PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Museum menunjukkan bentuk keberadaan kejayaana tahun kehidupan di
masa lalu. Adat kebiasaan masa lalu juga bisa ditunjukkan dari museum. Di
Indonesia terdapat banyak sekali peninggalan yang disimpan pada museum.
Khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta juga terdapat banyak museum,
misalnya Museum Sonobudoyo, Museum Benteng Vredeburg, Museum Taman
Pintar, Rumah Budaya Tembi, dan lain-lain.
Siswa perlu mempelajari sejarah kehidupan bangsa Indonesia di zaman
dahulu. Pelajaran ini digunakan untuk mengetahui kejadian atau pelajaran
kehidupan masa lampau. Oleh karena itu museum sangat diperlukan bagi siswa
untuk mengetahui kehidupan masa lampau.
Sehubungan dengan informasi di atas, SMP N 1 Godean khususnya kelas
VII telah melakukan kunjung ke beberapa museum. Kegiatan ini diadakan dalam
rangka MOS SMP N 1 Godean tahun pelajaran 2015/2016. Museum tersebut
adalah Museum Sonobudoyo, Benteng Vredebrug, Taman Pintar dan Tembi
Rumah Budaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 September
2015. Untuk lebih mengetahui keadaan secara lebih mendalam maka siswa
diminta membuat laporan kegiatan kunjung museum.
B . Tujuan Kunjungan
1
BAB II . ISI
A Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di
Jalan Pangurakan No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalem
Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Museum yang terletak di bagian utara Alun-alon Lor dari kraton Yogyakarta itu
pada malam hari juga menampilkan pertunjukkanwayang kulit dalam bentuk
penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik
gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam
08.00-10.00 malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.
Sejarah
2
Jenderal tersebut memberikan wewenang kepada Java Instituut untuk melakukan
kegiatan organisasi selama 29 tahun, terhitung mulai tanggal 4 Agustus 1919.
Dengan Java Instituut berpusat di Surakarta, sebagai direktur adalah Prof. Dr.
R.A. Hoesien Djajadiningrat. Sebagai dasar Java Instituut adalah Statuten Java
Instituut, dalam pasal 3 disebutkan antara lain mempunyai kegiatan membantu
kegiatan, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan pribumi (de
insheemsche cultuur) yang mencakup wilayah kebudayaan Jawa, Madura, Bali
dan Lombok.
Pada tanggal 12 Juli 1928 dibentuklah satu komisi "Nyverheid Commisie" pada
tanggal 12 Juli 1928. Komisi tersebut diresmikan pada tanggal 19 Nopember 1928
Oleh J.E. Jasper, Gubernur Yogyakarta. Tugas utama komisi tersebut
mempelajari, mengumpulkan dan memajukan kebudayaan pribumi. Hasil
pengumpulan data tersebut dibukukan dalam "De Inheemsche Nijverheid op Java,
Madura, Bali en Lombok" yang diterbitkan tahun 1929 sebagai dasar pedoman
pengumpulan koleksi.
Selain di Surakarta berdiri sebuah yayasan Panti Boedaja (Der Stichting Panti
Boedaja)Di bawah pimpman Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII, yang
berdirinya pada'tanggal 10 Februari 1930. Dalam perannya Panti Budaya
membantu Java Instituut untuk mengumpulkan data kebudyaan terutama di dalam
bidang naskah kuno dari Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan
Surakarta, Kadipaten Pakualaman dan Mangkunegaran.
Sebagai realisasi dari keputusan konggres maka dibentuklah panitia pada tahun
1913 dengan anggota antara lain Ir. Th. Karsten, P.H.W Sitsen, dan S. Koperberg
dengan tugas mempersiapkan berdirinya sebuah museum. Sedangkan tanah yang
digunakan untuk museum adalah bekas "Schauten" yang merupakan tanah hibah
dari Sri Sultan Hamengkubuwana VII.
3
Pada tanggal 6 November 1935 Masehi diresmikan dan dibuka untuk umum
dengan ditandai candrasengkala Kayu Winayangan ing Brahaman Budha yang
menunjukan 9 Ruwah 1866 Jawa[2]. Sedangkan nama museum bernama Museum
Sonobudoyo, sono berarti tempat dan budoyo berarti budaya.
Pada tahun 1939 ntuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Instituut maka
dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School.
Jumlah koleksi museum kurang lebih 43.000 dan setiap tahunnya selalu
bertambah. Bertambahnya koleksi melalui hibah, proses ganti rugi, barang titipan,
pesanan. Koleksi Museum Sonobudoyo terbagi menjadi 10 jenis yaitu
Objek penelitiannya adalah setiap mata uang / alat tukar yang sah, terdiri
dari mata uang logam dan mata uang kertas. Heraldika adalah setiap tanda
jasa, lambang dan pangkat resmi (termasuk cap /stempel).
4
2. Koleksi Filologi
3. Koleksi Keramologika
adalah koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat bakar (baked clay) berupa
pecah belah, misalnya: Guci.
4. Koleksi Seni rupa
6. Koleksi Geologi adalah benda yang menjadi obyek ilmu geologi, antara
lain batuan, mineral, fosil dan benda-benda bentukan alam lainnya
(permata, granit, andesit). Contoh: Batu Barit.
7. Koleksi Biologi adalah benda yang menjadi objek penelitian ilmu biologi,
antara lain tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Misalnya burung (obset) / dikeringkan.
8. Koleksi Arkeologi adalah benda yang menjadi objek penelitian arkeologi.
Benda tersebut merupakan hasil peninggalan manusia dari zaman
prasejarah sampai dengan masuknya pengaruh kebudayaan barat
misalnya : Cermin.
5
9. Koleksi Etnografi adalah benda yang menjadi objek peneiitian ilmu
etnografi, benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau
menggambarkan identitas suatu etnis misalnya Kacip.
10. Koleksi Historika adalah benda yang bernilai sejarah dan menjadi objek
penelitian sejarah. Benda tersebut dari sejarah masuknya budaya barat
sampai dengan sekarang, misalnya Senapan laras panjang, Meriam.
Bangunan pendopo berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua.
Fungsi pendopo dalam bangunan Jawa yaitu untuk menerima tamu. Di sebelah
selatan pendapa terdapat dua buah meriam masing-masing ditempatkan di
samping timur dan barat.
Kedua koleksi meriam tersebut di atas berasal dari masa Sri Sultan Hamengku
Buwana III.
Selain meriam terdapat pula arca dan relief. Berikut beberapa koleksi yang berada
di halaman pendapa : Arca Dewi Laksmi, arca Mahakala, dan Makara. Sedangkan
di bagian dalam pendopo terdapat seperangkat gamelan.
Ruang Pengenalan
6
Ruang Prasejarah
1. Sistem Kemasyarakatan
2. Sistem Bahasa
3. Sistem Religi
4. Sistem Kesenian
5. Sistem Ilmu pengetahuan
6. Sistem Peralatan Hidup
7. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Ruang Batik
Di ruang ini memamerkan beberapa koleksi batik. Selain itu terdapat proses
membatik yang di mulai dari pengerjaan pola sampai proses jadi sebuah batik.
Ruang Wayang
Di Indonesia memiliki beberapa jenis wayang salah satunya wayang klitik yang
terbuat dari kayu. Pada tahun wayang mendapat pengakuan dunia.
7
Ruang Topeng
Sebagai salah satu bentuk karya seni tradisional Indonesia, Topeng sudah
mengalami sejarah perkembangan, bersamaan dengan nilai-nilai budaya dan nilai
seni rupa. Topeng yang tampil dalam bentuk tradisional mempunyai fungsi
sebagai sarana upacara dan pertunjukan.
Di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu
Jepara seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam
lainnya dengan berbagai jenis.
Ruang Emas
Ruang Bali
8
B. Taman Pintar
Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra
sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman
soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus
berekreasi.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD
Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo.
9
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak
lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta
dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden
dan Gedung Memorabilia.
Lokasi museum Taman Pintar Berada di JL. Panembahan Senopati No. 1-3,
Yogyakarta, 55122, Indonesia.
Letaknya yang Sangat Strategis dan Mudah Sekali Dijangkau. Taman pintar juga
dapat digunakan sebagai wahana pembelajaran pendidikan karakter.
Menjadikan pilihan objek wisata keluarga yang bermanfaat.Lingkungan yang
Bersih. Tempat Wisata yang Menarik dan Harga Tiket Masuk Terjangkau.
10
c. Dari Segi Kebudayaan
11
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu dan wujud kepedulian
terhadap pendidikan, maka pemerintah kota Yogyakarta menggas sebuah ide
untuk pembangunan “Taman Pintar” Dengan target pembangunan taman pintar
adalah memperkenalkan Science kepada siswa dari dini, harapan lebih luas,
kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi
sasaran ekspoliasi pasar teknologi sendiri. Bangunan taman pintar ini dibangun
adanya keterkaitan yang erat anatara taman pintar dengan fungsi dan kegiatan
bangunan disekitarnya, seperti taman budaya dan Benteng Vrebuderg Sudibyo.
Pembangunan tahap II adalah gedung oval lantai I dan II. Serta gedung kotak
lantai I diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas
Bambang Sudibyodan Menristek Kusmanto Kadiman serta dihadiri oleh Gubernur
DIY, Sri Sultan Hamengkubono X.
Pembangunan tahap III adalah : gedung kotak lantai II dan III tampak Presiden
dan gedang memorabilia. Dengan selesainya tahapan pembangunan, grand
opening taman pintar dilaksanakan pada tanggal, 16 Desember 2008 yang
diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono. Rabu, 26 Agustus 2009
Maknanya :
12
4. Gambar logo yang keluar mengandung makna “OUT WARD LOOKING”,
selalu melihat keluar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan
diluar dirinya.
5. Gambar logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari
sepanjang masa.
6. Efek Perspektif adalah simbolisasi sesuatu yang tinggi “cita – cita”,
pengharapan bak taman pintar akan generasi muda Indonesia, khususnya
Yogyakarta dalam meraih cita-citanya
7. Wahana gabungan HIJAU – BIRU melambangkan pertumbuhan tak
terbatas
8. Maskof taman pintar adalah burung hantu bernama tepi. Burung hantu
adalah spesies burung yang banyak melakukan aktifitas di malam hari.
Dengan kepekaan yang dimilikinya. Ia mempelajari dalam sekitarnya
dengan merasakan semua kejadian alam yang ada di sekelilingnya.
Sejarah puripakualam tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kerajaan mataran
islam yang didirikan oleh penembahan senopati (1575 – 1601) puropakualam
menjadi bagian integral entitas kekuasaan mataram islam yang terpecah dan
terbagi dalam dinamika sejarah.
d. Biografi
Kyai Haji Ahmad Dahlan ketika masa kanak-kanak Ia dikenal sebagai seorang
yang jujur dan suka menolong dan di senangi dalam pergaulan. Disamping itu Ia
juga mempunyai kelebihan dan ketrampilan dalam membuat barang-barang
mainan yang tidak hanya dibuat untuk dirinya sendiri tetapi teman-teman dan
saudara-saudaranya.
Beberapa wahana utama yang bisa anda coba di Taman Pintar Yogyakarta adalah
sebagai berikut:
a. Memorabilia.
13
b. Planetarium.
