Anda di halaman 1dari 7

ESTETIKA ARSITEKTUR

KEINDAHAN BENTUK KARYA ZAHA HADID

ABSTRAK

Zaha Hadid adalah seorang arsitek Britania kelahiran Irak. Ia adalah wanita
muslim pertama yang meraih penghargaan Arsitektur Pritzker, ia
memenangkannya pada tahun 2004. Salah satu ciri khasnya adalah memiliki
banyak sudut dan juga bentuk tidak beraturan yang menjadikan karyanya berbeda
dari bangunan biasanya. Penelusuran estetika bentuk pada karya Zaha Hadid
bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang keindahan bentuk linear pada
karya karyanya, salah satunya yang sudah banyak dikenal dengan nama Heydar
Aliyev Center. Pada karyanya Heydar Aliyev Center diidentifikasi karyanya ini
lebih mengutamakan wujud bangunan seperti mengalir dan berlipat lipat sehingga
memberikan kesan merangkul. Bentuk linear yang digunakan dan transformasi
bentuk sangat ditonjolkan dan juga memiliki sudut dari berbagai arah. Dari
pengamatan terhadap karya Zaha Hadid tersebut, didapatkan pengetahuan estetika
transformasi bentuk dan dapat memberikan pengetahuan tentang bentuk yang
dapat memberikan kesan pada orang yang melihatnya, dan dapat dijadikan sumber
referensi estetika bentuk desain.

Kata Kunci : Zaha Hadid, Estetika, Arsitektur

PENDAHULUAN

Estetika cukup penting agar estetika bangunan lebih mudah dipahami


dengan suatu alat, karena biasanya estetika berbeda bagi setiap orang. Sama
seperti sebuah bahasa, bila tidak ada bahasa, maka pengetahuan tidak
tertularkan. Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak
sama dengan beberapa bahasa estetika tidak visual, seperti bahasa itu sendiri.
Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala ynag
visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, termasuk berbagai
order harmoni seperti komposisi.
Estetika meskipun berkaitan dengan 'rasa' saat melihat bangunan juga
dapat dibangun melalui aplikasi teori arsitektur. Inilah mengapa estetika patut
dibahasakan dan dibahas dalam alat yang bernama komunikasi. Estetika dapat
dimengerti dan dikembangkan melalui pemahaman berbagai hal menyangkut
teori estetika, menjadi dasar bagi banyak cabang seni. Namun melihat
berbagai dimensi yang mempengaruhi bagaimana seorang manusia
mengapresiasi keindahan, estetika hanyalah sebuah media untuk mencoba
menjelaskan apa yang disebut indah, namun tidak pernah bisa menjelaskan
apa yang sebenarnya terjadi dalam benak seseorang berkaitan dengan sensasi
keindahan. Dalam teori tentang estetika, dicoba dijelaskan berbagai sisi yang
'tersentuh' oleh keindahan sebuah obyek. Jadi, apa yang indah bagi saya
belum tentu indah bagi Anda.
Estetika pada dasarnya memiliki pengertian yang beranekaragam.
Mencari kesepakatan tentang pengertian estetika bukanlah sesuatu yang
mudah. Hal ini tergantung dari titik tolak yang digunakan, estetika sebagai
ilmu pengetahuan atau estetika sebagai filsafat tentang seni. Kata estetika
dikutip dari bahasa Yunani aisthetikos atau aisthanormai yang berarti
mengamati dengan indera. Disamping itu, pengertian estetika juga dapat
dihubungkan dengan kata Yunani aesthesis yang berarti pengamatan atau
persepsi (K.Kuypers,1997:251)
Dalam memahami sebuah karya aristektur, tidaklah cukup hanya dengan
mengandalkan kemampuan ilmiah yang bersifat rasional. Namun diperlukan
juga kemampuan berimajinasi untuk mampu menerjemahkan makna dibalik
sebuah karya arsitektur itu sendiri. Dengan kemampuan imajinasi, dapat
dilihat weisman art museum seakan akan dapat berbicara dan
mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya.
Dalam tekniknya terdapat beberapa tehnik dan unsur keindahan yang
perlu diklarifikasi disini. Usaha demikian diharapkan dapat memperjelas
hubungan keindahan dan estetika arsitektur. Seiring perkembangan arsitektur,
makin berkembang pula arsitek arsitek yang menghasilkan karya karya yang
luar biasa. Diantara dari mereka adalah Frank O. Gehry, Zaha Hadid,
Morphosis, Bernard Tschumi, Daniel Libeskind, Micheal Soekin.
Mempelajari karya arsitek sebelum terjun kedunia praktisi maupun
akademisi adalah hal yang penting dengan mempelajari karya karya arsitek
yang terkenal, bisa memberikan inspirasi dan semangat baru dalam
mendesain suatu karya arsitektur. Salah satu arstitek ternama yang akank kita
bahas pada penelitian ini adalah arsitek wanita yang mempunyai julukan “si
Ratu Lekukan” (berdasarkan Teguh Budi Santoso dalam webnya Tirto.id),
karena terkenal dengan garis lengkungnya dia adalah Zaha Hadid.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dituangkan dalam penelitian ini adalah :


