Anda di halaman 1dari 6

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS TUTORIAL 2

PENGANTAR PENDIDIKAN (MKDK4001)

Nama : RIZKA DWIYANTI


NIM : 857155634
Prodi : PGSD S1
UPBJJ : UT JAKARTA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
tugas Pengantar Pendidikan yang diberikan pada "Tugas Tutorial 2" dengan tepat waktu.

Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengantar Pendidikan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang hakikat manusia dan kaitannya dengan eksistensi pendidikan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya sebagai Penulis lembar tugas ini mengucapkan terima kasih kepada Ibu Feby Inggriyani selaku
guru Mata kuliah Pengantar Pendidikan. Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkandemi kesempurnaan tugas ini.

Tangerang Selatan, 11 Mei 2023


Rizka Dwiyanti
Penulis
PEMBAHASAN

1. Pada tahun 1800-1942 bangsa indonesia menjadi jajahan pemerintah kolonial belanda, pendidikan
yang awalnya dikelola oleh VOC akhirnya diserahkan kepada pemerintah belanda. Saat itu belanda
semakin terlihat membedakan kelas-kelas sosial. hal ini terlihat dari beberapa kebijakannya. Jelaskan
beberapa kebijakan kolonial belanda ?

JAWAB :
Praktek stratifikasi kelas-kelas sosial masyarakat ini tentu saja mengecewakan masyarakat. Apalagi pada
masa-masa berikutnya, Belanda semakin jelas memperlihatkan perbedaan kelas-kelas sosial tersebut. Hal ini
secara jelas dapat dilihat dari beberapa kebijakan kolonial Belanda sebagai pemimpin pemerintahan didikan
sekolah berikut.
a. Pada tahun 1808 Gubernur Jenderal V Daendels memerintahkan agar para bupati di Pulau Jawa
memberi peluang pendidikan bagi kalangan rakyat jelata, tapi kebijakan ini tidak dapat terealisir.
b. Pada tahun 1811-1816 ketika pemerintahan dipimpin oleh Raffles, pendidikan bagi rakyat jelata juga
tidak dapat diselenggarakan.
c. Pada tahun 1816 Komisaris Jenderal C.G.C. Reindwardt mengeluarkan Undang-undang Pengajaran
yang dapat menjadi pedoman dasar pendirian sekolah, tetapi Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan
tahun 1818 sama sekali tidak menyangkut perluasan pendidikan bagi seluruh lapisan rakyat Indonesia.
Pada Peraturan Pemerintah itu hanya disebutkan bahwa pendidikan diperuntukan bagi orang-orang
Belanda, timur asing. bangsawan, orang kaya, dan golongan Pribumi penganut Protestan.
d. Pada zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch berkuasa, dikeluarkan kebijakan Culturstelsel (Tanam
Paksa) bagi seluruh rakyat Indonesia, agar Belanda mendapatkan keuntungan yang sebanyak-
banyaknya. Untuk dapat mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya itu, maka diperlukan tenaga kerja
yang murah, tenaga administrasi atau pegawai rendahan yang banyak. Berkaitan dengan kepentingan
itu, maka pada tahun 1848 Gubernur Jenderal Van den Bosch diberi kuasa untuk mengeluarkan
anggaran belanja negara sebesar f25.000 setiap tahunnya demi untuk mendirikan sekolah- sekolah di
Pulau Jawa. Pada tahun yang sama, yakni tahun 1848 dicanangkan pendidikan bagi kalangan Bumi
Putera namun rencana ini tidak dapat direalisasikan, karena minimnya jumlah guru yang akan menjadi
tenaga pengajar dan mengenai bahasa pengantarnya. Pada tahun 1849-1852 didirikan 20 sekolah di
setiap karesidenan di Indonesia. Namun, sekolah ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak Pribumi
