TUGAS 1
OLEH :
UNIVERSITAS AMIKOM
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Demikianlah tugas analisis ini saya buat dan semoga bisa bermanfaat bagi
saya dan pembaca khususnya dibidang arsitektur.
Penulis
.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
SEJARAH
“MUSEUM FTAHILLAH”
Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta
adalah sebuah museum yang terletak di jalan Taman Fatahillah No.1
Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
ANALISIS BANGUNAN
Lima Aspek Yang Mendasari Alam Pikiran Dalam Menentukan Orientasi
Perkembangan Budaya serta Nilai Produk Budaya yang Dihasilkan
1. Perspektif terhadap alam
a. Mistis
Museum Fatahilla punya sisi mistis yang melegenda karena pernah
digunakan sebagai tempat pembantaian, yang kerap sesekali tempat ini
sering terdengar suara tangisan dan teriakan. Pada tahun 1740 silam,
dikisahkan pada alun – alun depan museum telah terjadi pembantaian
sekitar 500 orang Cina, dan tidak hanya itu banyak pula pribumi yang di
hukum gantung di museum ini mungkin karna peristiwa inilah banyak
kejadian mistis seperti suara tangisan yang terdengar ramai sampai
teriakan yang histeris. Bahkan terkadang ada yang menampakkan sosok
tanpa kepala, berwajah hancur, hingga sampai tidak jelas bentuk
wujudnya.
Sama mengerikan dengan suara tangisan bahkan sering sekali tercium
bau anyir dan amisnya darah, tentu kita tahu penjara bawah tanah
memiliki kisah yang melegenda, yang menjadi saksi bisu para tawanan
Belanda pada masa penjajahan. Ruang penjara ini sudah berdiri sejak
300 tahun silam, yang dulunya di jadikan tempat penampungan para
tahanan, penjahat, serta tokoh masyarakat yang memberontak pada
bangsa Belanda. Dan di ruangan ini lah aksi kejam itu terjadi, para
tahanan dimasukkan ke dalam penjara hingga lebih dari 500 orang, dan
di biarkan kelaparan, bahkan di siksa dan di biarkan hingga mati
membusuk di dalam penjara. Dan pada saat air laut pasang, penjara ini
akan terendam air laut, sehingga membuat kondisi para tawanan
terendam dan begitu menyedihkan. Dan taukah kalian pangeran
Diponegoro dan Cut Nyak Dien bahkan pernah di tahan di dalam penjara
ini. Kisah itu lah yang membuat area sekitar penjara bawah tananah
menjadi kental akan nuansa mistis. Mulai dari terdengar suara – suara
aneh bau anyir, hingga sering terlihat penampakan banyangan tinggi dan
hitam, juga anak kecil dengan raut muka hancur yang sering
menampakkan dirinya di sekitar area ini.
b. Ontologis
Gedung Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh
‘'’Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen”’ sebagai gedung balaikota
kedua pada tahun 1626 (balaikota pertama dibangun pada tahun 1620
di dekat Kalibesar Timur). Menurut catatan sejarah, gedung ini hanya
bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dibangun kemudian
hari. Tahun 1648 kondisi gedung sangat buruk. Tanah Jakarta yang
sangat labil dan beratnya gedung menyebabkan bangunan ini turun dari
permukaan tanah. Solusi mudah yang dilakukan oleh pemerintah
Belanda adalah tidak mengubah pondasi yang sudah ada, tetapi lantai
dinaikkan sekitar 2 kaki, yaitu 56 cm. Menurut suatu laporan 5 buah sel
yang berada di bawah gedung dibangun pada tahun 1649. Tahun 1665
gedung utama diperlebar dengan menambah masing-masing satu
ruangan di bagian Barat dan Timur. Setelah itu beberapa perbaikan dan
perubahan di gedung stadhuis dan penjara-penjaranya terus dilakukan
hingga bentuk yang sekarang ini. Gedung ini selain digunakan sebagai
stadhuis juga digunakan sebagai ‘’Raad van Justitie'’ (dewan pengadilan)
yang kemudian pada tahun 1925-1942 gedung ini dimanfaatkan sebagai
Kantor Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945
dipakai untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952
markas Komando Militer Kota (KMK) I, yang kemudian menjadi KODIM
0503 Jakarta Barat. Tahun 1968 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta,
lalu diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret
1974.
b. Masa Depan
c. Kombinasi
3. Hakikat hidup
a. persepsi hidup buruk
Berangkat dari kisah tragis masa silam yang penuh kekejaman bangsa
Belanda yang pernah menduduki kota Batavia atau sekarang
Jakarta,banyak juga korban dari perjuangan masyarakat akibat
pemaksaan hak mereka dan dibunuh tetapi dari situlah kita bisa
merasakan kemegahan bangunan Monumen Museum Fatahillah saat ini.
4. Hakekat Karya
a. karya untuk hidup
Museum Fatahillah yang megah dan menarik dengan tata letak yang
teratur merupakan hasil kerja lanjutan dari pengelolah bangunan yang
bekerja sama dengan pemerintah sebagai nilai gotong royong yang luar
biasa.
b. Paternalistik
Dalam usaha melestarikan budaya dan kearifa lokal kita sebagai ciri khas
Bangsa Indonesia,sebagai generasi muda kita wajib berperan aktif
membimbing dan menggerakan sesama sudara juga generasi kita untuk
turut serta menjaga dan melestarikan monumen kebanggaan kita
sebagai anak bangsa.
c. Individualistik