a. Anemia
b. Gagal jantung
c. Dislipidemia
d. Komposisi elektrolit pasien
e. Hati
4. Obat-obat apa saja yang dikonsumsi oleh pasien yang dapat menyebabkan gangguan/penurunan fungsi ginjal ?
5. Apakah penggunaan obat-obat yang diberikan telah rasional ?
6. Jika tidak, berikan saran kepada dokter alternatif pengobatan apa yang anda tawarkan ? Jelaskan alasannya !
7. Obat apa yang perlu dilakukan pemantauan biomarker ? Jelaskan alasannya !
Data Tanda-tanda vital pasien
Oksigen Tabung 10 L - + + - - -
Infus NaCl 500 mL 20 tpm + + - - -
Infus RL 500 mL 20 tpm + + +
1 ampul @ 50 50 mg / 12
Ranitidin + + + + +
mg jam IV
1 ampul @
Vitamin B1
100 mg, 1 ampul /
Neurosanbe® Vitamin B6 24 jam IV + + - - -
100 mg, drips
Vitamin B12
5000 mcg
1 tab @
Glyburid 1,25
Glucovance® mg ; 1 x 1 tab + + + + +
Metformin 500
mg
1 tab @ 300
SF 2 x 1 tab + + + - -
mg
1 tab @ 250
Allopurinol 1 x 1 tab + + + - -
mg
Acetensa® 1 tab @ 50 mg 1 x 1 tab + + + + +
HCT 1 tab @ 25 mg 1 x 1 tab + + + + +
No. Pemeriksaan Nilai Normal 26/3/2018 28/3/2018
1. RBC 4,4-5,6x106 sel/mm3 2,8x106 sel/mm3 4,6 x106 sel/mm3
2. WBC 4.000-11.000 x103/µl 11.300x103/µl 10.500x103/µl
3. Hb 13-18 g/dL 7,8 g/dL 12,9 g/dL
4. HCT 40%-50% 25% 35%
5. MCV 80-100 fL 72 fL 81 fL
6. MCH 28-34 pg/sel 23 pg/sel 27,5 pg/sel
7. MCHC 32-36 g/dL 26 g/dL 30 g/dL
8. LEU 3200-10000/mm3 13.300/mm3 12.500/mm3
9. NEUT 52-75x103/ml 80x103/ml 75x 103/ml
10. LYMPH 20-40% 16% 18%
11. MONO 2-8% 1,3% 2%
12. EOS 1-3% 0,7% 1%
13. LED <15mm/ 1 jam 30mm/1 jam 13,5 mm/1 jam
14. TROMB 170.000-380.000/mm3 162.000/mm3 195.000/mm3
15. Retikulosit 0,5-2% 0,3% 0,3%
16. Kreatinin serum 0,6-1,3 mg/dL 5,8 mg/dL 8 mg/dL
17. Ureum serum 10-50 mg/dL 486 mg/dL 550 mg/dL
18. Asam Urat 3,6-8,5 mg/dL 9,8 mg/dL 7,2 mg/dL
19. GDS 70-200 mg/dl 259 mg/dl 330 mg/dL
20. Albumin 3,5-5,0 g% 2,9 g% 3,0 g%
21. Protein Total 6,6-8,7 g/dL 15 g/dL 12 g/dL
22. Globulin 2-3,5 g/dL 2,8 g/dL 3,2 g/dL
23. PT 10-15 detik 11,5 detik 11,2 detik
24. APTT 21-45 detik 32 detik 30 detik
25. LDL 130-159 mg/dL 170 mg/dL 195 mg/dL
26. CKMB 5-25 U/L 42 U/L 52 U/L
27. TnT 1-3 ng/ml 3,8 ng/ml 4,5 ng/ml
28. LDH 90-210 U/L 220 U/L 240 U/L
39. SGOT 5-35 U/L 55 U/L 53 U/L
30. SGPT 5-35 U/L 70 U/L 63 U/L
31. Ca2+ 8,8-10,4 mg/dL 3,4 mg/dL 4,2 mg/dL
32. Na+ 135-144 mEq/L 75 mEq/L 129 mEq/L
33. K+ 3,6-4,8 mEq/L 5,0 mEq/L 6,0 mEq/L
34. Cl- 97-106 mEq/L 68 mEq/L 102 mEq/L
Nilai Ureum serum adalah biomarker untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang di
produksi oleh hati. Peningkatan serum ureum menunjukkan disfungsi
ginjal terutama pada glomerulus. Kadar serum urea pada pasien terjadi
peningkatan yang sangat besar dari nilai normal pada tgl 26 maret dan tgl
28 maret 2018.
Nilai kreatinin serum adalah biomarker standar fungsi filtrasi glomerulus.
kreatinin serum pada pasien mengalami peningkatan yang sangat besart
dari nilai normal pada tgl 26 maret dan 28 maret 2018. pengukuran
kreatinin biasanya dengan pengukuran GFR ( glomerulus filtration rate).
Glomerulus Filtration Rate
GFR = ((140-usia) x BB (kg) x 0, 85 (for woman) / (72 x kreatinin serum)
GFR = (140 – 52) x 85) / 417,6
GFR = ( 88 x 85 )/ 417,6 = 15,86 mg/ Dl
BUN (Blood urea Nitrogen) adalah biomarker yang fokus pada molekul nitrogen dari urea
serum. Dan pengukuran BUN diperoleh dari perhitungan. Nilai BUN normalnya 9,4- 21,2
mg/ dL
BUN = serum urea x 0,47
= 486 x 0,47
= 228, 42 mg/ dL
Dari beberapa interpretasi berdasarkan biomarker ginjal, pasien di indikasikan terkena
Gagal Ginjal Kronik
Pemerian allupurinol diindikasikan untuk dapat menurunkan kadar asam urat.
Penggunaan asam urat dihentikan pada tgl 28 maret karena pertama kadar asam
urat pada pasien telah berada pada kadar normal dan kedua agar efek samping
dari allupurinol tidak menggangu fungsi ginjal dimana ginjal pasien telah
mengalami disfungsi
Anemia hubungan anemia dengan gagal ginjal yaitu apa bila terjadi
disfungsi pada ginjal menyebabkan tidak terbentuknya ertytroprotein yang
mana merupakan hormon pembentuk sel darah merah baru pada sumsum
tulang belakang.
Gagal jantung terjadinya disfungsi ginjal maka terjadi penumpukan
cairan dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh coroner. Otot jantung akan mengalami gangguan dan akibatnya
terjadi gagal jantung.
Hati hati berkaitan dengan ureum yang mana ureum merupakan hasil
katabolisme protein di hati yang nantinya akan difiltrasi di glomelurus dan
bila terjadi disfungsi ginjal maka ureum tidak dapat di filtrasi dan
ekskresikan melalui urin dan ureum banyak didalam tubuh sehingga terjadi
gangguan hati.
Dislipidmia keadaan dimana kadar LDL lebeih tinggi dibanding
HDLnya apabila terjadi penurunan fungsi ginjal maka secara tidak
langsung menimbulkan aterosklorosis akibat timbulnya plak pada
dinding arteri