Terdapat berbagai alat peraga bermuatan edukasi ilmu pengetahuan (sains) dengan
kemasan menyenangkan dan bisa diperagakan. Diantara alat peraga tersebut
adalah diorama prasejarah, akuarium, van de graaf, perpustakaan, gamelan, tata
surya, kelistrikan, dan magic step.
d. Simulator Gempa.
Zona simulator gempa ini baru dibangun pada 2013 ini. Diharapkan akhir 2013
sudah bisa melengkapi zona rekreasi edukasi di Taman Pintar.
e. Teater 3 Dimensi.
14
C. Museum Benteng Vredeburg
Secara keseluruhan, kalau tidak salah hitung, museum ini memliki 4 (empat)
gedung diorama mengenai peritiwa sejarah di Indonesia, khususnya yang terjadi
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut gambaran sekilas isi dari
masing-masing diorama:
15
~ Gedung Diorama 1
Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah perjuangan kemerdekaan di
Indonesia mulai dari era Pangeran Diponegoro, kongres Budi Utomo di
Yogyakarta, berdirinya organisasi Muhammadiyah, pemogokan kaum buruh di
pabrik gula di sekitar Yogyakarta, berdirinya Tamansiswa, Kongres Peremuan
Indonesia yang pertama, Kongres Jong Java, hingga sejarah awal mula masuknya
Jepang di Yogyakarta.
~ Gedung Diorama 2
Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah perjuangan kemerdekaan di
Indonesia pada era Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dimulai dengan
diorama ketika Sultan Hamengkubowono IX memimpin rapat dalam rangka
dukungan terhadap proklamasi, pengambil alihan percetakan Harian Sinar
Matahari dan diganti namanya menjadi Kedaulatan Rakyat, penurunan bendera
Hinomaru dan pengibaran bendera merah putih di Gedung Cokan Kantai (Gedung
Agung), peristiwa pengeboman balai mataram, gedung RRI dan Museum
Sonobodoyo oleh tentara sekutu, peristiwa Pertempuran Kotabaru, pelucutan
senjata tentara Jepang oleh polisi istimewa, pemuda, dan massa rakyat, berdirinya
sekolah Militer Akademi di Yogyakarta, pembentukan Tentara Keamanan Rakyat
(TKR, Kongres Pemuda di Yogyakarta, sejarah berdirinya Universitas Gadjah
Mada, hingga masa pemindahan Ibukota Negara Indonesia dari Jakarta ke
Yogyakarta.
~ Gedung Diorama 3
Ruang pameran tetap diorama 3 menceritakan peristiwa perjanjian renville 1948
sampai dengan adanya pengakuan kedaulatan RIS pada tanggal 27 Desember
1949 dan perundingan-perundingan yang dilakukan setelah Indonesia mengakhiri
genjatan senjata dengan Belanda.
16
~ Gedung Diorama 4
Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah Indonesia pasca
kemerdekaan, mulai dari pemilihan umum pertama Indonesia yang
diselenggarakan di Yogyakarta, pertemuan Rencana Colombo tahun 1959,
Seminar Nasional Pancasila I, pencanangan Tri Komando Rakyat (Trikora)
sebagai upaya pembebasan Irian Barat, peristiwa Gerakan 30 September (G30S)
PKI di Yogyakarta, rapat kebulatan tekad penumpasan G30S PKI di Alun-alun
Utara Yogyakarta, sampai dengan momen penyamapaian amanat dari Presiden
Soeharto tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dalam
rangka Dies Natalis Universitas Gadjah Mada tahun 1974.
17
D. Museum Rumah Budaya Tembi
Sejarah
Desa tembi dahulunya merupakan salah satu tempat para abdi
dalem katemben yang tugasnya menyususi anak-anak dan kerabat keraton. Maka
desa ini kemudian dinamai desa Tembi. Di desa tersebut berdiri sebuah rumah, di
lalan Parangtritis Km. 8,4, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta yang merupakan Museum Rumah Budaya Tembi (Tembi
House of Culture). Museum ini menempati tanah seluas 3.500 meter persegi
dengan dengan luas bangunan utama 212 meter persegi dan luas seluruh bangunan
mencapai 1.057 meter persegi, mengkhususkan pada kebudayaan Jawa.
Sedangkan desa Tembi sendiri merupakan kawasan kampung kerajinan GMT
(Gabusan-Manding–Tembi) yang diresmikan Oleh Sri Sultan Hamengku Buwono
X pada 31 Agusutus 2007.[3]
18
Koleksi
Museum Rumah budaya Tembi mempunyai beberapa koleksi yang variatif,
berupa peralatan tradisional Jawa antara lain peralatan dapur seperti tungku,
dandang (alat untuk memasak), senjata berupa keris dan tombak, peralatan bertani
berupa bajak, kolam renang, peralatan seni gamelan dan bartik, dan juga foto foto
jaman dahulu, poster kuno bahkan ada sepeda motor kuno serta perpustakaan
dengan jumlah naskah yang mencapai 5.000 buah. Tempat ini juga menyediakan
ruang pameran, ruang pertemuan, tempat penginapan, restaurant, kolam renang
dan pendopo beserta seperangkat alat gamelan.
Agenda
Setiap bulannya digelar kegiatan rutin berupa pertunjukan tarian nasional dari
berbagai daerah di Indonesia, pertunjukan wayang dengan dalang lokal
daearah Bantul, pameran senirupa, musik, pertunjukan seni baca puisi, workshop,
diskusi, dan seminar. Tembi juga memperkenalkan budaya Jawa kepada
pengunjung dengan menyelenggarakan kegiatan tradisional seperti membajak
sawah dengan sapi, membatik, berlatih gamelan, permainan anak-anak, dan lain-
ain.
Museum Rumah Budaya Tembi tidak dibiayai oleh lembaga mana pun. Semua
kegiatannya bersifat nirlaba. Dan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran,
pengelola mendapatkan sumber dana dari para kolektor yang menitipkan karya
mereka, pendapatan dari rumah makan, persewaan rumah singgah, ruang
pertemuan, galeri, dan pendopo.
19
BAB III . PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Museum Sono Budoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa,
termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan
koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap
setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.
3. Taman Pintar adalah tempat wahana wisata yang terdapat di pusat kota
Yogyakarta. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasimaupun
edukasi dalam satu lokasi.
4. Beteng Vendeburg adalah beteng yang di bangun pada tahun 1765 oleh
VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/imgres?imgurl
Diunduh 02-10-2015 Pukul 11.18
http://yogyakarta.panduanwisata.id/files/2012/08/rumah-budaya-
tembi.jpg&imgrefurl
Diunduh 02-10-2015 Pukul 11.25
https://www.google.com/search?q=taman+pintar&source
Diunduh 01-10-2015 Pukul 13.07
https://www.google.com/search?q=taman+pintar&source=lnms&tbm=isch&
Diunduh 01-10-2015 Pukul 13.15
https://www.google.com/search?q=sono+budoyo&ie=utf-8&oe=utf-8
Diunduh 01-10-2015 Pukul 13.32
https://www.google.com/search?q=benteng+vanderbureg&ie=utf-8&oe=utf-8
Diunduh 01-10-2015 Pukul 13.55
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Musium_Sonobudoyo
Diunduh 29-09-2015 Pukul 11.15
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vrendebrug
Diunduh 29-09-2015 Pukul 11.26
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Pintar_Yogyakarta
Diunduh 29-09-2015 Pukul 11.38
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rumah_Budaya_Tembi
21
LAMPIRAN
a.)Sonobudoyo
Koleksi Keris
Candi Bentar
Wahana Memorabilia
Tirex
Simulator Gempa
23
c.) Benteng Vrendeburg
Diorama 1
Diorama 2
24
d.)Rumah Tembi
Pendopo
Halaman Belakang
25
BIODATA
26