Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL ONLINE

Tugas Tutorial 2

Kode & nama mata kuliah : MKDK4001 Pengantar Pendidikan


Nama : Ayuni Eka Dewi
NIM : 857156708
Prodi : PGSD S-1
UPBJJ : UPBJJ-UT JAKARTA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial 2 ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah P e n g a n t a r
P end id ik a n/ M KD K4 0 0 1 . S e la in it u , ju g a b er t u ju a n u nt u k me na m b a h
w a w a s a n tentang Pengantar Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada B a p a k Taufik Hidayat, M.Pd., selaku Tutor/Dosen
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan/MKDK4001 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.
PEMBAHASAN

1. Pada tahun 1800-1942 bangsa Indonesia menjadi jajahan pemerintah kolonial Belanda,
pendidikan yang awalnya dikelola oleh VOC akhirnya diserahkan kepada pemerintah
Belanda. Saat itu Belanda semakin terlihat membedakan kelas-kelas sosial. Hal ini
terlihat dari beberapa kebijakannya. Jelaskan 3 kebijakan kolonial Belanda terkait
pembedaan status sosial dalam masyarakat!
Jawab:

a. Pada tahun 1816 komisaris jenderal C.G.C. Reindwart mengeluarkan Undang-


undang Pengajaran yang dapat menjadi pedoman dasar pendirian sekolah, tetapi
Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan tahun 1818 sama sekali tidak menyangkut
perusahaan pendidikan bagi seluruh lapisan rakyat Indonesia. Pada Peraturan
Pemerintah itu hanya disebutkan bahwa pendidikan diperuntukkan bagi orang-
orang Belanda, Timur asing, bangsawan orang kaya, dan golongan Pribumi
penganut Protestan.
b. Berkaitan dengan dikeluarkannya kebijakan tanam paksa bagi seluruh rakyat
Indonesia, pada tahun 1848 Gubernur Jenderal Van den Bosch diberi kuasa untuk
mengeluarkan anggaran belanja negara sebesar f 25.000 setiap tahunnya demi
untuk mendirikan sekolah-sekolah di Pulau Jawa. Pada tahun yang sama, yakni
tahun 1948 dicanangkan pendidikan bagi kalangan Bumi Putera namun rencana
ini tidak dapat direalisasikan karena minimnya jumlah guru yang akan menjadi
tenaga pengajar dan mengenai bahasa pengantarnya. Pada tahun 1849 - 1852
didirikan 20 sekolah di setiap karesidenan di Indonesia. Namun, sekolah ini hanya
diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang orang tuanya bekerja pada Belanda,
atau golongan priyayi atau anak-anak orang kaya, tidak memberi peluang kepada
anak-anak rakyat jelata. Pada tahun 1852 didirikan Kweekschool (sekolah guru)
pertama di Surakarta. Sekolah ini pun hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang
orang tuanya bekerja pada Belanda atau golongan priyayi atau anak-anak orang
kaya.
c. Pada tahun 1893 keluar kebijakan diferensiasi sekolah untuk kalangan Bumi
Putera, yaitu sekolah kelas I untuk golongan orang-orang Belanda, Priya, dan
orang-orang kaya. Adapun Sekolah Kelas II diberlakukan untuk golongan rakyat
jelata.

2. Pendirian pendidikan di lingkungan Taman Siswa ditujukan untuk semua suku bangsa
tanpa melihat golongan tertentu. Pendidikan Taman Siswa dipelopori oleh R.M Suwardi
Suryaningrat. Jelaskan riwayat singkat berdirinya pendidikan Taman Siswa.
Jawab:

Pendiri pendidikan Taman Siswa atau lebih dikenal dengan Perguruan Taman Siswa ini
adalah seorang bangsawan dari Yogyakarta bernama R.M. Suwardi Suryaningrat.
Dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei i889 dari ayah bernama KPH Suryaningrat.
Setelah usia 39 tahun atau 40 tahun (tahun Jawa), tepatnya pada tanggal 1928 berganti
nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Pendidikan yang telah ditempuh dimulai dari Sekolah
Dasar Belanda (Europesche Lagere School), kemudian melanjutkan pendidikan ke
sekolah dokter di Stovia. Berhubung kekurangan biaya, sekolah ini ditinggalkan,
kemudian bekerja dan memasuki dunia politik bersama-sama lulusan Stovia yang lain
seperti Dr. Cipto Mangunkusuma dan Dr. Danudirjo Setyabudi (Dr. Douwes Dekker).

Karena semakin kejam pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia, lebih-lebih


terhadap pergerakan rakyat Indonesia dan agar perjuangan untuk kepentingan bangsa
lebih bermanfaat maka Ki Hajar Dewantara meninggalkan medan politik yang nampak,
memasuki medan pendidikan dan pengajaran (1921) dimulai dari mengajar pada Sekolah
Adhidarma kepunyaan kakaknya R.M Suryopranoto di Yogyakarta. Setelah 1 tahun
mengajar di Adhidarma Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah yang sesuai dengan cita-
citanya sendiri (3 Juli 1922) dengan nama "Natinal Onderwisj Institut Taman Siswa"
yang kelak diubah menjadi Perguruan Kebangsaan Taman Siswa. Sekolah ini mula-mula
hanya meliputi bagian Taman Anak dan Bagian Kursus Guru saja.

Dalam tahun 1924 ia dikenakan pajak rumah tangga, tetapi ia tidak suka membayarnya,
karena keluarganya hanya menempati dua kamar yang dikelilingi kelas-kelas di tengah
perguruannya. Menurut taksirannya seharusnya tidak kena pajak, dan barang-barang
milik perguruan juga seharusnya bebas dari pajak tersebut. Akhirnya barang-barang
kepunyaan Taman Siswa dilelang di depan umum. Tetapi kemudian pajak itu
dikembalikan setelah Ki Hajar Dewantara mengajukan protes. Dan atas kedermawanan
pembeli barang-barang milik taman siswa yang terlelang tersebut diserahkan kembali
kepada Taman Siswa.

Taman Siswa terkena lagi peraturan tentang tunjangan anak yang mulai tahun tersebut
hanya diberikan kepada pegawai negeri yang anaknya bersekolah pada sekolah negeri,
sekolah partikelir mendapatkan subsidi, sekolah-sekolah lain yang dapat hak memakai
salah satu nama sekolah negeri, misalnya HIS, Voolks School, dan sebagainya. Oleh
perjuangan Ki Hajar Dewantara akhirnya mulai tahun 1938 tunjangan anak bagi semua
pegawai sama tanpa melihat sekolah yang dimasuki.

3. Kebudayaan terdiri dari pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang
diperoleh dan terutama diturunkan dari simbolsimbol oleh manusia. Ada berbagai unsur
dalam kebudayaan di Indonesia yang memiliki watak khas yang berbeda dengan
kebudayaan bangsa lain. Kemukakan unsur-unsur kebudayaan bangsa Indonesia tersebut!
Jawaban:

Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil,


bersahaja, dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan
yang luas. Dalam menganalisa suatu kebudayaan seorang ahli antropologi membagi
seluruh kebudayaan yang terintegrasi itu ke dalam unsur-unsur besar yang disebut
"unsur-unsur kebudayaan universal". Studi-studi tentang budaya dan kepribadian
khususnya tentang watak khas etnis bangsa Indonesia menyimpulkan bahwa kebudayaan
bangsa Indonesia sangat majemuk. Koentjaraningrat, (2002) berpendapat bahwa pada
dasarnya unsur universal kebudayaan Indonesia meliputi berbagai hal sebagai berikut:
a. Sistem religi dan upacara keagamaan.
b. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
c. Sistem pengetahuan.
d. Bahasa.
e. Kesenian.
f. Sistem mata pencaharian hidup.
g. Sistem teknologi dan peralatan.

4. Kebudayaan berfungsi sebagai alat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup
manusia. Terdapat kerangka kebudayaan yang merupakan dimensi analisis dari konsep
kebudayaan yang digambarkan melalui kerangka lingkaran. Gambarkan kerangka
lingkaran menurut Koentjaraningrat!
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Sumantri, M. S. (2021). Pengantar Pendidikan (BMP) MKDK4001. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Karawang, 15 Mei 2023

AYUNI EKA DEWI

Anda mungkin juga menyukai