Anda di halaman 1dari 9

BAB II PEMBAHASAN TEORITIK KAWASAN KARST DAN MUSEUM

2.1. Kajian Teori Kawasan Karst 2.1.1. Pengertian Kawasan Karst 2.1.2. Kawasan Karst Gunung Sewu di Gunungkidul 2.2. Kajian Teori Museum 2.2.1. Sejarah dan Pengertian Museum Menurut ICOM (International Council of Museum), sebuah badan dalam UNESCO museum memiliki arti: Kata museum di sini berarti setiap badan yang tetap, diusahakan untuk kepentingan umum dengan tujuan memelihara, menyelidiki, dan

memperbanyak pada umumnya, khususnya memamerkan kepada khalayak ramai guna penikmatan dan pendidikan, kumpulan objek-objek dan barangbarang yang berharga bagi kebudayaan, koleksi barang-barang kesenian, sejarah, ilmiah, dan teknologi, kebun raya dan kebun binatang dan akuarium. 2.2.2. Kategorisasi dan Fungsi Museum 2.2.3. Presedence Museum Karst A. Musem Karst Wonogiri
BERDIRINYA MUSEUM KARST INDONESIA Pada tanggal 6 Desember 2004 di Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,Bapak Presiden Republik Indonesia telah menetapkam untuk Kawasan Kars Gunung Sewu dan Gembong Selatan sebagai Kawasan Eco Kars.Selanjutnya pada akhir tahun 2005 Bapak Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 16 tentang Kebijakan Pembangunan dan Kebudayaan dan Pariwisata,diantaranya menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengembangkan kawasan kars sebagai daya tarik wisata.Berdasarkan hal tersebut di atas pada tahun 2008 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral cq Badan Geologi bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah membuat kesepakatan bersama yang pada prinsipnya bersepakat untuk secara bersama-sama mewujudkan terbangunnya Museum Kars Indonesia.

Terletak di Desa Gebangharjo,Kecamatan Pracimantoro,Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km timur Kota Wonosari dan 60 km barat Pacitan.Lokasi tersebut mudah dicapai baik dari Yogyakarta,Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Museum Kars Indonesia dibangun pada 2 Juli 2008 dan diresmikan pada tanggal 30 Juni 2009 oleh Presiden Republik Indonesia,Bapak Susilo Bambang Yudhoyonodi Sragen bersamaan dengan peresmian Technopark.Museum Kars Indonesia ini bekerjasama dengan tiga instasi yaitu dari Departemen Energi Sumber Daya Mineral,Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.Museum Kars Indonesia ini kepemilikannya dari Departemen Energi Sumber Daya Mineral,pengelolaannya dari Badan Geologi dari Museum Geologi Bandung.Untuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menyediakan fasilitas di luar museum seperti jalan,masjid,pos penjagaan dan selter di belakang Museum.Untuk Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang menyediakan tanah atau lahan. DAYA TARIK MUSEUM KARS INDONESIA Konsep pembangunan museum yang memadukan antara bangunan fisik dan lingkungan alam di sekitarnya merupakan proyeksi dari kegiatan in-door dan out door.Keragaman unsur kars di luar bangunan mendukung arti dan fungsi museum,sehingga konsep back to nature tercapai.Kawasan di luar museum sebagai museum alam mencakup seluruh sistem Kars Gunung Sewu.Seluruh kawasan,baik yang terletak di wilayah Kabupaten Gunungkidul ( DIY ),Kabupaten Wonogiri( Jawa Tengah),Pacitan( Jawa Timur),tersatukan dalam satu kesatuan ekosistem. Sebelum memasuki Museum Kars Indonesia,akan kita temui halaman yang sangat luas di depan gedung megah Museum Kars Indonesia,di sebelah kanan gedung terdapat Menara Pandang,Mushola dan ruang pertemuan.Di sebelah kiri berjajar pedagang dan akses jalan menuju goa-goa disekitar Museum Kars. Museum Kars Indonesia memiliki 3 lantai utama,begitu masuk ke Loby museum pengunjung akan langsung melihat poster yang menggambarkan filososfi dari Hasta Brata yang berupa 8 wejangan yang harus dilaksanakan oleh seseorang yang hidup di dunia agar memperoleh kesempurnaan budi yang terkandung dalam cerita pewayangan,hal ini merupakan filosofi yang berkembang di Masyarakat Jawa khususnya merupakan muatan lokal dari Kabupaten Wonogiri.Setelah melewati loby akan diinformasikan denah isi museum pada kiri-kanan tangga serta disuguhkan ornament bentukan replika stalaktit dan stalakmit. Pada lantai 1 divisualisasikan panel poster dan koleksi dengan tema Kars Untuk Ilmu Pengetahuan Kars for Science yang didahului dengan panel poster mengenai kronologi pembangunan Museum Kars. Pada lantai dasar ditampilkan kondisi sosial budaya di kawasan kars dengan tema Kars Untuk Kehidupan Kars for Life ,disini akan dapat dilihat diorama kars,maket-maket kawasan kars,serta kehidupan sosial budaya masa lalu dan masa kini. Pada lantai atas merupakan ruangan serba guna dan dapat digunakan sebagai ruangan rapat,presentasi dan pemuataran film yang telah dilengkapi dengan tata suara,proyektor dan layar.

Anda mungkin juga menyukai