Bagaimana proses perancangan keindahan bentuk arsitektur dalam karya
Zaha Hadid

TUJUAN RISET

Dalam mempelajari konsep dan karya seorang arsitek Zaha Hadid, akan
menerangkan proses perancangan keindahan bentuk arsitektur, sehingga
dapat memberi inspirasi dan semangat baru dalam mendesain suatu karya
arsitektur. Selain itu untuk mengurangikan karya Arsitektur Zaha Hadid
“Heydar Aliyev Center”

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sub pembahasan mengenai tinjauan pustaka, akan menjelaskan


mengenai beberapa teori mengenai estetika keindahan bentuk.

Pengertian Estetika

Estetika atau aesthetic/esthetic, adalah kata sifat yang memiliki arti of the


appreciation of the beautiful. Kata tersebut berasal dari kata Yunani
aisthetika, yang berarti hal hal yang dapat diserap pancaindra, serta aesthesis
yang berarti pencerapan indra (sense of perception). Istilah estetika ini
diungkap pertama kali oleh filsuf Jerman, Alexander Gottlieb Baumgarten
(1714-1762) pada tahun 1735. Dia mengembangkan pandangan gurunya,
filsuf Gottfried Wilhelm Leibniez (1646-1716), yang mencoba membedakan
antara pengetahuan intelektual, dan pengetahuan indrawi.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas
keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa
terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Bentuk Arsitektural

Bentuk arstitektural adalah  titik temu antara massa dan ruang …. Bentuk-
bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan,
warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam
penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang
perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik
dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar
(eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974
a. Sifat sifat bentuk
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan
komposisi unsure-unsurnya:
1. Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau
lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
2. Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin,
bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatny.
3. Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual
suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap
bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia.
Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana kita memandangnya:
1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud
ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan
mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.
4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi
kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk
tersebut.

b. Macam macam bentuk


1. Bentuk Terpusat
Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual
dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat,
misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya
yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal sebagai struktur
yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi
sebuah titik didalam ruang, atau menempati pusat suatu bidang
tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci
atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran
seseorang atau suatu peristiwa.

2. Linier
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara
proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan
sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan
bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti
sebuah diding atau jalan.
a. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan
sebagai penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi,
pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada
dalam tapak.
b. Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi
suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di
belakangnya.
c. Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
d. Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure
menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
e. Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga
bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.

3. Bentuk radiai
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang
berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-
jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier
menjadi satu komposisi. Inti tersebut dapat dipergunakan baik
sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi.
Posisinya yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual
dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-
lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan
bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lenga radial dapat
menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan
sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan radial dapat
membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi
sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna
dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah,
kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan
pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau
menyimpang akibat pandangan perspektif.

Gfdgs

Anda mungkin juga menyukai