Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Membumikan Islam, Membangun Generasi Qur’ani

Dosen Pembimbing :
Ahmad Basri Saifur Rahman

Disusun oleh :
Yudi Iriyanto (E41180804)
Muhammad Muchlis (E41182166)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
KAMPUS BONDOWOSO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita
Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman terang
benderang yaitu agama islam.
Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Saya menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan pembahasan. Semua hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengalaman.
Saya sebagai penulis dari makalah yang berjudul “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”
ini berharap, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan bisa dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang Syari’ah Islam.
Saya berharap makalah ini dapat diterima dan dipahami bagi para pembaca. Dan saya
juga mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama yang bersifat membangun,
guna terciptanya kesempurnaan makalah ini. Dan bila didalamnya ada kesalahan dan
kekurangan mohon dimaklumi dan dimaafkan. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi semua pihak.

Bondowoso, 19 April 2019

Penulis

1|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
2.1 Membumikan Islam,Membangun Generasi Qurani .................................................... 4
2.2 Al-quran Mukjizat Sepanjang Zaman...........................................................................7
2.3 Nabi Muhammad Sebagai Uswatun Hasanah..............................................................10
BAB III.................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13

2|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, kenakalan remaja baik dalam bentuk tawuran pelajar, penggunaan
narkoba, dan yang lain, sampai pada tindakan amoral orang dewasa, seperti tawuran
Antar kampung, sikap materialistik yang menghalalkan segala cara, dan lain-lainnya,
merupakan fenomena soisal yang terjadi setiap saat. Banyak ahli pendidikan yang
mencoba menawarkan konsep untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut,
tetapi penyakit sosial tersebut hingga kini belum menunjukkan gejala, padahal kondisi
masyarakat masa kini, akan menentukan kondisi masyarakat di masa yang akan
datang. Sehingga dibutuhkan sebuah prinsip hidup yang sangat melekat yaitu
Pendidikan Al-Qur’an yang merupakan permasalahan yang mendasar dalam keluarga,
masyarakat dan bangsa dalam kehidupan seorang muslim. Keyakinann terhadap Al-
Quran perlu ditingkatkan dengan dibaca, dipelajari, digali, dipahami, dijiwai, dan
diaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Lalu nantinya diharapkan akan tercipta
generasi Qurani yang dapat menjadi pengaruh baik terhadap keluarga, masyarakat dan
lebih jauh pada bangsa dan negaranya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara membumikan islam, membangun generasi qurani ?
b. Apa yang menjadikan Al-quran sebagai mukjizat sepanjang zaman ?
c. Bagaimana keteladanan nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah ?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui faktor apa saja yang bisa mengembalikan kejayaan islam dengan
mendekatkan Al-Quran di dalam segala bidang.
b. Mengetahui mukjizat dalam Al-Quran yang telah terbukti sehingga menambah
kepercayaan terhadap islam.
c. Mengetahui keteladanan nabi sebagai uswatun hasanah dan menjadikan
keteladanan tersebut sebagai contoh dalam menjalani kehidupan.

3|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Membumikan Islam, Membangun Generasi Qur’ani


Kisah 1
“Ketika saya kecil, ibu dan ayah saya mendidik saya dalam suasana al-Qur’an sehingga hati
saya amat terkesan dengan ayat-ayat al-Qur'an. Terutama ayat-ayat yang menganjurkan kita
untuk menolak kezaliman dan pemerasa Antaranya adalah firman Allah dalam surah asy
Syura ayat 39 :

"Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela
diri."
Ketika ibu saya meninggal dan hati saya dirundung kesedihan saya senantiasa merenung
surah al-Fajr ayat 27-30 :

