Disusun oleh:
FULGENSIUS Y GERALDO PUTRA 5210711014
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Tanggal
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Kota Yogyakarta yang kaya dan panjang menghadirkan banyak
bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di seluruh wilayahnya. Salah satu
dari bangunan tersebut adalah Benteng Vredeburg, sebuah benteng peninggalan
Belanda yang dibangun pada awal abad ke-19. Benteng ini digunakan sebagai
pusat administrasi dan tempat penjara politik pada masa kolonial Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, benteng ini dijadikan sebagai markas militer dan
kemudian diubah menjadi sebuah museum.
Melalui makalah ini, saya ingin memperkenalkan museum ini sebagai salah
satu tempat bersejarah yang patut dikunjungi di Kota Yogyakarta, dan juga
sebagai bagian dari upaya kita dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah
bangsa. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
inspirasi untuk mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah lainnya di Indonesia.
3
4
B. Rumusan Masalah
berikut adalah rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan dalam penulisan
makalah tentang kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:
C. Tujuan Penulisan
berikut adalah beberapa tujuan penulisan makalah tentang kunjungan ke
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:
Kemudian pada masa selanjutnya, Gubernur Belanda yang dipimpin oleh W.H.
van Ossenberg mengusulkan agar benteng dibangun lebih permanen agar lebih
menjamin keamanan. Kemudian tahun 1767, pembangunan benteng mulai
dilaksanakan dibawah pengawasan seorang ahli ilmu bangunan dari Belanda
yang bernama Ir. Frans Haak dan pembangunan baru selesai tahun 1787, hal ini
dikarenakan Sultan HB I sedang disibukkan dengan pembangunan keraton.
Setelah pembangunan benteng selesai kemudian diberi nama 'Rustenberg' yang
berarti benteng peristirahatan. Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa
bumi yang dahsyat sehingga mengakibatkan rusaknya sebagian bangunan
benteng. Setelah diadakan perbaikan, nama benteng diubah menjadi 'Vredeburg'
(benteng perdamaian). Hal ini sebagai manifestasi hubungan antara Belanda
dan keraton yang tidak saling menyerang.
5
6
B. KOLEKSI MUSEUM
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan koleksi-koleksi sebagai
berikut:
A. Koleksi Bangunan
➢ Selokan atau parit, dibuat mengelilingi benteng yang pada awalnya
dimaksudkan sebagai rintangan paling luar terhadap serangan
musuh yang kemudian pada perkembangan selanjutnya karena
sistem kemiliteran sudah mengalami kemajuan hanya digunakan
sebagai sarana drainase atau pembuangan saja.
➢ Jembatan, pada awalnya dibuat jembatan angkat (gantung), tetapi
karena berkembangnya teknologi khususnya kendaraan perang
kemudian diganti dengan jembatan yang paten.
➢ Tembok (benteng), lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok
(benteng) yang mengelilingi kompleks benteng, berfungsi sebagai
tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil
maupun senjata tangan.
➢ Pintu gerbang, dibangun sebagai sarana keluar masuk di kompleks
benteng. Pintu gerbang tersebut berjumlah tiga buah yaitu di sebelah
barat, timur, dan selatan. Tetapi khusus sebelah selatan hanya dibuat
lebih kecil saja.
➢ Bangunan-bangunan di dalam benteng (di bagian tengah benteng)
yang berfungsi sebagai barak prajurit dan perwira, yang kemudian
pada perkembangan selanjutnya difungsikan sebagai tangsi militer.
➢ Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.
B. Koleksi Realia
merupakan koleksi yang berupa benda (material) yang benar-benar
nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya
peristiwa sejarah. Antara lain berupa: peralatan rumah tangga, senjata,
naskah, pakaian, peralatan dapur, dan lain-lain
C. Koleksi benda pajang
foto, miniatur, replika, lukisan, dan atau benda hasil visualisasi lainnya.
7
(4 Januari 1946 Adegan : Presiden Soekarno dan para pembesar negara yang lain
tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta ketika hijrah dari Jakarta)
8
(12 September 1948 Adegan : Arak-arakan bendera PON dari Gedung Agung
menuju ke Solo melalui Jl. Tugu Kidul (sekarang Jl. P. Mangkubumi ))
A. Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan yang sudah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa,
Museum Benteng Vredeburg memiliki peran penting dalam melestarikan
sejarah dan budaya Indonesia, khususnya dalam konteks Kota Yogyakarta.
Museum ini tidak hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai sarana
pendidikan bagi kaum pelajar untuk belajar dan memahami sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Dalam konteks menjaga kelestarian budaya dan sejarah,
kaum pelajar memiliki peran penting sebagai generasi penerus bangsa. Dengan
menjaga kelestarian budaya dan sejarah, kaum pelajar dapat membantu
memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air, membangun rasa
kebersamaan, mengembangkan potensi wisata, dan meningkatkan apresiasi
terhadap warisan budaya dan sejarah. Oleh karena itu, kunjungan ke Benteng
Vredeburg dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran kaum
pelajar akan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan sejarah.
➢ Berikut adalah lampiran foto dokumentasi pribadi saya sebagai bukti bahwa
saya mengikuti kuliah lapangan ke “Museum Benteng Vredeburg”