
serta
menganalisa
data hasil
percobaan.
Membantu
pembuatan
mix design
beton
ringann,
Filemon Teknik Teknik 10 Jam /Minggu serta
3 Arman/325150052 Sipil merekap
data hasil
penelitian
dalam
bentuk
laporan.
12

Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Willy Kosim
NIM : 325160025
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal <PKM-P> saya dengan judul


“PENGARUH PENGGUNAAN BAMBU TERHADAP KEKUATAN TEKAN
DAN LENTUR BETON” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh Lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Mengetahui, Jakarta, 7 Januari 2019


Direktur Bidang Kemahasiswaan Yang Menyatakan,
Dan Alumni

(Dr. Adianto, M.Sc.) (Willy Kosim )


NIDN: 0329045501 NIM: 325160025

Anda mungkin juga menyukai