"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam kelompok hamba-hamba-Ku dan masuklah
kedalam syurga Ku"
Inilah antara coretan yang ditemui dalam salah satu lembaran diari kecil hingga kini tetap
terpelihara. Diatas lembar-lembar diari itu, tertulis petikan ayat-ayat al-Qur’an. Begitulah
sepintas kenangan manis masa kecil milik Alija Izzatbegovic,Sosok itu menghadapi badai
permusuhan hebat yang menghempas agama dan bangsanya di Bosnia Herzegovina.
Inilah antara cebisan kisah pribadi-pribadi yang dibentuk oleh gema al-Qur’an dalam jiwa
mereka sejak kecil.
Kisah 2
“Ayahku menyimpan cita-cita agar Allah memberinya rezeki seorang anak yang mempunyai
suara dan bacaan al-Qur'an yang indah. Ternyata, puteranya, tak ditakdirkan memiliki suara
yang merdu. Puteranya itu sekadar menjadi seorang yang suka menyimak bacaan al-Qur'an.
Ayahku sering mengundang para qurra' untuk tilawah al-Qur'an di rumahku. Bermula dari
detik itu, sedikit demi sedikit, kesenangan dan rasa sukacita itu tumbuh subur dan memekar
dalam jiwaku. Bila terdengar al-Qur'an dibaca, aku yang masih kecil terdiam dan
menyimaknya dengan penuh perhatian. Berkembanglah keterpautan jiwaku dengan al-Qur'an.
Dan kelak, aku memang sekali lagi tak menjadi qari'ul Qur'an......”
Namun putera ini termasuk segelintir para tokoh pemikir Islam yang memiliki saham besar
dalam arus kebangkitan Islam di zaman kini.
Sayyid Qutb nama yang tidak asing dalam dunia Islam. Beliau bukan
qari’ul Qur’an namun beliaulah pengarang kitab Tafsir al-Qur’an – Fi Dzilalil Qur’an.......
Kisah Alija dan Sayyid Qutb semasa kecil di atas, boleh dijadikan ibrah bahwa
pendidikan al-Qur'an sejak kecil, sebagai tonggak utama terbentuknya mental
dan keperibadian anak yang sehat dan diredhai Allah SWT. Dalam petikan kisah di atas juga
ternyata menunjukkan kesan yang lahir dari kedekatan seseorang dengan al-Qur'an. Alija
yang terlatih dengan ayat-ayat Allah contohnya sentiasa menghubungkan garis peristiwa

