Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rio Putra Carmawan

Kelas/NIM : C2/202161121090

Program Studi : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Ujian Akhir Semester Ganjil 2021-2022 Bahasa Indonesia

1. Sebutkan ciri – ciri Bahasa Indonesia Ilmiah !


Jawab : Ciri – ciri Bahasa Indonesia Ilmiah :
a. Lugas, adalah Segala sesuatu yang disampaikan secara langsung dan tidak
berbelit-belit serta kalimat yang berbunga-bunga
b. Mematuhi kaidah Gramatika, adalah Kalimat-kalimat ilmiah sesuai dengan kadiah
tata bahasa yang terlah ditetapkan
c. Efektivitas Kalimatnya Terpenuhi, adalah Semua informasi dalam kalimat yang
disampaikan oleh penulis (pengucap) sama persis dengan apa yang diterima oleh
pembaca (pendengar).
d. Kosa Kata yang Digunakan, yang dimaksud Menggunakan bahasa baku dan
sesuai kaidah pemilihan kata (diksi) yang tepat.
e. Kalimatnya Bebas dari Ketaksaan (ambigu), yang dimaksud Kalimat yang
digunakan tidak menimbulkan makna ganda (memiliki dua arti).
f. Bebas dari Makna Kias dan Figura Bahasa, adalah Kalimat yang digunakan
memiliki makna yang lugas.
g. Mematuhi dan Menerapkan Kaidah adalah Kalimat yang digunakan harus
mematuhi dan menerapkan serta sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
mengenai aturan ketatabahasaan.
2. Jelaskan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam politik Bahasa Nasional ?
Jawab : Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting, yaitu sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia
di antaranya adalah untuk mempererat hubungan antar suku di Indonesia. Fungsi ini
sebelumnya sudah ditegaskan di dalam butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”. Kata ‘menjunjung’ dalam KBBI antara lain berarti ‘memuliakan’,
‘menghargai’, dan ‘menaati’ (nasihat, perintah, dan sebaginya.). Ikrar ketiga dalam
Sumpah Pemuda tersebut menegaskan bahwa para pemuda bertekad untuk
memuliakan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Pernyataan itu tidak saja
merupakan pengakuan “berbahasa satu”, tetapi merupakan pernyatakan tekad
kebahasaan yang menyatakan bahwa kita, bangsa Indonesia, menjunjung tinggi
bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Ini berarti pula bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di atas bahasa-
bahasa daerah. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dikukuhkan
sehari setelah kemerdekaan RI atau seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang
3. Tulislah kata baku menurut anda dibawah ini :
Adzan, azan, ateis, atheis, dzikir, zikir, pharmasi, farmasi, fisiologi, phisiologi, purnabakti,
purnabhakti, theologi, teologi, dramatisir, dramatisasi, koordinasi, koordinir, legalisir,
legalisasi, lokalisasi, lokalisir, orisinil, orisinal, diagnose, diagnosis, hipotesa, hipotesis,
transport, transports.
Jawab : Kata Baku yang benar :
• Adzan • Koordinasi
• Atheis • Legalisasi
• Dzikir • Lokalisir
• Farmasi • Orisinal
• Fisiologi • Diagnosis
• Purnabhakti • Hipotesis
• Teologi • Transportasi
• Dramatisasi
4. Perbaiki kelompok kata tidak baku dalam kalimat dibawah ini:
a. Baik siswa kelas VII atau pun kelas VIII diminta untuk belajar di rumah
b. Banyak orang-orang berkunjung ke tempat itu
c. Prestasi siswa sangat tergantung dari motivasi belajarnya
d. Kelas IX terdiri dari 22 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki
e. Orang itu menempati di ruang B1 207

Jawab : Perbaikan kelompok kata :

a. Bagi siswa kelas VII maupun kelas VIII diminta untuk belajar di rumah.
b. Banyak orang berkunjung ke tempat itu

c. Prestasi siswa sangat tergantung dari motivasi belajarnya

d. Kelas IX terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki

e. Orang itu menempati ruang B1 207


5. Buatlah wacana deskripsi sugestif dengan tema bebas:
a. Minimal 3 paragraf
b. Mempergunakan struktur kalimat yang benar
c. Mempergunakan tanda baca yang benar

Jawab :

Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah, saat sampai di sekolah aku
diperkenalkan dengan Wali Kelasku oleh Kepala Sekolah yang memiliki kumis setebal
rumput ilalang.

Kemudian Wali Kelasku yang tersenyum dengan bersahaja ke arah ku


membuatku merasa sedikit tenang dan hangat di tengah lingkungan baru.

Walau pun banyak mata tertuju pada ku, menelanjangiku ketika berdiri di
depan kelas. Seolah ingin mengupas tuntas segala yang ada pada diriku, terutama anak
berkacamata dan berkepang kuda yang duduk sendiri tepat di depan meja guru.

Matanya yang sipit seolah memiliki jutaan pertanyaan yang siap mengulitiku,
dan sialnya lagi, Wali Kelasku memperkenalkan dia sebagai teman satu bangku.

Anda mungkin juga menyukai