Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA


DOSEN PENGAMPU : DEWI NOPITA,S.PAR.,M.PAR

DISUSUN OLEH :

5210711040_SANDY IKHWANUL ATTAR

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat danhidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
hingga selesai.Makalah ini telah kami susun dengan maksimal guna
memenuhi penugasan mata kuliah Kewarganegaraan. Kami ucapkan terima
kasih atas dukungan semua pihak, baik dukungan moral maupun spiritual yang
sangat mendukung terselesainya makalah ini.Terlepas dari itu semua, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik darisegi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka Kam
imenerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
artikel ini.Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta,28 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4
A. Latar Belakang ....................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...............................................................................6

C. Tujuan Penulisan .................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 7


A. SEJARAH AWAL BERDIRINYA BENTENG VREDEBURG .......8

B. KOLEKSI MUSEUM .........................................................................8

C. MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA DALAM

MELESTARIKAN SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA ........11

D. MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI PELESTARI

SEJARAH & BUDAYA KHUSUNYA UNTUK YOGYAKARTA.12

E. PENTINGNYA MENJAGA KELESTARIAN BUDAYA & SEJARAH

BAGI KALANGAN PELAJAR .......................................................13

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 14


A. Kesimpulan .......................................................................................14
B. Saran ..................................................................................................14

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Museum sebagai warisan sejarah memiliki peranan penting
bagi duniapendidikan. Pada pembelajaran sejarah, museum memiliki
peranan penting terhadap.metode dan sumber pembelajaran. Kunjungan kelas
ke museum menjadi pembelajaran yang dapat diterima hampir seluruh Negara
di Eropa maupun Amerikaselama bertahun-tahun. Di Kanada, museum
yang terorganisasi secara modernmemiliki peranan penting bagi
masyarakat maupun peserta didik. Di Swedia,kunjungan museum
dikaitkan dengan kurikulum. Koleksi-koleksi di museum mempermudah
guru dalam memberikan inovasi pembelajaran di sekolah. (Kockhar,2008:388)
Di Negara kita, Indonesia terdapat banyak tempat yang dapat
digunakansebagai sumber belajar dan Kota Yogyakarta memiliki hal tersebut
karena ikon nyasebagai kota pendidikan. Kota Yogyakarta memiliki
peranan yang besar dalam awal kemerdekaanIndonesia. Daerah
Yogyakarta menjadi ajang perang gerilya yang akhirnya mendapatsebutan
kota perjuangan (Nurhajini, 2012:2). Selain itu kota Yogyakarta juga
pernahmenjadi ibu kota negara Indonesia maupun sekarang sebagai daerah
istimewa. Jikadilakukan kajian yang mendalam, banyak sekali
peranan-peranan besar kotaYogyakarta yang patut diapresiasi.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi tentunyameninggalkan bekas fisik.
Terdapat banyak sekali peninggalan peninggalan yang adadi Kota
Yogyakarta dapat divisualisasikan lewat monumen-monumen,
maupuntempat yang masih digunakan hingga sekarang yang memiliki
sejarah panjang.Terdapat bank-bank yang dahulunya digunakan pada masa
kolonial, gereja, gedung-4Museum ini memiliki koleksi benda-benda sejarah
yang sangat berharga dan menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajahan. Selain itu, museum ini juga menyajikan informasi dan
pengetahuan sejarah yang menarik melalui teknologi modern, seperti diorama,
animasi, dan game interaktif.

Benteng Vredeburg merupakan benteng VOC yang dibangun sejak


5
tahun1760 untuk mengawasi kegiatan istana Yogyakarta. Seiring dengan
perkembanganwaktu, benteng tetap terus berdiri hingga sekarang dan
difungsikan sebagai museum(Panduan Museum Benteng Vredeburg,
2011:30). Perubahan fungsi Benteng yangsekarang menjadi museum
memberikan nilai-nilai edukasi kepada pengunjungmuseum. Tidak hanya
museum yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah akantetapi bangunan
benteng yang memiliki nilai kesejarahan yang tinggi. Hal inimenjadi
edukasi yang tidak ternilai karena pengunjung pada saat memasuki pintuutama
sudah disuguhkan dengan bangunan kuno yang dulunya digunakan
sebagaibenteng. Pengalaman ini memberi penguatan memori kepada
pengunjung akankekuatan besar yang pernah ada dii tempat ini. Tempat yang
digunakan VOC danselanjutnya diambil alih oleh kerajaan Belanda untuk
mengawasi kegiatan keratonyang dapat membahayakan penjajah. Setelah
memasuki ruangan koleksi,pengunjung mendapat edukasi mengenai
sejarah yang berhubungan dengan KotaYogyakarta.

Melalui makalah ini, saya ingin memperkenalkan museum ini sebagai salah
satu tempat bersejarah yang patut dikunjungi di Kota Yogyakarta, dan juga
sebagai bagian dari upaya kita dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah
bangsa. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
inspirasi untuk mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah lainnya di Indonesia.

6
B. Rumusan Masalah
berikut adalah rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan dalam penulisan
makalah tentang kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:

1. Apa saja koleksi benda-benda sejarah yang terdapat di Museum Benteng


Vredeburg Yogyakarta dan bagaimana sejarahnya?
2. Bagaimana peran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam
melestarikan sejarah dan budaya Indonesia, khususnya dalam konteks
Kota Yogyakarta?
3. Bagaimana museum dan benda-benda sejarah dapat dijadikan sebagai
sarana pembelajaran sejarah yang menarik dan efektif bagi generasi
muda Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
berikut adalah beberapa tujuan penulisan makalah tentang kunjungan ke
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:

1. Menjelaskan sejarah Benteng Vredeburg sebagai bagian dari sejarah


Kota Yogyakarta dan Indonesia secara umum.
2. Menggali informasi mengenai koleksi benda-benda sejarah yang
terdapat di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
3. Menjelaskan pentingnya melestarikan museum dan benda-benda sejarah
bagi generasi masa depan.
4. Menambah pengetahuan mengenai sejarah Indonesia dan memperkuat
rasa cinta tanah air.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH AWAL BERDIRINYA BENTENG VREDEBURG


Benteng pertama kali dibangun pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono I atas permintaan Belanda yang pada masa itu Gubernur dari Direktur
Pantai Utara Jawa dipimpin oleh Nicolaas Harting. Adapun maksud bangunan
benteng dibangun dengan dalih untuk menjaga keamanan keraton dan
sekitarnya, akan tetapi dibalik itu maksud Belanda yang sesungguhnya adalah
memudahkan dan mengontrol segala perkembangan yang terjadi didalam
keraton. Benteng pertama kali dibangun keadaannya masih sangat sederhana,
temboknya hanya dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari
kayu pohon kelapa dan aren, dan bangunan didalamnya terdiri atas bambu dan
kayu dengan atap hanya ilalang, dibangun dengan bentuk bujur sangkar, yang
di keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion.
Oleh Sultan keempat sudut itu diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Jaya
Purusa (sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan Jaya
Prayitna (sudut tenggara).

Kemudian pada masa selanjutnya, Gubernur Belanda yang dipimpin oleh W.H.
van Ossenberg mengusulkan agar benteng dibangun lebih permanen agar lebih
menjamin keamanan. Kemudian tahun 1767, pembangunan benteng mulai
dilaksanakan dibawah pengawasan seorang ahli ilmu bangunan dari Belanda
yang bernama Ir. Frans Haak dan pembangunan baru selesai tahun 1787, hal ini
dikarenakan Sultan HB I sedang disibukkan dengan pembangunan keraton.
Setelah pembangunan benteng selesai kemudian diberi nama 'Rustenberg' yang
berarti benteng peristirahatan. Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa
bumi yang dahsyat sehingga mengakibatkan rusaknya sebagian bangunan
benteng. Setelah diadakan perbaikan, nama benteng diubah menjadi 'Vredeburg'
(benteng perdamaian). Hal ini sebagai manifestasi hubungan antara Belanda
dan keraton yang tidak saling menyerang.

8
B. KOLEKSI MUSEUM
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan koleksi-koleksi sebagai
berikut:

A. Koleksi Bangunan
➢ Selokan atau parit, dibuat mengelilingi benteng yang pada awalnya
dimaksudkan sebagai rintangan paling luar terhadap serangan
musuh yang kemudian pada perkembangan selanjutnya karena
sistem kemiliteran sudah mengalami kemajuan hanya digunakan
sebagai sarana drainase atau pembuangan saja.
➢ Jembatan, pada awalnya dibuat jembatan angkat (gantung), tetapi
karena berkembangnya teknologi khususnya kendaraan perang
kemudian diganti dengan jembatan yang paten.
➢ Tembok (benteng), lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok
(benteng) yang mengelilingi kompleks benteng, berfungsi sebagai
tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil
maupun senjata tangan.
➢ Pintu gerbang, dibangun sebagai sarana keluar masuk di kompleks
benteng. Pintu gerbang tersebut berjumlah tiga buah yaitu di sebelah
barat, timur, dan selatan. Tetapi khusus sebelah selatan hanya dibuat
lebih kecil saja.
➢ Bangunan-bangunan di dalam benteng (di bagian tengah benteng)
yang berfungsi sebagai barak prajurit dan perwira, yang kemudian
pada perkembangan selanjutnya difungsikan sebagai tangsi militer.
➢ Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.
B. Koleksi Realia
merupakan koleksi yang berupa benda (material) yang benar-benar
nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya
peristiwa sejarah. Antara lain berupa: peralatan rumah tangga, senjata,
naskah, pakaian, peralatan dapur, dan lain-lain
C. Koleksi benda pajang
foto, miniatur, replika, lukisan, dan atau benda hasil visualisasi lainnya.

