Kapak ini ditemukan oleh PV Van Stein Callenfels pada tahun 1925, di
bukit kerang (kjokkenmoddinger). Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari
batu kali yang dibelah dua. Bahan pembuatan kapak tersebut adalah
batu sungai yang dipecah-pecah hingga tajam.
b. Hachecourte (kapak pendek)
1
http://eprints.ulm.ac.id/1225/1/Pra%20Sejarah%20Indonesia.pdf, diakses online pada tanggal
21 November 2017, pukul 16:40.
dan gigi, meskipun tulang-tulang tersebut tidak memberikan gambaran
yang utuh/lengkap, tetapi dari hasil penelitian memberikan kesimpulan
bahwa manusia yang hidup pada masa mesolithikum adalah jenis Homo
Sapiens. Manusia pendukung Mesolithikum adalah Papua Melanosoide.
2. Abris Sous Roche
Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal
manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
a. Abris Sous Roche di Jawa Timur
Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan oleh Dr.
Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat Sampung
Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada goa tersebut
antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan,
kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman sebelumnya, serta
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Diantara alat-alat kehidupan yang
ditemukan ternyata yang paling banyak adalah alat dari tulang
sehingga oleh para arkeolog disebut sebagai sampung bone
culture/kebudayaan tulang dari Sampung. Karena goa di Sampung
tidak ditemukan Pebble ataupun kapak pendek yang merupakan inti
dari kebudayaan Mesolithikum.