Anda di halaman 1dari 9

MAKNA GARIS

Arti dan Makna Garis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
deretan titik-titik yg saling berhubungan: ia menarik -- dr titik A ke titik B;
sedangkan pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua
dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai
sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak
menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan
jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa
mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi seni rupa garis memiliki
fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering
pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.
Pentingnya garis sebagai elemen senirupa, sudah terlihat sejak dahulu kala.
Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi
senirupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-
obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di
Prancis, Leang-leang di Sulawesi, Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya.
Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai
media komunikasi, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 10
SM) yang berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis sebagai pembentuk
kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik
bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

Suasana dalam garis


Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan
untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi
karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di
sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila
kita melihat garis berbentuk S, atau yang sering disebut line of beauty maka kita
akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi
karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan
dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut.

Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus
mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan
keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut disaijkan beberapa jenis garis beserta
asosiasi yang ditimbulkannya :
1. Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
2. Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
3. Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
4. Lengkung S : Grace, keanggunan.
5. Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
6. Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
7. Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan
sebagainya.
8. Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
9. Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
10. Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
11. Spiral : Kelahiran atau generative forces.
12. Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
13. Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
14. Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
15. Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran
tak terhalang.
16. Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
17. Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
18. Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
19. Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
20. Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.

Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk
symbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya
sebagai elemen symbol. Penggunaan garis sebegai elemen symbol, pertama kali
diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882 1945) seorang pengajar dan ilmuwan
sosial, yang menamakan symbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa
Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu
mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-
bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya
agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.
MAKNA BENTUK
Bentuk merupakan salah satu elemen dasar dalam desain. Bentuk secara
tersendiri maupun dikombinasikan dengan bentuk lain atau dengan garis, dapat
menyampaikan arti yang universal sama seperti memberikan petunjuk pada mata
atau mengelola informasi. Kita melihat bentuk setiap hari pada logo, bendera, buku
maupun baju.

Bentuk memiliki variasi karakteristik yang tidak terbatas, setiap bentuk


dapat mengkomunikasikan pesan yang berbeda. Akan sulit untuk mendesain tanpa
menciptakan sebuah bentuk. Bentuk dapat dibuat dalam berbagai cara, baik
dengan warna, ilustrasi atau bahkan dengan foto.

Bentuk merupakan dua wilayah dimensi dengan batasan yang terlihat. Ada
bentuk yang terbuka atau tertutup, memiliki sudut atau bulat, besar atau kecil.
Bentuk juga dapat organik atau anorganik. Selain itu, bentuk juga dapat dalam
bentuk-bebas atau geometris dan tersusun.

Bentuk dapat didefinisikan melalui warnanya atau melalui kombinasi garis-


garis yang membentuk pinggirannya. Bentuk yang sederhana dapat
dikombinasikan menjadi bentuk yang kompleks. Bentuk yang kompleks bisa
diabstraksikan untuk membuat bentuk yang sederhana.

Perbedaan karakteristik dari bentuk menyampaikan mood yang berbeda dan arti
yang berbeda pula. Mengubah karakteristik dari bentuk dapat merubah cara
pandang kita terhadap bentuk dan membuat kita merasakan perbedaan dalam
desain. Bentuk adalah cara yang powerful untuk berkomunikasi.

Para desainer menggunakan bentuk dengan tujuan :

Mengelola informasi melalui koneksi dan perpisahan


Menyimbolkan ide-ide yang berbeda
Menciptakan pergerakan, tekstur dan kedalaman
Menyampaikan mood dan emosi
Menekankan dan menciptakan entry point dan bagian yang menarik
Memberikan arah pada mata dari satu elemen desain ke elemen desain
selanjutnya

Terdapat tiga jenis bentuk dasar, yakni geometris, natural dan abstrak.

Bentuk Geometris
Bentuk geometris terstruktur dan umumnya merupakan bentuk yang simetris.
Bentuk geometris ini contohnya adalah segi empat, lingkaran, segitiga, segitujuh,
segidelapan dan kerucut. Bentuk geometris ini biasanya mudah untuk dikenali.
Bentuk geometris ini juga biasanya teratur dan efisien.

Bentuk Natural

Bentuk natural atau organik dapat ditemukan di alam atau dapat juga berupa
buatan manusia. Daun merupakan salah satu contoh dari bentuk natural. Tetesan
tinta juga bisa disebut sebagai bentuk natural. Bentuk natural ini seringkali tidak
beraturan dan berupa cairan. Bentuk natural memiliki lebih banyak kurva yang
tidak sama. Umumnya bentuk natural lebih menyenangkan dan menenangkan.
Bentuk organik pada halaman web biasanya dibuat melalui penggunaan ilustrasi
dan fotografi. Bentuk natural ini memiliki bentuk bebas yang asimetris dan
memberikan rasa spontanitas. Bentuk organik memberikan rasa tertarik dan juga
memperkuat tema

Bentuk Abstrak

Bentuk abstrak merupakan bentuk natural dalam versi yang lebih sederhana atau
lebih bergaya. Bentuk dari abstrak memiliki wujud yang mudah dikenali, namun
tidak nyata. Misalnya seperti simbol yang ditemukan pada rambu-rambu,
contohnya bentuk kursi roda untuk akses bagi penyandang cacat. Contoh lainnya
pada gambar orang yang berbentuk seperti lidi. Ikon juga merupakan bentuk
abstrak untuk mewakilkan ide-ide dan konsep-konsep. Beberapa bentuk abstrak
memiliki bentuk yang diakui secara universal. Seperti ikon-ikon yang sering anda
lihat sehari-hari.

Arti dari Bentuk


Terdapat variasi dari bentuk yang tak terbatas dan kombinasi dari bentuk yang
masing-masing mengkomunikasikan pesan dan artinya sendiri. Seringkali arti di
balik sebuah bentuk adalah budaya (misalnya segidelapan berwarna merah sebagai
rambu berhenti), terutama ketika bentuk dikombinasikan. Berikut adalah beberapa
makna dari bentuk dasar :

Lingkaran

Lingkaran tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran. Lingkaran mewakilkan
kekekalan dan dalam setiap budaya biasanya mewakilkan bentuk matahari, bulan,
alam semesta dan objek angkasa lainnya. Lingkaran sering digunakan untuk benda-
benda yang akrab seperti roda, bola, berbagai macam buah.

Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Lingkaran bisa berputar. Bayangan dan
garis dapat meningkatkan rasa pergerakan dalam lingkaran. Lingkaran merupakan
kurva yang anggun dan terlihat feminin. Lingkaran juga memberikan rasa hangat,
menenangkan dan memberikan rasa sensualitas dan cinta. Pergerakannya
memberikan energi dan kekuatan. Kelengkapannya menunjukkan ketakterbatasan,
kesatuan dan harmoni.

Lingkaran melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi. Lingkaran


membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di luar. Lingkaran
menawarkan keamanan dan koneksi. Lingkaran menunjukkan komunitas,
integritas dan kesempurnaan.

Lingkaran tidak terlalu umum digunakan dalam desain, namun lingkaran dapat
digunakan untuk menarik perhatian, memberikan penekanan dan mengatur hal-
hal agar tetap terpisah.

Kotak dan Persegi Panjang

Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah
bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya
tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka
bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman.

Kotak dan persegi panjang memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas,


keamanan,da n kesetaraan. Keakraban dan stabilitasnya, bersamaan dengan
sifatnya yang terlalu biasa dapat terlihat membosankan. Kotak dan persegi panjang
umumnya tidak menarik perhatian, namun dapat dimiringkan untuk
menambahkan twist yang tak terduga. Misalnya pada halaman web yang
memiringkan gambar yang dibingkai agar terlihat menonjol.

Dalam simbol Budha, persegi di dalam lingkaran menunjukkan hubungan antara


manusia dan penciptanya.

Segitiga

Segitiga bisa stabil jika berada di bentuk dasar dan tidak stabil ketika tidak dalam
bentuk dasar. Segitiga mewakili tekanan dinamis, aksi dan agresi. Segitiga memiliki
energi dan kekuatan dan dinamis stabil serta tidak stabilnya dapat menunjukkan
baik konflik maupun kekuatan yang mantap. Segitiga ini seimbang dan dapat
menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan agama.