yang orang tuanya bekerja pada Belanda, atau golongan priyayi atau anak-anak orang kaya,
Pendidikan yang ada di karesidenan ini juga tidak memberi peluang kepada anak-anak rakyat jelata.
Pada tahun 1852 didirikanlah Kweekschool (sekolah guru) pertama di Surakarta, dan menyusul di
kota-kota lainnya. Sekolah ini pun hanya diperuntukan bagi anak-anak yang orang tuanva bekerja
pada Belanda, atau golongan priyayi atau anak-anak orang kaya.
e. Pada tahun 1863 dan 1864 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan yang memberi peluang
bekerja kepada penduduk pribumi atau rakyat jelata untuk menjadi pegawai rendahan dan pegawai
menengah di kantor-kantor apabila memenuhi syarat, yakni dapat lulus dari ujian calon pegawai.
Syarat-syarat ini ditetapkan oleh putusan Raja pada tanggal 10 September 1864. Keadaan ini memberi
peluang kepada pihak swasta untuk melaksanakan usaha di bidang pertanian dan tentu saja hal ini
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pegawai, yang pada gilirannya juga akan berimplikasi
pada perluasan jumlah sekolah.
f. Pada tahun 1893 keluar kebijakan diferensiasi sekolah untuk kalanga Bumi Putera, yaitu Sekolah
Kelas I untuk golongan orang-orang Belanda, priyayi, dan orang-orang kaya. Adapun Sekolah Kelas
II diberlakuka untuk golongan rakyat jelata.
g. Setelah Politik Etis diberlakukan, maka tahun 1907 Gubernur Jenderal Van Heutsz mengeluarkan
kebijakan tentang pendidikan Bumi Putera, yakni sebagai berikut: pertama, mendirikan Sekolah Desa
yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa. Biaya Sekolah Desa ini menjadi tanggung jawab
pemerintah desa; kedua, membangun sifat khas Belanda pada Sekolah Kelas 1. Tahun 1914 Sekolah
Kelas I ini diubah menjadi HIS (Holands Inlandse School). Lama pendidikan 6 tahun dan bahasa
pengantar c sekolah bahasa Belanda. Adapun Sekolah Kelas II tetap bernama demikian atau disebut
Vervoleg School (sekolah sambungan) dan merupakan lanjutan dari Sckolah Desa yang didirikan
sejak tahun 1907 atau setelah lahirmya Politik Etis. Kondisi ini telah menimbulkan munculnya
stratifikasi sosial di kalangan anak-anak pribumi, golongan yang satu merasa lebih tingei dari yang
lainnya.
h. Berbagai upaya untuk memberi peluang pendidikan bagi kaum bumi putra terus dilakukan, namun
pada tahun 1930-an usaha memperluas pendidikan bagi kaum Bumi Putera itu mengalami hambatan.
Surat Menteri Kolonial Belanda Colijn bertanggal 10 Oktober 1930 yang ditujukan kepada Gubernur
Jenderal de Jonge menyatakan, bahwa perluasan sekolah negara jajahan terutama untuk kaum Bumi
Putera akan sulit untuk direalisasikan karena mengalami kekurangan dana. Pada zaman Belanda jenis
lembaga pendidikan menengah yang didirikan Belanda cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah:
VHO (Voorrboroidens Hegere Orderwijs), AMS (Algameene Middlebare Handels School), MTS
(Middlebare Technishe School), Kweek School, GOPLO (Government Opleiding Schooll
Onderwijeres) (Hamid Hasan (1970; 370), berdasarkan Poerbakawatja, S dalam buku Pendidikan
Dalam Alam Terbuka).

2. Pendirian pendidikan di lingkungan taman siswa ditunjukan untuk semua suku bangsa tanpa melihat
golongan tertentu. Pendidikan taman siswa di pelopori oleh R.M Suwardi Suryaningrat. Jelaskan
riwayat singkat pendidikan taman siswa ?

JAWAB :
Pendiri pendidikan Taman Siswa atau lebih dikenal dengan Perguruan Taman Siswa ini adalah seorang
bangsawan dari Yogyakarta bernama R.M. Suwardi Suryaningrat. Dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2
Mei 1889 dari ayah bernama KPH Suryaningrat. Setelah usia 39 tahun atau 40 tahun (tahun Jawa), tepatnya
pada tanggal 23 pebruari 1928 berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Pendidikan yang telah ditempuh
dimulai dari Sekolah Dasar Belanda (Europesche Lagere School), kemudian melanjutkan pendidikan ke
sekolah dokter di Stovia. Berhubung kekurangan biaya, sekolah ini ditinggalkan, kemudian bekerja dan
memasuki dunia politik bersama-sama lulusan Stovia yang lain seperti Dr. Cipto Mangunkusuma dan Dr.
Danudirjo Setyabudi (Dr. Douwes Dekker).

3. Kebudayaan terdiri dari pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh
dan terutama diturunkan dari simbol-simbol oleh manusia. Ada berbagai unsur dalam kebudayaan
dan di indonesia memiliki watak khas yang berbeda dengan kebudayaan bangsa lain. Kemukakan
unsur-unsur kebudayaan yang ada ?

JAWAB :
Unsur-unsur Universal Kebudayaan Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang
kecil, bersahaja, dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas.
Dalam menganalisa suatu kebudayaan seorang ahli antropologi membagi seluruh kebudayaan yang
tereintegrasi itu ke dalam unsur-unsur besar yang disebut "unsur-unsur kebudayaan universal". Mengenai hal
ini ada beberapa pandangan, seperti yang diuraikan oleh C. Kluckhohn dalam karangannya yang berjudul
"Universal Catagories Of Culture" (1953). Dengan mengambil intisari dari berbagai kerangka yang ada
mengenai unsur- unsur kebudayaan universal, terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan dalam semua
kebudayaan di seluruh dunia, yaitu:
a. bahasa;
b. sistem pengetahuan;
c. organisasi sosial;
d. sistem peralatan hidup dan teknologi;
e. sistem mata pencaharian untuk hidup;
f. sistem religi;
g. kesenian.

4. Kebudayaan berfungsi sebagai alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia.
Terdapat kerangka kebudayaan yang merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan yang
digambarkan melalui kerangka lingkaran. Gambarkan kerangka lingkarang menurut
Koentjaraningrat ?

JAWAB :
Menurut Koentjaraningrat: kebudayaan adalah seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang
tidak berakar kepada nalurinya karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar.
Kebudayaan adalah pancaran dari "budi dan daya", seluruh apa yang dipikir, dirasa dan direnung, diamalkan
dalam bentuk daya yang menghasilkan kehidupan. Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat
bangsa. Kebudayaan adalah penciptaan dan pengolahan nilai- nilai insani; tercakup di dalamnya usaha
memanusiakan diri sendiri di tengah alam lingkungan, baik fisik maupun sosial. Nilai-nilai dikembangkan
sehingga menjadi sempurna. Kebudayaan merupakan hasil dari buah budi manusia untuk mencapai
kesempurnaan hidup. Kebudayaan merupakan hasil karya manusia sebagai warga masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dalam mencapai kesejahteraan. Tidak ada masyarakat manusia yang tidak
berbudaya. Kebudayaan terdiri atas nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang alam raya yang
mempengaruai perilaku manusia. Kebudayaan dipelajari melalui bahasa, bukan diwariskan secara biologis.
Kebudayaan adalah sejumlah cita-cita, nilai, dan standar perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, yang
menyebabkan perbuatan individu dapat dipahami oleh kelompoknya.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Mohammad syarif sumantri dan Dr. Durotul Yatimah,M.Pd. (2013) Pengantar pendidikan
(MKDK4001) PGSD Universitas terbuka. Jakarta, ohio state university cololmbus
modul Pengantar pendidikan (MKDK4001)

Tangerang Selatan, 11 Mei 2023

Rizka Dwiyanti

Anda mungkin juga menyukai