1
sepanjang 375 m dengan lebar 175 m. Sekeliling tepi kolam dilapisi dinding
setebal 1,60 m dengan kedalaman 2,88 m.1
Kolam segaran memiliki dua arah saluran air yakni di sisi tenggara
sebagai jalan masuk air ke dalam kolam,dan di sisi barat laut untuk jalan keluar
air. Air kolam ini keluar mengalir ke Balongdawa (empang panjang) yang
terletak di barat laut dan Balongbunder (empang bundar) di sebelah selatan.
Dalam Kitab Negarakertagama Kolam Segaran ini dicatat dengan nama telaga,
menurut para ahli kolam ini dahulunya berfungsi sebagai pengatur irigasi dan
sebagai pencegah banjir.
Bahan bangunan kolam terbuat dari bata yang direkatkan satu sama lain
dengan cara digosokkan tanpa menggunakan perekat. Pada bagian tenggara
terdapat saluran yang mengalirkan airnya ke kolam, sementara pada bagian
barat laut terdapat saluran pembuangan air. Saluran ini berhubungan dengan
Balong Bunder (Kolam Bualat) yang terletak pada salatannya serta Balong
Dowo (Kolam Panjang) yang terletak di dalam Musium Trowulan. Kedua
kolam atau Balong tersebut sekarang telah mengalami pendangkalan dan tidak
berfungsi. Pada waktu ditemukan hampir seluruh bagian kolam tertutup tanah
dan rerumputan seluas 65.448 m3. Pada tahun 1966 diadakan pemugaran pada
kolam tersebut. Namun kegiatan ini hanya berlangsung 1 tahun. Pemugaran
yang lebih terencan dilaksanakan pada tahun 1974 dan berlanjut pada Tahun
Anggaran 1983/1984.2
1
Redaksi. 2014. Candi Kolam Segaran. Diakses dari laman:
http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_timur-candi_kolam_segaran pada 21 Mei 2018
2
I Made Kusumajaya, dkk. Mengenal Kepurbakalaan Majapahit Di Daerah Trowulan. Hlm. 19
2
kolam tersebut. Namun dibagian tembok dan tangga kecil kolam tersebut
masih terlihat beberapa lumut hijau yang menempel. Alangkah lebih baiknya
apabila ditemukan lumut-lumut, dan tanaman yang mengganggu di dalam
kolam tersebut segera dibersihkan, sehingga dapat menjaga situs Kolam
Segaran tersebut dari kerusakan.
c) Fungsi
Fungsi Kolam Segaran belum diketahui secara pasti, tetapi menurut para
ahli, kolam tersebut digunakan oleh keluarga Kerajaan Majapahit untuk berekreasi
dan menjamu tamu yang datang dari luar negeri. Dalam cerita rakyat pada masa
kejayaan Majapahit Kolam Segaran digunakan sebagai tempat rekreasi dan
menjamu tamu dari luar negeri. Diceritakan apabila perjamuan telah uasai, maka
peralatan perjamuan seperti piring, mangkuk, gelas, sendok, dll yang terbuat dari
emas dibuang di kolam untuk menunjukkan kekayaan Kerajaan Majapahit. Namun
ada juga pendapat para ahli yang menyatakan, berdasarkan adanya saluran keluar
masuk serta luasnya luasnya kolam diduga kolam ini dahulu difungsikan sebagai
saluran irigasi dan berfungsi untuk mencegah adanya banjir. Selain itu, ada juga
yang berpendapat bahwa kolam ini digunakan untuk pemandian para putri kraton.
Sementara peneliti lain menyebutkan Segaran dikaitkan juga kegunaanya sebagai
penambah kelembaban atau kesejukan udara Kota Majapahit. Bangunan ini
menjadi bukti bahwa Kerajaan Majapahit dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
d) Sejarah
Kolam Segaran ditemukan pada tahun 1926, dalam keadaan teruruk tanah.
Kolam Segaran merupakan salah satu dari 32 waduk atau kolam kuno Majapahit
yang masih dapat disaksikan sekarang ini. Orang yang pertama kali menemukan
kolam ini adalah Ir. Hendry Maclain Pont pada tahun 1926. Bentuk denah kolam
empat persegi panjang berukuran panjang 375 m dan lebar 125 m. Dinding kolam
setinggi 3,16 m sementara lebarnya 1,6 m.
3
2. Kondisi Museum Trowulan
a) Lokasi
Museum ini terletak di sebelah Barat situs Kolam Segaran. Lebih
tepatnya Museum Trowulan terletak di Jl Pendopo Agung, Desa Trowulan,
Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
b) Koleksi Museum
Kebanyakan dari koleksi museum ini berasal dari masa kerajaan
Majapahit, akan tetapi koleksinya juga mencakup berbagai era sejarah di Jawa
Timur, seperti masa kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singhasari. Museum
Trowulan adalah museum yang memiliki koleksi relik yang berasal dari masa
Majapahit terlengkap di Indonesia.3
3
Redaksi. 2017. Museum Trowulan Mojokerto. Diakses dari laman: https://situsbudaya.id/561-2/
pada 21 Mei 2018
4
1. Koleksi Tanah Liat (Terakota) seperti alat rumah tangga
dan arsitektur.
5
c) Kondisi dan Sejarah Museum Trowulan
Pada tahun 1942, museum ditutup untuk umum karena Henri Maclaine
Pont ditawan oleh Jepang. Sejak itu museum berpindah-pindah tangan dan yang
terakhir dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur.
Tugas kantor tersebut tidak hanya melaksanakan perlindungan terhadap benda
cagar budaya peninggalan Kerajaan Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan
kuno di Jawa Timur. Oleh karena itu koleksinya semakin bertambah banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas,
berjarak sekitar 2 kilometer dari tempat semula namun masih di Situs
Trowulan. Museum baru tersebut sesuai dengan struktur organisasinya disebut
sebagai Balai Penyelamatan Arca, namun masyarakat umum tetap
mengenalnya sebagai Museum Trowulan.5
4
Redaksi. 2009. Pengantar Pusat Informasi Majapahit. Diakses dari laman:
https://www.museumindonesia.com/museum/53/1/Pusat_Informasi_Majapahit_Trowulan,_Mojoke
rto pada 22 Mei 2018
5
ibid
6
Pada tahun 1999 barang-barang koleksi prasasti peninggalan R.A.A.
Kromodjojo Adinegoro dipindahkan dari Gedung Arca Mojokerto ke Museum
Trowulan, sehingga koleksi Museum Trowulan semakin lengkap. Museum
Trowulan ini sering dikenal dengan nama Balai Penyelamatan Arca BP3 Jatim
daan Pusat Informasi Majapahit (PIM).
7
Daftar Pustaka