Disusun Oleh :
Ocdhitya Gloriadi
193020210011
B. Rumusan Masalah
Persfektif Sejarah Pembelajaran
A. Apa peran guru dalam periode awal ?
B. Apa peran guru pada abad 20 ?
C. Apa saja tantangan guru pada abad 21 ?
D. Pembelajaran apa yang dilakukan pada era industri 4.0 ?
C. Tujuan Penulisan
A. Menjelaskan peran guru pada periode awal
B. Menjelaskan peran guru pada abad 20
C. Menerangkan tantangan-tantangan guru pada abad 21
D. Menjelaskan pemebelajaran apa saja dilakukan pada era industri 4.0
BAB II
Pembahasan
A. Perspektif Sejarah Pembelajaran
1. Peran Guru Pada Periode Awal
Guru dalam artian formal, pada masa Pemerintahan Hindia Belanda dihasilkan dari
sekolah yang bernama Kweekschool (pendidikan keguruan). Pendidikan keguruan ini mulai
diatur pada tahun 1871 setelah keluarnya peraturan pemerintah yang menyatakan bahwa
pengadaan Sekolah Dasar Bumiputera harus didahului oleh pengadaan tenaga
gurunya.Selanjutnya pendidikan keguruan berkembang hingga ke perguruan tinggi pada saat ini.
Berdasarkan sejarah guru, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling tua. Pekerjaan
sebagai guru sudah ada sejak manusia mampu berpikir dan mengenal ilmu pengetahuan.
Sepanjang sejarah kehidupan, guru selalu berada di tengah masyarakatnya. Guru mengajarkan
banyak ilmu pengetahuan untuk membuat manusia menjadi mudah dalam menjalankan
kehidupan atau terkadang guru mengajarkan kebenaran. Dalam sejarah Indonesia, pekerjaan guru
ternyata berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.
Mengenai sistem pendidikan tinggi telah digambarkan pada keadan sekitar abad ke-4
sampai abad ke-8. Pada abad-abad terakhir menjelang jatuhnya kerajaan Hindu di Indonesia
sistem pendidikan tidak lagi dijalankan secara besar-besaran seperti sebelumnya tetapi dilakukan
oleh ulama guru kepada siswa dalam jumlah terbatas dalam pedepokan. Pada pedepokan tersebut
kepada siswa selain diajarkan ilmu pengetahuan yang bersifat umum diajarkan pula ilmu-ilmu
yag bersifat spritual religius. Selain itu mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Dengan pendidikan tinggi dipegang oleh kaum ulama. Namun demikian pendidikan
dan pengajaran tidak dilaksanakan secara formal sehingga seorang siswa yang belum merasa
puas akan ajaran yang telah diperoleh, mungkin saja berusaha menjcari dan perpindah-pindah
dari guru yang satu ke guru yang lainnya.
Di dalam Hinduisme dikenal dengan sistem kast, meskipun di Indonesia pelaksanaannya
tidak setajam di India. Kaum Brahmana yaitu kaum ulama mengajarkan ilmu-ilmu Theologis,
sastra, bahsa, dan ilmu-ilmu kemasyarakatan. Ilmu-ilmu eksakta seperti ilmu perbintangan, ilmu
pasti dan perhitungan waktu juga diajarkan. Begitu juga dengan seni bangunan, seni rupa, dan
ilmu pengetahuan lainnya. Dalam perkembnagannya kemudian kebudayan Hindu mulai
bercampur dengan kebudayaan-kebudayaan dan unsur-unsur Indonesia sehingga melahirkan ciri-
ciri yang unik dan bercorak khas. Sampai jatuhnya kerajaan Hindu terakhirbdi Indonesia yaitu
Majapahit pada akhir abd ke-15, ilmu pengetahuan berkembang terus, khsusnya dibidang sastra,
bahsa, ilmu pemerintahan, tat-negara, dan hukum. Kerajaan-kerajaan Hindu seperti Kaling,
Medang, Kediri, Singosari, dan Majapahit melahirkan empu-empu, pujangga yang meghasilkan
karya-karya bermutu tinggi. Selain karya seni bangunan dan seni pahat dalam kerangka
arsitektur yang menakjubkan, juga dihasilakn penjabaran ilmiah dalam bidang dogmatik,
philosofi, sastra, dan bahasa.
Bagi pendidikan kejuruan dan keterampilan seperti pertanian, pelayaran, perdagangan,
kontruksi bangunan, seni pahat, seni dan ilmu bela diri ( termasuk perang), dan sebagainya
diselenggarakan secara turun-temurun melalui jalur kastanya masig-masing. Pendidikan
tradisional terus berlajan walaupun banyak raja-raja di Indonesia yang ditaklukan oleh VOC.
Pemerintah kolonial Belanda baru peduli dengan nasib pendidikan masyarakat bumiputera
sesudah berlakukanya Politik Etika atau Politik Balas Budi. Hal itu juga dikarenakan kebutuhan
Pemerintah Hindia-Belanda akan tenaga profesional.
Pada masa Politik Etis, pendidikan dilaksanakan secara modern dan bergaya Eropa.
Sekolah untuk guru dibentuk guna melahirkan guru yang bisa mengawal sistem pendidikan
kolonial. Setelah adanya pergerakan nasional yang membangun sekolah bernafaskan
nasionalisme Indonesia, sistem pendidikan kolonial ini mulai dilawan. Sesudah proklamasi
kemerdekaan, guru-guru disatukan dalam Persatuan Guru Republik Indonesia. Sejarah guru
inilah yang menjadikan guru saat ini semakin maju dan terus memperbaiki diri menjadi semakin
berkualitas.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal
10 ayat (1) menyatakan “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Secara langsung Undang-Undang juga telah
mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi untuk menghadapi tantangannya.
Dengan memerhatikan pernyataan para ahli di atas, tantangan utama guru pada abad 21
tidak lebih pada mengatasi dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat. Dampak dari
perkembangan teknologi tidak hanya berimbas pada ilmu pengetahuan saja, namun lebih jauh
teknologi juga memengaruhi sosial budaya seseorang. Perubahan ini juga memberikan dampak
yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya
masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita
saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi).
2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/cpu/article/view/1674/1068
https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/08/06/149655/pembelajaran-di-era-industri-40
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/12/10/revolusi-digital-indonesia
https://www.researchgate.net/publication/337077769_Pendidikan_di_Era_Revolusi_Industri_40
https://spiritnews.co.id/2018/10/22/peranan-guru-dalam-pembelajaran-memanfaatkan-teknologi-digital/
https://guruataya2018.blogspot.com/2019/05/tantangan-guru-abad-21.html
http://trafficpendidikan.blogspot.com/2015/11/guru-masa-kini-vs-guru-prasejarah.html
https://mediaindonesia.com/read/detail/204636-melihat-dunia-pendidikan-dari-masa-ke-masa
http://johansetiawan767.blogspot.com/2018/03/perkembangan-pendidikan-pada-masa.html
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/pendidikan-pada-masa-awal-kemerdekaan-indonesia-
1537451754387107362
http://museumpendidikannasional.upi.edu/index.php/pra-aksara
https://www.literasipublik.com/guru-pada-masa-pemerintahan-hindia-belanda
https://www.academia.edu/9395639/SEJARAH_PENDIDIKAN_GURU_DI_INDONESIA_MASA_PEN
DUDUKAN_JEPANG
http://anhyxaniz.blogspot.com/2011/11/peran-guru-dari-masa-ke-masa.html
http://berita.upi.edu/17947/