OLEH :
NAMA
NIM
: N111 15 502
KELAS
: IMUNOLOGI C
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................
ii
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sistem limfatik....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur
patogen (misalnya, bakteri, virus, fungi, protozoa, dan parasit) yang dapat
menyebabkan infeksi pad amanusia. Infeksi yang terjadi pada orang
normal umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen.
Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki suatu ruang sistem yang
disebut sistem imun, yang melindungi tubuh.
Sistem imun tubuh adalah suatu organ komplek yang memproduksi
sel-sel khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran darah dari sel
darah merah (eritrosit), tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi
penyakit ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh (sebagai
antigen). Semua sel imun mempunyai bentuk dan jenis sangat bervariasi
dan bersirkulasi dalam sistem imun dan diproduksi oleh sumsum tulang
(bone
marrow).
Sedangkan
kelenjar
limfe
adalah
kelenjar
yang
dihubungkan satu sama lain oleh saluran limfe yang merupakan titik
pertemuan dari sel-sel sistem imun yang mempertahankan diri dari benda
asing yang masuk kedalam tubuh. Limpa adalah organ yang penting
tempat dimana sel imun berkonfrontasi dengan mikroba asing, sedangkan
kantung-kantung organ limfoid yang terletak diseluruh bagian tubuh
seperti: sumsum tulang, thimus, tonsil, adenoid dan apendik adalah juga
merupakan jaringan limfoid.
Sistem imun aktif jika ada bahan asing (antigen) beredar di dalam
tubuh setelah masuk dinding sel. Hal ini terjadi disebabkan pertahanan
pertama tubuh tidak mampu menetralisir agen infeksi sehingga agen
infeksi tersebut masuk dan beredar melalui peredaran darah keseluruh
tubuh. Pertahanan pertama yang bertanggung jawab terhadap serangan
agen infeksi adalah sel imun non spesifik (innate immunity) seperti sel
pertahanan
kedua
muncul
yang
dikenal adaptive
immune
I.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter
darah. Secara umum limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan
makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah .
Di dalam organ limpa terdapat Spleen Phagocytoses (Limpa fagosit) yang
berfungsi sebagai penghancur eritrosit (sel darah merah) yang sudah tua.
Setiap harinya limpa akan membuang 20 ml sel darah merah yang sudah tua.
Selain iru sel-sel yang sudah terikat pada Ig G pada permukaan akan dibuang
oleh monosit. Limpa juga akan membuang sel darah putih yang abnormal,
platelet dan sel-sel debris.
Membebaskan haemoglobin dari eritrosit, yang nantinya akan di ubah oleh
hati menjadi bilirubin.
Spleen Phagocytoses (Limpa fagosit) juga berfungsi sebagai penghasil
limfosit dan sel Plasma. Limfosit yang dihasilkan tersebut juga nantinya akan
disimpan dan menghasilkan antibody yang dapat membantu sistem kekebalan
tubuh.
Limpa juga berfungsi sebagai Penyimpan cadangan sel darah merah, dan
melepaskannya ketika terjadi perdarahan. Oleh karena itu limpa juga
berfungsi sebagai sistem pengendalian darah agar tetap berjalan sebagaimana
mestinya dalam pembuluh darah.
Membentuk eritrosit baru selama masa janin (in utero) dan bayi baru lahir.
Menghancurkan Leukosit dan Trombosit
Menghasilkan Antibody sebagai sistem reticulo-endotelial (limposit-B
dibentuk di sum-sum tulang sebagai antibody, sedangkan limposit-T dibentuk
di kelenjar getah bening dan limpa yang juga di program sebagai antibody
untuk melawan antigen tertentu). Limpa juga menyaring darah dengan cara
yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel
T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang
pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel
yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan
dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan
sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag
limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis.
Limpa dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fibroelastic dan otot
lunak. Kapsul itu ditutupi oleh suatu Serous Membrane Peritoneum.
Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula.
Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe
1. Hubungan limpa dengan organ lain:
2. Parenkim Limpa
Parenkim limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang disebut
dengan pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa merah terdiri dari sinussinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan limpayang
disebut splenic cords atau Billroths cords. Pulpa merah ini berwarna
merah gelap pada potongan limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan
erat dengan pulpa merah tersebut.
Sedangkan Pulpa putih adalah suatu jaringan limfoid yang
tersusun atau biasa dikenal pariarteriolar limphoid sheats (PALS) dan
dikelilingi
arteri-arteri.
Kumpulan-kumpulan
dari
limfosit
yang
Vena pada limpa : vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan
berjalan di belakang collum pancreatic, vena lienalis bergabung
dengan vena mesentrica superior membentuk vena porta hepatis.
4. Aliran limf dan persarafan limpa
Pembuluh limf juga keluar dari hilum spleen-icum dan
berjalan melalui beberapa kelenjar limf yang terletak di sepanjang
arteri lienalis kemudian bermuara ke nodi coeliaci. Sedang-kan
saraf pada limpa juga berjalan mengikuti arteri lienalis dan berasal
dari plexus coeliacus.
II.3.4 Gangguan Pada Limpa
a. Splenomegali
Limpa membesar (Splenomegali): Limpa yang membesar, biasanya
disebabkan oleh mononukleosis virus ( "mono"), penyakit hati, kanker
darah (limfoma dan leukemia), atau kondisi lainnya.
b. Ruptur Limpa
limpa rentan terhadap cedera, dan limpa pecah bisa menyebabkan
pendarahan internal yang serius yang mengancam jiwa dan merupakan
darurat yang mengancam jiwa. Limpa cedera dapat pecah segera setelah
cedera, atau dalam beberapa kasus, hari atau minggu setelah cedera.
c. Penyakit Sel Sabit
Dalam bentuk ini mewarisi anemia, kelainan sel darah merah
memblokir aliran darah melalui pembuluh dan dapat menyebabkan
kerusakan organ, termasuk kerusakan limpa. Orang dengan penyakit sel
sabit membutuhkan imunisasi untuk mencegah penyakit limpa mereka
membantu perjuangan.
d. Trombositopenia
Trombositopenia
(jumlah
trombosit
rendah)
yaitu
sebuah
10
Limpa aksesori: Sekitar 10% dari orang memiliki limpa ekstra kecil.
Hal ini menyebabkan tidak ada masalah dan dianggap normal.
kanker limpa
f. Kanker Limpa
Kanker yang berasal limpa relatif jarang, menurut HealthGrades
'Medicine lebih baik. Ketika kanker terjadi, hampir selalu limfoma, kanker
darah yang terjadi di sistem limfatik. Biasanya limfoma mulai di daerah lain
dan menyerang limpa. Menurut National Cancer Institute, limfoma nonHodgkin dewasa dapat memiliki panggung limpa. Jenis limpa invasi juga
dapat terjadi dengan leukemia, kanker darah yang berasal sumsum
tulang. Jarang, jenis kanker lainnya - seperti paru-paru atau lambung akan menyerang limpa. Gejala kanker limpa mungkin menyerupai dingin
atau mungkin ada rasa sakit atau kepenuhan di perut bagian atas.
Pembesaran limpa juga dapat menjadi hasil dari kanker limpa.
11
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan
dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Limpa dibungkus
oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong
yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim
limpa disebut trabekula.
Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter
darah. Secara umum limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan
makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah.
III. 2 Saran
Di dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik dari
segi penulisan, penyusunan, pemaparan maupun penjelasan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun tentunya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13