Disusun Oleh:
Nama : Rusdiah Nita Sari
No : 30
Kelas : 2 AP 1
TAHUN 2010/2011
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
B.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyalesaikan laporan ini dengan
baik.
Dalam penyusunan laporan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya
bila ada kekurangan dalam penyusunan laporan outing class ini.
Hormat saya,
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Kami mengunjungi suatu tempat untuk diadakan penelitian, dengan bertujuan menambah wawasan
dan untuk tugas seni budaya. Agar mendapatkan informasi-informasi yang benar dan lengkap,
karena itulah kami mengadakan Outing Class.
B. Kerangka Penyusunan
Bab 1 Pendahuluan
a. Tujuan Outing Class
b. Kerangka Penyusunan
c. Pelaksanaan outing Class
Bab 2 1. Isi :
Lokasi Museum Kars ini berada pada kawasan Kars yang dikonservasikan,hal ini sesuai
dengan fungsi museum sebagai salah satu sarana untuk mengkonservasi keberadaan kars
yang ada di Indonesia.
Kawasan Museum Kars Indonesia mempunyai luas 24,6 HA yang membentuk lembah di
antara bukit-bukit Kars yang dikelilingi oleh beberapa situs gua dan luweng:
Gua Tembus mempunyai panjang lorong 50 m serta mempunyai dua mulut gua.
Gua Sodong dengan loprong yang panjang serta mempunyai bentukan stalaktit
dan stalakmit yang masih hidup serta mempunyai sungai bawah tanah dan
sumber air yang telah dimanfaatkan oleh Dusun Mudal.
Gua Potro Bunder mempunyai bentukan stalaktit dan stalakmit dengan Kristal
kalsit yang khas.
Luweng Sapen merupankan gua vertical dengan sungai bawah tanah didasarnya
yang telah diturap untuk memenuhi tiga dusun di Desa Gebangharjo.
Gua Gilap merupakan bentukan-bentukan dolina dengan tebing vertical serta
mempunyai bentukan stalaktit yang unik dan mempunyai gua didasar dolina
yang belum tereksplorasi.
Disampang itu ada 2 gua kecil (Ceruk) disekitarnya, yaitu Gua Mrica dan Gua
Sonya Ruri.
Sebagai system perguaan mendatar yang kering, Gua Tembus, Gua Mrica dan
Gua Potro Bunder terindentifikasi memenuhi fungsi pariwisata. Gua Potro
Bunder merupakan pengabungan dari2 sistem perguaan karena kegiatan
penggalian kalsit beberapa waktu lalu. Sementara itu, Gua Sodong dan Luweng
Sapen yang mempunyai sungai bawah tanah didalamnya memiliki arti
hidrogeologi, sekaligus sebagai objek wisata petualangan (minat khusus).
d. Kosep Pembangunan Museum Kars Indonesia
Pada lantai 1 divisualisasikan panel poster dan koleksi dengan tema Kars Untuk Ilmu
Pengetahuan yang didahului dengan panel poster mengenai kronologi pembangunan
Museum Kars.
Pada lantai dasar ditampilkan kondisi sosil budaya di kawasan kars dengan tema
Kars Untuk Kehidupan,disini akan dapat dilihat diorama kars, market-market kawasan
kars,serta kehidupan social budaya masalalu dan masa kini.
Pada lantai atas merupakan ruangan serba guna dan dapat digunakan sebagai
ruangan rapat,presentasi dan pemutaran film yang telah dilengkapi dengan tata
sura,proyektor dan layar.
Pada Panel tentang Kars antara lain disebutkan bahwa Kars merupakan bentang
alam (dipermukaan dan di bawah permukaan) yang berkembang pada batuan korbonat
akibat proses karstifikasi(pelarutan) selama ruang dan waktu geologi. Pada bagian ini
pengunjung bisa melihat panel prolog Proses Kartifikasi, panel Prolog Genesa Kars ‘Dari
dasar laut menjadi pegunungan’ serta Monitor dan Display tentang Kars.
c. Pelarutan pada kedua zona terus berjalan sehingga pada fase ini mulai
terbentuk kerucut-kerucut karst pada zona B. Pada kerucut karst ini tingkat
pelarutan/erosi vertikalnya lebih kecil dibandingkan lembah di sekitarnya.
d. Karena adanya erosi lateral oleh sungai maka zone A berada pada batas
permukaan erosi dan pada zona B erosi vertikal telah berjalan lebih lanjut
sehingga hanya tinggal beberapa morfologi sisa saja, morfologi sisa ini
disebut menara karst.
1. Bentuk Konstruksional
Bentuk-bentuk konstriksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses
pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa
oleh air.
