Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Walikota Langsa, Usman Abdullah, SE, telah meresmikan Gedung Museum


Kota Langsa pada hari Selasa tanggal 22 Januari 2019. Ia berharap gedung eks
Kantor Bappeda Aceh Timur yang kini telah dijadikan museum Kota Langsa
tersebut dapat menjadi icon serta pusat kajian sejarah Aceh dan khususnya daerah
Langsa. Selain itu juga, gedung museum ini juga bisa dijadikan objek wisata baru
bagi masyarakat.
Museum ini juga diharapkan menjadi pusat dokumentasi sejarah dunia,
pendidikan, karya-karya seni, kolektor, perkenalan objek budaya dan berbagai
cermin budaya masa lalu. Kemudian, kepada pihak pengelola yakni Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, untuk terus berkoordinasi atau mencari anggaran-
anggaran dari kementerian terkait supaya ada anggaran untuk memajukan museum
ini. Karena, jika tidak ada aktifitas pendukung dan koleksinya masih sangat
terbatas, maka dikhawatirkan museum ini hanya akan ramai diawal-awal setelah
diresmikan, setelah itu mati suri.
Untuk itu, pengelola harus mampu menjalin kemitraan dengan para pegiat
seni dan kebudayaan yang ada di sekolah-sekolah, kampus dan komunitas lainnya.
Lalu, diminta agar anak sekolah diarahkan untuk belajar sejarah langsung di
museum ini, beri tugas anak-anak untuk mempelajari koleksi benda-benda
bersejarah yang ada di sini dan membuat laporan kunjungan museum, dengan
demikian maka museum ini akan terus hidup.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lokasi, Layanan dan Fasilitas Museum Kota Langsa


Museum ini beralamat di Jalan Ahmad Yani Gampong Jawa Kecamatan
Langsa Kota Pemerintah Kota Langsa, tepatnya di depan persimpangan Lampu
Merah Kantor Pos Langsa. Layanan dan fasilitas yang disediakan antara lain Tour
Guide (Pemandu) dan Label pada koleksi. Pada awal pembukaan Museum sampai
dengan Juni 2019, para pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 1.500,-
untuk pengunjung pelajar dan Rp. 3.000,- untuk pengunjung umum. Namun, mulai
Juli 2019 sampai dengan sekarang (saat kami berkunjung tanggal 10 Oktober
2019), para pengunjung baik pelajar maupun umum tidak dikenakan biaya apapun.
Menurut penjelasan dari pengelola museum, pembebasan biaya tersebut
dikarenakan belum keluarnya keputusan baru dari Walikota Langsa terkait dengan
Museum tersebut.

2.2 Koleksi Museum Kota Langsa


Museum Kota Langsa cenderung menyimpan koleksi sejarah, seni dan
budaya Aceh yang cukup lengkap. Adapun koleksi Museum yang akan saya
paparkan dalam laporan ini antara lain sebagai berikut:
a. Keramik Kuno

2
Beberapa benda yang digunakan masyarakat Aceh pada zaman dulu
antara lain: Plok Bedah Rempah, Piring Saladon, Guro Saladon, Cerahi Putih,
Guro Kelapa Aceh Saladon, Ceret Saladon, Cerahi Hitam, Piring Ming Suatau,
dan Guro Mini Biru Putih.

b. Beberapa Pecah Belah lainnya

3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam rangka Study Tour
Kunjungan ke Museum Kota Langsa ini sangat bermanfaat bagi para sahabat
Pramuka khususnya Pramuka Penggalang SMPN 3 Rantau Selamat
Kabupaten Aceh Timur. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini, dapat
menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengembangan potensi,
menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme bagi Anggota Pramuka.

3.2 Saran
Diharapkan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan kepada para
pengunjung yang ingin ke Museum Kota Langsa disarankan agar membawa
buku dan alat tulis untuk mencatat hal-hal/ informasi penting yang ada di
objek dan berhati-hati jangan sampai merusak koleksi museum serta harus
mengikuti tata tertib di museum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai