Masa prasejarah atau yang biasa di kenal zaman praaksara, ialah masa dimana
manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara adalah zaman pertama kali
manusia mencoba mengembangkan berbagai kemampuanya baik di bidang
ekonomi, religius, teknologi pembangunan, teknologi pertanian, pembuatan
alat, dan pembagian sosial dalam keluarga. Semua itu berusaha dikembangkan
dari titik nol. Pada zaman ini belum ada lembaga pendidikan formal (sekolah).
Masa Prasejarah
Manusia ketiga, adalah Homo sapien, habilis, africanus, floreinsis, soloensis, dimana
manusia masa ini dianggap paling sempurna di antara jenis manusia praaksara lainya. Bisa
dikatakan bahwa pendidikan yang diterima manusia praaksara kala itu sudah mencapai
tahap puncak, mulai dikenalnya teknik pembuatan pakaian, bangunan-bangunan besar,
teknik penguburan, dan lainya (Slamet,2013:29). Masa ini lah pendidikan pertama kalinya
manusia belajar tenatang keterampilan hidup, mengolah pengetahuan di masa lalu untuk
kepentingan generasi di masa depan. (Rifa’i,2016:15).
02
Masa Hindu
– Budha
Masa Hindu – Budha
Tujuan pendidikan pada masa itu identik dengan tujuan hidup yaitu manusia hidup untuk
mencapai moksa bagi agama Hindu, dan manusia mencapai nirwana bagi agama Budha.
Karena itu secara umum tujuan akhir adalah mencapai moksa atau nirwana. Secara khusus
Selain tujuan terdapat sifat pendidikan masa itu, yaitu berpusat pada religi, karena
yang tinggi kepada guru, dan pendidikan hanya diikuti oleh segolongan masyarakat saja.
1. Pendidikan intelektual
2. Pendidikan kesatrian
3. Pendidikan keterampilan
03
Masa Pra Islam
Masa Pra Islam
Corak pendidikan pada masa pra Islam dipengaruhi oleh agama yang telah ada
pada masa tersebut. Pada masa pra Islam di Indonesia telah ada kerajaan-
atau halaqah, dan sorongan ada kemiripan dengan sistem yang berlangsung di
Bahwa pendidikan Islam berlangsung tidak terbatas pada satu tempat dan waktu tertentu,
namun dimana dan kapan saja berlangsung kontak antara pedagang muballig dengan penduduk
pribumi, pada saat itu pula terjadi dan berlangsung pendidikan Islam. Tempat-tempat pengajian
ini kemudian ada yang berkembang menjadi sistem pendidikan sebagai berikut :
Masa ini berlangsung dari abad ke XVI sampai kira-kira pertengahan abad XX. Selama
periode ini bangsa Indonesia berkenalan dan terkena pengaruh peradaban Barat dan pada
umumnya kebudayaan Belanda pada khususnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi Barat,
agama Kristen dan Katolik, memberikan corak lain dari cara kehidupan menurut rasa
“ketimuran”. Akibatnya sering kali terjadi konfrontasi, tetapi juga terjadi adaptasi,
dan ekonomi penjajah. Pada zaman VOC, Inggris dan Hindia Belanda, pendidikan untuk rakyat
Nusantara sangat terlantar. Setelah adanya tanam paksa (cultuur Stelsel 1830), Belanda menjadi
kaya raya, maka muncullah suatu usul dari Van Deventer tahun 1848, yang disebut “Politik
Etis” (politik balas jasa), yang isinya agar Belanda membalas budi kepada rakyat Indonesia
Masa penjajahan Jepang ini relatif pendek (3,5 tahun). Tetapi penderitaan
penjajahan Belanda yang 3,5 abad lamanya. Landasan idiil dari penjajahan
Jepang ini ialah Indonesia adalah sumber bahan mentah, tenaga manusia
Tujuan pendidikan adalah pembentukan militerisme dan menang dalam perang melawan
sekutu. Pada sistem pendidikan dan pengajarannya ialah Sekolah Rakyat 6 tahun,
Sekolah Menengah 3 tahun, dan Sekolah Menengah Tinggi 3 tahun. Untuk mendidik