Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok:

1.Tusilah (17406241009)
2. Lala Andriyani (17406241018)
3. Eko Nur Rohman (17406244003)

RESUME FILSAFAT SEJARAH (RABU, 15 APRIL 2020)

“PANDANGAN SEJARAH MENURUT AL-QUR’AN”

Al Quran merupakan sebuah kitab suci dari agama Islam. Hubungan antara
sejarah dan agama islam tidak bisa dilepaskan dari AlQur’an. Dalam menggambarkan
berbagai peristiwa sejarah, Al-Qur’an menggunakan kata kisah dalam
menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah. Salah satu ciri khas sejarah yang
membedakannya dari kisah adalah keruntutan penyusunan, sedang kisah tidaklah
seperti itu Namun keduanya sama-sama mengungkapkan peristiwa dari masa lalu.
Seluruh peristiwa yang ditampilkan al-Qur’an, baik yang bersifat individu maupun
kolektif, disajikan secara bebas dan tersebar dalam beberapa surat dan membentuk
suatu rangkaian cerita yang terkesan terputus-putus dan berulang-ulang. Al-Qur’an
memang bukan kitab sejarah, akan tetapi faktanya al-Qur’an banyak berbicara tentang
kronologi suatu peristiwa atau sejarah. Dalam mengungkapkan peristiwa-peristiwa
atau sejarah, al-Qur’an memiliki karakter sistematika dan gayanya tersendiri.
Karakteristik inilah yang membedakannya dengan buku-buku sejarah pada umumnya.
Penulisan kisah dalam Al-Qur’an tidak selalu mencantumkan tempat dari orang-orang
secara lengkap, tidak pula urutanurutan peristiwanya, melainkan sebagian peristiwa
yang temanya sama dimuatnya dalam satu tempat dan sebagian.

Karakteristik pengungkapan sejarah dalam Al-Quran:

1. Sporadis
Dalam menceritakan peristiwa sejarah, al-Quran tidak mengungkapkannya
dalam bentuk deskripsi detail yang dirangkai dalam 6 suatu cerita yang utuh
dan runtut.
2. Sejarah manusia yang diungkapkan oleh al-Qur’an adalah sejarah manusia
dalam pengertian universal

1
Hukum sejarah yang berlaku menurut alQur’an adalah hukum sejarah untuk
semua umat, tanpa pengecualian. Keunggulan suatu umat tergantung dari
sejauh mana mereka memegangi prinsip-prinsip moral-spiritual.
3. Al-Qur’an tidak pernah melebihkan peran individu atas kelompok, begitu juga
sebaliknya.

Manfaat mempelajari Sejara dalam Al-Qur’an tentunya banyak sekali,


diantaranya; meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama
Allah SWT dan memperkuat kepercayaan orang mukmin, banyak hikmah dan
pelajaran yang dapat diambil dari kejadian di masa lalu (sejarah) untuk masa kini dan
yang akan datang, belajar sejarah menjadikan kita tahu mengenai peringatan dari
Allah SWT, dan melalui belajar sejarah kita menjadi tahu kebenaran suatu hal
ataupun peristiwa yang terjadi.

Disuksi dalam presentasi:

1. Nida Aeni Vilasufa (17406241019)


Bagaimana menyelaraskan sejarah secara umum dengan sejarah
menurut Al-Qur'an jika didalamnya terdapat perbedaan yang menjanggal
(berbeda). Sedangkan tadi dijelaskan bahwa Al-Qur'an memiliki narasi
tersendiri dalam mengungkapkan sebuah peristiwa.
Jawab:
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lalu, bagaimana
menyelaraskan itu adalah tugas dari sejarawan dalam meneliti kebenaran data
atau fakta yang ada tentunya memperhatikan ketentuan2 dalam penelitian
sejarah. Al Qur'an memiliki narasi sendiri dalam mengungkapkan sejarah atau
yang disaring disebutkan kisah karena sejarah dalam Al Qur'an memiliki
karakteristik yang berbeda dari sejarah pada umumnya (karakteristik yang
telah di jelaskan dimakalah kami).

2
al-Quran sebagai sumber informasi kesejarahan jika dibandingkan dengan buku-buku
sejarah pada umumnya. Dengan cara yang demikian al-Quran berusaha menampilkan
peristiwa-peristiwa masa lalu yang dapat diambil pelajaran dari pesan-pesan yang
diberikannya. Dalam perspektif al-Qur‟an, faktor moral dalam sejarah memiliki
keunggulan tersendiri. Faktor ini dapat melestarikan bangsa dari kebinasaan. Hal ini
sangat rasional karena faktor moral berimplikasi langsung dalam kehidupan praktis,
sebagai parameter kepribadian dan tingkah laku suatu bangsa atau masyarakat. Untuk
penulisan sejarah untuk menyelaraskannya tergantung pada sejarawan itu sendirian
karna sudah diketahui bahwa sejarah mengandung unsur subyektif tapi ttp dengan
memperhatikan data2 yang ada

Dalam al-quran mungkin perbedaan karakteristik penulisnya terdapat 3 poin

1) Yang pertama sporadis. Dalam menceritakan peristiwa sejarah, al-Quran tidak


mengungkapkannya dalam bentuk deskripsi detail yang dirangkai dalam suatu
cerita yang utuh dan runtut.
2) Kedua, sejarah manusia yang diungkapkan oleh al-Qur’an adalah sejarah
manusia dalam pengertian universal. Ia tidak bicara tentang suatu bangsa atau
suatu kelompok manusia tanpa perbedaan. Oleh karena itu hukum sejarah
berlaku bagi siapa saja, bangsa dan umat dimanapun dan hidup di kurun
kapanpun. menurut Mazheruddin Siddiqi, al-Qur’an merupakan satu-
satunya kitab suci yang dapat digunakan sebagai sumber pijakan dalam
pengembangan filsafat sejarah
3) Ketiga, al-Qur’an tidak pernah melebihkan peran individu atas kelompok,
begitu juga sebaliknya. Peran yang dimainkan individu dalam membentuk
sejarah tetap dihargai, tetapi bukan penentu. Keterlibatan kolektif juga
diperhitungkan.

3
2. Isma Munastu (17506244002)

Bagaimana menumbuhkan rasa cinta sejarah agar sejarah tidak lagi


dipandang sebelah mata dan memiliki kedudukan yg sejajar dengan ilmu
lainnya?

Jawab :

Menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah untuk saat ini memang


mendapatkan tantangan yang cukup besar. Dalam artian menghilangkan
pandangan mengenai sejarah yang membosankan karena hanya menghafal
memang sedikit sulit. Ini menjadi tugas guru sejarah, dimana guru sejarah
harus bisa membuat pelajaran sejarah yang menarik dan berkesan untuk di
pelajari siswa sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah. Selain itu
perlu adanya edukasi pada generasi muda bahwa sejarah adalah ilmu yng
penting sama halnya dengan ilmu lainnya karena melalui sejarah bisa
menciptakan kehidupan yg lebih baik dimasa depan

3. Sarah Pramadani (17406241003)

Bagaimana sejarah memandang al quran sbg sumber sejarah?

Jawab :

Al Qur'an sebagai sumber sejarah perlu memperhatikan beberapa hal


dimana data harus disesuaikan sesuai data sejarah (harus memenuhi unsur
tokoh, tempat, waktu, dan bagaimana peristiwa itu terjadi). Al Qur'an disini
bisa menjadi sumber sejarah dengan dukungan sumber sumber lainnya yang
nantinya akan diolah oleh sejarawan dan menghasilkan data/fakta sejarah.
Selain itu ayat- ayat al - quran yang masih berupa mushaf dapat dijadikan
sebagai sumber sejarah bisa dilihat dari bentuk fisik dari mushaf itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai