Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2/A2

TKPW 2022

PROPOSAL
TKPW

SPONSORED BY

MUSEUM LAYANGAN
JAKARTA SELATAN
KELOMPK 2/A2

LATAR BELAKANG
RANCANGAN PROGRAM

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan
segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
perkembangan kebudayaan manusia, kesenian sebagai produk budaya juga terus
berkembang sesuai dengan keadaan masanya. Suatu seni memeiliki keterkaitan erat dengan
perjalanan wisata. “Wisata”. Mungkin kata tersebut yang terlintas dalam benak kita saat kita
menginginkan suasana yang menyenangkan, santai dan menenangkan fikiran. Wisata dapat
diartikan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Meskipun wisata memiliki pandangan baik dari masyarakat, akan tetapi terkadang perjalanan
wisata yang tadinya akan menyenangkan menjadi kurang menyenangkan karena minimnya
koordinasi dan pengalaman dalam melakukan kegiatan wisata. Sebagai contoh. Anda ingin
mengadakan liburan ke Museum, maka anda harus mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan perjalanan ke Museum, mulai dari Bus, Tiket masuk dan hal-hal teknis
lainnya selam di perjalanan. Tidak hanya itu saja, anda juga harus mempersiapkan akomodasi
yang menyangkut Tol, makan, tempat wisata yang akan dikunjungi.

Maka dari itu kami Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB, Program Studi Ekowisata angkatan 2020
hadir sebagai solusinya. Kami adalah akan menyediakan jasa layanan wisata. Jelajah layang-
layang tradisional hingga mancanegara, menyaksikan video dokumenter tentang sejarah
layang-layang, membuat keramik, melukis keramik, dan membuat batik, menerbangkan
layangan mimpi, hingga membeli merchandise yang telah disediakan dari Wisatasekolah.com,
semua kegiatan wisata yang menarik dan diakumulasikan menjadi satu program kegiatan
perjalanan wisatanyang berada di sembilan titik pemanduan. Selain Pelajar, kami juga
melayani paket KKL untuk Perguruan Tinggi, kunjungan kerja untuk instansi lainnya. Harga
yang kami tawarkan bervariasi. Mulai dari yang murah, hingga yang mahal. Harga tersebut
sifatnya fleksibel tergantung keinginan atau kebutuhan dan fasilitas yang dikehendaki.
TUJUAN
Memupuk rasa cinta
terhadap kebudayaan
daerah dan
pengembangan budaya
kepada masyarakat
Meningkatkan apresiasi
seni pada generasi muda
Tujuan komersial yakni
dengan menjual karya seni
Tujuan sosial yakni
menggalang dana dari
kegiatan pembelian tiket
dan penjualan karya seni
untuk untuk kepentingan
kegiatan sosial
Tujuan pendidikan yakni
sebagai sarana penelitian
dalam konteks
pembelajaran karya seni

MANFAAT
Menambah wawasan dalam upaya mengevaluasi karya secara objektif
Membangkitkan motivasi generasi muda untuk menciptakan karya
seninya sendiri
Dapat menjadi pembangkit apresiasi seni pada masyarakat umum
Dapat menjadi sarana rekreasi dan hiburan masyarakat umum
Sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan
pengamat seni (apresiator)

RANCANGAN OLEH

KELOMPOK 2/A2 TKPW 2022


MUSEUM
LAYANGAN

MUSEUM
LAYANG
A. Letak dan Luas

Museum Layang-Layang adalah sebuah museum yang terletak di


Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan, tidak seperti
museum lain yang berada di bawah dinas atau kementerian dan
mendapat dana pengelolaan termasuk untuk menggaji karyawan.
Museum ini merupakan museum layang-layang pertama di 2
W 202