9
D. Koleksi adegan peristiwa sejarah dalam bentuk diorama
➢ Ruang Diorama I, terdiri dari 11 buah diorama yang
menggambarkan peristiwa sejarah yang terjadi sejak periode
Perang Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di
Yogyakarta (1825-1942)

(halaman tampak depan Gedung diorama 1)

➢ Ruang Diorama II, terdiri dari 19 buah diorama yang


menggambarkan peristiwa sejarah sejak Proklamasi atau awal
kemerdekaan sampai dengan Agresi Militer Belanda I (1945-
1947)

(4 Januari 1946 Adegan : Presiden Soekarno dan para pembesar negara yang lain
tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta ketika hijrah dari Jakarta)

10
➢ Ruang Diorama III, terdiri dari 18 buah diorama yang
menggambarkan peristiwa sejarah sejak adanya Perjanjian
Renville sampai dengan pengakuan kedaulatan RIS (1948-1949)

(12 September 1948 Adegan : Arak-arakan bendera PON dari Gedung Agung
menuju ke Solo melalui Jl. Tugu Kidul (sekarang Jl. P. Mangkubumi))

➢ Ruang Diorama IV, terdiri dari 7 buah diorama yang


menggambarkan peristiwa sejarah periode Negara Kesatuan
Republik Indonesia sampai Masa Orde Baru (1950-1974)

(26 Oktober s.d. 14 Nopember 1959 Adegan : Presiden Soekarno membuka


Konferensi Tingkat Menteri pada tanggal 11 Nopember 1959, dalam rangkaian
Konferesnai Rencana Colombo XI)

11
C. MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA DALAM
MELESTARIKAN SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki peran penting dalam
melestarikan sejarah dan budaya Indonesia. Berikut beberapa peran yang
dimainkan oleh museum ini:
1. Menjaga dan melestarikan benda-benda sejarah: Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta menjadi tempat penyimpanan dan pelestarian
benda-benda sejarah dan budaya Indonesia, seperti senjata tradisional,
pakaian adat, dokumen sejarah, dan lain-lain. Dengan cara ini, museum
berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan benda-benda sejarah
yang menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia.
2. Memajukan riset sejarah: Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
menjadi sumber data yang penting bagi para peneliti sejarah. Dalam
museum ini, terdapat koleksi benda-benda sejarah yang sangat berharga
dan dapat menjadi referensi untuk penelitian dan pengembangan sejarah
Indonesia. Melalui kegiatan riset sejarah, kita dapat memahami lebih
dalam tentang asal usul bangsa Indonesia dan perjalanan sejarahnya.
3. Menjadi tempat pendidikan sejarah: Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta berperan sebagai tempat edukasi sejarah bagi masyarakat
umum, khususnya generasi muda. Dalam museum ini, terdapat berbagai
macam informasi mengenai sejarah Indonesia yang disajikan secara
menarik dan mudah dipahami. Melalui kegiatan edukasi sejarah, kita
dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan menghargai perjuangan
para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
4. Menjaga warisan budaya bangsa: Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta menjaga dan memperkenalkan warisan budaya bangsa
Indonesia kepada masyarakat luas. Dalam museum ini, terdapat koleksi
seni dan budaya yang menunjukkan keberagaman budaya Indonesia dari
berbagai daerah. Melalui kegiatan ini, kita dapat menjaga warisan
budaya bangsa dan memperkenalkannya kepada generasi muda.

