Anda di halaman 1dari 5

STUDY OBSERVASI JABAJO (Jakarta,Bandung,dan Jogja)

Disusun Oleh :

 Adhya Pramesthi R.C.P. (01)


 Deandra Pungky O (08)
 Faiz Nabila Mumtazya (11)
 Farah Anindita (12)
 Faryota Ari Maha Rizki (13)

SMA NEGERI 2 GENTENG

BANYUWANGI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “ Study Observasi
JABAJO di Museum Geologi”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas Study
Observasi.
Dalam penyusunan karya tulis ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penulisan, terutama :
1. Kedua orang tua kami yang telah banyak memberi dukungan moral dan
material.
2. Teman-teman semuanya, khususnya kelas XI IPA 4 yang telah memberi semangat
kepadakami.
Kami menyadari penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak . Kekayaan alam itu
diantaranya adalah minyak bumi,batu bara,fosil,bebatuan dll. Selain itu Indonesia
juga memiliki kebudayaan,gedung dan benda-benda bersejarah peninggalan nenek
moyang yang sangat berharga sebagai sarana wisata pendidikan. Sebagai salah satu
contoh tempat wisata pendidikan di Bndung, Jawa Barat yaitu “Museum Geologi”.
Museum ini banyak sekali peninggalan-peninggalan zaman prasejarah yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia terutama para pelajar untuk menambah
wawasan geologi di Indonesia .
B. Masalah dan Tujuan
a) Masalah
1. Bagaimana sejarah Museum Geologi ?
2. Apa saja peninggalan yang ada di Museum Geologi ?
3. Apa hal menarik yang dapat kau ambil saat berkunjung ke Museum
Geologi ?
b) Tujuan
1. Untuk mengatahuim lebih dalam tentang sejarah geologi di
Indonesia.
2. Untuk melihat benda-benda sejarah yang ada di Museum Geologi
3. Menambah pengalaman serta wawasan di Museum Geologin
c) Manfaat
1. Kita dapat mengetahui berbagai sejarah seperti bebatuan dan fosil
zaman dahulu yang ada di Indonesia
2. Dengan berkunjung ke Museum Geologi kita dapat menambah
wawasan tentang sejarah geologi di seluruh dunia melalui vidio
yang ditanyakan .
PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN
Musieum Géologi Bandung) didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah
direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency).
Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh
Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputripada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai
salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah
dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola
materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu
dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah
penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan
abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada
pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan
dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di
wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda
dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het Mijnwezen.
Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang
bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.

Koleksi yang disimpan seluruhnya ada sekitar 353.732 buah, terdiri atas total
219.538 koleksi fosil (159.882 fosil invertebrata dan 59.656 fosil vertebrata), 21.311
artefak, dan 112.883 koleksi batuan. Adapun koleksi yang diperagakan dan
diperlihatkan ke masyarakat umum total sebanyak 1.999 koleksi. Dari sejumlah itu,
sebanyak 233 spesimen yang terdiri atas 197 koleksi batuan dan mineral, 30
meteorit dan tektite, dan 6 buah fosil dipamerkan di ruang peragaan Geologi
Indonesia.
Sebanyak total 1.370 spesimen terdiri atas 1.084 koleksi fosil invertebrata, 18
hominid, 35 tumbuhan dan kayu, 15 batuan, dan 56 artefak yang ditampilkan di
ruang Sejarah Kehidupan. Selanjutnya, 158 contoh batuan dan mineral diperagakan
di ruang Sumber Daya Geologi; dan sebanyak 238 spesimen yang terdiri atas 55
batuan dan mineral dan 173 artefak disajikan di ruang Pemanfaatan Geologi dan
Bahaya Geologi.

Anda mungkin juga menyukai