Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Perjalan Wisata dan MICE

Tugas I: Deskripsi Daya Tarik Wisata

Disusun Oleh:

Chandra Ramadhan

2019.114.067

STBA YAPARI ABA-BANDUNG


PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG
2022
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Manajemen Perjalanan Wisata dan MICE. Selain itu, makalah ini juga
diharapkan bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abadi Raksapati,


selaku Dosen Manajemen Perjalanan Wisata dan MICE yang telah memberikan
tugas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat menjadi penambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan juga
masih banyak kesalahan yang kami lakukan dalam penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 28 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN...……………………………………………………......
1.1. Sejarah Museum Sri Baduga...……………………...………………....
1.2. Deskripsi Museum Sri Baduga…………………………………...…....
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….……………..
2.1. Daya Tarik..............................................................................................
2.2. Keunggulan dan Kekurangan……………………………………….....
BAB III PENUTUP………………………………………………………………...
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Museum Sri Baduga


Didirikan pada tahun 1974 di atas tanah yang dahulunya merupakan areal
kantor Kawedanaan Tegal Lega. Bangunan bekas gedung Kawedanaan masih
tetap dipertahankan, sebagai Bangunan Cagar Budaya dan difungsikan sebagai
ruang perkantoran. Gedung museum ini terletak di jalan BKR nomor 185
(sebelumnya bernama Jalan Oto Iskandardinata No. 638), berhadapan dengan
Monumen Bandung Lautan Api yang berada di Lapangan Tegal Lega.
Diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef. Sepuluh tahun kemudian Museum Negeri
Provinsi Jawa Barat diberi tambahan nama yaitu “Sri Baduga” diambil dari
gelar seorang raja Pajajaran yang memerintah pada tahun 1482-1521 M. Pada
tahun 2002, Museum Negeri Provinsi Jawa Barat “Sri Baduga” dilimpahkan
dari Pemerintah Pusat kepada Pemda Jawa Barat dan menjadi Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
(https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/72-museum-negeri-provinsi-
jawa-barat-sri-baduga.html)

1.2 Deskripsi Museum Sri Baduga

Figure 1 Museum Sri Baduga.


Sumber : https://disbudpar.bandung.go.id/c_destinasi/destinasi_detail/34

Museum Sri Baduga merupakan museum yang terletak di kota Bandung,


Jawa Barat, Indonesia. Berada di Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan,
Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 atau jalan lingkar selatan.
Tempat ini berdekatan dengan Monumen Bandung Lautan Api dan juga area
belanja yang cukup terkenal yaitu Cibaduyut. Museum ini memiliki bentuk
rumah panggung dengan suhunan panjang yang merupakan ciri khas Jawa
Barat serta memiliki 3 lantai dengan ribuan koleksi benda-benda peninggalan
bersejarah mulai dari arkeologika, biologika, geologika, historika, etnografika,
teknologika, filologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika.
Benda-benda yang paling banyak dikoleksi di museum ini merupakan koleksi
benda-benda etnografika yang berhubungan dangan benda-benda atau
kebudayaan daerah. Koleksi benda-benda tersebut selain dipamerkan di
pameran tetap, juga didokumentasikan oleh pihak pengelola dan disimpan di
gudang penyimpanan koleksi. Selain benda-benda asli, di museum ini juga
dilengkapi dengan miniatur, replika dan maket.
Museum ini memiliki 7.000 koleksi pada tahun 2015 menurut Tini
Jumartini (https://jabarprov.go.id/index.php/news/14133/2015/09/26/PAD-
Museum-Sribaduga) dan dibangun di atas lahan seluas 8.500 meter persegi.
Tempat ini merupakan milik pemerintah provinsi Jawa Barat dan berada di
bawah naungan Departemen Pariwisata dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan
kebijakan serta pengendalian museum ini dilakukan oleh Kepala Badan
Pengelolaan Museum yang juga dibantu oleh seksi perlindungan dan seksi
pemanfaatan koleksi serta rumpun jabatan fungsional lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Daya Tarik


Museum ini memiliki banyak koleksi yang dapat menarik minat
masyarakat agar berkunjung ke tempat ini untuk liburan sembari menambah
wawasan. Di tempat ini juga banyak sekali acara-acara yang digelar, seperti
misalnya pameran-pameran, lomba-lomba untuk tingkat pelajar, seminar dan
lain-lain. Pihak pengelola banyak melakukan kerja sama untuk melakukan
acara-acara tersebut. Selain itu, kita bisa melakukan foto-foto dengan koleksi-
koleksi yang ada karena banyak sekali spot foto di tempat ini. Koleksi di
museum ini sendiri berada di 3 lantai berbeda, diantaranya:
- Lantai 1
Di tempat ini terdapat informasi mengenai asal-usul terbentuknya kota
Bandung. Selain itu, terdapat juga koleksi-koleksi peninggalan sejarah pada
zaman purba dan perkembangan budaya Jawa Barat serta terdapat fosil hewan,
tumbuhan dan fosil manusia purba yang dahulu hidup dan tinggal di Jawa
Barat.

