Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

KIMIA KLINIK DASAR


GOLONGAN SENIN PAGI
RIWAYAT PASIEN
Nama: Tn. X - Gagal jantung tiba-tiba, karena
fiblirasi ventrikel
Jenis Kelamin: Laki-Laki
- Hipertensi 10 tahun yang lalu
Usia: 52 Tahun
- Hipoparatiroid primer
Pekerjaan: Karyawan Swasta
- Asidosis metabolik
Berat Badan: 85 kg; Tinggi Badan: - Pernah mengalami prosedur operasi
150 cm; IMT: 37,78 (Gemuk)
batu ginjal
- Riwayat penyakit keluarga: Diabetes
Militus & Stroke
- Komsumsi obat anti Angina,
antihipertensi, dan hiperlipidemia
- Sering mengalami stres
- Kurang aktivitas
- Lupa minum (sering komsumsi kopi)
- Terlalu lama duduk
- Merokok sejak 20 tahun lalu
KELUHAN
- Dyspenia: sesak nafas akibat laju pernapasan yang dimiliki oleh pasien mengalami
peningkatan, sehingga dapat mempengaruhi laju pernaspasan
- Orthopnea: sesak nafas pada saat berbaring yang dimungkinkan pasien memiliki
riwayat angina
- Lemah-lesu, kelelahan terus-menerus:: penyakit ginjal yang dialami dapat
menyababkan keadaan pasien menjadi tidak stabil karena abnormalitas oleh tubuh
sehingga tubuh akan lebih mudah letih dan lesu
- Tungkai terasa tegang:
- Bengkak pada mata dan kaki:
- Nnyeri tulang saat beraktivitas: disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi
sehingga pasien mengalam nyeri pada tulang
- Kulit berwarna putih pucat:
- Batuk:
- Mual, muntah: disebabkan oleh beberapa efek samping obat
- Sakit kepala:
- Sering mengantuk:
- Sering BAK pada malam hari dengan urin yang sedikit dan berwarna merah:
- Nyeri BAB kadang disertai darah:
Pertanyaan untuk Pemeriksaan fungsi ginjal :
1. Interpretasikan kasus di atas dari segi biomarker fungsi ginjal ! Hitung nilai GFR dan BUNnya !

2. Mengapa penggunaan Allopurinol dihentikan pada tanggal 28 Maret 2018 ?

3. Hubungkan antara terganggunya fungsi ginjal pasien terhadap :

a. Anemia
b. Gagal jantung
c. Dislipidemia
d. Komposisi elektrolit pasien
e. Hati
4. Obat-obat apa saja yang dikonsumsi oleh pasien yang dapat menyebabkan gangguan/penurunan fungsi ginjal ?
5. Apakah penggunaan obat-obat yang diberikan telah rasional ?
6. Jika tidak, berikan saran kepada dokter alternatif pengobatan apa yang anda tawarkan ? Jelaskan alasannya !
7. Obat apa yang perlu dilakukan pemantauan biomarker ? Jelaskan alasannya !
Data Tanda-tanda vital pasien

Parameter Nilai normal 26/3 27/3 28/3 29/3 30/3

Tekanan darah 120/80 mmHg


180/100 170/90 150/80 165/90 130/90
(mmHg) (dewasa)
Laju pernapasan (kali
16-24 kali/menit 29 25 22 21 20
/ menit)
Denyut nadi (kali / 60-100
120 115 130 123 100
menit) kali/menit
Suhu tubuh (oC) +/- 37oC 37,1 36,5 37,4 37,7 37,0
Kekuatan Aturan
Nama Obat 26/3 27/3 28/3 29/3 30/3
sediaan pakai

Oksigen Tabung 10 L - + + - - -
Infus NaCl 500 mL 20 tpm + + - - -
Infus RL 500 mL 20 tpm + + +
1 ampul @ 50 50 mg / 12
Ranitidin + + + + +
mg jam IV
1 ampul @
Vitamin B1
100 mg, 1 ampul /
Neurosanbe® Vitamin B6 24 jam IV + + - - -
100 mg, drips
Vitamin B12
5000 mcg
1 tab @
Glyburid 1,25
Glucovance® mg ; 1 x 1 tab + + + + +
Metformin 500
mg
1 tab @ 300
SF 2 x 1 tab + + + - -
mg
1 tab @ 250
Allopurinol 1 x 1 tab + + + - -
mg
Acetensa® 1 tab @ 50 mg 1 x 1 tab + + + + +
HCT 1 tab @ 25 mg 1 x 1 tab + + + + +
No. Pemeriksaan Nilai Normal 26/3/2018 28/3/2018
1. RBC 4,4-5,6x106 sel/mm3 2,8x106 sel/mm3 4,6 x106 sel/mm3
2. WBC 4.000-11.000 x103/µl 11.300x103/µl 10.500x103/µl
3. Hb 13-18 g/dL 7,8 g/dL 12,9 g/dL
4. HCT 40%-50% 25% 35%
5. MCV 80-100 fL 72 fL 81 fL
6. MCH 28-34 pg/sel 23 pg/sel 27,5 pg/sel
7. MCHC 32-36 g/dL 26 g/dL 30 g/dL
8. LEU 3200-10000/mm3 13.300/mm3 12.500/mm3
9. NEUT 52-75x103/ml 80x103/ml 75x 103/ml
10. LYMPH 20-40% 16% 18%
11. MONO 2-8% 1,3% 2%
12. EOS 1-3% 0,7% 1%
13. LED <15mm/ 1 jam 30mm/1 jam 13,5 mm/1 jam
14. TROMB 170.000-380.000/mm3 162.000/mm3 195.000/mm3
15. Retikulosit 0,5-2% 0,3% 0,3%
16. Kreatinin serum 0,6-1,3 mg/dL 5,8 mg/dL 8 mg/dL
17. Ureum serum 10-50 mg/dL 486 mg/dL 550 mg/dL
18. Asam Urat 3,6-8,5 mg/dL 9,8 mg/dL 7,2 mg/dL
19. GDS 70-200 mg/dl 259 mg/dl 330 mg/dL
20. Albumin 3,5-5,0 g% 2,9 g% 3,0 g%
21. Protein Total 6,6-8,7 g/dL 15 g/dL 12 g/dL
22. Globulin 2-3,5 g/dL 2,8 g/dL 3,2 g/dL
23. PT 10-15 detik 11,5 detik 11,2 detik
24. APTT 21-45 detik 32 detik 30 detik
25. LDL 130-159 mg/dL 170 mg/dL 195 mg/dL
26. CKMB 5-25 U/L 42 U/L 52 U/L
27. TnT 1-3 ng/ml 3,8 ng/ml 4,5 ng/ml
28. LDH 90-210 U/L 220 U/L 240 U/L
39. SGOT 5-35 U/L 55 U/L 53 U/L
30. SGPT 5-35 U/L 70 U/L 63 U/L
31. Ca2+ 8,8-10,4 mg/dL 3,4 mg/dL 4,2 mg/dL
32. Na+ 135-144 mEq/L 75 mEq/L 129 mEq/L
33. K+ 3,6-4,8 mEq/L 5,0 mEq/L 6,0 mEq/L
34. Cl- 97-106 mEq/L 68 mEq/L 102 mEq/L
 Nilai Ureum serum adalah biomarker untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang di
produksi oleh hati. Peningkatan serum ureum menunjukkan disfungsi
ginjal terutama pada glomerulus. Kadar serum urea pada pasien terjadi
peningkatan yang sangat besar dari nilai normal pada tgl 26 maret dan tgl
28 maret 2018.
 Nilai kreatinin serum adalah biomarker standar fungsi filtrasi glomerulus.
kreatinin serum pada pasien mengalami peningkatan yang sangat besart
dari nilai normal pada tgl 26 maret dan 28 maret 2018. pengukuran
kreatinin biasanya dengan pengukuran GFR ( glomerulus filtration rate).
 Glomerulus Filtration Rate
GFR = ((140-usia) x BB (kg) x 0, 85 (for woman) / (72 x kreatinin serum)
GFR = (140 – 52) x 85) / 417,6
GFR = ( 88 x 85 )/ 417,6 = 15,86 mg/ Dl
 BUN (Blood urea Nitrogen) adalah biomarker yang fokus pada molekul nitrogen dari urea
serum. Dan pengukuran BUN diperoleh dari perhitungan. Nilai BUN normalnya 9,4- 21,2
mg/ dL
BUN = serum urea x 0,47
= 486 x 0,47
= 228, 42 mg/ dL
Dari beberapa interpretasi berdasarkan biomarker ginjal, pasien di indikasikan terkena
Gagal Ginjal Kronik
 Pemerian allupurinol diindikasikan untuk dapat menurunkan kadar asam urat.
Penggunaan asam urat dihentikan pada tgl 28 maret karena pertama kadar asam
urat pada pasien telah berada pada kadar normal dan kedua agar efek samping
dari allupurinol tidak menggangu fungsi ginjal dimana ginjal pasien telah
mengalami disfungsi
 Anemia hubungan anemia dengan gagal ginjal yaitu apa bila terjadi
disfungsi pada ginjal menyebabkan tidak terbentuknya ertytroprotein yang
mana merupakan hormon pembentuk sel darah merah baru pada sumsum
tulang belakang.
 Gagal jantung terjadinya disfungsi ginjal maka terjadi penumpukan
cairan dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh coroner. Otot jantung akan mengalami gangguan dan akibatnya
terjadi gagal jantung.
 Hati hati berkaitan dengan ureum yang mana ureum merupakan hasil
katabolisme protein di hati yang nantinya akan difiltrasi di glomelurus dan
bila terjadi disfungsi ginjal maka ureum tidak dapat di filtrasi dan
ekskresikan melalui urin dan ureum banyak didalam tubuh sehingga terjadi
gangguan hati.
 Dislipidmia keadaan dimana kadar LDL lebeih tinggi dibanding
HDLnya apabila terjadi penurunan fungsi ginjal maka secara tidak
langsung menimbulkan aterosklorosis akibat timbulnya plak pada
dinding arteri

 Elektrolit pada saat terjadi disfungsi ginjal, tubuh akan sulit


mengalami homeostasis sehingga akan terjadi hiperelektrolit maupun
hipoelektrolit.
 Obat yang dikonsumsi oleh pasien yang dapat menggangu fungsi ginjal yaitu:
1. Glucovance, pemerian obat glucovance tidak rasional karena glucovance
kontraindikasi terhadap disfungsi ginjal dengan nilai kreatinin klerens yang
abnormal (GFR < 30 mL/ menit. Dan kontaraindikasi terhadap asidosis metabolik.
2. Acetensea , merupakan obat Angiotensin reseptor blocker (ARB) pemerian obat ini
tidak rasional pada kekuatan obat yang diberikan yaitu 50 mg sedangkan pada
auran dosisnya apabila pasien dengan gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat
seharusnya terlebih dahulu 1x25 mg
3. HCT ( hydrochloridethiazide), pemerian obat ini tidak rasional diberikan karena
HCT kurang efektif pada pasien gangguan fungsi ginjal yang mana nantinya akan
memperburuk fungsi ginjal. Pemerian HCT diganti dengan obat golongan ACE
inhibitor yaitu Ramipril karena ramipril dapat mengatasi hipertensi dengan diabetes
melitus, bagaimana diketahui pasien riwayat penyakit DM dan memiliki efek
diuretik.
 alternatif pengobatan yg dapat di lakukan yaitu pengobatan non farmakologi
seperti komsumsi buah-buahan, kurangi stress, rajin olahraga, hindari konsumsi
alkohol dan tidak merokok.
 Pemeriksaan yang disarankan yaitu
1. hemodialisis
2. CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis)
3. transplantasi ginjal
1. Pemberian obat asam urat juga perlu dilakukan pengontrolan yang
disebabkan pada dasarnya hampir semua obat asam urat akan direabsorpsi
dalam ginjal, sehingga akan menambah beban ginjal dalam bekerja
2. Pemeriaan obat anemia,
3. Pemberiaan obat antidiabetes dan anti hipertensi

Anda mungkin juga menyukai