Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan corak pendidikan di masyarakat Indonesia sebelum dan sesudah masuknya


Hindu- Budha!
2. Tujuan, landasan, corak pendidikan Islam sejak masuknya pengaruh Islam di Indonesia!
3. Perbandingan corak dan sistem persekolahan pada masa Portugis dan VOC, contoh sekolah-
sekolah yang masih bertahan smp sekarang!
4. Pengaruh pendidikan pada masa kolonial belanda di masyarakat!
5. Sebutkan dan jelaskan perkembangan sekolah tingkat rendah, menengah, dan tinggi yang
diselenggaran Hindia belanda!

Jawab:

1. Sebelum masuknya Hindu Budha:


Pendidikan telah ada semenjak masa Pra aksara atau zaman purba. Pendidikan pada
masa Pra aksara masih sangat sederhana. Pada zaman ini, kebanyakan pendidikan hanya
dilakukan dalam lingkup keluarga. Pada zaman purba, kebanyakan manusia memperlakukan
anak-anaknya secara insting atau naluri, suatu sifat pembawaan, demi kelangsungan hidup
keturunannya.
Pendidikan pada masa Pra aksara masih bersifat sederhana dan berlangsung dalam
lingkungan keluarga. Materi lebih difokuskan terhadap keterampilan dialam, yakni untuk
berburu, meramu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, dan mencetak benda.
Perkembangan corak pendidikan pada masa Pra aksara terlihat kebudayaan yang dihasilkan,
kebudayaan tersebut dihasilkan dari berbagai pembagian waktu, dari mulai masa
Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, Megalithikum, dan Perundagian. Dengan adanya
pendidikan awal pada masa Pra aksara ini mendandakan mulainya lahirnya pendidikan yang
dapat menghantarkan kehidupan menuju peradaban lebih baik kedepannya serta dapat
menghasilkan berbagai penemuan-penemuan awal didalam peradan manusia.

Sesudah masuknya Hindu Buddha

Pada masa perdagangan, orang India datang ke Indonesia berdagang serta


menyebarkan agama Buddha hingga akhirnya di Indonesia muncul kerajaan kerajaan
buddha. Keinginan untuk mempelajari agama sangat kuat akhirnya banyak orang Indonesia
pergi belajar ke India untuk mendapatkan pengetahuan tentang agama Buddha. Sistem
pendidikan dari India kemudian diterapkan ke Indonesia pada masa mataram kuno dimana
tersapat bukti relief candi yang menunjukkan lukisan adanya proses belajar mengajar pada
masa itu. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa sistem pendidikan masa kini ternyata memiliki
kemiripan dengan sistem pendidikan masa Hindu Buddha.

2. (4) Pengaruh pendidikan pada masa kolonial belanda


Pengaruh dari adanya penddiikan pada masa Hindia beladanda ini membawa pengaruh yang
besar sekali terhadap masyarakat pribumi. Masyarakat Pribumi dapat mengenyam
pendidikan yang disediakan oleh pemerintah hindia belanda, pada saat itu masyarakat
bersekolah pada dasarnya diciptakan oleh pemerintah hindia belanda untuk mengisi kantor
kantor bawahan yang akan dipekerjakan oleh kaum pribumi. Munculnya golongan
intelektual yang mampu mendorong untuk kemerdekaan dan kepentingan rakyat,
perubahan status sosial masyarakat yang mengenyam pendidikan.

3. Perbandingan corak dan sistem persekolahan pada masa Portugis dan VOC, contoh sekolah-
sekolah yang masih bertahan smp sekarang!
Perbandingan Portugis dan VOC
Menurut saya perbandingan pendidikan pada masa Portugis dan VOC sangatlah memiliki
perbedaan yang signifikan, walaupun sama juga mengajrkan mengenai keagamaan,
mendidik masyarakat serta memiliki tujuan yang sama dari 3G (GOLD, GLORY, GOSPERE)
namun tetaplah memiliki perbedaan. Portugis datang terlebih dahulu di Indonesia
khususnya di Makassar yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque serta.. sedangkan VOC
datang dan menggantikan pendidikan yang dilakukan oleh Portugis.

Pendidikan masa Portugis lebih difokuskan dengan keagamaan Kristen


bangsa Portugis dan Belanda lah yang membawa Injil masuk ke Nusantara dengan cara
mendirikan berbagai sarana pendidikan untuk memperdalam Alkitab. Robert Boehlke
mencatat bahwa pendaratan Portugis di Ternate tahun 1538 merupakan titik awal
pendidikan agama Kristen di Indonesia

Berdasarkan mandat kerajaan Portugis yang menyatakan bahwa dalam setiap ekspedisi
haruslah didampingi para misionaris yang membawa misi pewartaan Injil, oleh sebab itu
pula pendirian sekolah di sekitar pantai Ternate menjadi wadah formal bagi pengajaran
Alkitab melalui pembelajaran katekismus

Selain itu, dalam penyebaran pendidikan agama Kristen juga tidak bisa dilepaskan dari
peranan Serikat Jesuit, di mana Serikat Jesuit merupakan Serikat dalam agama Katolik yang
memiliki peranan penting dalam proses penyebaran pendidikan
Serikat Jesuit/ Serikat Jesus sendiri merupakan Serikat religius yang didirikan oleh St. Ignatius
de Loyola dan St. Petrus Faber

Setibanya St. Fransiskus Xaverius di Maluku pada tahun 1546, St. Fransiskus Xaverius mulai
memadukan ajaran Kristen dengan konsep kelokalan melalui musik dalam setiap khotbahnya
ke desa-desa.
St. Fransiskus Xaverius juga giat mengajar penduduk lokal untuk menghafal Doa Bapa Kami
St. Fransiskus Xaverius dikenal sebagai Misionaris yang sukses menyebarkan agama Kristen
sekaligus pendidikan,

Selain suksesnya penyebaran pendidikan dan agama Kristen yang dilakukan oleh St.
Fransiskus Xaverius, faktor suksesnya penyebaran pendidikan juga didukung dengan
perluasan penguasaan terhadap bahasa Portugis pada masa di mana para Sultan sangat
bersimpatik dengan keberadaan Portugis

Salah satu gagasan Antonio Galvao yang membuat agama Katolik semakin menarik adalah
dibukanya sekolah bagi anak-anak pribumi dan penggunaan kurikulum yang diajarkan
meliputi pelajaran menulis, berhitung, Bahasa Latin, dan agama Katolik yang semuanya
diajarkan menggunakan bahasa Portugis.1 Pada awalnya hanya anakanak Sultan dan
pembesar lainnya saja yang dapat merasakan sekolah tersebut, namun belakangan
kesempatan tersebut diberikan bagi semua anak pribumi setelah sekolah-sekolah lainnya
merata didirikan di daerah-daerah sekitar Maluku.

Salah satu warisan penting pendidikan zaman


Portugis adalah didirikannya kolese-kolese Jesuit dengan semangat spiritualitas dan
pedagogi ignatian.
Sampai detik ini di Indonesia
masih berdiri kolese-kolese yang bahkan dari mutu kependidikan bersaing dengan
sekolah-sekolah lainnya, diantaranya adalah: Kolese De Britto di Yogyakarta,
Kolese Kanisius dan Kolese Gonzaga di Jakarta, Kolese Loyola di Semarang,
Kolese Le Cocq d’Armandville Nabire di Papua, dan masih banyak lagi

Pada masa penjajahan oleh voc


VOC ini bertujuan untuk menyebarkan Agama Kristen. Setelah VOC berkedudukan di
Indonesia, mereka menyebarkan agama di beberapa pulau bagian timur Indonesia, itulah
kegiatan pendidikan pertama yang dilakukan VOC. Selain itu, kebanyakan kegiatan
pendidikan termasuk pendirian sekolah – sekolah baru yang dikembangkan oleh VOC pada
awalnya berbasis agama dan dilakukan didaerah yang struktur politiknya lemah, misalnya di
Ambon dan Banda
Selama abad ke-17 hingga 18 M, bidang pendidikan di Indonesia harus berada dalam
pengawasan dan kontrol ketat VOC. Jadi, sekalipun penyelenggaraan pendidikan tetap
dilakukan oleh kalangan agama (gereja), tetapi mereka adalah berstatus sebagai
pegawai VOC yang memperoleh tanda kepangkatan dan gaji.
Dari sini dapat dipahami, bahwa pendidikan yang ada ketika itu bercorak keagamaan
(Kristen Protestan). Secara umum sistem pendidikan pada masa VOC dapat
digambarkan sebagai berikut:

a)      Pendidikan Dasar
b)      Sekolah Latin
c)      Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)
d)     Academie der Marine (Akademi Pelayanan)
e)      Sekolah Cina
f)       Pendidikan Islam

Pendidikan untuk komunitas muslim relatif telah mapan melalui lembaga-lembaga yang
secara tradisional telah berkembang dan mengakar sejak proses awal masuknya Islam
ke Indonesia. VOC tidak ikut campur mengurusi atau mengaturnya.

Sekolah itu didirikan sejak tahun 1607, baru tahun 1617 didirikan juga sekolah di Batavia. Itu
pun hanya sekolah berbasis Agama Kristen yang pencapaiannya terbatas pada kemampuan
memahami Bible, kitab suci Agama Kristen dan oleh karena itu kalaupun ada pendidikan
lanjutan hanya untuk mendidik guru dan pastor.22 Sekolah yang didirikan di Batavia pada
tahun 1617 tersebut juga merupakan sekolah untuk mengajarkan Agama Kristen. Lima tahun
kemudian sekolah itu mempunyai murid 92 laki – laki dan 45 perempuan. Tujuan dari
sekolah ini adalah menghasilkan tenaga – tenaga kerja yang cakap dan kelak dapat
diperkerjakan pada pemerintah, administrasi dan gereja.

Portugis
·  Memudahkan mencari Rempah-rempah
·  Untuk menyebarkan agama Kristen katolik.
·      Dikerjakan oleh organisasi misi Katholik Roma
·      Selain Pelajaran agama, juga diajarkan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung.

·  Sekolah Seminari yang menerima anak-anak pemuka pribumi


VOC
·  Pendidikan berkaitan untuk memudahkan dalam kepentingan Komersial
·  Untuk menyaingi portugis di nusantara terutama Maluku
·  Untuk penyebaran agama kristen protestan dan melenyapkan agama Kristen katolik
·    Bercorak keagamaan.
·    Pendidikan di batavia digalakkan untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten bagi VOC.
·    Semua sekolah pada satu wilayah berada di bawah pengawasan gereja.
·    Kurikulumnya mengacu pada gereja.
·    Pembelajarannya dilaksanakan secara individu dan belum menerapkan pembelajaran klasikal
· Pendidikan Dasar
· Sekolah Latin
· Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)
· Academie der Marine (Akademi Pelayanan)
· Sekolah Cina
· Pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai