Anda di halaman 1dari 13

NAMA GROUP :

GIANTI M. A. P. MAN (221 16 005)


BERTOLOMEUS D. SOAR (221 16 012)

PASKALIS BEDA A. ERAP (221 16 029)


FEBIANA A. S. SERAN (221 16 096)
BENTUK-BENTUK DALAM
ARSITEKTUR

 Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang.


Bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara
cahaya dan bayangan, warna, merupakan perpaduan dalam
menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu
arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam
menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam
pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar
(eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974
Bentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat
dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah meja
atau seseorang yang bias menggunakannya.

Ada 3 bentuk dasar dalam arsitektur yaitu :


Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :

1. Bentuk beraturan

2. Bentuk tak beraturan

Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan


komposisi unsure-unsurnya:

 Posisi

Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau


lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
 Orientasi

Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata
angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang
melihatnya.

 Inersia Visual

Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia


visual suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya
relative terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang
manusia
Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana kita memandangnya :

• Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud


ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.

• Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.


• Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan
mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.

• Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi


kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk
tersebut.
1. BENTUK BERATURAN

• Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain


dan tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk
tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola,
silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-
bentuk beraturan.
• Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-
dimensinya diubah, ataupun unsur-unsurnya ditambah atau dikurangi.
Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita
dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk
dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa
bagiannya.
Contoh :
2. BENTUK TAK BERATURAN

Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak
simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak
beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu
bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari
bentuk-bentuk beraturan.

Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong


di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-
bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa
berada dalam bentuk-bentuk beraturan
Contoh :
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai