Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SELEKSI IKAN
“FLUKTUASI ASIMETRI”

Disusun oleh:

Hasyim Azhari 21742050

PROGRAM STUDI BUDIDAYA


PERIKANAN JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lingkungan abiotik dan biotik sangat mempengruhi genotif dan fenotif dari ikan.
Lingkungan yang buruk akan menyebabkan kerusakan ataupun kesalahan genetik dapat
mempengaruhi penampilan fenotif dari suatu individu. Sehingga dalam perkembangannya
dalam budidaya ikan dapat dilakukan penelitian-penelitian dalam skala besar atau dalam
skala laboratorium untuk mengetahui penyimpangan yang tejadi pada suatu individu atau
populasi ikan, dimana salah satunya disebut fluktuasi asimetri.

Fluktuasi asimetri ini sangat berhubungan erat dengan penampilan fenotif, dikarenakan
fluktuasi asimetri merupakan perubahan organ atau bagian tubuh baik sebelah kiri maupun
sebelah kanan yang menyebar normal dengan rataan mendekati nol. Perkembangan seperti ini
mungkin tidak terlalu diperhatikan karena sifatnya tidak mempengaruhi sifat dari ikan itu
sendiri, tetapi merupakan suatu proses yang melibatkan rekayasa genetik.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum fluktuasi asimetri ini adalah untuk mengetahui tingkat
fluktuasi asimetri baik itu bilangan maupun besaran pada ikan nila sehingga diketahui
hubungannya dengan peningkatan homozigositas dari gen baik per individu maupun dalam
suatu populasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asimetri

Asimetri adalah perbedaan antara karakter sisi kiri dan sisi kanan yang menyebar secara
normal dengan rataan mendekati nol sebagai akibat dari ketidakmampuan individu untuk
berkembang secara tepat dan normal (Van Valen, 1962). Fluktuasi asimetri ini dapat
merefleksikan dari perkembangan yang tidak stabil dari suatu individu organisme sehingga
dapat menimbulkan perbedaan fenotip. Pada ikan, peningkatan fluktuasi asimetri dapat
diamati melalui jari-jari sirip perut, jari-jari sirip dada, tapis insang atas bagian bawah serta
pori-pori rahang atau mandibular pores.

2.2 Perkembangan Asimetri


Menurut Koehn dan Shumwai in Leary, et. al. (1985) menyatakan bahwa individu yang
homozigot kurang efisien dalam memproduksi energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang lambat, jumlah ciri meristik yang lebih kecil dan adanya asimetri. Individu heterozigot
mempunyai tingkat stabilitas perkembangan yang tinggi (Soule; Vrinjenhoek and Lerman;
Angus and Schultz; Leary et.al. in Swain, 1987).

2.3 Pengamatan Perkembangan Asimetri


Blanco et.al (1990) menyebutkan ada beberapa teknik untuk menganalisis kestabilan
perkembangan organisme, yaitu teknik elektroforesis dan fluktuasi asimetri yaitu
membandingkan antara karakter meristik tubuh organisme sebelah kiri dan kanan. Dimana
kedua teknik ini relatif sederhana dan tidak memakan waktu.

Dalam mengamati dan menganalisis perkembangan asimetri pada organisme, dapat


menggunakan tekhnik fluktuasi asimetri karena relatif sederhana dan tidak memerlukan alat
yang rumit. Fluktuasi asimetri merupakan tekhnik analisa perkembangan ketidakstabilan
organisme melalui pendekatan heterozigositas yang dapat menunjukkan adanya perbedaan
kestabilan perkembangan seperti halnya tekhnik elektroforesis dengan analisis jumlah loci
heterozigot (Marsandre, 2007).

Sedangkan stabilitas perkembangan dapat diukur dengan dua cara yaitu dengan bilangan
(number) rataan sifat individu dan menggunakan angka rataan besaran (magnitudo) asimetri.
Pengukuran stabillitas perkembangan dangan kedua angka tersebut pada setiap individu yang
kemudian diperoleh nilai tengah dari keseluruhan asimetri dapat digunakan untuk menduga
berkurangnya variasi genetik akibat silang dalam untuk suatu populasi ikan (Leary et.al.,
1985).

Analisa fluktuasi bilangan (Number) yaitu jumlah individu asimetri yang diketemukan dalam
pengamatan dibagi dengan banyaknya sampel yang diamati.
Rumus :
Keterangan :
FAn = fluktuasi asimetri bilangan
Zi = Jumlah individu asimetri untuk ciri meristik tertentu.
n = Jumlah seluruh sampel yang diamati

Fluktuasi asimetri bilangan besaran (Magnitude) yaitu nilai yang didapat dari jumlah selisih
karakter yang diamati pada sebelah pada sebelah kiri dan kanan dibagi dengan total jumlah
sampel yang diamati.
Rumus :
Keterangan :
FAm = fluktuasi asimetri besaran
Xi = Jumlah karakter sisi kiri
Yi = Jumlah karakter sisi
kanan
N = Jumlah seluruh sampel yang diamati
FAgab = FAn + Fam

Dari masing- masing karakter yang diamati dapat dicari nilai fluktuasi asimetri gabungan
(Overali). Fluktuasi asimetri gabungan merupakan hasil penjumlahan nilai fluktuasi asimetri
dari semua karakter meristik bilateral yang diamati.
Rumus :
Keterangan :
FAgab = fluktuasi asimetri besaran
FAn = fluktuasi asimetri
bilangan
FAm = fluktuasi asimetri besaran
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Peritungan fluktuasi asimetri ikan nila ini dilakukan pada tanggal 20 Oktober
2022, bertempat di Laboratorium B Politeknik Negeri Lampung.

3.2 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Tisu.
2. Serbet/tissu.
3. Baskom.
4. Alat tulis.
5. Nampan.

B. Bahan
1. Ikan uji berupa ikan nila.
2. Air.

3.3 Prosedur Praktikum


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ikan uji yang akan diperiksa terlebih dahulu diletakkan diatas nampan
3. Kemudian lakukan perhitungan jumlah jari-jari lemah dan keras pada sisp dada dan
juga sirip peur
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1. Hasil
1. Analisa Fluktuasi Bilangan (FAn)
Analisa Fluktuasi Bilangan (FAn) yaitu jumlah individu asimetri yang diketemukan dalam
pengamatan dibagi dengan banyaknya sampel yang diamati.

∑(Zi)
Rumus FAn =
𝑛

Keterangan :
FAn = fluktuasi asimetri bilangan
Zi = Jumlah individu asimetri untuk ciri meristik tertentu.
n = Jumlah seluruh sampel yang diamati

2. Fluktuasi Asimetri Besaran (FAm)


Fluktuasi Asimetri Besaran (FAm) yaitu nilai yang didapat dari jumlah selisih karakter
yang diamati pada sebelah pada sebelah kiri dan kanan dibagi dengan total jumlah sampel
yang diamati.

∑(Ki−Fi)
Rumus FAm =
𝑛

Keterangan :
FAm = fluktuasi asimetri besaran
Xi = Jumlah karakter sisi kiri
Yi = Jumlah karakter sisi
kanan
N = Jumlah seluruh sampel yang diamati
1. Tabel perhitungan fluktuasi asimetri ikan nila :

PARAMETER ASIMETRI
NO NAMA MAHASISWA
SIRIP DADA SIRIP PERUT
KANAN KIRI Xi-Yi KANAN KIRI Xi-Yi
1 FITRI DIANA 10 11 1 6 6 0
2 HASYIM AZHARI 9 11 2 6 6 0
3 JAMAL SETIAWAN 12 11 1 6 6 0
4 M. HAFIZ MAHASIN 10 11 1 6 6 0
5 PRASETIA LARASATI 11 11 0 6 6 0
6 PUTRI SALSABILA 10 10 0 6 6 0
7 AFKO HIMAL 11 11 0 6 6 0
8 AZZIMMY N 11 11 0 6 6 0
9 DWI PUTRA R 10 9 1 6 6 0
10 DANANG ARYO 10 9 1 6 6 0
11 IKHSAN S 8 8 0 6 6 0
12 M RIZKY R 9 8 1 5 6 0
13 SEBITHA VIRGIANI 12 10 2 6 5 0
14 BAGUS WIDHI RIAWAN 8 8 0 6 6 0
15 MARCO FERDIANTO 7 7 0 8 14 6
16 AGUSTINA WULANDARI 11 10 1 5 5 0
17 MELINDA FEBIANI 8 10 2 5 6 1
18 DELISTIA 11 8 3 7 6 1
19 SONETA BREMA PINEM 9 9 0 6 6 0
20 M. LUFKI S 10 10 0 6 6 0
21 NUR KHOLIQ 6 6 0 6 6 0
22 AURA VICA 11 10 1 5 5 0
23 M. AZIZ DWI 10 11 1 6 6 0
24 HABIB ULIN NUHA 8 9 1 6 6 0
25 DINDA SABRINA 9 11 2 6 6 0
JUMLAH Xi-Yi JUMLAH Xi-Yi
2. Tabel Recapitulasi Pengukuran Fluktuasi Asimetri

Uraian Parameter Asimetri


Sungut Sirip Dada Sirip Perut
Jumlah Sampel 0 25 25
Jumlah Asimetri 0 15 3
Jumlah Selisih Asimetri 0 21 8
Simetri Besaran 0 0,84 0,32
Simetri Bilangan 0 0,6 0,12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Fluktuasi asimetri merupakan perubahan organ atau bagian tubuh baik sebelah kiri maupun
sebelah kanan yang menyebar normal dengan rataan mendekati nol. Perkembangan seperti ini
mungkin tidak terlalu diperhatikan karena sifatnya tidak mempengaruhi sifat dari ikan itu
sendiri, tetapi merupakan suatu proses yang melibatkan rekayasa genetik.

Ikan atau indukan ikan tidak bisa dijadikan indukan dan harus dilakukan seleksi induk ulang.

Anda mungkin juga menyukai