Museum yang diresmikan pada tanggal 1 Spetember 2000 ini memang sangat
istimewa, mulai dari benda – benda koleksi dan fasilitasnya tentunya keistimewaan yang
lainnya adalah letaknya yang berada dekat dengan pantai parangtritis dan gumuk pasir
sendiri, selain bisa meneliti alam lewat museum anda juga bisa mendekatkan alam secara
langsung, dengan menikmati pantai parangtritis dan gumuk pasir, tentunya ini sangat
menyenangkan bagi anda dan keluarga, berekreasi sambil belajar. Selain museum
gumuk pasir anda bisa datang kemuseum – museum lain yang ada di jogja yang bisa
memberikan anda pelajaran dan bisa anda teliti benda- benda koleksi yang ada
didalamnya, seperti museum geoteknologi, Museum gunung merapi dan museum biologi
UGM yang menyenangkan untuk dikunjungi.
Museum ini memang sangat istimewa, mulai dari benda – benda koleksi dan
fasilitasnya tentunya keistimewaan yang lainnya adalah letaknya yang berada dekat
dengan pantai parangtritis dan gumuk pasir sendiri, selain bisa meneliti alam lewat
museum anda juga bisa mendekatkan alam secara langsung, dengan menikmati pantai
parangtritis dan gumuk pasir, tentunya ini sangat menyenangkan bagi anda dan keluarga,
berekreasi sambil belajar.
Koleksi museum dikumpulkan dari kawasan sebelah barat Pantai
Parangkusumo, Srandakan, Bantul. Museum menyajikan berbagai batuan alam, binatang
laut, karang, bebatuan mineral, foto, maket, herbarium, jenis paeis, laquer feel dan CD
tipologi pantai di Indonesia. Oleh karena koleksinya yang unik maka museum ini
berfungsi sebagai laboratorium dengan fasilitas pustaka tentang geospasial dan ilmu
kebumian.
Berbagai contoh jenis bebatuan dari lingkungan pesisir dan laut. Selain dalam
bentuk fisik batuan, juga dilengkapi dengan berbagai foto dan ilustrasi yang
menggambarkan lingkungan pesisir.
Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin. Tidak
semua daerah tropis memiliki gumuk pasir seperti yang ada di pantai Parangkusumo,
Parangtritis Yogyakarta ini. Hanya ada dua negara dengan iklim tropis yang memilikinya
yakni Indonesia dan Meksiko. Di museum ini, Anda akan mendapat informasi mengenai
proses terbentuknya gumuk pasir pantai selatan. Selain itu terdapat alat-alat pemetaan,
sampel pasir dan batu dari beberapa daerah di Indonesia.
Jadi jika di museum biasanya kita cuma dapat informasi seperti, “Oh, ini
fotonya Sultan Hamengkubuwono”, di Ullen Sentalu kita akan diberi cerita tentang masa
kecil Sultan, hobinya apa, kepimimpinannya bagaimana, dll dll. Informasinya jauuh lebih
mengena. Di museum ini lah saya baru tahu apa bedanya batik Yogyakarta dan batik
Solo, baru tau filosofi dari detail-detail baju pengantin Jawa, baru tau kalau putri jaman
dahulu ada juga yang tomboi dan enggan dijodohkan, baru tau kalau permaisuri suka
bawa kunci gembok kemana-mana, dan baru tau ada raja yang jomblo seumur hidup
karena enggak dibolehin nikah sama ibunya. Kasian.
Museum Ullen Sentalu terdiri dari beberapa ruangan dan bangunan. Memasuki
museum ini seakan memasuki labirin. Kita akan dibawa menyusuri lorong-lorong yang
sempit dan berliku-liku. Bahkan ada salah satu bangunannya yang terletak di bawah
tanah, karena menyesuaikan kontur tanah yang tidak rata. Setelah itu kita akan dibawa
keluar menuju bangunan yang berdiri di atas kolam air, menyusuri selasar dan taman-
taman yang asri, lalu berakhir di sebuah plasa berbentuk amphiteatre dengan pilar-pilar
batu yang menjulang dan kolam teratai yang mempercantik landscape-nya. Yang pasti
pengalaman ruang di sini tidak monoton seperti museum pada umumnya.
Museum Ullen Sentalu adalah museum swasta yang diprakarsai oleh keluarga
Haryono dari Yogyakarta dan berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong
dengan penasehat antara lain: I.S.K.S. Paku Buwono XII, KGPAA Paku Alam VIII,
GBPH Poeger, GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, Ibu Hartini Soekarno, serta KP. dr.