Segitiga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana mereka menunjuk.


Segitiga dapat digunakan untuk memberikan tema yang umum seperti piramida,
panah dan simbol-simbol. Secara spiritual, segitiga mewakili trinitas agama.
Segitiga dapat menunjukkan penemuan diri dan wahyu.

Kekuatan segitiga menunjukkan maskulinitas. Sifat dinamisnya membuat segitiga


lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang
daripada untuk institusi keuangan. Segitiga dapat digunakan untuk menyampaikan
perkembangan, arah dan tujuan.

Spiral

Spiral merupakan ekspresi dari kreativitas. Umumnya ditemukan pada pola


pertumbuhan alam dari banyak organisme dan menujukkan proses pertumbuhan
dan evolusi. Spiral menunjukkan ide dari kesuburan, kelahiran, kematian, ekspansi
dan transformasi. Spiral merupakan siklus waktu, hidup, dan musim dan merupaka
bentuk umum dalam simbolisme agama dan mistik.

Spiral bergerak dalam dua arah dan menunjukkan kembalinya pada titik yang sama
pada perjalanan hidup dengan tingkatan pengertian yang baru. Spiral mewakilkan
kepercayaan selama perubahanm pelepasan energi dan mempertahankan
fleksibilitas melalui transformasi.

Spiral yang searah dengan jarum jam menunjukkan proyeksi dari intensi dan spiral
yang berlawanan jarum jam menujukkan pemenuhan dari intensi. Spiral ganda
dapat digunakan untuk menyimbolkan kekuatan yang berlawanan.

Penggunaan bentuk dalam desain merupakan hal yang pasti terjadi, karena tidak
mungkin menciptakan sebuah desain tanpa menggunakan sekurang-kurangnya
satu bentuk. Bahkan kertas yang kosong pun merupakan sebuah bentuk. Bentuk
sebagai salah satu elemen dalam desain akan membantu desainer untuk
mengkomunikasikan pesan dan bukan hanya tujuan dekorasi semata.
MAKNA WARNA
1. Arti Warna Merah

Seperti halnya warna api, darah, maupun Matahari, warna merah kerap
berkonotasi dengan kekuatan, adrenalin, gairah, serta semangat. Dunia psikologi
sering kali mengaitkan arti warna merah dengan energi, gairah, kekuatan,
kegembiraan, cinta, enerjik, kemewahan, nafsu dan peringatan. Selain itu, warna
merah juga identik dengan kekerasan, kecemasan, bahkan agresivitas.Sedangkan
warna merah muda (campuran merah dengan putih) atau kita kenal dengan warna
pink dianggap melambangkan cinta dan romantisme. Itu sebabnya, merah muda
populer dengan warna cinta, berhubungan dengan perempuan, dan kesan
feminim.

2. Arti Warna Hijau

Menjadi representasi dari warna alam, warna hijau sarat akan harmoni
(keseimbangan), kesuburan, kesegaran, kedamaian, hingga efek relaksasi bagi
seseorang. Kendati punya dampak negatif (menimbulkan rasa terperangkap,
kebosanan, ambisi, dan kelemahan), Warna hijau dipercaya mampu menurunkan
stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam
psikologi warna, hijau kerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada
dalam situasi tertekan-agar lebih mampu menyeimbangkan dan menenangkan
emosinya.

3. Arti Warna Orange atau Jingga

Warna Orange Dianggap mampu merangsang emosi, tidak heran jika


warna orange kerap digunakan pada tempat-tempat makan atau justru di
lingkungan kerja yang membutuhkan produktivitas. Dengan daya tariknya yang
kuat, warna orange melambangkan kehangatan, kenyamanan, keceriaan, bahkan
optimisme. Sayangnya, dalam dunia desain, penggunaan warna oranye yang
berlebihan dapat memberikan kesan murah, bahkan mudah dijangkau. Lebih
dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan
kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang,
Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru.

4. Arti Warna Kuning

Secara umum, warna terang seperti halnya kuning, memberikan kesan ceria,
bahagia, energik, dan rasa optimis. Adapun penggunaan warna kuning pada
ruangan dipercaya mampu merangsang aktivitas pikiran dan mental, bahkan
berdampak pada meningkatnya kemampuan analisis seseorang. Muncul satu
anggapan, mereka yang menyukai warna kuning cenderung lebih bijaksana, cerdas
(akademis), kreatif, serta piawai dalam menciptakan ide dan berinovasi.
Sayangnya, seluruh manfaat positif tersebut tidak lepas dari risiko kecemasan,
inkonsisten, rasa gelisah, bahkan tekanan streskhususnya bagi mereka si
penggemar warna kuning.

5. Arti Warna Biru

Dalam ranah desain interior, warna biru sering kali digunakan untuk
menciptakan kesan luas, stabil, sejuk, dingin, dan relaksasi pada ruangan. Dari segi
kesehatan, penggunaan warna biru diyakini mampu meningkatkan konsentrasi,
mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, migrain, bahkan insomnia. Adapun
arti warna biru ditengarai berhubungan dengan profesionalitas, kecerdasan,
kepercayaan diri, bahkan menjadi simbol kekuatan. Sayangnya, warna biru juga
kerap berasosiasi dengan sikap dingin, keras kepala, tidak ramah, dan kurangnya
empati.

6. Arti Warna Ungu

Jarang ditemukan di alam, membuat warna ungu kerap dipersepsikan


dengan imajinasi, spiritualitas, dan sisi misterius. Itu sebabnya, penggunaan warna
ungu dianggap mampu menarik perhatian, memancarkan kekuatanbahkan tidak
lepas dari kesan lain, seperti ambisius, independen, kebijaksanaan, visioner,
bahkan kemewahan. Sayang, penggunaan warna ungu secara berlebihan juga
memiliki sisi negatif dan memiliki kesan kurang teliti dan kesendirian.

7. Arti Warna Hitam

Elegan, misterius, namun atraktif. Tidak heran jika warna yang populer
dalam ranah fashion ini menjadi favorit banyak orang. Bagaimanapun, warna hitam
merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, misterius, klasik. Bahkan
dalam banyak kasus: melambangkan maskulinitas. Namun, penggunaan warna
hitam yang terlalu dominan, bahkan secara tidak seimbang, dapat menciptakan
kesan lain, seperti suram, gelap, bahkan menakutkan. Adapun pemakaian dalam
intensitas besar bisa saja menimbulkan perasaan tertekan yang lekat dengan
kondisi hampa, kerusakan, duka, hingga kematian.

8. Arti Warna Putih

Kontras dengan warna hitam, putih erat kaitannya dengan kesan bersih, suci,
ringan, dan terang. Adapun diyakini punya kekuatan untuk mengurangi rasa
sakit, tidak heran jika warna putih sering kali dijumpai dalam dunia kesehatan.
Seperti halnya di rumah sakit. Sementara warna putih dalam jumlah yang sesuai
dapat memberi kesan keterbukaan dan kebebasan. Namun, penggunaan warna
putih secara berlebihan bisa saja berdampak pada nyeri kepala dan mata lelah.

9. Arti Warna Cokelat

Masuk dalam kategori warna alam yang netral, cokelat identik dengan
stabilitas dan kehangatan. Biasa bersanding dengan warna hijau, paduan cokelat
sendiri dipercaya mampu menciptakan kenyamanan, keakraban, serta rasa
aman. Sayang, penggunaan warna cokelat secara berlebihan bisa saja
memberikan kesan dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan tidak berperasaan.

10. Arti Warna Abu-abu

Campuran antara warna hitam dan putih ini kerap kali digunakan sebagai
penetral. Dalam sisi positif, warna abu-abu menggambarkan keseriusan,
kestabilan, kemandirian, bahkan memberikan kesan bertanggung jawab. Namun,
penggunaan warna abu-abu yang terlalu dominan berdampak pada munculnya
kesan membosankan dan tidak komunikatif. Selain itu, beberapa kesan negatif
akan muncul seperti kurang percaya diri, kurang energi (tidak atraktif) bahkan
depresi.

Anda mungkin juga menyukai