muncullah suatu usul dari Van Deventer pada tahun 1848, yang disebut “Politik Etis”
(politik balas jasa), yang isinya agar Belanda membalas budi kepada rakyat
(transmigrasi).
Belanda sendiri, sedangkan untuk orang-orang pribumi hanya sebagian kecil saja.
sekolah rendah yang dibuka oleh
a)
belanda
ELS (Europese Lager School)
:
b) HCS (Holands Inlandse School),
c) Schakel School (Sekolah sambungan),
d) Sekolah Keputrian,
e) Sekolah Ambon,
f) Sekolah angka satu,
g) Sekolah angka dua
Sejak Budi Utomo didirikan (1908), maka terdapat
Perubahan dalam penyelenggaraan sekolah, antara lain :
a.Sekolah angka satu (5 th) ditingkatakan menjadi 6 th. Dan pada tahun 1914 diubah menjadi HIS
(7 th) dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
b. Sekolah angka dua (3 th) ditingkatkan menjadi 5 tahun.
Setelah tahun diseleksi dengan kalsifikasi:
• Yang kurang cerdas, melanjutkan ke kelas 4 dan 5.
• Yang cerdas, melanjutkan ke Schakel School (5 th, dan berbahasa Belanda) dan boleh melanjutkan ke
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).
c. Dari MULO (SMP 3 th) dapat melanjutkan ke AMS (Al-Gemene Middlebbare School).
d. Dari AMS (SMA 3 th) dapat melanjutkan ke :
• GHS (Geneeskudige Hoge School) = Kedokteran
• RHS (Rechtskundige Hoge School) = Sekolah Tinggi Hukum
• THS (Technische Hoge School) = Sekolah Tinggi Teknik
Sekolah-sekolah yang
muncul setelah Budi Utomo
antara lain :
1.) Sekolah-sekolah Muhammadiyah 1912, yang didirikan oleh
K.H Ahmad Dahlan.
2.) Sekolah-sekolah yang didirikan oleh misi Katholik yang
berpusat di Muntilan oleh Pastor Van Lith.
3.) Taman Siswa (3 Juli 1922) Sekolah ini didirikan oleh Ki Hajar
Dewantoro dan berpusat di Yogyakarta.
4.) Sekolah Kerja di Kayu Tanam,Sekolah ini didirikan oleh Moh.
Syafei dan berpusat di Kayu Tanam, Sumatera Barat
Pendidikan yang diselenggarakan Kaum
Pergerakan Kebangsaan