4|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


hidupnya dengan ungkapan-ungkapan al-Qur'an. Sayyid Quthb pula yang sejak kecil
memiliki rasa hormat yang demikian agung dalam hatinya kepada al-Quran, sehiagga di akhir
hayatnya, beliau dapat dengan tenang menyongsong syahadah di tiang gantung demi
membela aqidahnya.Oleh karena itu sudah sewajarnya seorang anak, sejak kecil diusahakan
untuk memiliki ikatan-ikatan rohani melalui gema al-Qur’an. Sehingga jiwanya memiliki
kejernihan, cahaya, keimanan dan keikhlasan. Menjadi tanggungjawab kedua ibu bapa untuk
membuka mata anak sejak kecil untuk mengetahui prinsip baik dan buruk, masalah halal dan
haram, benar dan salah, dosa dan pahala sebagaimana yang ditetapkan oleh al-Qur’an.
Rasulullah SAW bersabda:"Suruhlah anak-anakmu mentaati
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya..."(Riwayat Ibnu Jarir dan Ibnu al-Mundzir).
Lima Langkah dalam Mengajar Anak Menghafal Al-Qur’an :
1. tetapkan motivasi yang benar.
2. mulailah dengan pengajaran ayat-ayat yang sederhana dan mudah diaplikasikan anak
dalam kehidupan sehari-hari
3. lakukan proses menghafal dengan suasana yang menyenangkan dan komprehensif
4. berikan keteladanan
5. berilah anak hadiah
Agar Anak Selalu Hidup Bersama Al-Qur’an :
1. Mengenalkan
Saat yang paling tepat mengenalkan al-Quran adalah ketika anak sudah mulai tertarik dengan
buku.perlihatkanlah al-Quran kepada anak sebelum mereka mengenal buku buku lain, apalagi
bukudengan gambar-gambar yang lebih menarik. Mengenalkan al-Quran juga bisa dilakukan
dengan mengenalkan terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; bukan mengajarinya membaca,
tetapi sekadar memperlihatkannya sebelum anak mengenal A, B, C. D. Tempelkan gambar-
gambar tersebut ditempat yang sering dilihat anak.lengkapi dengan gambar dan warna yang
menarik. Dengan sering melihat, anak akan terpancing untuk bertanya lebih lanjut. Saat itulah
kita boleh memperkenalkan huruf-huruf al-Quran.
2. Memperdengarkan
Memperdengarkan ayat-ayat al-Quran bisa dilakukan secara langsung atau dengan memutar
kaset atau CD. Kalau ada teori yang mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik pada
janin dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasan, insya Allah memperdengarkan al-
Quran akan jauh lebih baik pengaruhnya bagi bayi. Apalagi jika ibunya yang membacanya
sendiri. Ketika membaca al-Quran, suasana hati dan pikiran ibu akan menjadi lebih khusyuk
dari tenang. Kondisi seperti ini akan sangat membantu perkembangan psikologis janin yang
ada dalam kandungan.
3. Menghafalkan
Menghafalkan al-Quran bisa dimulai sejak anak lancar berbicara. Mulailah dengan surat atau
ayat yang pendek atau potongan ayat (misalnya fastabiq al-khayrat, hudan li an-nas, birr al-
walidayn, dan sebagainya). Menghafal bisa dilakukan dengan cara sering-sering membacakan
ayat-ayat tersebut kepada anak. Lalu latihlah anak untuk menirukannya. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai anak hafal di luar kepala.
4. Membaca
Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka dia.akan mendapat satu kebaikan.
Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-
mim adalah satu huruf. Akan tetapi, alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu
huruf. (HR at-Tirmidzi).Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang dijanjikan kepada
siapa saja yang biasa membaca al-Quran. Bimbing dan doronglah anak agar terbiasa
membaca al-Quran setiap hari walau cuma beberapa ayat. Orangtua penting memberikan
contoh. Jadikanlah membaca al-Quran, utamanya pada pagi hari usai shalat subuh atau usai
shalat magrib,sebagai kegiatan rutin dalam keluarga.

5|P olite kn ik Ne ge ri Je m ber - Kam pus B on d owos o


5. Menulis
Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar membaca al-Quran. Diktekan
kepada anak kata-kata tertentu yang mempunyai makna. Dengan begitu, selain anak bisa
menulis, sekaligus anak belajar bahasa Arab. Mulailah dengan kata-kata pendek. Misalnya,
untuk mengenalkan tiga kata alif, ba, dan dal anak diminta menulis a, ba, da (tolong tuliskan
Arabnya, ya: a-ba-da) artinya diam; ba-da-a (yang ini juga) artinya mulai; dan sebagainya.
6. Mengkaji
Ajaklah anak mulai mengkaji isi al-Quran. Ayah bisa memimpinnya setelah shalat magrib
atau subuh.Paling tidak, seminggu sekali kajian sekeluarga ini dilakukan. Tema yang dingkat
bisa saja tema-tema yang ingin disampaikan berkaitan dengan perkembangan perilaku anak
selama satu minggu atau beberapa hari. Kajian bersama, dengan merujuk pada satu atau dua
ayat al-Quran ini, sekaligus dapat menjadi sarana tawsiyah untuk seluruh anggota keluarga.
7. Mengamalkan Dan Memperjuangkan Al-Quran
AI-Quran tentu tidak hanya untuk dibaca, dihapal dan dikaji. Justru yang paling penting
adalah diamalkan seluruh isinya dan diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari
kehidupan manusia. Sampaikan kepada anak tentang kewajiban mengamalkan serta
memperjuangkan al-Quran dan pahala yang akan diraihnya. Insya Allah, hal ini akan
memotivasi anak. Kepada anak juga bisa diceritakan tentang bagaimana para Sahabat dulu
yang sangat teguh berpegang pada al-Quran; ceritakan pula bagaimana mereka bersama
Rasulullah sepanjang hidupnya berjuang agar al-Quran tegak dalam kehidupan. Wallahu
a'lam bi ash-shawab
Agar Anak Mencintai Ilmu(Rasyidah Munir)
Perumpamaan orang yang mempelajari ilmu pada waktu kecil adalah seperti memahat batu,
sedangkan perumpamaan mempelajari ilmu ketika dewasa adalah seperti menulis di atas air.
(HR ath-Thabrani dari Abu Darda’ ra.).
Masa kanak-kanak merupakan fase yang paling subur untuk melakukan pembinaan keilmuan
dan pemikiran. Pada masa ini daya tangkap dan daya serap otak mereka berada pada
kemampuan maksimal; dada mereka lebih longgar dan lebih hapal terhadap apa yang mereka
dengar. Abu Hurairah ra. meriwayatkan secara marfû’, bahwa Rasulullah saw. bersabda
(yang artinya): Siapa yang mempelajari al-Quran ketika masih muda, maka al-Quran itu akan
menyatudengan daging dan darahnya.Siapa yang mempelajarinya ketika dewasa, sedangkan
ilmu itu akan lepas darinya dan tidak melekat pada dirinya, maka ia mendapatkan pahala dua
kali. (HR al-Baihaqi,ad-Dailami, dan al-Hakim).
Agar para orangtua dapat mengarahkan anak melangkah menuju ilmu, belajar, serta
mencintai ilmu dan ulama, ada beberapa hal penting yang harus ditempuh:
1. Tanamkan bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah Swt.
2. Tanamkan bahwa al-Quran adalah sumber kebenaran.
3. Ajarkan metode belajar yang benar menurut Islam.
4. Memilihkan guru dan sekolah yang baik bagi anak.
5. Mengajari anak untuk memuliakan para ulama.
6. Membiasakan seluruh keluarga membaca dan menghapal ayat-ayat al-Quran dan
Hadis Nabi Muhammad SAW.
7. Membuat perpustakaan rumah, sekalipun sederhana.
8. Mengajak anak menghadiri majelis-majelis kaum dewasa.
Pengenalan anak-anak kepada Allah dan Rasulullah ditujukan untuk menghunjamkan rasa
cinta mereka kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Tidak cukup jika mereka sekadar mengenal
nama atau cerita semata. Menanamkan cinta hanya bisa dilakukan dengan cinta pula. Karena
itu, landasan pertama adalah cinta kepada anak. Ketika orangtua hendak mendarahdagingkan
kecintaan kepada Allah dan Rasul dalam setiap aliran darah anak-anaknya, maka ia harus
terlebih dulu menanamkan rasa cinta dalam jiwanya kepada anak-anak mereka.

6|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


2.2 Al-Quran Mu’jizat Sepanjang Zaman

Banyak hal di dunia ini terjadi karena sudah ditakdirkan Allah SWT. Begitu pula masuk
Islamnya seseorang pun bisa terjadi karena sebab yang Allah sudah berikan. Hidayah yang
mahal harganya bisa diperoleh seseorang karena sebab kemukjizatan Al-Qur’an yang berlaku
sepanjang zaman.

Al-Qur-an adalah ilmu pengetahuan yang luar biasa. Banyak ilmuwan yang menemukan alat-
alat penting atau ilmu yang menjadi dasar pengetahuan adalah berasal dari Islam. Ilmuwan
tersebut pun menggali hasil penemuannya tersebut dengan landasan Qur’an kemudian
dijabarkan lagi dalam riset yang memakan waktu cukup lama.

Ini pernah pula terjadi kepada salah seorang ilmuwan Barat yang kemudian memeluk Islam
setelah merasakan sendiri kemahahebatan Al-Qur’an. Ya, ketika lafadz Allah terdengar,
getaran di atas suara berubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditangkap oleh
monitor. Mukjizat ini membuat seorang ilmuwan terkenal Amerika memilih masuk Islam.

Dilaporkan bahwa sebuah tim ilmuwan dari Amerika menemukan bahwa sebagian dari
tumbuh-tumbuhan khatulistiwa mengeluarkan frekuensi di atas suara. Dan itu hanya dapat
ditangkap oleh perangkat canggih. Tim yang diketuai oleh Prof. William Brown adalah sosok
yang mendapat hidayah dari Allah SWT. Masuk Islam-nya Prof. William bukan karena
paksaan atau pun iming-iming dari siapa pun. Akan tetapi, karena penelitiannya selama
bertahun-tahun yang memerlukan kerja keras ternyata sudah disebutkan Al-Qur’an ribuan
tahun yang lalu.

Prof. William Brown

Para ilmuwan ini selama tiga tahun melakukan penelitian dan melihat fenomena seperti ini
membuat mereka sangat terheran-heran. Mereka menemukan bahwa getaran di atas suara ini
dapat diubah menjadi gelombang elektrik optik dan lebih dari seratus kali persekon berulang-
ulang.

Hingga tim ini kemudian membuktikan penemuan mereka di hadapan sebuah tim peneliti
Inggris. Allah SWT menakdirkan bahwa dalam tim tersebut ternyata terdapat seseorang yang
beragama Islam yang merupakan muslim keturunan India.

Setelah melakukan uji coba selama lima hari, ilmuwan Inggris juga menjadi terkagum-kagum
dengan apa yang mereka lihat. Namun, ilmuwan muslim ini mengatakan bahwa hal ini sudah
diyakini oleh kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Mereka yang mendengar ucapan itu
memintanya untuk lebih jauh menjelaskan masalah yang disebutnya. Ia kemudian membaca :

“Langit yang tujuh , bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada allahDan
tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji- Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
(QS. Isra’: 44).
7|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso
Prof. William Brown, pimpinan tim peneliti itu akhirnya mengajak ilmuwan Islam itu untuk
berbicara lebih banyak tentang Islam. Setelah dijelaskan tentang Islam dan diberi hadiah
sebuah Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tafsirnya dalam bahasa Inggris, ia dengan ikhlas
dan hati terbuka kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. (w-islam.com/berbagai
sumber)

Al-Qur’an Sebagai Mu’jizat Nabi Muhammad SAW

Mukjizat artinya sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal
itu diluar kesanggupannya. Mukjizat ini hanya diberikan kepada nabi-nabi untuk menguatkan
kenabian dan kerasulannya, dan bahwa agama / risalah yang dibawanya bukanlah bikinannya
sendiri tetapi benar-benar dari Alloh SWT. Mukzijat tidak pernah diberikan kepada selain
nabi dan atau Rosul.

 Mukjizat Nabi Nuh – Membuat perahu besar , diberikan kepada nabi Nuh dimana di
zaman itu orang orang memiliki tubuh besar dan umur yang ribuan tahun
 Mukjizat Nabi Musa – Membelah lautan dan mengubah tongkat menjadi ular, di mana
di zaman itu nabi musa menghadapi Penguasa yang mengakui dirinya sebagai tuhan
dan juga para penyihir-penyihir
 Mukjizat Nabi Isa – Dapat mengobati penyakit kusta dan menghidupkan orang mati,
dimana di zaman itu dunia kedokteran sedang berkembang
 Mukjizat Nabi Muhammad – Diturunkan nya Al-Quran, dimana pada zaman itu di
jazirah arab banyak bertebaran para pujangga dan penyair serta ahli sastra bahasa.

Mukjizatnya disitu terletak pada fashahah dan balaghahnya, keindahan susunan dan gaya
bahasanya yang tidak ada tara bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang
serupa dengan Al-qur’an yang dapat menandinginya. Di dalam Al-qur’an sendiri terdapat
ayat-ayat yang menantang setiap orang : (Q.S. Al-Israa’ ayat 88)

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
(dengan) Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,
sekalipun mereka saling membatu sama lain".
Pada ayat ini Allah SWT menegaskan mukjizat Al-quran dan keutamaannya, bahwa Alquran
itu benar-benar dari Allah dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai bukti bahwa Alquran itu dari Allah, bukan buatan Muhammad sebagaimana yang
didakwakan oleh orang-orang kafir Mekah dan ahli kitab, Allah SWT memerintahkan Nabi
Muhammad SAW supaya menantang manusia membuat yang seperti Alquran itu. Allah SWT
memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengatakan kepada mereka yang
mengabaikan dan memandang Al-quran itu bukan wahyu Allah.