Indonesia. Jumlah koleksi layang-layang di museum ini berjumlah


600, tetapi jumlah tersebut terus bertambah seiring datangnya
koleksi-koleksi baru dari para pelayang daerah dan luar negeri
maupun layang-layang yang dibuat sendiri oleh karyawan
P

museum. Koleksi layang-layang di museum ini, terdiri dari koleksi


K

dalam negeri maupun koleksi dari manca negara, termasuk T


layang-layang tradisional dan modern. Mulai dari layang-layang
berukuran dua centimeter, hingga yang berukuran besar. Bahkan,
dalam museum ini terdapat beberapa koleksi layang-layang
berukuran raksasa terbesar di tanah air seperti layanglayang
‘Megaray’ berukuran 9 x 26 meter yang dapat disewakan untuk
kegiatan eksibisi. Luas khusus yang dimiliki Museum Layang-
Layang berkisar 3.000m2
MUSEUM
LAYANGAN

B. Sejarah

Layang-layang merupakan bagian dari permainan masa kecil yang


tidak hanya berfungsi sebagai permainan belaka, tetapi bisa
dilibatkan dalam sebuah ritual tertentu. Berbagai bangsa di dunia
dapat dipastikan mengenal permainan layang-layang. Fenomena
inilah yang mendorong para pecinta layang-layang untuk
mendirikan museum layang-layang. Di dalam museum tersebut
para pecinta layang-layang akan mengumpulkan berbagai jenis
layang-layang dari mancanegara dan menjaga koleksi tersebut
agar bisa dinikmati keindahannya dan dipelajari teknologinya.
Museum Layang-Layang Indonesia didirikan oleh seorang pakar
kecantikan yang menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985
dengan membentuk Merindo Kites & Galery yang bergerak di
bidang layanglayang. Namanya Endang W. Puspoyo. Kecintaannya
yang mendalam kepada layang-layang, beliau kemudian
mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia pada 21 Maret 2003
dengan tujuan untuk merangkai kembali hubungan sejarah
layang-layang masa lalu dan melestarikan salah satu budaya
Indonesia serta mengembangkan seni kreativitas dalam bentuk
permainan layang-layang agar dapat bertahan sebagai permainan
rakyat di belahan dunia manapun Sebelum menjadi museum
bangunan yang kini dipakai untuk museum adalah sebuah home
industry yang memproduksi layang-layang yang banyak di-ekspor
ke luar negeri. Kiprahnya dalam mendirikan Museum Layang
Layang Indonesia ini, telah mendapat pengakuan dan
penghargaan dari berbagai pihak, seperti penghargaan dari
Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pemecahan rekor 2
W 202

pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan layang-layang


berbentuk diamond terbesar pada 2011 serta penghargaan
kepariwisataan Indonesia pada 2004, yang diberikan oleh I Gede
Ardika selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu.
P

Museum tini tidak hanya menjadi area display, tapi juga


K

mengadakan pelatihan-pelatihan pembuatan layang-layang bagi T


para siswa dari sekolah- sekolah seputar jakarta maupun dari kota
lainnya di Indonesia. Museum Layang-Layang Indonesia adalah
tempat bertemunya dua kebudayaan, yaitu kebudayaan modern
dan kebudayaan lama yang keduanya terpusat pada layang layang
sebagai budaya rakyat yang dapat dinikmati berbagai kalangan
tanpa adanya batasan-batasan apapun yang memisahkan strata
sosial yang berkehendak main layang-layang.
MUSEUM
LAYANGAN

B. Kondisi Biotik dan Abiotik

Kawasan Museum Layang-Layang memiliki kondisi biotik dan


abiotik yang terbialng cukup baik, hak tersebut dikarenakan
hampir seluruh kawasan luar ruangan di museum ini ditumbuhi
oleh pepohonan hijau sehingga udara yang dihasilkan menjadi
lebih segar. Tumbuhan tersebut dibudidayakan dan ditanam oleh
pihak pemerintahan untuk menambah daya tarik pengunjung
atau wisatawan. Jenis tumbuhan yang ditanam lebih didominasi
dengan jenis tanaman hias dan pepohon besar sehingga cahaya
matahari yang timbul pada siang hari tidak menggangu
pergerakan pengunjung atau wisatawan. Pepohon yang ada juga
dapat membuat keadan jadi lebih sehat karena menghasilakan
oksigen dan mengurangi karbondioksida sehingga cukup
memenuhi kebutuhan. Hewan yang ada di kawasan Museum
Layang-Layang hanya sekedar hewan peliharaan, yaitu kucing dan
anjing liar sehingga seirng mengeluarkan aroma tidak sedap
karena kotoran yang dikeluarkan.

C. Kepengeloaan
Museum Layang-layang Indonesia dipimpin oleh seorang kepala
museum, dan dikelola oleh Tata Usaha, Seksi Pameran, Seksi
Koleksi, SeksiKonservasi dan Seksi Edukasi. Pada masing-masing
seksi memiliki tuags yang berbeda antar satu sama lain baik
berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal
pemerintahan khususnya Dinas Pariwisata Jakarta Selatan karena
museum ini termasuk ke dalam museum swasta dengan
bimbingan pemerintah namun tetap dikelola oleh sebuah 2
W 202

yayasan. Berikut merupakan bagan dari struktur organisasi


Museum Layang-Layang.
K P

T
SASARAN
KEGIATAN WISATA

ANAK ANAK REMAJA


PELAJAR MAHASISWA

DEWASA LANSIA
PEKERJA INSTANSI
MATERI
PEMANDUAN

Materi yang disampaikan oleh pemandu wisata di Museum Layang-Layang memiliki


kriteria dan urutan dari penyusunan penyampaian isi materi, materi pemanduan tersebut
diawali dengan pembukaan, seperti “Selamat pagi peserta para wisatawan. Selamat
datang di Jakarta”, kemudian dilanjut dengan kalimat sambung dan perkenalan, seperti
“Semoga Anda semua dalam keadaan sehat, fit dan bugar untuk menikmati perjalanan
wisata kita kali ini. Perkenalkan nama saya (pemandu) yang akan menjadi pemandu
perjalanan wisata kita pada hari ini.” Apabila pemandu sudah memberikan 3S yang
dianjurkan oleh pihak pengelola, yaitu senyum, salam, dan sapa maka bisa dilanjut dengan
memastikan barang bawaan pengunjung agar dijaga dengan aman sehingga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Kalimat yang biasa digunakan sebagai bentuk matei
pemanduan, seperti “Sebelum kita memulai perjalanan menuju ke lokasi; saya mohon
peserta tour untuk memeriksa perlengkapan dan bekal yang akan dibawa dalam
perjalanan tour.” Jika menggunakan kendaraan beroda, sebutkan jenis moda transpotasi
yang akan digunakan selama perjalanan wisata. Tahap terakhir dalam materi pemanduan
wisata, yaitu tujuan perjalanan, sejarah kawasan, objek wisata diiringi dengan penjabaran
dari deskripsi singkat mengenai objek wisata yang akan dikunjungi. Setelah selesai
berkekeling, pemandu akan mengajak wisatawan untuk menciptakan sebuah karya
dengan membuat Layang-Layang. Pada akhir kegiatan, pemandu menutup perjalanan
dengan mengucapkan terimakasih dan harapan untuk Museum Layang-Layang, pihak
tenaga kerja, pemandu, dna wisatawan
Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, objek wisata
sangat erat hubungannya dengan daya tarik wisata. Daerah yang merupakan objek
wisata harus memiliki keunikan yang menjadi sasaran utama apabila berkunjung
ke daerah wisata tersebut. Objek yang terdapat pada suatu tempat wisata dapat
dijadikan sebagai bahan untuk diinterpretasikan kepada wisatawan. Objek wisata
pertama yang terdapat di Museum Layang-Layang, yaitu ruang depan. Pada
ruangan tersebut, wisatawan akan disuguhkan dengan halaman yang begitu luas
dengan hiasan pepohonan besar serta beragam jenis tanaman. Di ruang depan
juga telah tersedia gazebo serta sederet kursi-kursi yang dapat wisatawan gunakan
sebagai tempat untuk beristirahat. Setelah mmembeli tiket, wisatawan langsung
akan didampingi oleh pemandu wisata untuk berkeliling museum. Pemandu
tersebut nantinya juga akan memberikan uraian mengenai beragam hal yang
menjadi koleksi museum serta hal yang berhubungan dengan Layang-Layang.
Objek wisata kedua, yaitu ruang audio visual. Di dalam ruangan audio visual ini
wisatawan akan diajak untuk melihat sebuah video dengan durasi sekitar 15 menit
dengan kapasitas 35 orang dalam satu waktu penayangan. Video tersebut
mengisahkan mengenai sejarah serta segal hal yang berhubungan dengan
Layang-Layang dan juga festival yang sempat digelar di tempo dulu.