Figure 2 Salah satu koleksi Museum Sri Baduga yang berada di lantai 1.

Sumber : https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/ , Foto :


Instagram/aq_bunches

- Lantai 2
Lantai 2 museum ini menampilkan koleksi benda-benda kehidupan masyarakat
Jawa Barat seperti peralatan pertanian, peralatan dapur, permainan dan busana
tradisional. Selain itu, terdapat naskah-naskah kuno dan lambang-lambang
daerah kabupaten atau kota se-Jawa Barat.

Figure 3 Salah satu koleksi di Museum Sri Baduga.

Sumber : https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/ , Foto : Google Map/


Fernando Mulia

- Lantai 3
Di lantai 3 ini, memamerkan koleksi etnografi berupa senjata pusaka, kain khas
Nusantara dan keramik. Di sini juga terdapat benda-benda seni seperti karya
dua dimensi dan tiga dimensi.

Figure 4 Kecapi Naga Maung di lantai 3.


Sumber : https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/ , Foto :
Instagram/pras_welly

2.2 Keunggulan dan Kekurangan


Museum Sri Baduga sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum
atau pun kendaraan pribadi. Jarak tempuh dari Gedung Sate menuju museum ini
hanya sekitar 11-15 menit saja, Lalu dari Cimahi menuju tempat ini dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 25 menit, 50 menit dari Nagreg, 25 menit dari
Soreang dan 35 menit dari Lembang.
Untuk fasilitas museum ini terdapat area parkir yang bisa menampung
hingga 20 bus. Terdapat juga perpustakaan untuk pengunjung yang ingin
membaca dan ruang auditorium yang cukup luas. Biasanya ruang auditorium ini
digunakan untuk acara pertunjukan kesenian dan sebagai ruang audio visual.
Lalu ada ruang pameran khusus untuk setiap kegiatan pameran maupun acara-
acara seminar yang diselenggarakan oleh pihak pengelola dan mushola yang
disediakan untuk umat muslim menjalankan sembahyang.
Harga tiket untuk museum ini bisa dibilang sangat murah, pengunjung
cukup membayar 2.000 hingga 3.000 rupiah. Tempat ini buka setiap hari Selasa
– Jumat mulai pukul 08.00-16.00, Sabtu dan Minggu pukul 08.00-14.00,
sedangkan untuk hari Senin dan hari libur nasional tempat ini tutup. Untuk
informasi seputar Museum Sri Baduga mulai dari kegiatan, reservasi atau
informasi lainnya, bisa menghubungi nomer telepon museum: (022)5210976.
Museum Sri Baduga merupakan tempat yang layak untuk dikunjungi karena
memberikan hiburan dan wawasan. Namun alangkah baiknya ada pemandu
yang memberikan penjelasan lebih mengenai koleksi-koleksi yang ada di
museum ini dan bagaimana proses menemukan koleksi-koleksi tersebut. Selain
itu, pihak pengelola harus lebih giat lagi melakukan edukasi agar masyarakat
mau berkunjung.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Museum Sri Baduga merupakan museum yang banyak memiliki benda-
benda bersejarah serta benda-benda yang berkaitan dengan budaya, tradisi dan
kesenian. Tempat yang dapat memberikan banyak pengetahuan mengenai
sejarah dan budaya serta tempat untuk rekreasi bagi para pengunjungnya.
Pengelolaan yang baik dari pihak museum dengan melakukan berbagai kerja
sama menggelar acara-acara seperti lomba, seminar dan lain-lain untuk
meningkatkan daya tarik dan edukasi bagi masyarakat. Hanya saja masih
sedikit masyarakat yang mau berkunjung ke museum dibandingkan ke mall.
Dengan harga tiket yang cukup murah, pengunjung dapat melihat-lihat
koleksi yang ada di tempat ini. Jarak yang tidak begitu jauh dari pusat kota,
mudah diakses kendaraan dan berdekatan dengan tempat-tempat terkenal
menjadi keunggulan bagi Museum Sri Baduga. Banyak pula yang dapat
dijadikan objek untuk berfoto tanpa harus membayar lagi serta didukung
dengan fasilitas yang cukup baik, tempat ini layak untuk dikunjungi bersama
teman maupun keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Museum Indonesia


https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/72-museum-negeri-provinsi-jawa-
barat-sri-baduga.html

Museum Sri Baduga

https://disbudpar.bandung.go.id/c_destinasi/destinasi_detail/34

Dewi. 2021. Museum Sri Baduga Tiket & Koleksi

https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/

Mardiana, Dian. 2015. Museum Sri Baduga – The Museum of Historical Bandung

https://tempatwisatadibandung.info/museum-sri-baduga-the-musuem-of-
historical-bandung/
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Museum Sri Baduga


https://disbudpar.bandung.go.id/c_destinasi/destinasi_detail/34

Gambar 2. Koleksi Fosil Museum Sri Baduga


https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/

Gambar 3. Koleksi Museum Sri Baduga


https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/

Gambar 4. Kecapi Naga Maung


https://travelspromo.com/htm-wisata/museum-sri-baduga-bandung/amp/

Anda mungkin juga menyukai