Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Pro Sistem Zonasi Sekolah

Anggota : Ocdhitya Gloriadi

Predy Pausan Perdana

Shorea Martesis

Manfaat Sistem Zonasi Sekolah

Pemerintah mulai menetapkan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


berdasarkan zonasi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir
Effendy mengatakan sistem zonasi itu guna memberikan akses dan keadilan
terhadap pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.

"Kewajiban pemerintah dan sekolah adalah memastikan semua anak mendapat


pendidikan dengan memerhatikan anak harus masuk ke sekolah terdekat dari
rumahnya," ujar Muhadjir

"Karena pada dasarnya anak bangsa memiliki hak yang sama. Karena itu, tidak
boleh ada diskriminasi, hak eksklusif, kompetisi yang berlebihan untuk
mendapatkan layanan pemerintah. Sekolah negeri itu memproduksi layanan
publik.

Karena itu, ditetapkan sistem zonasi dalam PPDB di setiap sekolah. Dengan
begitu, keluarga yang kurang mampu dapat menyekolahkan anaknya di sekitar
rumah, sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi.

Jangan sampai sekolah mengklaim sebagai unggulan hanya karena menerima


anak-anak yang pandai dan umumnya dari keluarga dengan ekonomi menengah
ke atas yang mampu memberikan fasilitas penunjang belajar anak. Sekolah,
khususnya sekolah negeri harus mendidik semua siswa tanpa terkecuali. Prestasi
itu tidak diukur dari asal sekolah, tetapi masing-masing individu anak yang akan
menentukan prestasi dan masa depannya. Pada dasarnya setiap anak itu punya
keistimewaan dan keunikannya sendiri. Dan kalau itu dikembangkan secara baik
itu akan menjadi modal untuk masa depan.
Berikut sisi baik yang dilahirkan dengan adanya kebijakan sistem zonasi.

1. Berkurangnya status sekolah favorit

Dengan adanya kebijakan sistem zonasi. Tidak ada lagi kesenjangan kredibilitas
status peserta didik. Di mana, biasanya kesenjangan terjadi antara peserta didik
sekolah unggulan dan yang biasa saja. Kebijakan sistem zonasi mampu
mengurangi hal tersebut. Nantinya seluruh sekolah akan mengemban status yang
sama. Tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit atau hal yang lainnya.

2. Pemerataan peserta didik

Dengan pemerataan peserta didik, setiap sekolah dapat saling bersaing. Untuk
menjadi sekolah yang terbaik. Karena peserta didik yang unggul tidak berkumpul
dalam satu tempat. Nantinya, setiap sekolah bisa saling bersaing utuk
meningkatkan kredibilitasnya. Sehingga setiap sekolah memiliki potensi untuk
menjadi sekolah yang unggul. Dengan adanya pemerataan peserta didik.

3. Mengurangi beban biaya

Adanya sistem zonasi sekolah. Para orang tua dan peserta didik akan
mendapatkan keuntungan. Yaitu mengurangi beban biaya. Baik biaya pendidikan
maupun biaya lain termasuk akomodasi. Sistem zonasi akan mengurangi beban
biaya transport peserta didik. Tidak ada lagi peserta didik yang menempuh jarak
jauh untuk berangkat sekolah. Sehingga, kebiasaan terlat datang perlahan akan
berkurang

4. Pengawasan orang tua kepada anaknya

Dengan jarak yang tidak begitu jauh. Peran orang tua dalam mengawasi anaknya
akan lebih terlibat. Jadi orang tua bisa turut andil untuk mengawasi kegiatan
anaknya. Tapi bukan berarti orang tua ikut membuntuti terus kemana anaknya
akan pergi. Dengan begini, kamu yang sudah menyusun agenda untuk membolos,
harus berpikir dua kali. Bagaimana caranya bisa bolos tanpa sepengetahuan orang
tua dan pihak sekolah. Lho gimana sih nabs?
5. Mendorong kualitas sekolah

Hal ini terjadi karena pengaruh dari pemerataan peserta didik. Dengan tidak
adanya lagi para peserta didik unggul yang berkumpul pada satu tempat. Sehingga
sekolah bisa saling bersaing untuk meningkatkan kualitasnya. Jadi akan terjalin
kerja sama antara sekolah dan peserta didik. Tidak ada lagi sekolah yang
mengandalkan status unggulan. Demi mendapatkan peserta didik yang unggul.
Nantinya seluruh elemen dalam sekolah akan saling berhubungan untuk saling
bekerja sama demi meningkatkan kualitas sekolahnya masing-masing. Begitulah
hal baik yang didapatkan dengan adanya kebijakan sistem zonasi sekolah.
Terlepas dari pro dan kontra, sejatinya kebijakan ini hanya ingin menyemai
kebaikan untuk sesama. Agar tiap area melahirkan sosok terpelajar.

Tapi sayang sekali banyak yang menolak sistem zonasi sekolah ini dikarenakan
faktor gengsi orang tua, anak, bahkan pengajar. Dan juga banyak yang menolak
dikarenakan faktor ekonomi padahal Mendikbud sudah memberikan bantuan
kepada murid – murid yang kurang mampu berupa bantuan dana, contohnya :
Bidikmisi, Kalteng Berkah dsb.

Anda mungkin juga menyukai