Anda di halaman 1dari 23

1

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Potensi Kunyit Putih (Curcuma Mangga) Sebagai Anti kecemasan

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENELITIAN

Adam Syah 17.0605.0002

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG


MAGELANG
2019
2

PENGESAHAN PROPOSAL PKM - PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : .........................


2. Bidang Kegiatan : .........................
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : .........................
b. NIM : .........................
c. Jurusan : .........................
d. Universitas/Institut/Politeknik : .........................
e. Alamat Rumah dan No. HP : .........................
f. Email : ........................
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : ........................
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : .........................
b. NIDN : .........................
c. Alamat Rumah dan No. Telp. : .........................
6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 10.664.000
a. Kemenristekdikti : Rp. 10.664.000
b. Sumber Lain (sebutkan ....) :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Magelang, ........., ..................... 2019


Menyetujui,
Ketua Program Studi .................. Ketua Pelaksana

(............................................) ()
NIK. ..................................... NIM.

Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan Dosen Pendamping

() (............................................)
NIK. NIDN. ..................................
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. 1


PENGESAHAN PROPOSAL PKM – PENELITIAN................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................ 5
1.4 Urgensi Penelitian .............................................................................. 5
1.5 Manfaat .............................................................................................. 5
1.6 Luaran ................................................................................................ 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................................. 8
3.1 Tahapan Penelitian .......................................................................... 9
3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................. 10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 13
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................ 13
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14
Lampiran 1. Biodata Peneliti ....................................................................... 16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................. 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ...... 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/ Pelaksana ............................ 23
4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi,
60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial
dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus
bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan
produktivitas manusia untuk jangka panjang.
Data riskesdas 2013 menunjukan prevalensi gangguan mental emosional
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15
tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6%dari jumlah penduduk
Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia
mencapai 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.
Kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar,
berkaitan dengan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan (ansietas) berbeda
dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya.
kecemasan (ansietas) adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut
(Stuart, 2006). Menurut Keliat dkk (2011). Kecemasan (ansietas) adalah suatu
perasaan was-was seakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan merasa tidak
nyaman seakan ada ancaman yang disertai gejala-gejala fisik seperti jantung
berdebar-debar, keringat dingin dan tangan gemetar.Riskesdas (2013)
menyebutkan prevalensi kecemasan pada penduduk Indonesia diperkirakan
20% dari populasi dunia dan sebanyak 47,7% remaja merasa cemas. Saat ini
lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa.
Salah satu cara untuk mengatasi gangguan stres tersebut adalah
menggunakan obat-obat golongan hipnotik sedatif. Obat-obat ini berguna
untuk menenangkan, membuat kantuk, menidurkan pemakainya. Tujuan dari
terapi hipnotik sedatif adalah untuk menghilangkan ansietas berat sehari-hari
tanpa menurunkan sensasi sensorik, responsibilitas terhadap lingkungan atau
kewaspadaan di bawah level aman. (Metta Sinta dan Toni Handoko, 2001
dalam Purnomo, 2010). Namun demikian, penggunaan obat-obatan tersebut
perlu diawasi karena efek sampingnya yang cukup berbahaya. Dengan
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dan didasarkan pada pengalaman
serta warisan nenek moyang, maka kita dapat mencari alternatif pengobatan
dengan efek samping yang lebih minimal, yaitu melalui penggunaan obat-
obatan tradisional. Obat tradisional adalah media pengobatan dengan
menggunakan bahan–bahan alamiah dari tumbuhan sebagai bahan bakunya.
Hasil penelitian menunjukkan kunir putih mempunyai aktivitas antioksidan
dan dapat digunakan sebagai pangan sumber antioksidan alami (Dwiyati dan
Agung, 2004). Tiga komponen kurkuminoid adalah kurkumin, demetoksi
kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin (Majeed dkk.,
5

1995; Tonnesen, 1986). Menurut Sudibyo (1996) kurkumi¬noid dalam


kunyit adalah 2,5-8,1 %. Masing-¬masing kom¬ponen tersebut secara
sendiri¬sendiri maupun bersama-sama menunjukkan potensi antioksidatif
(Majeed dkk., 1995; Cu¬velier dkk., 1992)
Penelitian dilakukan untuk menguji efektifitas perasan kunir putih (curcuma
mangga) dilihat dari segi pengobatan saat ini untuk antikecemasan masih
sangat bergantung pada bahan kimia dan memiliki efek samping yang
berbahaya. Oleh sebab itu, akhir-akhir ini masyarakat lebih memilih
menggunakan obat tradisional, karena mudah didapat, harganya relatif
terjangkau dan memiliki efek samping yang relatif kecil bila digunakan secara
benar dan tepat. (Cruse, P.J.E., Mc Phedran, N.T., 1995)
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian mengenai efektifitas perasan kunir putih (Curcuma mangga) sebagai
anti kecemasan dan menentukan konsentrasi perasan kunir putih (curcuma
mangga) yang paling efektif menurunkan tingkat kecemasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh efektivitas perasan kunyit putih (curcuma mangga
sebagai anti kecemasan?

2. Apakah perasan kunyit putih memiliki aktivitas sebagai anti kecemasan?

1.3 Tujuan
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas perasan
kunir putih (Curcuma mangga) sebagai anti kecemasan dan menentukan
konsentrasi perasan kunyit putih (Curcuma mangga) yang paling efektif
menurunkan tingkat kecemasan.

1.4 Urgensi Penelitian


Banyak tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat, salah satu tanaman
yang berpotensi untuk pengobatan adalah kunyit. Dalam penelitian ini kunyit
putih diinovasikan menjadi anti kecemasan dalam sediaan perasan.

1.5 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Mengembangkan penelitian yaitu kunyit putih sebagai antikecemasan yang
dalam penelitian ini dengan perasan kunyit putih sebagai anti kecemasan
2. Bagi Institusi
a. Meningkatkan Akredetasi
b. Sebagai acuan untuk penelitian sebelumnya.
3. Bagi Masyarakat
6

a. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat kunyit


putih
b. Mendukung pengembangan penelitian untuk menggunakan bahan-
bahan dari alam dalam anti kecemasan
c. Dapat dikembangkan menjadi fitofarmaka apabila perasan kunyit putih
telah terbukti dapat digunakan sebagai anti kecemasan dan hasil dapat
disosialisasikan pada masyarakat sebagai alternatif pengobatan
kecemasan

1.6 Luaran
Luaran penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal
ilmiah nasional ber ISSN dan artikel yang diseminarkan dalam symposium/
seminar tingkat nasional.
7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Review Penelitian Sebelumnya


