Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM / FOKUS

Program atau fokus dari Museum Balanga yang harus dilakukan :

 Festival Budaya

 Pelatihan/ Bimbingan Teknis tentang seni budaya dalam peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM)

 Sosialisasi
LATAR BELAKANG

Benda-benda budaya merupakan salah satu warisan dan bagian dari kehidupan

masyarakat yang banyak mengandung nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai ekonomi dan

nilai-nilai spiritual yang memerlukan wadah untuk menampung dan menyampaikan

pesan dari nilai-nilai benda budaya tersebut baik kepada masyarakat lokal maupun

masyarakat luar. Museum merupakan tempat yang umum menyimpan koleksi-koleksi

benda-benda budaya, seperti di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota

Palangka Raya, terdapat Museum Balanga yang menjadi wadah penyimpanan dan

sarana penyampaian edukasi terkait benda-benda budaya khususnya benda-benda

peninggalan leluhur suku Dayak dan benda-benda peninggalan Tokoh-tokoh Kalimantan

Tengah yang memiliki nilai sejarah.

UPT Museum Kalimantan Tengah “Balanga” dibangun oleh Pemerintah Daerah

Tingkat I Kalimantan Tengah pada Tahun 1972, atas usul Kepala Kantor Perwakilan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gedung museum sebelumnya pernah dipakai

untuk Gedung Monumen Dewan Nasional (GMDN) yang dibangun pada Tahun 1963.

Museum Kalimantan Tengah tersebut resmi digunakan pada 6 April 1973, dengan nama

“Balanga”. Kata Balanga berasal dari nama koleksi unggulan (masterpiece) yang menjadi

sebuah simbol peradaban Masyarakat Dayak.

Selanjutnya, pada 26 November 1990 Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan dan

Kebudayaan, GVH. Vooger meresmikannya bernama Museum Negeri Provinsi

Kalimantan Tengah “Balanga”. Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub)

Nomor 64 tahun 2008 tanggal 26 September 2008 menjadi UPT Museum Kalimantan

Tengah “Balanga” dibawah Pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Kalimantan Tengah.
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

Berdasarkan hasil visitasi, secara umum kondisi bangunan Museum Balanga yang

berlokasi di Jl. Cilik Riwut Km,2,5 Kota Palangka Raya sudah terlihat rapi dan teratur,

yang dilengkapi ornament khas Kalimantan Tengah, yang terlihat pada sekitar bangunan

dan juga pada sudut-sudut ruangan. Koleksi budaya Dayak terlihat terawat secara rutin,

penyimpanan dan penyusunan benda-benda koleksi pun begitu tertata rapi dan cukup

menarik untuk dilihat pengunjung museum.

Gambar 1. Beberapa koleksi museum berupa benda-benda budaya khas


Dayak di Kalimantan Tengah

Gambar 2. Koleksi museum berupa miniatur Betang yang cukup detail serta dilengkapi
bangunan pelengkap yang khas dan umum ada disekitar Betang
Gambar 3. Beberapa koleksi museum berupa benda-benda budaya khas
Dayak di Kalimantan Tengah

Tampak pada gambar-gambar tersebut terlihat penempatan benda-benda koleksi

sudah rapi dan mudah dipahami. Lokasi museum cukup strategis karena berada di pusat

kota Palangka Raya, sehingga mudah dikunjungi oleh masyarakat, pelajar, mahasiswa,

atau pun wisatawan luar daerah/negara. Adapun luas tiap-tiap Gedung di Museum

Balanga masih cukup memadai untuk menampung/menyimpan koleksi benda-benda

bersejarah yang mempunyai nilai budaya untuk Sejarah Propinsi Kalimantan Tengah.
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum Balanga

2. Koleksi Museum Balanga sebagai wahana budaya belum mewakili seluruh budaya

Dayak serta budaya-budaya lainnya yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah hal

tersebut disebabkan karena :

 Kurangnya tenaga ahli (pakar sejarah) di bidang antropologi

 Minimnya dana yang disediakan oleh Pemerintah untuk pencarian barang koleksi

baru

 Kurangnya kerjasama pihak museum dengan paguyuban seni budaya.

3. Kurangnya sosialisasi dan promosi ke sekolah-sekolah, Perguruan Tinggi dan

masyarakat luas yang dilakukan dari unit kerja atau instansi terkait, hal tersebut

dipengaruhi :

 Minimnya dana sosialisasi dan promosi yang dianggarkan oleh pemerintah

sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut tidak maksimal

 Kurangnya kerjasama dengan pihak swasta dalam memperkenalkan Museum

Balanga

 Masih kurangnya pengetahuan pegawai Museum Balanga dalam menggunakan

teknologi informasi untuk melakukan sosialisasi dan promosi.

.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan identifikasi masalah, maka beberapa alternatif pemecahan masalah

tersebut dapat dilakukan oleh pihak Museum Balanga seperti :

1. Melakukan promosi supaya memacu minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum

Balanga, memerlukan beberapa upaya, seperti :

 Museum dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan seperti sekolah,

kampus, dan instansi pemerintah serta biro perjalanan

 Membuat semacam leaflet, Spanduk dan media berbasis internet yang bisa

masuk ke media sosial dengan postingan menarik

 Sosialisasi dengan bantuan pemerintah daerah ke desa dan perkotaan dengan

tujuan merubah pola pikir masyarakat bahwa museum adalah tempat menaruh

barang-barang kuno, berdebu dan hanya diminati oleh kaum kalangan tua

dengan menampilkan beragam hal yang menarik misalnya membuat acara-acara

seperti Festival Seni Budaya.

2. Meningkatkan jumlah koleksi benda-benda budaya yang mewakili seluruh budaya

Dayak dan budaya-budaya lainnya yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah dapat

dilakukan dengan beberapa upaya :

 Merekrut tenaga ahli di bidang Antropologi Budaya

 Mengusulkan penambahan anggaran kepada Pemerintah terkait pencarian

benda-benda koleksi baru

 Kerjasama antara pihak museum dengan paguyuban-paguyuban seni budaya

yang ada diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan seluruh provinsi yang ada

di Indonesia.

3. Yang dilakukan oleh Pihak Museum atau instansi terkait dan harus ditunjang dengan

hal-hal berikut :

 Meningkatkan Anggaran dana Pemeliharaan gedung dan tanah, sosialisasi,

promosi dan eksplorasi benda benda budaya sehingga pelaksanaan kegiatan

tersebut dapat berjalan dengan maksimal


 Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia terutama pegawai Museum

Balanga dalam menggunakan teknologi informasi untuk melakukan sosialisasi

dan promosi.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :

Keberadaan Museum Balanga mempunyai nilai positif didalam menambah

pengetahuan serta sarana edukasi terkait sosial budaya bagi masyarakat Kalimantan

Tengah pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya.

2. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan adalah :

 Bagi Peserta Diklatpim diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam

mempromosikan Museum Balanga ke daerah masing-masing

 Bagi BPSDM, kegiatan visitasi ke Museum Balanga tetap dijadwalkan ke dalam

jadwal pelajaran diklat

 Bagi pihak Museum, penambahan koleksi museum dan peningkatan kreatifitas

pengemasannya serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Anda mungkin juga menyukai