Samuel Wedyadiningrat, Sp.(B).K.(Onk). Museum ini diresmikan pada tanggal 1 Maret
1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII, Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
pada waktu itu.
Museum Ullen Sentalu ini memiliki visi “ Sebagai jendela peradaban seni dan
budaya Jawa”. Hal ini diterjemahkan dalam misi museum yaitu “Mengumpulkan,
mengkomunikasikan dan melestarikan warisan seni dan budaya Jawa yang terancam
pudar guna menumbuhkan kebanggaan masyarakat pada kekayaan budaya Jawa sebagai
jati diri bangsa”.
Museum Ullen Sentalu terletak di lahan yang sejuk dan indah seluas 11.990 m2
di anatara rimbunnya pepohonan di Kaliurang yang disebut Taman Kaswargan. Secara
filosofis, nama Kaswargan dipilih karena terletak di ketinggian lereng Gunung Merapi,
dimana kultur masyarakat Jawa menganggap Gunung Merapi sebagai tempat sakral.
Jarak tempuh Museum Ullen Sentalu ini dari tengah kota Yogyakarta hanya sekitar 45
menit, cukup dekat dan strategis untuk dikunjungi.
Museum Ullen Sentalu memiliki total 7 (tujuh) ruangan, yaitu ruang pintu
masuk, ruang Guwo Selo Giri dan 5 ruangan yang terdapat dalam Kampung Kambang.
Museum bergaya arsitektur geothic ini memamerkan kebudayaan masyarakat Jawa di
masa lalu melalui berbagai dokumentasinya. Berbagai ragam batik, lukisan – lukisan,
dan foto – foto tentang budaya dan tokoh Jawa beserta ruang – ruang ekshibisi di
museum ini menjadi sebuah perekam kejadian atau peristiwa di masa lalu.
Museum Ullen Sentalu bercerita banyak tentang 4 (empat) keraton di Solo dan
Yogyakarta, yaitu Kasunanan dan Istana Mangkunegaran Surakarta, Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman Yogyakarta. Museum Ullen Sentalu
sangat kental dengan aura wanita karena banyak bercerita mengenai tokoh – tokoh putri
keraton yang memiliki talenta – talenta luar biasa. Yang menjadi daya tarik di museum
ini adalah kisah tentang Gusti Siti Nurul yang sangat cantik rupawan. Gusti Nurul adalah
Puteri Kraton Mangkunegaran yang banyak membuat pangeran – pangeran jatuh cinta
kepadanya pada masa itu. Ia memberi inspirasi para pangeran Mataram dan putri – putri
lain pada masa itu untuk tidak berpoligami.
Di Ullen Sentalu ini kita juga dapat mengetahui bagaimana para leluhur Jawa
membuat batik yang memiliki arti dan makna mendalam ditiap coraknya. Guide yang
ada di Ullen Sentalu ini akan menceritakan tentang semua sejarah dan filosofi dengan
gaya yang sangat menghibur. Di area luar, di sisi samping dari Museum Ullen Sentalu
terdapat resto Beukenhof, sebuah resto dengan bangunan yang dirancang dengan gaya
arsitektur kolonial. Menarik bagi pengunjung yang ingin menyantap masakan dengan
suasana Eropa dan suasana istana. Untuk berkunjung ke Museum Ullen Sentalu, hanya
perlu mnegeluarkan uang untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 30.000,00 (untuk turis
lokal) dan Rp 50.000,00 (untuk turis asing), belum termasuk biaya retribusi untuk masuk
ke kawasan wisata Kaliurang. Harga tiket tersebut sudah termasuk jasa pemandu yang
akan memandu selama tour museum yang biasanya memakan durasi waktu sepanjang
kurang lebih 60 menit.
Pengunjung museum Ullen Sentalu dikenai tiket masuk di museum Ullen
Sentalu itu sendiri seharga Rp 40.000,00 (empat puluh ribu rupiah) dan tiket masuk di
obyek wisata Kaliurang karena museum Ullen Sentalu masuk ke dalam kawasan obyek
wisata Kaliurang.
Ruang Makan Husein tersebut sangat bersih, luas dan kondusif karena setiap
makanan yang disajikan sudah dicek dan diuji oleh dokter sehingga dijamin tidak
beracun dan telah disesuaikan dengan kebutuhna kalori seorang taruna.
Pengunjung yang mengunjungi Museum Taruna Abdul Jalil ini belum
dikenakan tiket masuk museum, karena belum ada tiket masuk.