Objek wisata ketiga, yaitu ruang utama. Ruang ini memiliki serambi penghubung dari
ruang utama dengan ruang-ruang kecil yang disampingnya. Dalam ruangan ini,
wisatawan akan menjumpai beragam koleksi Layang-Layang yang ada di seluruh
penjuru tanah air dan juga dunia. Di sini wisatawan juga dapat melihat beragam Layang-
Layang mulai dari ukuran yang terkecil dengan skala 2 cm2 hingga yang terbesar
dengan skala 9 x 26 meter yang biasa disebut sebagai Megaray. Objek yang paling
menarik dari Museum Layang-Layang, yaitu jenis Layang-Layang yang beragam, seperti
Layang-Layang tradisional, kreasi, dan juga olahraga. Layang-Layang tradisional sendiri
mempunyai bentuk yang menyerupai berlian dua dimensi serta memiliki empat sudut.
Sedangkan untuk Layang-Layang kreasi adalah hasil modernisasi dari bentuk Layang-
Layang dua dan juga tiga dimensi. Museum Layang-Layang juga mempunyai koleksi
layanglayang dengan bentuk wayang dua dimensi. Di dalam Museum Layang-Layang
tersedia 600 buah Layang-Layang dari Indonesia hingga Mancanegara yang dipajang
dan dapat dilihat oleh wisatawan, Layang-Layang tersebut secara bergantian akan
mengganti model yang dipajang pada kurun waktu tertentu. Sisa dari layang-layang
yang tidak dipajang telah disimpan dengan baik di dalam gudang. Hal tersebut
disebabkan adanya keterbatasan ruang di dalam museum. Model layang-layang yang
dipajang pada umumnya akan selalu diganti pada 6 hingga 12 bulan sekali.

Wisatawan dapat membuat Layang-Layang sendiri. Bahan yang nantinya dipakai untuk praktek
dalam membuat layangan berupa kertas. Pihak museum sendiri sudah menyediakan bahan–
bahannya, sehingga wisatawan tinggal untuk praktik langsung. Selain membuat layang – layang,
disini wisatawan juga bisa membuat keramik. Terdapat juga kegiatan membatik sapu tangan,
melukis di dalam payung, kaos, lampion, keramik, dan juga wayang. Apabila wisatawan ingin
menikmati fasilitas tersebut, nantinya akan dikenai biaya tambahan yang berbeda dalam setiap
karya seni yang akan dibuat.
TITIK TITIK PEMANDUAN KEGIATAN WISATA

PEMANDUAN

1
PINTU MASUK

SEBAGI TEMPAT AWAL PENYAMBUTAN


PENGUNJUNG ATAU WISATAWAN SEBELUM
MEMULAI PELAKSANAAN PROGRAM

2
RUANG UTAMA

SEBAGI TEMPAT UNTUK MEMPERKENALKAN


LAYANG- LAYANG TRADISIONAL DARI
INDONESIA DAN MANCANEGARA

3
RUANG AUDIOVISUAL
DENGAN KAPASITAS 35 ORANG DALAM SATU
WAKTU PENAYANGAN MENYAKSIKAN VIDEO
DOKUMENTER TENTANG SEJARAH LAYANG
LAYANG

4
RUANG KREASI

SEBAGI TEMPAT UNTUK MEMBUAT LAYANGAN,


MEMBUAT KERAMIK, MELUKIS KERAMIK, DAN
MEMBUAT BATIK

5
RUANG TERBUKA HIJAU

JELAJAH LAYANG-LAYANG TRADISIONAL


HINGGA MANCANEGARA DAN SEBAGI TEMPAT
UNTUK MENERBANGKAN LAYANGAN MIMPI
TITIK PEMANDUAN KEGIATAN WISATA
TITIK
PEMANDUAN

6
RUANG APRESIASI

SEBAGI TEMPAT UNTUK MELETAKKAN HASIL


KARYA TERBAIK YANG DIBUAT OLEH
PENGUNJUNG ATAU WISATAWAN

7
RUANG BERBELANJA

SEBAGI TEMPAT UNTUK MEMBELI


MERCHANDISE YANG TELAH DISEDIAKAN
DARI WISATASEKOLAH.COM

8
PINTU KELUAR

SEBAGI TEMPAT UNTUK MELEPAS


PENGUNJUNG ATAU WISATAWAN SETELAH
PELAKSANAAN PROGRAM

9
RUANG UTAMA
RUANG INI MEMILIKI SERAMBI PENGHUBUNG
DARI RUANG UTAMA DENGAN RUANG-RUANG
KECIL YANG DISAMPINGNYA. DALAM
RUANGAN INI, WISATAWAN AKAN MENJUMPAI
BERAGAM KOLEKSI LAYANG-LAYANG YANG
ADA DI SELURUH PENJURU TANAH AIR DAN
JUGA DUNIA
YAN TKPW 2022

G
M LA
M

U
USE

K3
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
A. INSTRUKTUR ATAU PEMANDU WISATA
B. WISATAWAN
A. Penerapan K3 pada instruktur atau pemandu wisata

Tujuan utama dari penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


tidak hanya difokuskan pada lokasi maupun atraksi yang dilakukan.
Keselamatan kerja yang dimaksudkan juga merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman bagi para
pemandu yang bekerja atau bertugas untuk mendampingi
wisatawan pada saat melakukan atraksi. Para instruktur atau
pemandu wisata lokal yang bekerja di kelompok sadar wisata tidak
serta merta diterima begitu saja dan boleh bekerja sesuai dengan
keinginan mereka sendiri

Instruktur atau pemandu wisata memiliki kondisi fisik guide harus


dipastikan sehat jasmani rohani sebelum terjun kelapangan
Instruktur atau pemandu wisata membawa alat protofon atau
portofon untuk berkomunikasi maupun berkoordinasi dengan
Instruktur atau pemandu wisata yang berada pada titik lokasi
berbeda namun masih satu kawasan Museum Layang-Layang
Instruktur atau pemandu wisata membawa peralatan P3K untuk
pengobatan pertama apabila mengalami cedera atau kecelakaan
ringan
Setiap instruktur atau pemandu wisata yang betugas
mendampingi wisatawan memiliki satu atau lebih rekan
instruktur atau pemandu wisata, dikondisikan dengan jumlah
wisatawan yang datang sehingga guide utama yang bertugas bisa
meminta bantuan rekan-rekan lainnya apabila menghadapi
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan sendiri selama
berada di lapangan
Setiap instruktur atau pemandu wisata di Museum Layang-
Layang sudah terdaftar asuransi sehingga apabila mengalami
kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan, biaya pengobatan
sepenuhnya ditanggung oleh pihak asuransi
K3
KERJA
B. enerapan K3 pada wisatawan

Keselamatan wisatawan dalam berwisata adalah salah satu


bentuk kewajiban dan tanggung jawab pihak pengelola suatu
destinasi wisata. Ini juga merupakan salah satu tolak ukur suatu
destinasi wisata layak atau tidak untuk dikunjungi khususnya
menyangkut aspek keamanan wisatawan. Keselamatan
wisatawan adalah hal yang sangat penting dan juga bentuk
kepuasaan atas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, pihak
pengelola harus menjadikan hal ini sebagai prioritas utama untuk
menjaga citra destinasi di mata wisatawan dan juga adanya trust
atau kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan.

Usia yang diperbolehkan untuk melakukan aktivitas wisata


tidak dibatasi selama wisatawan yang ingin melakukan
aktivitas wisata di Museum Layang-Layang merasa siap dan
sanggup.
Wisatawan yang melakukan aktivitas wisata tidak memiliki
penyakit atau dalam kondisi fisik yang sehat dan siap untuk
melakukan aktivitas wisata di Museum Layang-Layang.
Wisatawan dilarang melakukan sesuatu diluar dari instruksi
yang telah diinstruksikan oleh instruktur atau pemandu wisata
selama melakukan aktivitas wisata di Museum Layang-Layang.
Wisatawan wajib menggunakan peralatan protokol kesehatan
di masa pandemi, seperti masker dan membawa handsanitizer
selama melakukan aktivitas wisata di Museum Layang-Layang
untuk meminimalisir adanya penyebaran virus Covid-19.
Wisatawan akan mendapatkan asuransi kesehatan apabila
selama perjalanan ada yang sakit dan dan jika penyakit
tersebut tidak bisa ditanggulangi dengan P3K yang tersedia,
maka instruktur atau pemandu wisata akan membawa
peserta yang sakit ke Rumah Sakit terdekat.
TEKNIK
PEMANDUAN
Teknik pemanduan yang akan di
imlementasikan pada kegiatan wisata
pada Museum Layang-Layang, yaitu
berjalan mengelilingi setiap ruangan
diiringi dengan pemberian informasi
melalui kegiatan bercerita secara
langsung kepada wisatawan agar suasana
yang dibangun tidak terlalu formal dan
meminimalisir ketakuan wisatawan untuk
berkomunikasi dengan instruktur atau
pemandu wisata

TKPW 2022
TEKNIK
PEMANDUAN

A. Awal kegiatan pemanduan

Mengucapkan salam dengan bahasa yang dikenal oleh masyarakat


umum
Perkenalkan nama perusahaan, rekan kerja, dan identitas diri
instruktur atau pemandu wisata serta menggunakan bantuan dari
tanda khusus untuk memudahkan pengenalan (name tag).
Cek nama/amati wisatawan satu persatu dengan menyebut nama,
atau persilakan wisatawan untuk saling mengenali melalui name
tag yang telah dibagikan, sehingga bisa saling mengenal
Jelaskan secara singkat dan jelas itinerary sekaligus memberikan
informasi dalam bentuk brosur dengan tulisan dan gambar yang
jelas.
Memberikan kesempatan wisatawan untuk bertanya.

B. Pelakasanaan kegiatan pemanduan

Instruktur atau pemandu wisata mengenali budaya wistawan dan


sesuaikan situasi dengan culture rata-rata/ terbanyak
Instruktur atau pemandu wisata memberikan informasi dengan
posisi berdiri dan sikap kaki yang tepat berkisar 20-30 cm dari jarak
antara dua kaki ke depan atau ke samping,dan boleh bersandar tapi
tetap dalam sikap tegak, tidak terkesan malas
Instruktur atau pemandu wisata menjelaskan suatu objek yang ada
di kawasan Museum Layang-Layang

TKPW 2022
TEKNIK
PEMANDUAN
Dalam kondisi berjalan berpencar, Instruktur atau pemandu wisata
mengunpulkan wisatawan lebih dahulu dan berikan informasi lokasi
meeting point, samakan waktu dan tentukan jam berapa harus
berkumpul sebagai pos dan instruktur atau pemandu wisata tetap
siap di pos untuk menjaga hal-hal yang emergency. Berikan informasi
tentang larangan-larangan, tanda bahaya, dan aturan yang berlaku
Instruktur atau pemandu wisata mengajak wisatawan untuk bersama-
sama menghargai kesepakatan waktu dengan memberikan pengertian
tanpa mengurangi kenyamanan dan kesenangan, terpaksa harus
kembali untuk meneruskan perjalanan bila saatnya telah tiba.
Mendahulukan wisatawan yang tua dan lemah, tanpa meremehkan
kemampuan dan menyinggun perasaannya, ingat bahwa culture
berbeda (cross-culture understanding)
Instruktur atau pemandu wisata mencoba untuk memotivasi adanya
rasa kebersamaan antar wisatawan.
Dalam keadaan darurat, instruktur atau pemandu wisata mencoba
untuk menawarkan alternatif pemecahan yang menguntungkan,
hindari adu argumentasi/berdebat
Bila terjadi kecelakaan atau ada yang sakit, instruktur atau pemandu
wisata memberikan pertolonga pertama, hubungi dokter/rumah sakit
terdekat
Bila terdapat instruktur atau pemandu wisata lokal pada salah satu
objek wisata, perkenalkan instruktur atau pemandu wisata pada
wisatawan sebagai bentuk penghargaan kepada instruktur atau
pemandu wisata lain

C. Akhir kegiatan pemanduan

Instruktur atau pemandu wisata memberikan kesan menyenangkan


dan membuat lelahnya wisatawan merasa hilang.
Instruktur atau pemandu wisata mengucapkan terimakasih kepada
wisatawan karena sudah mau bekerjasama
Instruktur atau pemandu wisata mengucapkan permintaan maaf
apabila terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja

TKPW 2022
ALAT BANTU
PEMANDUAN

Name tag
Name tag akan digunakan oleh instruktur atau

01. pemandu
berlangsung
wisatawan
wisata

untuk
selama
sehingga dapat
mengenali
kegiatan

tnstruktur atau pemandu wisata yang menjadi


wisata
mempermudah
indentitas dari

pemimoin perjalannya.

Protofon atau portofon


Protofon atau portofon akan digunakan oleh

02.
instruktur atau pemandu wisata selama
kegiatan wisata berlangsung untuk
berkomunikasi maupun berkoordinasi dengan
Instruktur atau pemandu wisata yang berada
pada titik lokasi berbeda namun masih satu
kawasan Museum Layang-Layang

Alat pengeras suara


Alat penegras suara akan digunakan oleh
instruktur atau pemandu wisata selama

03. kegiatan
artikulasi
yang
pemandu
wisata
dan
disampaikan
wisata
intonasi

akan
berlangsung
dari
oleh
setiap
instruktur
tergambarkan
sehingga
informasi
atau
dengan
jelas dan tidak menyebabkan adanya kegagalan
dalam berkomunikasi
ALAT BANTU
PEMANDUAN

Spanduk
Spanduk akan di cetak khusus bagi wisatawan
yang melakukan penyewaan paket rombongan

04.
dengan kapasitas maksimal kegiatan wisata,
batas maksimal tersebut disesuaikan dengan
kondisi pandemi seperti saat ini. Spanduk yang
dibaut berisikan nama rombongan, asal
kedatangan, dan logo museum layang-layang
serta instansi dari wisatawan (apabila ada)

Poster

05.
Poster akan dicetak dan dibawa oleh instruktur
atau pemandu wisata dan diserahkan kepada
wisatawan sebagai bentuk pemasaran terhadap
paket wisata yang ada di Museum Layang-
Layang sebelum tahap awal kegiatan.

Brosur
Brosur akan dicetak dan dibawa oleh oleh
instruktur atau pemandu wisata dan diserahkan

06.
kepada wisatawan untuk dibaca selama
kegiatan wisata berlangsung sehingga setiap
objek wisata yang ada dapat menambah
perhatian dan rasa penasaran wisatawan
meskipun masih dalam perjalanan menuju objek
tersebut
MUSEUM LAYANG-LAYANG

ITTENARARY
Waktu (WIB) Durasi Kegiatan Tempat Deskripsi

Instruktur atau pemandu wisata mempersiapkan alat dan


08.00 - 08.30 30' Persiapan Pintu masuk bahan yang dibutuhkan selama proses implementasi
kegiatan wisata di Museum Layang-Layang

Instruktur atau pemandu wisata menyambut wisatawan,


memperkenalkan diri, mempersilahkan wisatawan untuk
08.30 - 09.00 30' Pembukaan Pintu masuk memperkenalkan diri, dan secara singkat dan jelas
itinerary sekaligus memberikan informasi dalam bentuk
brosur

Instruktur atau pemandu wisata memperkenalkan


09.00-10.30 30' Berkeliling Ruang utama Layang- Layang
tradisional dari Indonesia dan mancanegara