Gunung Sewu.
Hampir semua daerah yang memiliki bentang alam kars mempunyai bentukan-
bentukan yang khas di setiap daerah. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadi dasar
pengelompokan kawasan kars di Indonesia, yang antara lain adalah :
b . Tipe Gombong
Bentang alam kars dicirikan oleh pembentukan cockpit, terutama yang dijumpai di
daerah selatan Gombong (daerah Karangbolong). Bentukan depresi yang ada
umumnya dibatasi oleh lereng yang terjal dan kadang dijumpai bentukan seperti
bintang. Karena batugamping berada di atas lapisan batuan yang kedap air maka
batas antara keduanya menjadi tempat keluarnya mata air.
c. Tipe Maros
Tipe ini dicirikan oleh bukit-bukit yang berbentuk menara (tower karst/mogote).
Pembentukan bentan alam ini berkaitan dengan bidang retakan (kekar dan sesar)
yang arahnya berkedudukan tegak atau hanpir tegak. Tinggi menara antara 50-200
meter, berlereng terjal dan datar pada bagian puncaknya. Diantara bukit-bukit
tersebut terdapat lembah-lembah sempit, berdasar rata, berbentuk memanjang.
Bentukan yang khas ini
dijumpai di daerah Maros, Sulawesi Selatan.
d. Tipe Wawolesea
Tipe ini dicirikan adanya lorong-lorong yang terisi oleh air panas dan di beberapa
tempat terdapat jembatan alam (natural bridge). Tipe ini dicirikan terutama oleh
kontrol hidrologi air panas sehingga terjadi proses pengendapan ulang larutan kalsit
yang membentuk undak travertin yang beraneka ragam serta jarang dijumpai di
tempat lain.
e. Tipe Semau
Tipe ini merupakan tipe kawasan kars yang melibatkan batugamping yang berumur
muda (Kala Kwarter). Bentang alam yang dijumpai berupa surupan (sink) dan lorong-
lorong gua yang pendek. Undak-undak pantai yang disusun oleh koral dapat
mencapai tebal 25-100 meter dan mengalami pengangkatan 2,5 cm/tahun. Tipe
Semau dijumpai pada
P. Semau sebelah barat Kupang, NTT.
g. Tipe Irian
Berdasar informasi yang ada, tipe kars di Irian dicirikan oleh adanya gua-gua yang
panjang. Kars disusun oleh batugamping klastik dan bioklastik, sebagian bahkan
telah terubah menjadi metasedimen akibat kontak dengan intrusi batuan beku.
j. Fauna dan flora di Kawasan Kars
Fauna di antaranya adalah:
Ikan gua buta bertubuh transparan (Bostrycus sp.) dari Gua Saripa di
Maros.
Kalajengking gua yang buta dan satu-satunya di Asia tenggara
Udang gua yang buta dan bertubuh transparan (Cirolana marosina)
Kelelawar berhidung cabang (Nyctmene cephalotes)
Kelelawar Hipposideros dinops yang hanya hidup di Sulawesi
Kepiting laba-laba (Cancrocaeca xenomorph)
Kumbang buta dari jenis Coleoptera sp.
Beberapa jenis jangkrik gua (Rhaphidophora sp.) yang belum
teridentifikasi
Laba-laba gua jenis baru sebesar telapak tangan (Heteropoda beroni).
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Demikian laporan penulis selama kunjungan di Pracimantoro tepatnya di Museum Kars
Indonesia. Meskipun waktu dan kesempatan terbatas, namun besar sekali manfaatnya.
Berdasarkan pengamatan yang penulis peroleh maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
a. Dari pengamatan, penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang ragam Kars di
Indonesia dan beberapa gua yang ada di daerah tersebut.
b. Dari pemandu wisata di museum kars tersebut penulis dapat memperolah penjelasan
tentang gua, kars, proses terjadinya gua, manusia purba, kebudayaan masyarakat setempat,
dan lain sebagainya.
c. Dari pengamatan, penulis dapat mengerti betapa pentingnya dan mendalami pelajaran
tentang proses alam yang beragam.
2. Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan demi kemajuan Museum Kars yang ada di daerah
tersebut:
a. Untuk Museum Kars tersebut sudah baik, tetapi agar lebih jelas dalam penjelasan dari
informasi kars-kars dan gua-gua sebaiknya pemandunya lebih banyak dan tidak terlalu cpat
dalam proses penjelasan.
b. Supaya lebih terjaga kebersihan pada museum kars tersebut lebih baik ada petugas
kebersihan.
Dengan demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa laporan ini banyak
kekurangannya maka kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan semua orang.