Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Museum merupakan suatu gedung untuk menyimpan benda-
benda bersejarah dari para pejuang terdahulu salah satunya adalah
Museum Geologi. Museum ini terletak di Jalan Diponegoro Bandun.
Museum ini menyimpan berbagai macam benda bersejarah yang dapat
menambah pengetahuan bagi para generasi dan penerus.
Museum ini sangat menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan
domestik maupun wisatawan manca negara. Sebagai generasi muda
sepatutnya kita menjunjung tinggi patriotisme yang di korbankan oleh
para pejuang jaman kemerdekaan.
Pada museum geologi ini tentu saja dapat menjadi saksi untuk
mengenang dan mengetahui sejarah terbentuknya bumi. Disini penulis
akan mempunyai saksi perjungan yaitu berupa benda-benda sejarah
yang di simpan dalam sebuah gedung yang bernama “ MUSEUM
GEOLOGI “

B. Tujuan Penulis
Adapun tujuan Karya Tulis ini adalah :
1. Untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan Ujian
Nasional / Ujian Sekolah ( UN / US ) tahun 2008 / 2009 di SMA
PGRI 3 Randudongkal.
2. Untuk mengetahui seluk beluk dan menambah pengetahuan
tentang museum geologi
3. Untuk menambah pengetahuan penulis agar lebih luas
wawasannya di dalam meneliti museum geologi

C. Persamalahan
Museum gelogi dapat menjadi saksi sejarah untuk sejarah
terbentuknya bumi.
Selain mempunyai saksi lisan dan tertulis bahwa sejarah
terbentuknya bumi mempunyai benda-benda bersejarah, dalam Karya
Tulis ini penulis akan membahas :

1
1. Bagaimana sejarah museum geologi ?
2. Apa peranan museum geologi dalam ilmu sejarah ?
3. Koleksi apa saja yang terdapat di museum geologi ?

D. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan Karya Tulis ini penulis tidak dapat menguraikan
panjang lebar karena keterbatasan masalah waktu dan pengetahuan
maka penulis membatasi pada garis besarnya saja yang akan penulis
bahasa mengenai “ Sejarah Tentang Museum Geologi “

E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis ini adalah :
1. Metode Interviuw / Wawancara
Penulis mengadakan wawasan langsung untuk
memperoleh data untuk menyusun Karya Tulis ini
2. Metode Observasi
Penelitian yang dilakukan melalui pengamatan langsung
di mUseum Geologi
3. Metode Kepustakaan
Metode penumpulan data dengan cara
mengumpulkan atau membaca buku-buku panduan

F. Sistemataika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami Karya Tulis ini,
disusun secara sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, Meliputi latar belakang pemilihan judul, tujuan


penulisan, permasalahan, Pembatasan masalah, Metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III SEJARAH BERDIRINYA MUSEUM GEOLOGI
Sejarah Museum Geologi, Peresmian, tujuan, lokasi, ruang
lingkup, peranan dan koleksi.
BAB IV PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian museum menurut kamus besar Bahasa Indonesia edisi


kedua, museum adalah gedung yang di gunakan sebagai tempat pemusatan
benda-benda sejarah seni dan ilmu, tempat penyimpanan barang kuno.
( Menurut Departemen pendidikan dan kebudayaan ( 1995 )
Museum merupakan sebuah kuil untuk menuju dewi-dewi. Ilmu
Pengetahuan dan seni dan orang-orang Yunani lebih percaya lagi pada Dewa
Zeus sebagai dewa tertingggi, dewa ini memiliki seorang istri bernama
Monendyen
( Mythologi 1962 )
Museum adalah sebuha gedung yang didalamnya berisi benda-
benda bersejarah yang bertujuan untuk dipelihara, di jaga, dirawat sebagai
bukti negra tersebut sudah mempunyai peradaban yang tinggi bermanfaat
untuk Departemen untuk kepentingan belajar dan lainnya.
( Warhawl, 1967 )
Secara Bahasa Yunani museum artinya mouiseum yang artinya
Bahasa Indonesia adalah gedung Ilmu Pengetahuan dan Seni
( Yunani Kuno 549 M )

