Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Komang Agus Wijanyana

Kelas : XII DPIB 2


NO : 08
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Hari/tgl : Jumat, 28 Agustus 2020

Soal:
1. Jelaskan pengertian Asta Kosala Kosali !
2. Sebutkan sumber-sumber yang mengatur arsitektur tradisional Bali dan jelaskan masing-
masing bagiannya !
3. Berdasarkan fungsi rontal yang terkait dengan ATB dibedakan menjadi tiga, sebutkan
dan jelaskan !
4. Sebutkan pembagian bangunan tradisional Bali berdasarkan klasifikasi fungsi !
5. Jelaskan prinsip dasar bangunan tradisional Bali ?

Jawaban:
1. Pengertian Asta Kosala Kosali
Asta Kosala Kosali adalah sebuah cara penataan tempat atau lahan untuk rumah ataupun
tempat tinggal dan bangunan suci. Penataan bangunan ini yang dimana di dasarkan oleh
anatomi tubuh yang punya.
2. Sumber-sumber yang mengatur arsitektur tradisional Bali
Diambil dari kitab suci Semerti Kelompok ke dua yaitu Upaweda bagian ke lima Gandarwa
Weda (Seni).
➢ Peraturan Tertulis
• Hasta Kosala : Tentang bangunan suci dan kematian
• Hasta Kosali : Tentang bangunan tempat tinggal atau perumahan
• Hasta Bumi : Tentang tata letak bangunan
• Janantaka : Tentang klasifikasi kayu untuk bangunan
• Bhanakertih : Tentang upacara dalam proses pembangunan
• Swa Karma : Tentang dharmaning undagi
➢ Peraturan Tidak Tertulis
• Petunjuk lisan dari sang sulinggih yang didasarkan oleh pengalaman atau hasil
pengkajian teoritis
• Petunjuk niskala terutama yang berkaitan dengan bangunan suci
3. Berdasarkan fungsi rontal yang terkait dengan ATB dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Astha Kosalaning Dewa : Peraturan untuk Bangunan peribadatan
2. Astha Kosalaning Pakubon : Peraturan untuk bangunan pakubon
3. Astha Kosalaning Wong Pejah : Peraturan untuk bangunan kelengkapan orang
meninggal
Isi aturan dalam rontal terdiri dari :
• Aspek nonfisik : - Filsafat
- Upakara
- Mantra
- Wariga
- Tata cara upacara
- Tata kerja
• Aspek Teknis : - Tata ukuran
- Tata hitungan
- Klasifikasi dan fungsi kayu
• Lain-lain : - Cacat kayu
- Cacat site
4. Pembagian bangunan tradisional Bali berdasarkan fungsi :
A. Bangunan Peribadatan
• Khayangan jagat
• Sad Khayangan
• Dang Khayangan
Tri Kahyangan
• Pura Puseh
• Pura Desa
• Pura Dalem
Fungsional
• Pura Subak : Untuk masyarakat yang berprofesi sebagai petani
• Pura Melanting : Untuk masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang
• Pura Segara : Untuk masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan
B. Bangunan Hunian/Tempat tinggal
• Griya : hunian untuk profesi rohaniawan/sulinggih/pendeta
• Puri : hunian untuk pemimpin/penguasa pemerintahan
• Jero : hunian untuk pembantu/pejabat pemerintahan
• Umah : hunian untuk masyarakat umum atau masyarakat biasa
C. Bangunan Sosial
• Bale Desa
• Bale Banjar
• Bale Teruna-teruni
• Bale Subak
• Pasar
• Bale bendega
• Bale sekee
• Wantilan
5. Prinsip Arsitektur Tradisional Bali :
Secara filosofis mengupayakan agar Bhuana Agung(Alam), Bhuana Alit(Manusia) dan
Sang Pencipta Alam Semesta terjalin seuatu keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan
sehingga akan tercipta suatu kehidupan yang sejahtera lahir batin (Moksartham jagathita).
Penerapan pola keselarasan dan keseimbanagan

Anda mungkin juga menyukai