Anda di halaman 1dari 15

MUSEUM SONOBUDOYO

LAPORAN STUDI LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


SMAN 1 Kalijati

Disusun oleh:
ketua : sinta nurjanah
Anggota :
Tanti agustina
Desi wardina
Rozak abdullah
Surya saepudin
Doni hardianto

Kelas XI-IPS-1
SMA NEGERI 1 KALIJATI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KALIJATI


Jalan Tanggulun Barat No. 1 Kalijati 41271 Telp. (0260) 4641022
E-mail : smansakalijati@gmail.com Website: www.sman1kalijati.sch.id
Subang 41271
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan studi lapangan berjudul

MUSEUM SONOBUDOYO

disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing

ATIKAH,S.Ag.
NIP. 197608172007012009

Mengetahui,
Wakasek Kurikulum

Hertien Kurniawaty S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 198412062009022007

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan
laporan hasil studi lapangan ini dengan baik dan lancar.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang


terhormat:
1. Atikah ,S.Pd., selaku pembimbing proyek
2. Hertien Kurniawaty S.,S.Pd.,M.Pd., selaku wakasek kurikulum
3.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan hasil studi
lapangan ini. Semoga segala dukungan dan bantuan yang di berikan kepada kami,
mendapat imbalan yang berlipat dari allah SWT. Amin.

Kami menyadari dalam laporan hasil studi lapangan ini masih banyak
kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
dalam penyempurnaan laporan studi lapangan lapangan ini. Atas saran, kritik
maupun bantuannya kami ucapkan terimakasih.

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Studi Lapangan .................................................................3
1.2 Rumusan Masalah Studi Lapangan ...........................................................4
1.3 Tujuan Studi Lapangan ..............................................................................5
1.4 Manfaat Studi Lapangan ...........................................................................6
BAB II PELAKSANAAN DAN TEMUAN STUDI LAPANGAN .............7
2.1 Pelaksanaan Studi Lapangan .....................................................................7
2.1.1 Lokasi Studi Lapangan ....................................................................9
2.1.2 Waktu dan Agenda Studi Lapangan .................................................10
2.1.2 Objek Studi Lapangan .....................................................................11
2.2 Temuan Studi Lapangan ............................................................................13
BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................16
3.1 Simpulan ....................................................................................................17
3.2 Rekomendasi ..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................iv
LAMPIRAN ...................................................................................................v

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Studi Lapangan


Peserta didik yang memiliki potensi intelektualnya memiliki tugas
pokok dalam pendidikan di sekolah, guna pengembangan kemampuan dalam
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam dimensi kehidupan masyarakat
di Indonesia. Dalam 2 perspektif tersebut. Maka potensi yang dimiliki perlu
dikembangkan, salah satunya dengan cara mengadakan study lapangan.
Akan banyak memberikan efek positif kepada pelajar, karna dengan
melihat dan mempelajari langsung maka para pelajar akan lebih terbuka
wawasan dan intelektual nya langsung sehingga Pelajar yang dibimbing oleh
guru tersebut menerapkan konsep ideal yang di pelajari dilapangan. Dan
pendidikan akan lebih berkembang lebih maju lagi.
SMA NEGERI 1 KALIJATI mengadakan studi lapangan khusus nya
untuk kelas XI dan XII ke Yogyakarta untuk menambah wawasan. kami
mengunjungi salah satu museum yang ada di Yogyakarta, yaitu museum
Sonobudoyo, agar kami dapat mengetahui tentang sejarah dan peninggalan-
peninggalan apa saja yang ada di museum tersebut

1.2 Rumusan Masalah Studi Lapangan


Rumusan masalah studi lapangan ini sebagai berikut :
1). Bagaimana sejarah Museum Sonobuyo ?
2). Apa saja koleksi yang ada di Museum Sonobudoyo ?

1.3 Tujuan studi Lapangan


1). Ingin mengetahui bagaimana sejarah Museum Sonobudoyo .
2). Ingin mengetahui bagaimana koleksi-koleksi yang ada di Museum
Sonobudoyo.

4
1.3 Manfaat Studi Lapangan
Studi lapangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak
sebagai berikut.
(1) .menambah informasi dan ilmu pengetahuan pada saat penelitian.
(2) .untuk memenuhi tugas tema 1
(3) .sebagai bahan sidang tema 1

5
BAB II
PELAKSANAAN DAN TEMUAN STUDI LAPANGAN

2.1 Pelaksanaan Studi Lapangan


Studi lapangan ini dilaksanakan dengan lancar. Adapun rincian pelaksanaannya
sebagai berikut.

2.1.1 Lokasi Studi Lapangan


Lokasi
Nama tempat : Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Alamat : Jl.Rotowijayan Blok No. 1, Penambahan, Kec. Keraton, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. 1.2 waktu dan Agenda Studi Lapangan


HARI 1.8 FEBRUARI 2024

HARI 3.10 FEBRUARI 2024


WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
08.00 Chekout hotel menuju
museum sonobudoyo
08.30 Prediksi tiba di museum Free program
sonobudoyo

6
2.1.2 Objek Studi Lapangan
MUSEUM SONOBUDOYO

Museum Nasional di Jakarta yang memuat koleksi kesenian dan kebudayaan.


Museum Sonobudoyo awalnya merupakan yayasan yang bergerak dalam
bidang kebudayaan jawa, madura, bali, dan lombok yang bernama java
institut yang berdiri tahun 1919 di Surakarta. Selanjutnya pada tahun 1924
berhasil mendirikan Museum diyogyakarta yang diberi nama Sonobudoyo.
Pada awalnya museum ini mempunyai koleksi puluhan ribu artefak
bersejarah.
Selanjutnya pada tanggal 6 November 1935, Museum Sonobudoyo
diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII yang ditandai dengan
Candra Sengkala " kayu kenyang Ing brahmana budha ". Museum ini dikelola
oleh kantor sosial bagian pengajaran pada masa pendudukan Jepang.
Selanjutnya setelah kemerdekaan Museum Sonobudoyo ini dikelola oleh
pemerintah Provinsi DIY. pada tahun 1947 Museum Sonobudoyo ini sempat
diserahkan kedepartemen pendidikan dan kebudayaan. Kemudian setelah
adanya kebijaksanaan otonomi daerah, pengelolaan Museum ini kembali
diserahkan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata Yogyakarta.
Museum Sonobudoyo sekarang terbagi menjadi 2 unit yang letaknya
terpisah. Unit pertama Museum ini terletak di dekat alun-alun Utara keraton
Yogyakarta ini memiliki bentuk bangunan rumah Joglo bergaya masjid
Keraton kesepuhan Cirebon yang dilengkapi dengan pendapa kecil dan besar,
gondok kiri dan kanan sedangkan Museum Sonobudoyo kedua terletak
didaerah Wijilan.
Museum Sonobudoyo merupakan Museum yang bersifat umum karena
memuat sekitar 10 jenis koleksi Museum yang dikategorikan sebagai berikut :
teknologi, geologi, seni rupa, biologi, keramologi, etnografi, filologika,
arkeologi, numismatika, dan historis.

7
2.2 Temuan Studi Lapangan

2,2.1 KERIS

Senjata Keris merupakan salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh Museum
Sonobudoyo ini. Tercatat sekitar 1200 buah keris yang menjadi koleksi dari
museum ini yang berasal dari berbagai penjuru daerah nusantara. Keris-keris
yang berada di museum ini mempunyai bentuk dan tipe yang bermacam-macam.
Misalnya keris-keris Jawa yang berbentuk keris luk 7, keris luk 11, keris luk 13,
keris lurus dan keris dengan berbagai macam pameran lainnya. Selanjutnya keris
dari luar Jawa berasal dari aceh yang berupa keris rencong, manda dari
kalimantan, keris dari madura dan Bali serta keris dari Sulawesi. Museum ini juga
mempunyai koleksi sebuah bahan baku pembuatan keris sekitar tahun 700 masehi
yang bernama wes budha.

2,2.2 Ruang senjata

Memamerkan koleksi senjata dengan beragam bentuk dan fungsi. Beberapa


koleksi senjata terlihat unik, memiliki ragam hias menarik; senjata-senjata
tersebut berupa keris, tombak, patrem, kapak, wedhung, clurit, dan sebagainya

8
2,2.3 Ruang topeng

Memamerkan berbagai topeng karya seni tradisional indonesia, baik topeng


sebagai saran upacara maupun seni pertunjukan. Sejak zaman prasejarah hingga
kini, topeng dihadirkan dalam hubungannya dengan kehidupan sosial-budaya
berbagai suku di indonesia.

2,2.4 Ruang batik

Memamerkan benda-benda koleksi yang berkaitan dengan batik, baik yang


menyangkut bahan, peralatan, proses pembuatan, jenis-jenis batik dan motifnya,
maupun catatn mengenai wilayah penyebaran dan pusat-pusat industri batik.

2,2.5 Ruang ukir

Memamerkan berbagai macam perlengkapan daur hidup, disamping berbagai hasil


kerajinan kayu, perak dan logam lainnya.

9
2,2.6 Ruang logam

Memamerkan berbagai hasil kerajinan yang terbuat dari logam, baik koleksi
berbentuk perhiasan maupun berupa peralatan rumash tangga dan peralatan pentas
seni tradisional.

2,2.7 Ruang mainan

Memamerkan peralatan permainan tradisional anak-anak jawa. Terdapat juga


beberapa foto/gambar mengenai permainan anak-anak yang pernah populer
ditanah jawa.

2,2.8 Ruang prasejarah

Memamerkan koleksi benda-benda peninggalan masa prasejarah (nirlikha), masa


orang belum mengenal tulisan benda-benda koleksi di ruang ini berkaitan dengan
cara hidup manusia pada zaman prasejarah yaitu : Berburu dan
mengumpulkan/meramu makanan. Tahap selanjutkannya manusia mulai menganal
cara bercocok tanam secara sederhana dan melakukan upacara-upacara berkaitan
dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan penguburan.

10
2,2.9 Artefak bali

Memamerkan benda-benda koleksi yang berkaitan dengan adat, seni budaya


masyarakat bali dan hal-hal yang berkaitan dengan penyebaran agama Hindu.

11
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil studi lapangan, dapat disimpulkan hal-hal berikut.
(1) Museum Sonobudoyo dibangun pada 6 November 1935
(2) Museum Sonobudoyo memiliki beberapa ruang pameran, yaitu :
1.Ruang senjata
2.Ruang topeng
3.Ruang batik
4.Ruang ukir
5.Ruang logam
6.Ruang mainan
7.Ruang prasyarat
8.Artefak bali
(3) Lokasi Museum Sonobudoyo : Jl.rotowijayan Blok No. 1, penambahan,
kecamatan keraton, kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
(4) Sedangkan nama museum bernama Museum Sonobudoyo, sono berarti
tempat dan budoyo berarti budaya.
(5) Museum Sonobudoyo didirikan oleh Sultan Hamengku Buwana VIII,
dengan ditandai sengkala "kayu kenyang Ing brahmana

3.2 Rekomendasi
Rekomendasi penyusun terkait pelaksanaan studi lapangan ini sebegai
berikut.
(1) Dalam pelaksanaan studi lapangan perlu disiapkan dengan cermat alat
obeservasi seperti kamera dan alat tulis
(2) Dalam pelaksanaan studi lapangan kita harus memahami tentang apa saja
objek yang sedang kita teliti
(3) Dalam pelaksanaan studi lapangan kita harus mengumpulkan data atau
dokumentasi sebanyak-bnyaknya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sonobudoyo.com/id/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Sonobudoyo
https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/18/231020978/museum-
sonobudoyo-daya-tarik-harga-tiket-dan-jam-buka?page=all

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai