NIM : 20614024
Terlihat kopong
Terlihat
memiliki pori
Rotan mirip dengan bamboo, akan tetapi jika di belah, rotan padat dan
memiliki banyak pori-pori sedangkan bamboo jika di belah akan terlihat
kopong, karena memiliki banyak pori-pori, sehingga rotan menjadi lebih
elastis di banding bamboo. Untuk bertumbuh rotan membutuhkan pohon
inang untuk menjalar menuju kearah matahari. Saat ini para petani masih
memanen rotan di hutan dan di alirkan dari gunung (hulu ke hilir) lalu di jemur.
Rotan merupakan material ramah lingkungan dan mudah di dapatkan di
Indonesia. Semua bagian dari rotan dapat di gunakan, kulit rotan pada saat di
kupas, bagian yang dikupas digunakan sebagai bahan anyaman.
Proses pembuatan furniture rotan menggunakna cara steaming dan
bending pengolahannya pun menggunakan tangan, utuk membengkokan
rotan, rotan perlu untuk di panaskan terlebih dahulu sehingga dapat di
bengkokkan. Weaving and blinding, weaving patterns merupakan bentukan
anyamna dari bahan rotan.
Merek-merek dari pemilik furniture rotan yang saat ini sudah terkenal
akan design furniture mereka antara lain Selamat, Expormim, Mc. Guri, Sika
Design, Yamakawa, perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Amerika,
Eropa dan Jepang
Perbedaan dari ketiga kursi tersebut adalah ukuran yang digunakan, Amerika
monton dengan kursi yang lebih besar dan berat, karena penggunaan spon di
tempat duduknya, sedangkan milik Eropa memili rangka-rangka yang besar,
sedangkan kursi dari Jepang memiliki rangka kecil dan terlihat ringan.
Saat ini Abie Abdillah sudah memiliki perusahaannya sendiri yang dinamakan
2. Bundel
3. LOOP
4. BENOA
5. EDGE
6. DANO
7. MADU
8. LUKIS
9. GODA
10. YOKO
11. EUNOS
12. GRID
13. NET
14. DOELOE
The Details are not the details, they make the design. Charles Eamest
Abie Abdullah bekerja selama 1,5 tahun di pabrik dan pertama kali
memperkenalkan designnya di Indonesia, kemudian mengikuti pameran di
Hongkong, China, dan Singapura. Ia menyadari pentingnya melakukan
kolaborasi, Ia juga pernah melakukan kerja sama dengan Vi Ve Re, dan saat ini
designnya sudah masuk di salahsatu perusahaan yang menaungi nama-nama
designer dunia, yaitu Cappellini pemiliknya yaitu Guilio Cappellini.
THE END.