Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR IS

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
a. Latar Belakang...........................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
c. Tujuan........................................................................................................................................1
d. Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................2
e. Heuristik....................................................................................................................................2
f. Verifikasi....................................................................................................................................2
g. Interpretasi................................................................................................................................2
h. Historiagrafi...............................................................................................................................2
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................3
i. Kesimpulan................................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas sejarah yaitu melakukan penelitian
tempat bersejarah. Kami memilih untuk melakukan penelitian tentang ‘Museum Geologi Bandung’.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik/verifikasi,
interpretasi, dan historiografi.

Museum Geologi Bandung didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Sebagai sebuah monumen
bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah perlindungan
pemerintah. Museum Geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan
hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah di Indonesia dan berfungsi pula
sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek
pariwisata. Gedung Museum Geologi terletak di jalan Diponegoro 57 Bandung, museum ini ada di
dalam Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Direkrotat Jederal Geologi dan
Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi. Tujuan utama pembangunan
museum Geologi yaitu untuk mendokumentasi dan memperagakan benda peraga geologi dalam
bentuk batuan, mineral dan fosil, dilengkapi dengan foto, bagan, peta ilustrasi dan beberapa model
untuk memberikan gambaran lebih jelas.

b. Rumusan Masalah

Bagaimana latar belakang, sejarah, dan proses perkembangan Geologi Bandung?

Apa peran dan fungsi Museum Geologi dalam bidang pendidikan?

c. Tujuan
Untuk mengetahui benda-benda temuan prasejarah dan lain-lain berupa replica maupun asli.

Untuk menambah pengetahuan mengenai benda bersejarah yang ada di Museum Geologi Bandung.

Untuk mengembangkan ilmu dengan mencari pengetahuan geologi dan juga tentang benda-benda
bersejarah.

d. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini yaitu, kita jadi mengetahui tentang peninggalan-peninggalan khususnya
dalam bidang geologi dan juga kita mengetahui apa saja isi di dalam Museum Geologi Bandung.

BAB II
PEMBAHASAN

e. Heuristik

- Heuristik sumber primer :

Fosil manusia purba

Berbagai jenis batuan

- Heuristik sumber sekunder :

Internet

f. Verifikasi

Fosil manusia purba :

Yang dikumpulkan sejak tahun 1850, yaitu Manusia Purba Homo Erectus, fosil gajah purba Stegodon
Trigonocephalus dan replica fosil dinassaurus terbesar.

Berbagai jenis batuan :

Yang dikumpulkan sejak tahun 1860, yaitu terdiri dari Batuan beku, batuan sedimen klastik/
mekanis, batuan sedimen piroklastik, batuan Malihan (Metamorphic Rocks), batuan metamorf
kontak/ sentuh/ termal, batuan metamorf tekan/ dinamo/ kataklastik, batuan metamorf regional/
dinamo-termal.

g. Interpretasi

Dalam penelitian kali ini kami berpandangan bahwa Museum Geologi Bandung ini merupakan
museum yang memiliki koleksi dari satu cabang ilmu pengetahuan atau memiliki satu jenis koleksi
saja. Selain itu Museum Geologi juga merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

h. Historiagrafi

Museum Geologi Bandung merupakan salah satu tempat wisata Bandung yang dilindunngi oleh
negara. Museum ini merupakan sebuah wisata nasional yang keberadaannya merupakan salah satu
tempat bersejarah yang ada di kota Bandung. Maka dari itu, gedung Museum Geologi ini memiliki
nilai sejarah dengan sarat makna yang di dalamnya tersimpan banyak materi geologi yang berharga
seperti sejarah Museum Bajra Sandhi. Di zaman sekarang ini, Museum Geologi ini telah menarik
minat banyak wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Museum yang sangat dilindungi ini
berlokasi di Jalan Diponegoro No.57, Cibeunying Kaler dan perawatannya berada langsung di bawah
kendali pemerintah. Dibangun pada tanggal 16 Mei 1928, Museum Geologi Bandung pernah dipugar
dan direnovasi dengan dana bantuan pembangunan yang berasal dari JICA Jepang (Japan
Internasional Cooperation Agency) sebesar 754,5 juta Yen. Karena museum ini merupakan salah satu
tempat yang representative dan layak dikunjungi di Bandung untuk keperluan pendidikan ataupun
penelitian, Megawati Soekarnoputri akhirnya membuka Museum ini secara resmi untuk umum pada
tanggal 23 Agustus 2000. Setelah mengalami proses renovasi dengan bantuan JICA dan diresmikan
pada tahun 2000, Museum Geologi Bandung sudah memiliki penataan yang lebih teratur dengan
sarana penyimpanan koleksi yang lebih memadai. Ada beberapa ruang pamer yang ditempati di
lantai 1 dan 2 dalam gedungnya.

Koleksi lantai 1 gedung museum terbagi menjadi 3 ruang utama yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Ruangan tersebut juga berisi bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan
peneltian. Selain itu, ada juga informasi mengenai keadaan geologi Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku,
Nusa Tenggara dan Irian Jaya beserta dengan sejumlah fosil-fosil dan sejarah manusia menurut
evolusi Darwin. Ruangan ini juga dikenal dengan ruang sejarah kehidupan. Kemudian ada juga
kumpulan-kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia serta sejarah
terbentuknya Danau Bandung purba yang melegenda.

Lantai 2 di gedung Museum Geologi Bandung juga terbagi menjadi 3 bagian ruangan utama dengan
fungsi yang berbeda-beda di setiap ruangannya. Ruang Timur, ruangan ini terbagi menjadi 7 ruangan
kecil yang semuanya ditunjukkan untuk memberikan informasi mengenai aspek positif dan negative
tatanan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia. Ruang Tengah berisi market
informasi pertambangan emas terbesar di dunia. Pertambangan ini terletak di Pegunungan Tengan
Irian Jaya. Selain itu, ada juga beberapa bebatuan asal Papua, miniature pengeboran minyak bumi,
dan miniature pengeboran gas bumi. Dan yang terakhir Ruangan Barat, ruangan ini dikhususkan
untuk staff Museum Geologi Bandung.

BAB III
PENUTUP

i. Kesimpulan

Museum Geologi Bandung, yang didirikan mulai tanggal 16 Mei 1928. Yang terletak di gedung
Rembrandt Straat. Museum ini sangatlah erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan geologi di
Indonesia yang dimulai pada tahun 1850-an oleh “Dienst van het Mijnwezen” yang berkedudukan di
Bogor (1852-1866). Lembaga ini kemudian pindah ke Jakarta (1866-1924) dan akhirnya pindah ke
Bandung, menempati gedung Government Bedrijven (Gedung Sate).

Dimuseum Geologi Bandung terdapat koleksi fosil-fosil diantaranya ada 3 fosil yang ada di Museum
Geologi Bandung yaitu :

Fosil Hewan diantaranya : ada fosil Gajah Purba “Sinomastodon Bumiayuensis”, Fosil Gajah Purba
generasi berikutnya ”Stegodon trigonocephous”, Gajah Purba lainnya adalah jenis “Alephus
Iysudrindicus, Elephus Makimum (kelompok gajah yang masih ada saat ini) Dinosaurrus, Badak
Sunda, Kuda Nil, Kerbau, Kura-kura Raksasa, Babi, Rusa, Varanus Komodoensis (Komodo) Stegodon
Sopoensis (Gajah Kediri), Stegodon Soondari (spesies gajah lainnya) Elephas Celebensis.

Fosil Tumbuhan diantaranya : ada Fosil daun, Fosil batang, dan Fosil kayu

Fosil Manusia Purba yang ada disana diantaranya: Megantheropus Paleojavanicus,


Phythecanthropus Erectus, Homo Sapien, Fosil Manusia Ngandong, dan Fosil manusia Purba lainnya.
Sedangkan Museum Geologi sebagai sejah kehidupan dibagi beberapa masa atau Zaman yaitu :

Prakambium, terdiri dari Arkeozoikum (Masa Kehidupan Purba) dan Proterozoikum (Masa
Kehidupan Awal).

Paleozoikum (Masa Kehidupan Tua). Meliputi: Zaman Kambrium, Zaman Ordovisum, Zaman Silur,
Zaman Decon, Zaman Karbon dan Zaman Perm.

Mezoikum (Masa Kehidupan Tengah). Meliputi: Zaman Trias, Zaman Kapur, dan Zaman Jura.

Kenozoikum (Masa Kehidupan Baru). Meliputi: Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.

Anda mungkin juga menyukai