TUGAS 2
➢ Untuk menjembatani sistem pendidikan nasioanl maka diperlukan alat, dan alat ini adalah sekolah.
Membuka sekolah adalah salah satu cara pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan manusia yang
sesuai dengan amanat pancasila dan UUD 1945. Permasalahannya adalah pembuatan sekolah di kala
zaman mempertahankan republik yang penuh dengan perang, ancaman disintegrasi, dan masalah lainnya
adalah sebuah tantangan besar yang dihadapi pemerintah Indonesia karena sebagian dana dipakai untuk
kebutuhan mempertahankan republik. Meski demikian pemerintah tetap berupaya membuat sekolah dan
di sinilah peran sekolah-sekolah tetap membantu pemerintah dalam menyelenggarakan sekolah.
Sementara pemerintah masih berjibaku menemukan sistem serta formula yang cocok bagi sekolah yang
akan dibangu.
➢ Pembebasan harus dilakukan lewat pendidikan dan pendidikan yang harus digunakan adalah pendidikan
yang membebaskan. Pendidikan yang membebaskan merupakan proses pendidik mengkondisikan siswa
untuk mengenal dan mengungkap kehidupan yang senyatanya secara kritis.
➢ Pada masa jabatan Mr. Suwandi, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang
bertugas untuk meneliti dan merumuskan masalah pengajaran setelah Kemerdekaan. Setelah
menyelesaikan tugasnya, panitia ini menyampaikan saran-saran kepada pemerintah. Kemudian,
disusunlah dasar struktur dan sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan umum pendidikan di Indonesia
merdeka adalah mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan kelak dapat
memberikan pengetahuannya kepada negara. Dengan kata lain, tujuan pendidikan pada masa itu lebih
menekankan pada penanaman semangat patriotism.
➢ Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu: pendidikan rendah, pendidikan
menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi. Pada akhir tahun 1949, tercatat
sejumlah 24.775 buah sekolah rendah di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah
tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Solo dan Yogyakarta. Selain itu, ada pula
universitas seperti Universitas Gajah Mada.
3. Hubungan antara manusia dan kebudayaan yaitu manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang
tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kebudayaan berasal dari kata budaya
yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat
kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat
kita rasakan. Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di dunia
sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi
merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh
manusia. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca
indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari
seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan
yaitu sebagai:
1) penganut kebudayaan
2) pembawa kebudayaan
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak
kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan
seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan
menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian
yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di
kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesiMisalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan
sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu
menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti
kebiasaan orang seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah.
Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan
hal-hal yang teratur baginya. Akal budi merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah
kemampuan dari manusia untuk berfikir sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian dari kata hati
manusia yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu membedakan baik dan buruk. Dengan akal dan
budi inilah manusia mampu menciptakan bebagai hal antara lain :
✓ Menciptakan
✓ Kreasi
✓ Memperlakukan
✓ Memperbaruhi
✓ Memperbaiki
✓ Mengembangkan dan
✓ Meningkatkan sesuatu
Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan.
Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-
masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang
lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
a. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
b. Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah
dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
c. Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi
kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
5. Yang membedakan Moci sebagai binatang dan Bunga sebagai manusia yang dihubungkan dengan
kebudayaan adalah hasil belajar yaitu manusia pada hakekatnya mempunyai jiwa, sedangkan binatang hanya
memiliki pernafasan, rasa, indra dan naluri saja. Oleh karena jiwa yang menyebabkan adanya kebudayaan, sedang
yang memiliki jiwa hanya manusia, binatang tidak, maka dengan sendirinya dapat ditarik satu kesimpulan bahwa
manusialah yang berkebudayaan. Sebaliknya, karena binatang tidak mempunyai jiwa, maka sudah barang tentu
tidak berkebudayaan. Manusia sebagai pribadi mempunyai jiwa, tetapi juga golongan manusia dalam bentuk
kesatuan sosial, mempunyai jiwa sendiri jiwa sendiri-sendiri pula. Jadi, disamping adanya perbedaan jiwa diantara
pribadi-pribadi dalam suatu golongan, terdapat pula perasaan kejiwaan di antara mereka yang dinamakan jiwa
golongan. Jiwa golongan ini ada yang berbentuk kelompok, suku dan bangsa atau nation, dan lain-lain.
Demikianlah, jiwa (atau pikiran, rasa dan kemauan) suatu golongan manusia atau bangsa berbeda dengan jiwa
golongan bangsa lain. Perbedaan jiwa menyebabkan perbedaan cara berpikir dan merasa serta berkemauan, pada
hal berpikir, merasa dan berkemauan itulah yang melahirkan kebudayaan. Manusia dengan kemampuan akalnya
atau budinya, telah mengembangkan berbagai macam sistem tindakan demi keperluan hidupnya, sehingga menjadi
makhluk yang paling berkuasa di muka bumi ini. Berbagai sistem tindakan tersebut harus dibiasakan oleh manusia
dalam hidup dengan cara belajar sejak ia lahir sampai saat ia nati, karena kemampuan manusia untuk melaksanakan
'semua sistem tindakan tersebut tidak dibawa sejak lahir . Jadi nanusia hanya mampu melaksanakan semuanya itu
dengan belajar. Dapat dilihat bahwa belajar nerupakan aspek yang sangat penting dalam kebudayaan