ABSTRAK
Zaha Hadid adalah seorang arsitek Britania kelahiran Irak. Ia adalah wanita
muslim pertama yang meraih penghargaan Arsitektur Pritzker, ia
memenangkannya pada tahun 2004. Salah satu ciri khasnya adalah memiliki
banyak sudut dan juga bentuk tidak beraturan yang menjadikan karyanya berbeda
dari bangunan biasanya. Penelusuran estetika bentuk pada karya Zaha Hadid
bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang keindahan bentuk linear pada
karya karyanya, salah satunya yang sudah banyak dikenal dengan nama Heydar
Aliyev Center. Pada karyanya Heydar Aliyev Center diidentifikasi karyanya ini
lebih mengutamakan wujud bangunan seperti mengalir dan berlipat lipat sehingga
memberikan kesan merangkul. Bentuk linear yang digunakan dan transformasi
bentuk sangat ditonjolkan dan juga memiliki sudut dari berbagai arah. Dari
pengamatan terhadap karya Zaha Hadid tersebut, didapatkan pengetahuan estetika
transformasi bentuk dan dapat memberikan pengetahuan tentang bentuk yang
dapat memberikan kesan pada orang yang melihatnya, dan dapat dijadikan sumber
referensi estetika bentuk desain.
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN RISET
Dalam mempelajari konsep dan karya seorang arsitek Zaha Hadid, akan
menerangkan proses perancangan keindahan bentuk arsitektur, sehingga
dapat memberi inspirasi dan semangat baru dalam mendesain suatu karya
arsitektur. Selain itu untuk mengurangikan karya Arsitektur Zaha Hadid
“Heydar Aliyev Center”
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Estetika
Bentuk Arsitektural
Bentuk arstitektural adalah titik temu antara massa dan ruang …. Bentuk-
bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan,
warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam
penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang
perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik
dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar
(eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974
a. Sifat sifat bentuk
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan
komposisi unsure-unsurnya:
1. Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau
lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
2. Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin,
bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatny.
3. Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual
suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap
bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia.
Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana kita memandangnya:
1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud
ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan
mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.
4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi
kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk
tersebut.
2. Linier
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara
proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan
sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan
bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti
sebuah diding atau jalan.
a. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan
sebagai penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi,
pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada
dalam tapak.
b. Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi
suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di
belakangnya.
c. Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
d. Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure
menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
e. Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga
bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.
3. Bentuk radiai
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang
berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-
jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier
menjadi satu komposisi. Inti tersebut dapat dipergunakan baik
sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi.
Posisinya yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual
dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-
lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan
bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lenga radial dapat
menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan
sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan radial dapat
membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi
sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna
dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah,
kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan
pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau
menyimpang akibat pandangan perspektif.
Gfdgs