Instruktur atau pemandu wisata mempersilahkan


Menonton dan wisatawan untuk melihat penampilan video dokumentasi
09.30 - 09.45 15' mendengarkan Ruang audiovisual tentang sejarah sejarah serta segal hal yang berhubungan
tampilan video dengan Layang-Layang dan juga festival yang sempat
digelar di tempo dulu

Instruktur atau pemandu wisata mempersilahkan


wisatawan untuk membuat layangan, membuat keramik,
Membuat hasil
09.45-10.15 30' Ruang kreasi melukis keramik, dan membuat batik dengan biaya
karya
tambahan yang berbeda dalam setiap karya seni yang
akan dibuat

Instruktur atau pemandu wisata mempersilahkan


Menerbangkan wisatawan untuk menerbangkan hasil karya layangan
10.15-10.30 30' Ruang terbuka hijau
hasil karya yang berisikan sebuah impian yang ingin dicapai pada
masa depan

Instruktur atau pemandu wisata mempersilahkan


wisatawan untuk mengumpulkan hasil karya yang sudah
10.30-10.40 10' Berkeliling Ruang apresiasi
dibuat, dua hasil karya terbaik akan dilektakkan pada
ruang apreasi dan mendapatkan penghargaan

Instruktur atau pemandu wisata mengantarkan


wisatawan untuk membeli buah tangan yang telah
Membeli buah
10.40-11.00 20' Ruang Berbelanja disediakan dari Wisatasekolah.com dengan harga tawar
tangan
yang terjangkau dan memberikan konsumsi yang sudah
disediakan

Instruktur atau pemandu wisata melepas wisatawan,


11.00-11.20 30' Penutupan Ruang keluar mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf
apabila terdapat kesalahan

TKPW 2022
MUSEUM LAYANG-LAYANG

ANGGARAN
DANA
URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp.)

Publikasi


Spanduk kegiatan 3x3 m2 Rp60.000 Rp540.000

Poster kegiatan 20 A3 Rp5.000 Rp100.000

Brosur Kegiatan 70 A5 Rp100 Rp7.000




Subtotal Rp797.000

Acara


Asuransi kesehatan 30 Orang Rp200.000 Rp6.000.000

Souvenir peserta 5 Buah Rp50.000 Rp250.000

Hadiah hasil karya


2 Orang Rp250.000 Rp500.000
terbaik




Subtotal Rp6.750.000

Konsumsi


Konsumsi
30 Orang Rp10.000 Rp300.000
wisatawan

Konsumsi
instruktur atau 3 Orang Rp10.000 Rp30.000
pemandu wisata




Subtotal Rp330.000
MUSEUM LAYANG-LAYANG

JALUR
PEMANDUAN
TEMA VIDEO
PEMANDUAN

SATUKAN AKSENTUASI SENI


MENJADI SEBUAH BINTANG
PEMANDU ARAH

Tema tersebut menggambarkan adanya suatu prinsip


aksesntuasi yang tertuang pada hasil karya seni yang
mengikat setiap unsur-unsur seni dalam satu kesatuan.
Prinsip aksentuasi menampilkan pusat perhatian dari WI
seluruh kesatuan karya karena adanya penyajian unsur
N
A

pembeda dengan menggabungkan warna kontras,


GIAT

bentuk berbeda, atau irama pada satu ungkapan rupa


agar tidak berkesan monoton dan membosankan.
KE

Keindahan dari perbedaan yang dimiliki oleh hasil karya


seni dapat diibaratkan dengan sebuah rintangan
kehidupan yang memiliki akhir indah berupa sebuah AM
perwujudan dari impian yang dimiliki. Saat seseorang
tengah berjuang, impian yang dimiliki adalah alasan
utama yang membuat mereka tetap berjalan, bahkan
melalui rintangan tersebut dapat terciptanya suatu
solusi yang dijadikan sebagai petunjuk untuk memandu
arah kehidupan menjadi lebih baik
PROGRAM KEGIATAN WISATA

MUSEUM
LAYANG-LAYANG

WE LOOK FORWARD TO WORKING WITH YOU

Anda mungkin juga menyukai