Penelitian ini akan menggunakan zat aktif yang berasal dari bahan alam,
yaitu ekstrak etanol rimpang Curcuma mangga yang diketahui mengandung
flavonoid dan curcumin (Hutapea, 1993; Anonim, 2004) Salah satu kandungan
senyawa di dalam kunir putih adalah curcumin. Senyawa fenolik pada ekstrak
etanol temu mangga mampu menginduksi aktivitas glutation-S-transverase (GST)
yaitu suatu enzim yang berperan dalam proses detoksifikasi senyawa-senyawa
asing di dalam tubuh, dan mampu menekan terjadinya stres oksidatif (Tedjo dkk,
2005). Kunyit merupakan salah satu bahan produk herbal yang banyak
penggunaannya diindonesia. komponen utama kunyit yang diketahui memiliki
berbagai aktifitas adalah kurkumin, antara lain anti virus, anti jamur, (Araujo dan
leon,2001), antioksidan (Jayaprakasha, et,at 2006), antikanker (Anand,et,al 2008),
antibiotik dan antiseptik (pandey and sanjay, 2010), anti infamasi, antidiabetes, anti
imunodefisiensi, anti aging, neuroprotective, anti koagulan, menurunkan lipid
darah (Niazi, et, al, 2010).
Ekstrak sebagai bahan dan produk kefarmasian yang berasal dari simplisia
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk dapat menjadi obat herbal
terstandar atau obat fitofarmaka.Temu mangga mengandung senyawa antioksidan,
diantaranya kalkon,flavon, flavanon yang cenderung larut dalam air (Suryani,
2009). Ekstrak air temu mangga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
sehingga memiliki kemampuan untuk menekan radikal bebas (Pujimulyani dkk.,
2004).
Penelitian tentang pengolahan kunir putih yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sentri fugasi mampu meningkatkan stabilitas (komponen
terdispersi tidak mudah mengendap) sirup kunir putih (Adi, 2001). Perlakuan media
blanching asam sitrat 0,05 % mendidih 5 menit menghasilkan sirup yang
mengandung kadar tanin lebih besar dibanding perlakuan blanching media aquades
mendidih 5 menit (Dwiyati, 2003). Ekstrak kunir putih mampu meghambat
oksidasi, hal ini karena ekstrak kunir putih mengandung komponen yang mampu
bersifat antioksidan antara lain tanin (Dwiyati, 2003) dan kurkuminoid (Dwiyati
dan Sutardi, 2003). Hasil penelitian Dwiyati dkk. (2004) menunjukkan bahwa kunir
putih yang diperoleh dengan cara ekstraksi dengan perbandingan aquades : parutan
kunir putih (1:1) sampai 4:1 mempunyai aktivitas antioksidan. Pemanfaatan kunir
putih sudah banyak dikenal antara lain untuk bahan bubuk instan. Penelitian
Dwiyati dan Agung (2005) menunjukkan minuman dari kunir putih berupa sirup,
bubuk instan baik dengan cara kristalisasi suhu rendah maupun dengan pengeringan
drum drier dan tablet effervescent mempunyai sifat antioksidan yang cukup tinggi.
Ampas pengolahan minuman dengan perlakuan ekstraksi diduga masih
mengandung antioksidan, oleh karena itu dilakukan pengolahan tanpa perlakuan
ekstraksi yaitu kunir putih diolah menjadi makanan.
8

Minyak atsiri dari rimpang Curcuma zedoaria bermanfaat sebagai anti


kanker dan anti tumor.Etil-p-metoksisinamat yang terdapat pada rimpangnya juga
menunjukkan sifat anti fungal.Satu seskuiterpen baru, yaitu furanogermen one yang
diisolasi dari rimpang Curcuma zedoaria memberikan efek peningkatan SGOT dan
SGPTpada tikus yang diinduksikan CCl4 dan tidak menunjukkan kerusakan pada
hati. Fraksi B-1yang diperoleh dari pemurnian fraksi B adalah senyawa tunggal
dengan prediksi formula C15H16O2 yang adalah senyawa 1(10)(11)8,dan
Guaiantetraen-12,8-olide (gweiikurkulakton),termasuk senyawa bioaktif
antiproliferasi terhadap sel Hela.
Variasi kemanfaatan tumbuhan Curcuma zedoaria diduga karena senyawa
yang terkandung dalam rimpang Curcuma zedoaria tersebut, terutama senyawa
yang bersifat antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menghambat spesies oksigen reaktif/spesies nitrogen reaktif(ROS/RNS) dan juga
radikal bebas sehingga dapat mencegah penyakit-penyakit yang terkait dengan
radikal bebas seperti karsinogenesis,kardiovaskular, dan penuaan. Dalam arti
lain,antioksidan adalah senyawa yang dapat melawan dan menetralisir radikal
bebas dan memperbaiki kerusakan oksidatif pada molekul biologis.
9

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan (Road Map ) Penelitian

Gambar 3.1 Peta Alur (Roadmap) Penelitian


10

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


1. Alat
Alat–alat yang digunakan adalah sarung tangan, alat-alat gelas, timbangan
hewan, neraca analitik, batang pengaduk, cawan porselin, sudip, spatula,
sonde oral, aluminium foil, pipet volume, kertas saring, mortir, stemper,
blender, kandang mencit, alat untuk uji transisi cahaya/gelap terdiri dari
kotak (42 x 21 x 25 cm) terbagi dalam kompartemen gelap kecil (1/3) dan
kompartemen terang berukuran besar (2/3) (Crawley dan Goodwin, 1980).
Pembukaan terbatas setinggi 3 cm dengan lebar 4 cm menghubungkan
kedua bilik (Gambar 1), sumber cahaya putih tidak langsung, digital lux
meter, kamera video (ditempatkan tepat di atas aparatus), kronometer digital
untuk analisis manual atau komputer untuk analisis otomatis

Gambar 1. Alat uji anti kecemasan light-dark transition


2. Bahan
Kertas tisu, mencit, etanol 90%, aquadest, rimpang kunir putih
3. Identifikasi Tanaman Kunir Putih
Identifikasi tanaman kunir putih dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, yaitu mencocokkan ciri- ciri
morfologinya dengan pustaka.
4. Pembuatan Perasan Kunir Putih
500 gram rimpang kunir putih dicuci dengan bersih dan dikupas kemudian
masukkan dalam alat juicer, cairan perasan yang diperoleh ditampung dalam
beaker gelas. Cairan perasan yang diperoleh dianggap memiliki konsentrasi
100%. Cairan perasan tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa
konsentrasi yaitu:
a. Tabung 1 : konsentrasi 25% (25 ml perasan + 75 ml aquadest)
b. Tabung 2 : konsentrasi 50% (50 ml perasan + 50 ml aquadest)
c. Tabung 3 : konsentrasi 75% (75 ml perasan + 25 ml aquadest)
5. Ujiaktivitas antikecemasan
a. Sejumlah 15 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok sebagai berikut :
• Kelompok I (negatif) : diberi aquadest
• Kelompok II (positif) : diberi diazepam dosis
• Kelompok III : diberi perasan rimpang kunir putih
konsentrasi 25%
• Kelompok IV : diberi perasan rimpang kunir putih
11

konsentrasi 50%
• Kelompok V : diberi perasan rimpang kunir putih
konsentrasi 75 %

b. Mencit ditempatkan di ruangan yang terisolasi dari gangguan eksternal


dan suara dengan sumber cahaya putih intensitas rendah.
c. Penerangan di ruang yang diterangi harus 200-400 lux atau lebih,
sedangkan ruang lainnya gelap (5 lux atau kurang).
d. Mencit dipindahkan dari kandang ke ruang pengujian perilaku
setidaknya 30 menit sebelum percobaan.
e. Bersihkan kedua kompartemen peralatan dengan etanol 70%.
f. Nyalakan kamera dan letakkan mencit di tengah ruang yang terang.
g. Mencit diperbolehkan bergerak bebas di antara kedua ruang selama
5 menit (Costall et al., 1989).
h. Setelah setiap pengujian, semua urin dan kotoran di kedua ruang
dibersihkan dengan etanol 70%.
i. Hasil rekaman video dianalisis secara manual dengan bantuan
kronometer. Parameter yang diukur adalah sebagai berikut:
1) Waktu laten untuk memasuki kompartemen gelap (Costall et al.,
1989).
2) Waktu yang dihabiskan di kompartemen terang / gelap.
3) Jarak ditempuh di ruang yang terang.
4) Jumlah transisi.
6. Analisis Data
Analisis data menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. Dilakukan
uji normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov untuk membuktikan
bahwa data terdistribusi normal dan homogenitas varian menurut uji
Levene.Untuk melihat ada tidaknya perbedaan persentase penutupan luka
antar perlakuan dengan kelompok kontrol menggunakan uji One Way
Anova.

7. Cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian


12

Gambar 2. Contoh data dari uji transisi terang-gelap yang menunjukkan


perilaku kecemasan tikus TG. A: Waktu yang dihabiskan di kompartemen
yang menyala; B:. Jarak tempuh di kompartemen yang terang; C: waktu
laten untuk memasuki kompartemen gelap; D: jumlah transisi. (Serchov,
2016)
13

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang (kamera, jangka sorong) 3.290.000
2 Bahan Habis Pakai (hewan uji, basis gel, pelarut 1.374.000
ekstrak)
3 Perjalanan (pembelian material, konsultasi pakar) 3600.000
4 Lain lain (ATK, laporan, konsumsi) 2.400.000
Jumlah 10.664.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kegiatan


Bulan ke
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5
1. Membuat desain
eksperimen
2. Identifikasi tanaman dan
skrining fitokimia
3. Pembuatan bahan uji
(ekstraksi) dan perlakuan
pada hewan uji
4. Pengumpulan dan
pengolahan data penelitian
5. Penyusunan laporan dan
seminar hasil penelitian
6. Penulisan artikel jurnal
7. Proses pengiriman artikel,
review, dan perbaikan
8. Pelaporan kegiatan
penelitian
14

DAFTAR PUSTAKA

Abas, F., N. H. Lajis, K. Shaari, D. A. Israf, J. Stanslas, U. K. Yusuf, dan S. M.


Raof. 2005. A Labdane Diterpene Glucoside from The Rhizome of Curcuma
Mangga. American Chemical Society of Pharmacognosy.

AOAC. (1970). Official Methods of Analysis of the Association of Analytical


Chemist, Washington, DC.Cuvelier, M.E., Richard. dan Berse, T. (1992).
Camparison ofthe antioxidative activity of some acid-phenols: Structure
activity relationship. Bioscience Biotechnology and Biochemistry 56: 324
326.

Bourin, M., & Hascoët, M. (2003). The Mouse Light/Dark Box Test. European
Journal of Pharmacology, 463(1), 55-65.

Cruse, P.J.E., McPhedran, N.T., 1995. Prinsip Dasar Ilmu Bedah Sabiston buku
1. Jakarta: EGC.

Fessenden, R. J., Fessenden, J. S., 1994, Kimia Organik, diterjemahkan oleh:


Pudjatmaka, A.H., edisi 3, Jilid I, Erlangga, Jakarta, hal . 224-240.

Fessenden, R. J., Fessenden, J. S., 1999, Kimia Organik, diterjemahkan oleh :


Pudjatmaka, A.H., edisi 3, Jilid II, Erlangga, Jakarta, hal . 437-440.

Halliwell, B., and J. M. C. Gutteridg. 2000. Free radical in biology and medicine.
New York:Oxford University Press.,Potensi Antioksidan Dan... |
Saefudin, Fauzia Syarif, dan Chairul | 389

Keliat,B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN


(Intermediete Course). EGC : Jakarta.

Majeed, M., Badmaev, V., Shirakumar, U., Rajendran, R., 1995, Curcuminoid
Antioxidant Phytonutrients, Nutri Science Publisher Inc., Press Cataway,
New Jersey, hal. 3 – 80.

Metta Sinta Sari Wiria, Tony Handoko SK. 2002. Hipnotik sedatif dan alkohol.
Dalam: Sulistia G. G., Rianto S., Frans D. S., Purwantyastuti., Nafrialdi.,
editors: Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI. p. 124-147

Pujimulyani, D., A. Wazyka, S. Anggrahini, and U. Santoso. 2004. Antioxidative


Properties of White Saffron Extract (Curcuma mangga Val.) in The β-
15

Carotene Bleaching and DPPH-Radical Scavening Methods. Indonesian


Food and Nutr. Progress. II(2): 35-40.

Pujimulyani, D., S. Raharjo, Y. Marsono, dan U. Santoso. 2012.The Effect of Size


Reduction and Preparation Duration on The Antioxidant Activity of White
Saffron (Curcuma mangga Val.). Journal of Food and
PharmaceuticalScience 1 (2013) 18-21.

Purnomo, L., Darsono, L., & Santosa, S. (2010). Efektivitas Infusa Kayu Ules
(Helicteres isora L) Sebagai Obat Hipnotik Sedatif. Jurnal Kedokteran
Maranatha, 3(2), pp-39.

Serchov, T., van Calker, D. and Biber, K. (2016). Light/Dark Transition Test to
Assess Anxiety-Like Behavior in Mice.Bio-protocol 6(19): e1957. DOI:
10.21769/BioProtoc.1957.

Sumarni, R. 2006. “Karakterisasi kimiawi dan aktivitas antiproliferasi sel lestari


tumor serta aktivitas fagositosis secara in vitro dari fraksi bioaktif rimpang
temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.)”. Disertasi Doktoral. Bogor:
Sekolah Pascasarjana IPB. 124 hlm.

Suryani. 2009. Isolasi dan Identifikasi Kandungan Flavonoid pada Rimpang Temu
Mangga (Curcuma Mangga Val.et Zyp) dengan Kromatografi Lapis Tipis
dan Spektrofotometri UV-VIS. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta

Tedjo, A., D.Sadjuthi., dan L.K. Darusman.2005, Aktifitas Kemoprevensi Ekstrak


Temu Mangga. Makara Kesehatan. 9(2) : 57-62.

Vimala, S., M. I. Adenan, A. R Ahmad, and S.Rohana. 2003. Nature`s choice to


wellness: antioxidant vegetables/ulam. Kuala Lumpur:Forest Research
Institute

Wilson, B., G. Abraham, V. S. Manju, M. Mathew, B. Vimala, S. Sundaressan,


and B. Nambisan. 2005. “Antimicrobial activity of Curcumazedoaria and
Curcuma malabarica tubers”. J.Etnophrmacol 99(1), pp. 147–151.

Yamahara, J., H. Matsuda, T. Sawada, H. Shibuya, A. Matsumura, S. Toyama,


and I. Suzuki. 1982. “Effect of crude drugs on experimental liver damages
II: effect of new sesquiterpenoid ‘furanogermenone’”. Yakugaku Zasshi
102, pp. 272–277.
16

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Email
7 No. Telp. / HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
- - -
- - -
- - -
- - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
4
5

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Magelang, ......., ......................... 2019

Tanda tangan

()
17

BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Email
7 No. Telp. / HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
- - -
- - -
- - -
- - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - -
- - -
- - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dandapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratandalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Magelang, ......., ......................... 2019

Tanda tangan

()
18

BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Email
7 No. Telp. / HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N SMP N 6 SMA N 1
Kemirirejo Magelang Mertoyudan
Magelang
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
- - -
- - -
- - -
- - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - -
- - -
- - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Magelang, ......., ......................... 2019

Tanda tangan

()
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikas Kua Harga Tota
No Alat
i n Satuan l
Pemakaia titas (Rp) (Rp)
n
Video Merekam pergerakan 1set 1.000.000 1.000.000
1. Kamera mencit didalam (sewa 1
kompartemen (sewa bulan)
1 bulan)
Juicer Pembuatan perasan 1 set 70.000 70.000
2. (sewa)

Mortir Alat untuk 3 set 5.000 150.000


3. dan mencampur (sewa 1
stemper dan bulan)
menghaluskan
Glass ware Untuk 3 set 10.000 300.000
4. melarutkan zat (sewa
1bulan)
Digital Lux Memperlihatkan 1 set 50.000 100.000
5. meter hasil ukuran (sewa 2
cahaya hari)
Pipet volume Untuk mengambil 1set 5.000 150.000
6. volume dalam (sewa 1
bahan yang kecil. bulan)
Kandang untuk 6 buah 50.000 300.000
7. Mencit penampung
hewan uji sesuai
dengan
kelompoknya
8. Komparte Alat untuk 1 set 200.000 200.000
men menguji dan (sewa 1
light/dark pengamatan bulan)
transition perilaku
kecemasan
mencit
9. Spatula Untuk 1 set 8.000 240.000
mengambil (sewa 1
obyek bulan)
10. Kronome Untuk mencatat 1 set 20.000 600.000
ter digital waktu yang (sewa 1
tepat bulan)
11. Sonde Bahan uji 6 buah 30.000 180.000
Oral melalui (sewa)
oral/mulut
SUB TOTAL 3.290.000
(Rp)
20

2. Bahan Medis Habis Pakai


Justifikas Kua Harga Tota
No Material
i n Stuan l
Pemakaia titas (Rp) (Rp)
n
1. Mencit hewan uji 30 ekor 19.000 570.000
2. Kertas saring Untuk menyaring 5 15.000 75.000
tanaman lembar
3. Etanol 96% Membersihkan 1 liter 105.000 105.000
kompartemen
4. Alumunium Untuk mengisolasi 1 roll 25.000 25.000
foil bahan (kecil)
5. Sarung Pelindung tangan 1 box 58.000 58.000
tangan sensi dari zat kimia
glove
6. Kertas tissue Membersihkan alat 1 unit 12.000 12.000
dan bahan
7. Aquadest Untuk melarutkan 2 liter 32.000 64.000
bahan
8. Rimpang Untuk bahan 3 kg 65.000 195.000
kunir putih pengujian penelitian
9. Diazepam Untuk menguji 20 1.000 20.000
mencit tablet
10. Komunikasi, komunikasi, 1 kali 250.000 250.000
internet dan pencarian jurnal,
dokumentasi referensi dan
pendokumentasi
an
SUB TOTAL 1.374.000
(Rp)

3. Perjalanan
Justifikasi Kua Harga Tota
No Perjalanan
Perjalanan n Stuan l
titas (Rp) (Rp)
1. Magelang- pembelian 1 kali 300.000 300.000
Jogja bahan habis
pakai (sewa
mobil)
2. Magelang- pembelian alat 1 Kali 350.000 350.000
Semarang penunjang (sewa
mobil)
3. Magelang – konsultasi pakar 3 kali 500.000 1.500.000
Jogja
4. Magelang- mencari tanaman 2 kali 100.000 200.000
Muntilan uji (4 orang)
dan
21

sekitarnya

5. Magelang- pembelian buku 1 kali 350.000 350.000


Jogja referensi
(sewa mobil)
6. Magelang- identifikasi tanaman 1 kali 450.000 450.000
Jogja (sewa mobil)
7. Magelang- seminar ilmiah oral 1 kali 450.000 450.000
Jogja presentasi (sewa
mobil)
SUB TOTAL 3.600.000
(Rp)

4. Lain-lain
Justifikasi Kua Harga Tota
No Uraian
penggunaa n Stuan l
n titas (Rp) (Rp)
1. Honorariu konsultasi 3 kali 300.000 900.000
m pakar pakar farmasi
2. Determina Untuk 1 kali 50.000 50.000
si determinasi
tanaman
3. Seminar melaporkan hasil 1 buah 300.000 300.000
Ilmiah penelitian dalam
bentuk seminar
4. Print memperbanyak 1 kali 350.000 350.000
dan proposal dan hasil
fotocop penelitian
y
5. ATK Mendokumentasika 1 set 200.000 200.000
n data, mencatat
6. Seminar Presentasi 1 kali 600.000 600.000
ilmiah oral, prosiding
dan
publikasi
ilmiah
SUB TOTAL 2.400.000
(Rp)
22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
23

haruspakai KOP SURAT ResmiUMMagelang(didapat di LPMA)

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/ PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM – Penelitian saya dengan judul:

Potensi Kunyit Putih (Curcuma Mangga) Sebagai Anti kecemasan

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima kekas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Magelang, ......., ............2019
Mengetahui,
Wakil Rektor BidangKemahasiswaan Yang menyatakan,

Materai 6000
Tanda tangan

() ()
NIK. NIM.

Anda mungkin juga menyukai