12
D. MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI PELESTARI
SEJARAH & BUDAYA KHUSUNYA UNTUK YOGYAKARTA
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki peran penting dalam
melestarikan sejarah dan budaya Indonesia, khususnya dalam konteks Kota
Yogyakarta. Berikut adalah beberapa peran museum ini dalam konteks tersebut:

1. Menjaga dan melestarikan sejarah Kota Yogyakarta: Museum


Benteng Vredeburg Yogyakarta memainkan peran penting dalam
menjaga dan melestarikan sejarah Kota Yogyakarta. Benteng Vredeburg
yang menjadi tempat museum ini berdiri, adalah salah satu saksi bisu
perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dengan
melestarikan benteng tersebut, museum membantu menjaga identitas
sejarah Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki peran penting
dalam perjuangan bangsa Indonesia.
2. Memperkenalkan budaya Yogyakarta kepada masyarakat: Museum
Benteng Vredeburg Yogyakarta juga membantu memperkenalkan
budaya Yogyakarta kepada masyarakat. Dalam museum ini, terdapat
berbagai macam koleksi seni dan budaya yang berasal dari Yogyakarta,
seperti batik, senjata tradisional, dan lain-lain. Hal ini dapat membantu
mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta kepada masyarakat luas.
3. Menjadi tempat edukasi sejarah dan budaya: Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta berperan sebagai tempat edukasi sejarah dan
budaya bagi masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Melalui
berbagai kegiatan, seperti pameran dan seminar, museum membantu
meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah
dan budaya Indonesia, serta mengembangkan kesadaran akan
pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah.
4. Mengembangkan pariwisata budaya: Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta juga memainkan peran penting dalam mengembangkan
pariwisata budaya di Kota Yogyakarta. Dengan menawarkan
pengalaman yang unik dan menarik, museum ini dapat membantu
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Yogyakarta dan
mengembangkan sektor pariwisata.

13
E. PENTINGNYA MENJAGA KELESTARIAN BUDAYA & SEJARAH
BAGI KALANGAN PELAJAR
Menjaga kelestarian budaya dan sejarah merupakan tanggung jawab
bersama seluruh masyarakat, termasuk bagi kaum pelajar. Kunjungan ke
Benteng Vredeburg dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
kesadaran kaum pelajar akan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan
sejarah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menjaga kelestarian budaya
dan sejarah penting bagi kaum pelajar:

1. Menjaga identitas budaya dan sejarah bangsa: Dengan menjaga


kelestarian budaya dan sejarah, kaum pelajar dapat membantu menjaga
identitas budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Hal ini dapat membantu
memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
2. Membangun rasa kebersamaan: Budaya dan sejarah dapat menjadi
sarana untuk membangun rasa kebersamaan antar sesama masyarakat.
Dalam konteks pelajar, menjaga kelestarian budaya dan sejarah dapat
membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
3. Mengembangkan potensi wisata: Budaya dan sejarah Indonesia
memiliki potensi besar sebagai objek wisata. Dengan menjaga
kelestarian budaya dan sejarah, kaum pelajar dapat membantu
mengembangkan potensi wisata di Indonesia, khususnya di Kota
Yogyakarta.
4. Meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya dan sejarah:
Dengan mempelajari dan mengenal warisan budaya dan sejarah, kaum
pelajar dapat meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya dan sejarah tersebut.

Dalam konteks kunjungan ke Benteng Vredeburg, kaum pelajar dapat


belajar lebih banyak tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
merebut kemerdekaan. Melalui kunjungan ini, diharapkan kaum pelajar
dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah, serta
meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah
Indonesia. Selain itu, kunjungan ke museum juga dapat membantu
mengembangkan rasa ingin tahu dan kreativitas pada diri pelajar.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Benteng Vredeburg merupakan museum bersejarah yang menjadi
bukt ipeninggalan :para pejuang untuk berusaha meraih kemerdekaan. Oleh
karena itu, kitaharus terus melestarikan dan menjaga museum tersebut
agar bangunan museum tersebut tetap terjaga isinya. Museum tersebut
tentunya memiiliki fungsi yang banyakcontohnya saja sebagai sarana
pendidikan, pengetahuan mengenai peristiwa danpeninggalan benda
yang bersejarah yang terdapat dalam museum tersebut. Olehkarena
itu, jika dalam kegiatannya museum gagal menjalin keterlibatan
denganmasyarakat, maka dapat dikatakan museum gagal dalam
menjalankan tugas danfungsinya.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dapat disampaikan, yaitu bagi


parapelajar, jangan hanya memanfaatkan gadget dan buku sebagai sumber
pembelajaran,tapi cobalah untuk mengunjungi museum sebagai sarana
atau media baru dalambelajar. Karena, dengan mengunjungi museum
seseorang akan menemukan ide baru,sehingga dapat mengasilkan karya
contohnya seperti penulisan makalah ini.

➢ Berikut adalah lampiran foto dokumentasi pribadi saya sebagai bukti bahwa
saya mengikuti kuliah lapangan ke “Museum Benteng Vredeburg”

15

Anda mungkin juga menyukai