3
BAB III
SEJARAH MUSEUM
GEOLOGI

A. Sejarah Museum
Sejarah museum Geologi sangat erta kaitannya dengan sejarah
penyelidikan Geologi di Indonesia yang di mulai sekitar 1850-an lembaga
yang mengkoordinasikan penyelidikan geologi pada waktu itu
berkedudukan di Bogor tahun ( 1866 – 1924 ) pada tahun 1924 di
pindah lagi ke Bandung yaitu gedung Gouverment Bedrijven ( Sekarang
gedung sate )
Tahun 1922 para ahli Geologi dalam melaksanakan pendidikan
Geologi di berbagai daerah selalu membawa contoh mineral, batuan dan
fosil untuk di kumpulkan dari berbagai wilayah di Indonesia semakin
banyak berbagai contoh tersebut memerlukan tempat khusus untuk
mendokumensikannya kemudian timbul suatu gagasan untuk
diperlihatkan koleksi tersebut kepada masyarakat luas. Akhirnya pada
tahun 1928 di bangun museum Geologi yang terletak di jalan
Diponegoro 57 Bandung 40122 pada 16 Mei 1929 dengan gaya arsitek,
bertepatan dengan Kogres Ilmu Pengetahuan Pasivik IV. Gedung ini di
rancang dengan arsitek “ ART DECO “ oleh arsitek Belanda Mandala Van
Schawan Berg di resmikan dengan nama “ GEOLOGISCHE MUSEUM “
Mulai tahun 1993 di susun rencana pengembangan yang
meliputi :
Renovasi gedung pengembangan sistem eduksi. Pengembangan
Sistem Peragaan, yang pekerjaan fisiknya di mulai pada 2 November
tahun 1998 dapat diselesaikan sampai minggu ke-3 setelah di renovasi
museum Geologi di resmikan kembali oleh Presiden RI yaitu “ Megawai
Soekarno Putri “

B. Peresmian
Pada tahun 1852 – 1866 gedung ini bertempat di Bogor pindah ke
Jakarta tahun ( 1866 – 1924 ) dan pada tahun 1924 pindah lagi ke
Bandung yaitu Gedung Gouverment Bedrijven yang sekarang di kenal
dengan Gedung Sate

4
Pada tahun 1928 di bangun gedung yang peruntukkan bagi
laboratorium dan museum geologi di Rembroat Stroat Bandoeng yang
sekarang di sebut jalan Diponegoro Bandung pada tahun 1929
bertepatan dengan Kogres Ilmu Pengetahuan Pasific yang Ke-IV
Museum Geologi di resmikan dengan nama “ GEOLOGOSCHE MUSEUM “
Karena museum Gelogi mengalami perbaikan gedung pada tahun
1993 maka museum ini di resmikan kembali oelh Presiden Republik
Indonesia yaitu “ Megawati Soekarno Putri “

C. Tujuan
Tujuan museum geologi adalah mengumpulkan atau mengelola
dan menyajikan buku-buku, majalah, suratkabar naskah, dokumen,
benda-benda purbakala, benda-benda alam dari penelitian yang berisi
uraian dan informasi mengenai kegiatan dan pola pikir yang berkembang
dalam kehidupan di dunia yang berguan untuk menunjukkan kegiatan
pendidikan dan ilmiah.

D. Lokasi
Bermula museum Geologi berlokasi di Bogor berpindah ke Jakarta
lalu pindah lagi ke Bandung yaitu gedung Gouverment Bedrijven yang
sekarang di kenal dengan nama Gedung Sate.

E. Ruang Lingkup

Museum sebagai tempat memamerkan barang-barang


peninggalan sejarah pada saat ini kegiatan museum meliputi
perpustakaan Audio Visual.
Pada ruang Audio Visual tersedia alat video menyajikan Film
Dokumenter mengenai proses terbentuknya bumi yang kita tempati
sekarang ini. Disebelah kanan gedung dari pintu masuk banyak
memamerkan Fosil-fosil binatang purba, sedangkan di sebelah kiri
gedung banyak memamerkan batu-batuan yang di ambil dari berbagai
wilayah permukaan bumi khususnya di Indonesia.

5
F. Peranan Museum Geologi Dalam Ilmu Sejarah
Museum geologi berupaya meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, dengan perencanaan yang di rintis sejak tahun 1993 atas
kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang
meliputi : Renovasi gedung pengembangan sistem dokumentasi koleksi,
pengembangan sistem edukasi dan pengembangan program penelitian
koleksi. Renovasi gedung dan pengembangan peragaan yang pekerjaan
fisiknya di mulai pada 2 November 1998 dapat di selesaikan pada
pertengahan Agustus 2000, pada 22 Agustus 2000 museum geologi di
resmikan kembali pembukaannya oleh Ibu Megawati Soekarno Putri.
Dengan adanya pengembangan ini, luas bangunan menjadi 6000 M²
dimana sepertiganya seluas 2000 M² di fungiskan sebagai ruang
peragaan sehingga di harapkan museum geologi dapat memenuhi
kebutuhan pengunjung dan pengunaan jasa museum geologi lainnya.
Diadalam museum geologi terdapat beberapa zaman yang terjadi
pada masa paleozolkum ( MASA KEHIDUPAN TUA )
1. ZAMAN KABRIUM : 540.000 – 500.000.000 tahun lalu
dimana pada zaman ini mulai banyak
muncul kelompok hewan invertebrata
yang mempunyai kerangka luar dan
bercangkang sebagai pelindung sehingga
kehadirannya sebagai fosil di akui sejak
lama sebagai bukti adanya kehidupan
yang nyata.
2. ZAMAN ORDOVISIUM : 510.000.000 – 439.000.000 tahun
lalu. Zaman ini merupakan zaman
perkembangan hewan Invertebrata dan
pemunculan intervebrata lain seperti
Tetrakoral, Graptolit, Ekinoids ( landak
laut ) Asteroid ( Bintang laut ), Krinoit
( Lilin laut ), dan Bryozoa.
3. ZAMAN SILUR : 439.000.000 – 408.000.000 tahun lalu. pada
zaman ini mulai terjadi peralihan dari air
ke darat tumbuhan darat mulai muncul
untuk pertama kalinya termasuk

6
Pteridofita ( tumbuhan paku ),
sedangkan di laut hidup kelajengking
raksasa ( Ecirypterid ) dan ikan
berahang, serta ikan yang berperisai
tulang sebagai pelindung.
4. ZAMAN DEVON : 408.000.000 – 362.000.000 tahun lalu.
Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan secara besar-besaran
jenis ikan dan tumbuhan darat, ikan
berahang dan hiu semakin aktif sebagai
pemangsa di lautan. Migrasi kedaratan
terus berlanjut, hewan amfibi mulai
berkembang dan berajak kedaratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan
muali muncul serangga untuk pertama
kalinya.
5. ZAMAN KARBON : 362.000.000 – 290.000.000 tahun lalu.
Zaman ini merupakan zaman
perkembangan amfibi dan tumbuhan
laut. Refilia dan serangga raksasa
muncul pertama kali. Pohon pertama
yang muncul adalah jamur Lelab,
tumbuhan Pern dan paku ekor kuda yang
tumbuh di rawa-rawa.
6. ZAMAN PERM : 290.000.000 – 245.000.000 tahun lalu.
Zaman ini perkembangan reptilia yang
mirip mamalia mulai meningkat dan
munculnya serangga modern, begitu
juga tumbuhan konifer dan bingko
primitif. Zaman ini diakhiri dengan
kepunahan massal dalam skala besar,
dimana trolibita, koral dan ikan menjadi
punah.

7
7. KOLEKSI DALAM MUSEUM GEOLOGI
1. Fosil Amonit
2. Fosil Icthyosaurus Ceramensis, dari Pulau Seram
3. Fosil Telur Dinosaurus
4. Fosil Kayu
5. Fosil Moluska
6. Fosil Gajah Purba ( Stegodorn Trigol Ol Cephalus )
7. Fosil Kebau Purba ( Bubalus Pakokerbau )
8. Fosil Ular Sanca ( Phyton Retucilatus )
9. Fosil Ikan ( Cyprimis Carpio )
10. Fosil Rahang Bawah Gajah Elephan Maximus

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Karya Tulis yang berjudul “ SEJARAH MUSEUM GEOLOGI
“ dapat di ambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Tempat menyimpan dan memamerkan benda-benda sejarah
tentang kehidupan manusia
2. Museum Geologi sebagai media untuk pembelajaran tentang
sejarah kehidupan manusia

B. Saran – Saran
Sebagai tempat yang menampung benda-benda bersejarah,
museum geologi hendaknya :
1. Fasilitas diperlengkapi lagi agar menarik bagi pengunjung
untuk mengunjunginya sebagai bagian dari obyek wisata
2. Makin digencarkan promosi keberadaan museum ini
sehingga banyak wisatawan mancanegara maupun lokal
yang mengunjunginya.
3. Menyediakan lebih banyak lagi benda-benda sejarahnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995


Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sejarah Nasional Umum I dan II. Jakarta : Depdikbud
Soebatarjo, 1958, Sari Sejarah Yogyakarta: Pustaka Setia
Buku Panduan MUSEUM GEOLOGI. Bandung

10

Anda mungkin juga menyukai