8|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


Contohnya :

1. Beberapa pemimpin Quraisy berkumpul untuk merundingkan cara-cara menundukkan


Rasululloh SAW. Akhirnya mereka sepakat untuk mengutus Abu Walid, seorang
sastrawan Arab yang jarang ada bandingannya, agar ia mengajukan kepada Nabi
Muhammad SAW supaya meninggalkan dakwahnya. Setelah Rasululloh SAW
mendengar ucapan2 Abu Walid, beliau membacakan kepadanya surat 14, Fushilat
dari awal sampai akhir. Abu Walid amat tertarik dan terpesona mendengarkan ayat itu
sehingga ia termenung-menung memikirkan keindahan gaya bahasanya, kemudian
langsung kembali kepada kaumnya tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada
Rasululloh SAW. Kaumnya yang telah lama menunggunya dengan gelisah dan tiada
sabar lagi, melihat perubahan yang nyata pada mukanya. Segera bertanya : “Apa hasil
yang kamu bawa dan mengapa engkau bermuram durja ?”. Abu Walid menjawab :
“Aku belum pernah mendengarkan kata-kata yang seindah itu. Itu bukanlah syair,
bukan sihir dan bukan pula kata-kata ahli tenung. Sesungguhnya Al-qur’an itu ibarat
pohon yang daunnya rindang, akarnya terhujam ke dalam tanah. Susunan kata-
katanya manis dan enak didengar. Itu bukanlah kata-kata manusia, ia adalah tingi dan
tak ada yang dapat mengatasinya”. Mendengar jawaban ini mereka menuduh Abu
Walid telah berkhianat terhadap agama nenek moyangnya, cenderung kepada agama
Islam.

Al-qur’an menjadi suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang dapat disaksikan oleh seluruh
umat manusia sepanjang masa, karena memang beliau diutus oleh Alloh SWT untuk
keselamatan manusia di mana dan di masa apapun mereka berada. Oleh sebab Alloh SWT
menjamin keselamatan Al-qur’an sepanjang masa. Firman Alloh SWT Q.S Al-Hijr ayat 9;

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar


memeliharanya.

ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-
lamanya.Salah satu cara Allah menjaga kesucian dan kemurnian Al-Quran adalah dengan
memberikan kemudahan al-quran untuk dipelajari dan dihafalkan. Seperti yang difirmankan
oleh Allah dalam Q.S. Al-Qomar Ayat 17 :

Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang
yang mengambil pelajaran?

Jika seandainya seluruh kitab di dunia ini dibakar habis, maka hanyalah kitab Al-Qur’an saja
yang akan bisa ditulis ulang dan dibukukan kembali seperti sedia kala.

9|Politeknik Negeri Jember - Kampus Bondowoso


2.3 Nabi Muhammad Sebagai Uswatun Hasanah

“Sesungguhnya telah ada pada(diri) Rasulullah itu uswatun hasanah(suri teladan yang baik)
bagimu(yaitu) bagi orang yang mengharap(rahmat) Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.”[QS. Al-Ahzaab: 21]. Ulama tafsir mengaitkan turunnya ayat di
atas secara khusus dengan peristiwa perang Khandaq yang sangat membebankan kaum
muslimin waktu itu. Nabi dan para Sahabat benar-benar dalam keadaan susah dan lapar,
sehingga para Sahabat mengganjal perut dengan batu demi menahan perihnya rasa lapar.
Merekapun berkeluh kesah kepada Nabi. Adapun Nabi, benar-benar beliau adalah suri
teladan dalam hal kesabaran ketika itu. Nabi bahkan mengganjal perutnya dengan dua buah
batu, namun justru paling gigih dan sabar. Kesabaran Nabi dan perjuangan beliau tanpa
sedikit pun berkeluh kesah dalam kisah Khandaq, diabadikan oleh ayat di atas sebagai bentuk
suri teladan yang sepatutnya diikuti oleh ummatnya. Nabi kita adalah manusia yang terbaik di
segala sisi dan segi. Di setiap inci kehidupan, beliau selalu nomor satu dan paling layak
dijadikan contoh dalam urusan agama dan kebaikan. Tidak heran lah jika Allah mewajibkan
kita untuk taat mengikuti beliau serta melarang kita untuk durhaka kepadanya dalam
beberapa ayat al-Qur-an, di antaranya firman Allah :

Itulah batas-batas hukum allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.” [QS. An-Nisaa: 13]

"Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah" Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik.
Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. Seorang lelaki pilihan Allah
SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab
itu, kita sebagai muslim harus mengikut dan mencontohi keperibadian beliau.Untuk dapat
meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Sebagai
salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah pada nabi Muhammad SAW.

Sifat-Sifat Rasulullah SAW yaitu (Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah) :


1. Siddiq artinya jujur dan tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong(kidzib).
Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang
dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2. Amanah artinya dapat dipercaya. Tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak
dapat dipercayai. Rasulullah tidak melakukan perkara yang melannggar perintah Allah
SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai
dengan petunjuk Allah.
3. Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah tidak mungkin akan menyembunyikan
(kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup-

10 | P o l i t e k n i k N e g e r i J e m b e r - K a m p u s B o n d o w o s o
tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan
dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai
dengan perintah Allah SWT.
4. Fathonah artinya cerdas. Tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul
semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah
SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka tidak mungkin Rasul itu bodoh.

Rasulullah sebagai bapa

Rasulullah SAW adalah seorang ayah yang sangat penyayang dan pandai menunjukkan kasih
sayang Baginda terhadap anak-anak. Kasih sayang Baginda umpama air yang mengalir,
memberikan ketenangan dan kegembiraan kepada ahli keluarga Baginda. Diriwayatkan
daripada Anas bin Malik (ra)“Aku tidak pernah melihat seorang yang sangat mengambil berat
dan mengasihi ahli keluarganya melebihi Nabi Muhammad (SAW)”(riwayat Muslim).

Rasulullah Sebagai Pemimpin

Mengenai kepemimpiinan Rasulullah itu, dilukiskan oleh Abul A'laMaududi, sebagai


berikut:"Adapun pada diri Nabi Muhammad saw terhimpun dan terpusat semua sifat-sifat
kepemimpinan yang diperlukan, Beliau adalah seorang Ahli Hikmat, tapi beliau juga seorang
pelaksana dari ajaran-ajaran yang dikembangkannya, seorang negarawan yang ulung, seorang
prajurit yang luar biasa(jenius). Beliau adalah seorang pengatur dan pencipta undang-
undang(legislator), seorang pembina moral dan akhlak. Dia adalah seorang pembina
kerohanian ummat, disamping menjadi pemimpin agama. Pandangan beliau jauh menembus
ufuk cakrawala kehidupan.Perintah-perintahnya meliputi semua bidang kehidupan, sejak dari
masalah-masalah kecil yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sampai kepada soal-soal
yang bersifat internasional.

Rasulullah Sebagai Usahawan

Keperibadian Rasulullah saw sebagai ahli perniagaan dan peneraju ekonomi sepatutnya kita
contohi dan amalkan dalam perniagaan, ekonomi dan tanggung jawab sosial korporat modern
masa kini. Terutama sekali berkaitan prinsip asas perniagaan yang bertunjangkanwahyu. Ia
merupakan dasar utama perlaksanaan muamalah dan ekonomi yang dijalankan oleh Baginda.
Sesungguhnya Al Quran ada membicarakan tentang etika dan prinsip muamalat yang wajib
diamalkan. Pengharaman riba’ dalam sistem keuangan termasuk jual beli yang mempunyai
unsur keraguan atau“gharar” dan juga elemen perjudian yang sama sekali tidak pernah
dilakukan oleh baginda. Justru, berlandaskan wahyu, telah di beri peringatan oleh Allah swt
berkenaan riba’ serta aktiviti yang berkaitan dengan pengurusan keuangan dan jual beli ini.

11 | P o l i t e k n i k N e g e r i J e m b e r - K a m p u s B o n d o w o s o
Surah Al Baqarah, ayat 275-276 :

ada menyatakan yang bermaksud;“Orang-orang yang makan(mengambil) riba’ tidak dapat


berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran(tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba’, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba’. Orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari(mengambil riba’), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya terserah kepada Allah.
Orang yang kembali(mengambil riba’), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka,
mereka kekal didalamnya.

Sifat Terpuji Nabi Sebagai Seorang Suami

Perkara yang pertama dan utama dalam hidup seorang lelaki bernama suami adalah keluarga.
Tidak ada gunanya dia berjaya di peringkat yang tinggi dan dalam bidang apa saja. Sekiranya
rumah tangganyasendiri berantakan. Justeru, Allah SWT telah awal-awal lagi mengingatkan
melalui firman-Nya yang bermaksud, selamatkanlah dirimu dankeluargamu daripada api
neraka!Dan sebaik-baiknya seorang suami, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad
SAW?

1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menisiknya sendiri tanpa perlu menyuruh
isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun
untuk dijual.
2. Setiap kali pulang kerumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak
untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk
membantu isterinya di dapur. Sayidatina‘Aisyah menceritakan‘Kalau Nabi berada di
rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.

12 | P o l i t e k n i k N e g e r i J e m b e r - K a m p u s B o n d o w o s o
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jika kita berharap anak-anak kita bisa dekat dengan Alquran, maka mulailah kita
mendekatkan Alquran kepada mereka. Pastikan telinga dan mata mereka akrab dengan
Alquran. Dan itu tidak cukup hanya kepada anak-anak kita saja, karena mereka memiliki
kawan bermain yang tentunya akan mempengaruhi cara bersikap dan pilihan hidup mereka.
Langkah paling rasional adalah dengan juga mengajak kawan-kawan anak kita untuk dekat
kepada Alquran. Salah satu caranya adalah dengan membuat pengajian rutin untuk anak-
anak.

Jika pun kita tidak bisa membuat hal tersebut karena berbagai faktor seperti keterbatasan
waktu, tempat, dan lain sebagainya, maka kita tetap bisa mengambil bagian dengan cara
memberi dukungan dalam berbagai hal baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
mereka yang sudah membantu mengambil fardhu kifayah dengan menyelenggarakan dan
memakmurkan majlis-majlis ilmu seperti pesantren, taman pendidikan Alquran, sekolah
diniyyah, dan lain sebagainya. Satu hal yang tidak kalah penting adalah dengan
memunculkan konstruksi bahwa ‘dekat’ dengan Alquran adalah sesuatu yang alamiah
sekaligus prestatif dan membanggakan.

Saya menyadari sepenuhnya, bahwa membentuk generasi qurani bukanlah sesuatu yang
mudah. Ada banyak tantangan yang bisa jadi sangat menghambat. Tapi hal tersebut tidak
bisa dijadikan alasan bagi kita untuk berdiam diri dan tidak mengambil bagian. Sekecil
apapun peran kita, tetap jauh lebih berarti daripada kita hanya sekedar menjadi penonton
yang pasif dan membiarkan arus degradasi ahlak menghanyutkan anak-anak kita dan
menjauhkan mereka dari Alquran. Wallahu a’lam.

13 | P o l i t e k n i k N e g e r i J e m b e r - K a m p u s B o n d o w o s o
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/83202675/Membangun-Generasi-Qurani
http://www.w-islam.com/2013/05/947/al-quran-menjadi-mukjizat-sepanjang-zaman
https://www.scribd.com/presentation/360357613/Rasulullah-Sebagai-Uswatun-
Hasanah

14 | P o l i t e k n i k N e g e r i J e m b e r - K a m p u s B o n d o w o s o

Anda mungkin juga menyukai