DISUSUN OLEH :
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat danhidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
hingga selesai.Makalah ini telah kami susun dengan maksimal guna
memenuhi penugasan mata kuliah Kewarganegaraan. Kami ucapkan terima
kasih atas dukungan semua pihak, baik dukungan moral maupun spiritual yang
sangat mendukung terselesainya makalah ini.Terlepas dari itu semua, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik darisegi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka Kam
imenerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
artikel ini.Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Museum sebagai warisan sejarah memiliki peranan penting
bagi duniapendidikan. Pada pembelajaran sejarah, museum memiliki
peranan penting terhadap.metode dan sumber pembelajaran. Kunjungan kelas
ke museum menjadi pembelajaran yang dapat diterima hampir seluruh Negara
di Eropa maupun Amerikaselama bertahun-tahun. Di Kanada, museum
yang terorganisasi secara modernmemiliki peranan penting bagi
masyarakat maupun peserta didik. Di Swedia,kunjungan museum
dikaitkan dengan kurikulum. Koleksi-koleksi di museum mempermudah
guru dalam memberikan inovasi pembelajaran di sekolah. (Kockhar,2008:388)
Di Negara kita, Indonesia terdapat banyak tempat yang dapat
digunakansebagai sumber belajar dan Kota Yogyakarta memiliki hal tersebut
karena ikon nyasebagai kota pendidikan. Kota Yogyakarta memiliki
peranan yang besar dalam awal kemerdekaanIndonesia. Daerah
Yogyakarta menjadi ajang perang gerilya yang akhirnya mendapatsebutan
kota perjuangan (Nurhajini, 2012:2). Selain itu kota Yogyakarta juga
pernahmenjadi ibu kota negara Indonesia maupun sekarang sebagai daerah
istimewa. Jikadilakukan kajian yang mendalam, banyak sekali
peranan-peranan besar kotaYogyakarta yang patut diapresiasi.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi tentunyameninggalkan bekas fisik.
Terdapat banyak sekali peninggalan peninggalan yang adadi Kota
Yogyakarta dapat divisualisasikan lewat monumen-monumen,
maupuntempat yang masih digunakan hingga sekarang yang memiliki
sejarah panjang.Terdapat bank-bank yang dahulunya digunakan pada masa
kolonial, gereja, gedung-4Museum ini memiliki koleksi benda-benda sejarah
yang sangat berharga dan menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajahan. Selain itu, museum ini juga menyajikan informasi dan
pengetahuan sejarah yang menarik melalui teknologi modern, seperti diorama,
animasi, dan game interaktif.
Melalui makalah ini, saya ingin memperkenalkan museum ini sebagai salah
satu tempat bersejarah yang patut dikunjungi di Kota Yogyakarta, dan juga
sebagai bagian dari upaya kita dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah
bangsa. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
inspirasi untuk mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah lainnya di Indonesia.
6
B. Rumusan Masalah
berikut adalah rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan dalam penulisan
makalah tentang kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:
C. Tujuan Penulisan
berikut adalah beberapa tujuan penulisan makalah tentang kunjungan ke
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:
7
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian pada masa selanjutnya, Gubernur Belanda yang dipimpin oleh W.H.
van Ossenberg mengusulkan agar benteng dibangun lebih permanen agar lebih
menjamin keamanan. Kemudian tahun 1767, pembangunan benteng mulai
dilaksanakan dibawah pengawasan seorang ahli ilmu bangunan dari Belanda
yang bernama Ir. Frans Haak dan pembangunan baru selesai tahun 1787, hal ini
dikarenakan Sultan HB I sedang disibukkan dengan pembangunan keraton.
Setelah pembangunan benteng selesai kemudian diberi nama 'Rustenberg' yang
berarti benteng peristirahatan. Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa
bumi yang dahsyat sehingga mengakibatkan rusaknya sebagian bangunan
benteng. Setelah diadakan perbaikan, nama benteng diubah menjadi 'Vredeburg'
(benteng perdamaian). Hal ini sebagai manifestasi hubungan antara Belanda
dan keraton yang tidak saling menyerang.
8
B. KOLEKSI MUSEUM
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan koleksi-koleksi sebagai
berikut:
A. Koleksi Bangunan
➢ Selokan atau parit, dibuat mengelilingi benteng yang pada awalnya
dimaksudkan sebagai rintangan paling luar terhadap serangan
musuh yang kemudian pada perkembangan selanjutnya karena
sistem kemiliteran sudah mengalami kemajuan hanya digunakan
sebagai sarana drainase atau pembuangan saja.
➢ Jembatan, pada awalnya dibuat jembatan angkat (gantung), tetapi
karena berkembangnya teknologi khususnya kendaraan perang
kemudian diganti dengan jembatan yang paten.
➢ Tembok (benteng), lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok
(benteng) yang mengelilingi kompleks benteng, berfungsi sebagai
tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil
maupun senjata tangan.
➢ Pintu gerbang, dibangun sebagai sarana keluar masuk di kompleks
benteng. Pintu gerbang tersebut berjumlah tiga buah yaitu di sebelah
barat, timur, dan selatan. Tetapi khusus sebelah selatan hanya dibuat
lebih kecil saja.
➢ Bangunan-bangunan di dalam benteng (di bagian tengah benteng)
yang berfungsi sebagai barak prajurit dan perwira, yang kemudian
pada perkembangan selanjutnya difungsikan sebagai tangsi militer.
➢ Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.
B. Koleksi Realia
merupakan koleksi yang berupa benda (material) yang benar-benar
nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya
peristiwa sejarah. Antara lain berupa: peralatan rumah tangga, senjata,
naskah, pakaian, peralatan dapur, dan lain-lain
C. Koleksi benda pajang
foto, miniatur, replika, lukisan, dan atau benda hasil visualisasi lainnya.
9
D. Koleksi adegan peristiwa sejarah dalam bentuk diorama
➢ Ruang Diorama I, terdiri dari 11 buah diorama yang
menggambarkan peristiwa sejarah yang terjadi sejak periode
Perang Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di
Yogyakarta (1825-1942)
(4 Januari 1946 Adegan : Presiden Soekarno dan para pembesar negara yang lain
tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta ketika hijrah dari Jakarta)
10
➢ Ruang Diorama III, terdiri dari 18 buah diorama yang
menggambarkan peristiwa sejarah sejak adanya Perjanjian
Renville sampai dengan pengakuan kedaulatan RIS (1948-1949)
(12 September 1948 Adegan : Arak-arakan bendera PON dari Gedung Agung
menuju ke Solo melalui Jl. Tugu Kidul (sekarang Jl. P. Mangkubumi))
11
C. MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA DALAM
MELESTARIKAN SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki peran penting dalam
melestarikan sejarah dan budaya Indonesia. Berikut beberapa peran yang
dimainkan oleh museum ini:
1. Menjaga dan melestarikan benda-benda sejarah: Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta menjadi tempat penyimpanan dan pelestarian
benda-benda sejarah dan budaya Indonesia, seperti senjata tradisional,
pakaian adat, dokumen sejarah, dan lain-lain. Dengan cara ini, museum
berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan benda-benda sejarah
yang menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia.
2. Memajukan riset sejarah: Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
menjadi sumber data yang penting bagi para peneliti sejarah. Dalam
museum ini, terdapat koleksi benda-benda sejarah yang sangat berharga
dan dapat menjadi referensi untuk penelitian dan pengembangan sejarah
Indonesia. Melalui kegiatan riset sejarah, kita dapat memahami lebih
dalam tentang asal usul bangsa Indonesia dan perjalanan sejarahnya.
3. Menjadi tempat pendidikan sejarah: Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta berperan sebagai tempat edukasi sejarah bagi masyarakat
umum, khususnya generasi muda. Dalam museum ini, terdapat berbagai
macam informasi mengenai sejarah Indonesia yang disajikan secara
menarik dan mudah dipahami. Melalui kegiatan edukasi sejarah, kita
dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan menghargai perjuangan
para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
4. Menjaga warisan budaya bangsa: Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta menjaga dan memperkenalkan warisan budaya bangsa
Indonesia kepada masyarakat luas. Dalam museum ini, terdapat koleksi
seni dan budaya yang menunjukkan keberagaman budaya Indonesia dari
berbagai daerah. Melalui kegiatan ini, kita dapat menjaga warisan
budaya bangsa dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
12
D. MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI PELESTARI
SEJARAH & BUDAYA KHUSUNYA UNTUK YOGYAKARTA
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki peran penting dalam
melestarikan sejarah dan budaya Indonesia, khususnya dalam konteks Kota
Yogyakarta. Berikut adalah beberapa peran museum ini dalam konteks tersebut:
13
E. PENTINGNYA MENJAGA KELESTARIAN BUDAYA & SEJARAH
BAGI KALANGAN PELAJAR
Menjaga kelestarian budaya dan sejarah merupakan tanggung jawab
bersama seluruh masyarakat, termasuk bagi kaum pelajar. Kunjungan ke
Benteng Vredeburg dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
kesadaran kaum pelajar akan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan
sejarah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menjaga kelestarian budaya
dan sejarah penting bagi kaum pelajar:
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Benteng Vredeburg merupakan museum bersejarah yang menjadi
bukt ipeninggalan :para pejuang untuk berusaha meraih kemerdekaan. Oleh
karena itu, kitaharus terus melestarikan dan menjaga museum tersebut
agar bangunan museum tersebut tetap terjaga isinya. Museum tersebut
tentunya memiiliki fungsi yang banyakcontohnya saja sebagai sarana
pendidikan, pengetahuan mengenai peristiwa danpeninggalan benda
yang bersejarah yang terdapat dalam museum tersebut. Olehkarena
itu, jika dalam kegiatannya museum gagal menjalin keterlibatan
denganmasyarakat, maka dapat dikatakan museum gagal dalam
menjalankan tugas danfungsinya.
B. SARAN
➢ Berikut adalah lampiran foto dokumentasi pribadi saya sebagai bukti bahwa
saya mengikuti kuliah lapangan ke “Museum Benteng Vredeburg”
15