Arsitektural
Pertemuan 7
RR. Sophia Ratna Haryati, ST, M.Sc
Bentuk
• Lingkaran merupakan sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama
dan seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.
• Segitiga merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan
mempunyai tiga buah sudut.
• Bujur sangkar merupakan sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi
yang sama panjang dan empat buah sudut siku-siku.
Lingkaran
• Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran
sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder
terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang
menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan
lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang
dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder
merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada
permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika
sumbunya dicondongkan.
• Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran
sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti
halnya silinder, kerucut merupakan bentuk yang
sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran
dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika
sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk
ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya
dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.
Piramida & Kubus
• Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan
bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu titik.
Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan
kerucut. Oleh karena semua permukaan sisi-sisinya
merupakan bidang-bidang yang datar, maka piramida
dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya.
Lain halnya dengan kerucut yang berkesan lembut,
piramida secara relative adalah bentuk yang berkesan
keras dan bersudut.
• Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam
permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di
mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk
sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut,
kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan
gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk
yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi
atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya
dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus merupakan
bentuk yang sangat mudah dikenali.
Bentuk beraturan dan tidak beraturan
• Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun
secara rapid an konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan
simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan
• Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar
bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis
dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan
yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan
dari bentuk-bentuk beraturan.
• Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam
arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan.
Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan
• Perubahan bentuk
Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda
pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi
dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan
elemen-elemennya.
• Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau
beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan
identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah
kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa
dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk
tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau
direntangkan menjadi suatu bentuk linier.
• Perubahan dengan Pengurangan
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian
dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan,
suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya
atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali.
Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan
identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus
tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian
bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu
bola.
• Perubahan dengan Penambahan:
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-
unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses
penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure
yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas
bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.
• Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang dihilangkan salah satu sudutnya
ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “ yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?
• Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman
terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding
secara vertical dan horizontal.
Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka
suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk
tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan,
suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali.
Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus
tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.
Perubahan dengan penambahan