Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR

MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP
PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Anjani Aulia Azzahra

X AKL

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

SMK AL AMANAH 2021/2022

Jl. Bakti Jaya Pocis 2, Setu, Tangerang Selatan


i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya, kami
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”STUDY TOUR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG,
MUSEUM POS INDONESIA DAN MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN” ini.Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kami di masa yang akan datang.

Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini,dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.

Tangerang Selatan, 25 Mei 2022

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………….. 3

1.3. Tujuan …………………………………….. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………… 8

2.1. Pengertian Museum …………………………………..………….. 8

2.2. Sejarah Museum …….………………………… 10

2.3. Manfaat Museum ………………………………………………….. 13

2.4. Fungsi Museum ............….................................... 14

BAB III PEMBAHASAN …………………………………………… 15

3.1. Museum Geologi Bandung ……………………………….. 15

3.2. Museum Pos Indonesia ………………..…. 16

3.3 Museum Sri Baduga ……..…… 18

BAB IV PENUTUP ………………………………………… 25

4.1. Kesimpulan ..........................25

4.2. Saran ......................... 26

4.3. Daftar Pustaka .................... 27

4.4.. Jadwal Kegiatann Karya Wisata ........................... 28

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Karya Wisata atau study tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata kami
laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi kelas X SMK AL Amanah.. Dalam penyusunan
karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya
yang diperoleh selama menjalankan study tour ini.
Adapun objek wisata yang penulis ingin kunjungi adalah Museum Geologi merupakan salah satu
objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan study pengamatan, karena museum memiliki
sejarah di Indonesia yang tepat bagi pelajar untuk diamati oleh pelajar SMK Al Amanah Penulis
memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan
penelitian pada study tour. Museum ini banyak sekali peninggalan-peninggalan jaman Purba
Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di
ibaratkan sebagai parisnya Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan
bersejarah di Kota Bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan
banyak nilai manfaat yang positif, oleh karena itu penulis mengambil judul karya tulis
“MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP
PENDIDIKAN”. Penulis mengharapkan dari adanya penulisan karya tulis ini diharapkan pembaca
terdorong untuk bisa lebih mencintai bangsa Indonesia tercinta.

1
1.2. Rumusan Masalah
Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
2. Dimanakah letak Museum Pos Indonesia ?
3. Peningggalan sejarah apa saja yang terdapat di Museum Pos Indonesia ?
4. Apa sejarah dari Museum Sri Baduga ?
5. Apa sajakah yang terdapat pada Museum Sri Baduga ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
4. Berlatih membuat makalah.
5. Menambah pengalaman dan pengembangan bakat.
6. Membiasakan/menanamkan kebiasaan menulis dengan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Museum
Menurut Wikipedia bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani
kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada
masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa
menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat
tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun
1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga,
tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti
materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Sedang menurut ICOM (International Council of Museum) dalam musyawarah ke II di
Copenhagen 14 Juni 1974 merumuskan: ‘a museum is non profit making, permanent
institution in service of society and of its development, and open the public, which
aquires, conserves, communicates, and exhibit for purpose of study, education and
enjoyment, material evidence of human and enviroment’.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa museum adalah sebuah lembaga yang bersifat
tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, dan perkembangannya, terbuka
untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk
tujuan studi, pendidikan dan rekreasi, barang pembuktian manusia dan lingkungannya.
Melengkapi pengertian museum seperti yang telah diuraikan diatas, ICOM menjelaskan
bahwa museum meliputi:
- Lembaga-lembaga konservasi dan ruangan-ruangan pameran yang secara ketat
diselenggarakan oleh perpustakaan dan pusat-pusat kearsipan;
- Peninggalan dan tempat-tempat alamiah, arkeologi dan etnografis, peninggalan
dan tempat bersejarah yang mempunyai corak museum, karena kegiatan-kegiatannya
dalam hal pengadaan, perawatan dan komunikasinya dengan masyarakat;
- Lembaga-lembaga yang memamerkan makhluk-makhluk hidup seperti, kebun
tanaman dan binatang, aquarium, dsb;
- Suaka alam;
- Pusat-pusat pengetahuan dan planetarium.
Berpijak pada definisi di atas, maka tugas museum sebagai berikut :
- Mengumpulkan benda-benda koleksi, merawat dan mengawetkannya,
memamerkan benda-benda koleksi, serta menghubungkannya;
- Kepada pengunjung dengan berbagai cara, baik berupa buku terbitan, ceramah,
seminar, diskusi, dan lomba yang berhubungan dengan museum dan
- Mengadakan bimbingan edukatif cultural kepada siswa dan masyarakat
2.2. Sejarah museum

Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang
sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa
Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain yang diketahui
berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang
dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh
Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka.
Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya
di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional
Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.

2.3 Manfaat Museum

Definisi museum dewasa ini Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang
memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi,
pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya.
Musem mempunyai manfaat sebagai berikut:
a) Museum sebagai media pembelajaran sejarah
b) Dalam museum tersebut terdapat koleksi dari zaman ke zaman .
c) Melalui kelengkapan koleksi dalam berbagai museum tesebut kita dapat
mengetahui sejarah bangsa kita.
d) Museum atau gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-
benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan
ilmu; tempat menyimpan barang kuno dari seluruh pelosok negeri kita ini.

2.4. Fungsi Museum


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum
Indoneisa,2008. Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan
memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum
memiliki dua fungsi besar yaitu :
1. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
2. Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan
koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
3. Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
4. Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan
atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
5. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui
penelitian dan penyajian.
6. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7. Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya
BAB III
PEMBAHASAN

6.1. MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di
kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan
dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan
dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat wisata
yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali
oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
Selain sering mendapatkan kunjungan wisata, Museum Geologi Bandung juga sering kali
menjadi tempat tujuan study tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota Bandung dan
sekitarnya. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat berguna
untuk pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam yang
sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan, fosil, dan
mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari banyak hal yang berhubungan
dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara mengolah energi,
dan lain-lain.
Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di dalamnya
menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat wisata lain.
Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda pada setiap
lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum yang dirancang oleh arsitek Belanda ini?
Lantai 1 Museum Geologi Bandung
Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu ruangan
tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
V Animasi kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar
V Pelayanan informasi museum
V Pelayanan pendidikan dan penelitian
Isi ruang barat:
V Hipotesis terjadinya bumi
V Sistem tata surya
V Tatanan tektonik regional
V Maket pergerakan lempeng-lempeng aktif kulit bumi
V Keadaan geologi Indonesia
V Fosil manusia purba
V Sejarah evolusi manusia menurut teori evolusi Darwin
V Berbagai jenis bebatuan: batuan beku, sedimen, dan malihan
V Pemetaan sumber daya mineral di Indonesia
V Berbagai jenis peralatan dan perlengkapan lapangan
V Sarana pemetaan dan penelitian
V Hasil akhir kegiatan, misalnya peta geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api,
seismotektonik dan lain-lain
V Pertunjukkan keadaan gunung berapi aktif di Indonesia, misalnya: Gunung Tangkuban
Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan lain-lain.
V Bebatuan hasil kegiatan gunung api
Isi ruang timur:
V Sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi dari
masa primitif sampai dengan masa modern
V Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn
V Kumpulan tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia
V Artefak yang digunakan manusia purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan dari
waktu ke waktu
V Sejarah pembentukan Danau Bandung
V Fosil ikan dan ular yang ditemukan dalam lapisan tanah Danau Bandung
V Artefak yang ditemukan di pinggir Danau Bandung
V Informasi proses pembentukan fosil
V Informasi proses pembentukan batubara dan minyak bumi
V Informasi keadaan lingkungan purba
Lantai 2 Museum Geologi Bandung
Lantai 2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian tengah, barat,
dan timur.
Isi ruang tengah:
· Maket tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya
· Bebatuan asal Papua (Irian Jaya)
· Miniatur pengeboran minyak bumi
· Miniatur pengeboran gas bumi
Isi ruang barat:
Ruangan untuk staf Museum Geologi Bandung
Isi ruang timur:
· Informasi manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia
· Gambar penyebaran sumber daya mineral di Indonesia
· Rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
· Rekaman kegiatan eksploitasi sumber daya mineral
· Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional
· Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern
· Cara mengolah mineral dan energi
· Informasi berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api, dan
lain-lain
· Informasi aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api
· Penjelasan cara memanfaatkan sumber daya air
· Penjelasan pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam
Lokasi Museum Geologi Bandung
Museum Geologi Bandung beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 57, Bandung. Lokasi museum
ini sangat mudah dicapai karena berada di tengah kota dan banyak kendaraan umum yang
lewat. Bila Anda ingin menggunakan kendaraan umum, maka Anda bisa menaiki angkot dengan
nomor 10. Angkot yang bewarna kuning – hijau ini memiliki rute Stasiun Hall – Sadang Serang.
Bila menaiki angkot ini, mintalah untuk turun di pertigaan Masjid Pusdai, kemudian setelah
turun Anda harus menaiki angkot nomor 05 bewarna hijau – hitam. Angkot ini mempunyai rute
Cicaheum – Ledeng dan melewati Museum Geologi Bandung. Museum Geologi Bandung
terletak dekat dengan Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung.
3.2. Museum Pos Indonesia
Museum Pos Indonesia telah ada sejak masa Hindia Belanda dengan nama Pos Telegraph dan
Telepon (PTT). Pada tahun 1931 telah dibuka Museum PTT yang terletak di bagian sayap kanan
bawah Gedung Kantor Pusat PTT, Jalan Cilaki, nomor 55, Bandung, (sekarang nomor 73). Atau
tepatnya di sayap timur gedung pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang lebih terkenal
dengan Gedung Sate. Pada 27 September 1983, Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
meresmikan PTT menjadi Museum Pos Indonesia.
Koleksi museum ini terdiri atas prangko-prangko dari Indonesia dan berbagai negara yang
sangat bersejarah, dengan jumlah mencapai 131.000.000 keping perangko dan 200 koleksi
peralatannya, yakni berupa timbangan paket, alat cetak perangko, surat-surat berharga,
armada pengantar surat, dan lain sebagainya. Selain menyimpan peninggalan pos tersebut
dalam ruang pamer, Museum ini juga memiliki ruang social center yang dapat diperuntukan
bagi aneka kegiatan.
Dikelola secara swasta di bawah naungan PT. Pos Indonesia Persero. Sebagian koleksi prangko
dipajang dalam papan-papan kayu yang dilindungi kaca sehingga bisa dinikmati
langsung.Tetapi, ada sebagian koleksi yang hanya bisa dilihat dengan bantuan petugas sebab
koleksi itu ditempel pada papan-papan yang disatukan secara vertikal. Sekilas papan-papan
yang disatukan itu seperti lemari kayu dengan ukuran 1,5 x 1 x 2,5 meter.
3.3. Museum Sri Baduga
Museum Sri Baduga adalah salah satu museum pendidikan yang berada di Kota Bandung Jawa
Barat. Terletak di Jalan BKR no 165, lokasinya persis berada di depan taman Tegalega Bandung.
Museum yang diresmikan pada tahun 1980 ini, awalnya bernama Museum Negeri Propinsi Jawa
Barat. Pada tahun 1990, museum ini berubah nama menjadi Museum Negeri Propinsi Jawa
Barat Sri Baduga. Nama museum Sri Baduga sendiri diambil dari nama raja Pajajaran yaitu Sri
Baduga Maha Raja Ratu Haji 1 Pakwan Pajajaran Sri Ratu. Sri Baduga bertahta dari tahun 1482
hingga 1521 M. Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul depan pagi hingga
2 siang. Khusus untuk hari Senin,museum tutup kecuali ada perjanjian sebelumnya.
Bangunan museum memiliki konsep bangunan tradisional Jawa Barat. Bangunannya terdiri dari
tiga lantai di mana terdapat tema tersendiri untuk koleksi-koleksi yang dipamerkan pada setiap
lantainya. Sebelum masuk dalam museum,saya harus membeli tiket terlebih dahulu seharga
2500 Rupiah saja, harga tiket cukup terjangkau bahkan bisa dikatakan sangat murah. Kemudian
saya diminta untuk mengisi buku tamu di depan lobby museum, wah ribet juga ya hehehehe.
Setelah mengisi buku tamu, barulah saya diijinkan untuk melihat ruang-ruang pamer yang ada
di dalam museum, Ruangan lantai satu berbentuk setengah lingakaran, masuk ke dalamnya,
seolah-seolah kita akan berada di Jawa barat pada jaman purba. Di sini dipamerkan sejarah
perkembangan alam Jawa Barat hingga kehidupan manusia pada jaman purba. Selain itu juga
terdapat koleksi prasasti-prasasti dan arca-arca baik asli maupun replika yang ditemukan di
Jawa Barat.
Di lantai dua museum dipamerkan sejarah kehidupan religi masyarakat di Jawa Barat pada
masa Islam, Kong Hu Chu, Taoisme, dan Kristen. Tak hanya kehidupan religi masyarakat saja
yang dipamerkan di lantai dua museum ini, namun ada juga koleksi-koleksi lainnya yang
dipamerkan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa di Jawa Barat hingga koleksi
peralatan penunjang kehidupan yang ada di Jawa Barat. Lantai tiga museum ini lebih
menonjolkan budaya-budaya yang berkembang di Jawa Barat seperti kesenian wayang golek
dan kesenian angklung. Berkeliling di sini seolah-olah membawa kita ke dalam Jawa Barat pada
zaman baheula alias tempo dulu.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kami telah mengunjungi obyek Wisata Museum Geologi , Museum Pos Indonesia dan Museum
Sri Baduga kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum terdapat sejarah yang sangat erat
kaitannya dengan sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. Dan kami pun dapat menambah
wawasan dan kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan
pendekatan kotekstual.
4.2. Saran
Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan adalah bagi pelajar khususnya dan bagi
masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi agar di jaga kelestariannya serta
adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bisa
mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di
pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa saling berpadu dan saling
mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia.
4.3. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum
http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/9-profil-museum/86-museum-pos-
indonesia.html
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/01/14/mengenal-lebih-dekat-jawba-barat-
museum-sri-baduga-519305.html
http://anekatempatwisata.com/wisata-bandung-museum-geologi-bandung/

Anda mungkin juga menyukai