Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

STUDI LITERATUR ARSITEKTUR


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknik

Dosen Pengampu : Wahyu Hidayat, ST., MURP

Penyusun:

1- Afifah Sylvia Maharani (2307127406)


2- Ananda Vieryando (2307112098)
3- Dava Okta Mozanda (2307110968)
4- Muhammad Ridho Kurnia Robby (2307110954)
5- Salsabilla Amir (2307125381)

Kelas: Arsitektur B

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS RIAU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusunan makalah Penganttar Teknik tentang fungsi bentuk


dan ruang dalam arsitektur untuk presentasi dalam rangka mendukung proses
pembelajaran ini dapat terselesaikan. Makalah Pengantar Teknik tentang fungsi
bentuk dan ruang dalam arsitektur ini berisi yang berpedoman pada buku-buku
dan jurnal pengantar arsitektur yang ada.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya keaktifan dari kelompok dan
berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak
yang mendukung kami, diantaranya Wahyu Hidayat, ST., MURP selaku Dosen
pengampu dan teman-teman Arsitektur B, serta tim penyusun yang telah bekerja
keras untuk menyelesaikan makalah ini. Namun dalam penyusunan masih jauh
dari kata sempurna. Sehingga kami mengharap kritik dan sarannya dari pembaca
yang budiman, sehingga kami dapat memperbaikinya di lain kesempatan.

Akhirnya, makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran


khususnya di mata kuliah Pengantar Teknik.

Pekanbaru, 19 September 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur............................................... 3
B. Fungsi dan kebutuhan ruang........................................................... 4
C. Studi Referensi Bangunan.............................................................. 8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 18
A. Kesimpulan.................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk ialah satu titik temu antara ruang dan massa. Bentuk juga merupakan
penjabaran geometris dari bagian semesta bidang yang di tempati oleh objek
tersebut, yaitu ditentukan oleh batas-batas terluarnya namun tidak tergantung
pada lokasi (koordinat) dan orientasi (rotasi)-nya terhadap bidang semesta
yang di tempati. Bentuk objek juga tidak tergantung pada sifat-sifat spesifik
seperti: warna, isi, dan bahan. Seorang ahli matematika dan statistik dari
Inggris, David George Kendall mendefinisikan "bentuk" sebagai berikut;
Bentuk adalah seluruh informasi geometris yang akan tidak berubah ketika
parameter lokasi, skala dan rotasinya diubah.

Ruang adalah konsep yang telah menjadi perhatian banyak filsuf dan ilmuwan
sepanjang sejarah manusia. Istilah ini digunakan secara berbeda dalam
berbagai bidang kajian, seperti filsafat, matematika, astronomi, psikologi, dll,
sehingga sulit untuk memberikan suatu definisi universal yang jelas dan tidak
kontroversial tanpa memandang konteks yang sesuai. Terdapat pula
ketidaksepahaman mengenai apakah ruang itu sendiri dapat diukur atau
merupakan bagian dari sistem pengukuran. Ilmu sendiri menganggap bahwa
ruang adalah suatu satuan fundamental, yaitu suatu satuan yang tak dapat
didefinisikan oleh satuan lain. Definisi ruang biasanya lebih
bersifat spasial saja, sementara kenyataannya ruang tersebut terintegrasi secara
erat dengan sekelompok manusia dengan segala kegiatannya dalam kurun
waktu tertentu, dalam kajian arsitektur lingkungan dan perilaku, istilah seting
cenderung lebih banyak digunakan. Istilah seting lebih memberikan
penekanan pada unsur kegiatan manusia yang tidak tampak jelas pada istilah
ruang.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur?
2. Apa Saja Fungsi dan Kebutuhan Ruang?

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur.
2. Mengetahui Fungsi dan Kebutuhan Ruang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur


 BENTUK
Bentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat
dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi
atau seseorang yang mendudukinya.
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan
komposisi unsur-unsurnya :
 Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau
lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
 Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin,
bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatnya.
 Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu
bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang
dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia

Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan


bagaimana kita memandangnya:
1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud
ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan
mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.
4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi
kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk
tersebut.

 BENTUK BERATURAN
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain
dan tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk
tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola,
silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-
bentuk beraturan.
Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun
dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah atau

3
dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk
serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan
bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa
bagiannya.

 BENTUK TAK BERATURAN


Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak
simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak
beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk
tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk
beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang
kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam
bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa
berada dalam bentuk-bentuk beraturan
Contoh :

 RUANG
Ruang adalah hubungan sebuah obyek dengan obyek lainnya, sehingga
tercipta sebuah koneksi. Sebuah obyek individual tanpa relasi dengan obyek
lainnya tidak dapat dikatakan memiliki ruang. Setidaknya sebagai sebuah
obyek dengan material yang nyata bukan hanya ukuran dimensi, obyek dalam

4
ruang tidak bisa tidak, harus memiliki relasi dengan obyek lainnya dan
dengan demikian memiliki parameter untuk dikatakan sebagai ruang

 RUANG KOSONG / VOID


Void diartikan sebagai ruang kosong atau area kosong atau ruang terbuka
yang memotong kontinuitas ruang antara dua area. Umumnya void dipakai
untuk menggambarkan ruang kosong tanpa lantai yang berada di lantai
dua. Melalui ruang tersebut kita dapat melihat ruang di bawahnya, namun
tetap di bawah atap yang sama.
Void pun memiliki fungsi yang berkenaan dengan penghawaan serta
pencahayaan alami. Bila ruang di bawah tidak cukup terang atau tidak
memiliki akses ke penghawaan alami dari taman rumah, bisa terbantu dengan
adanya void.

B. Fungsi dan Kebutuhan Ruang

Fungsi dan ruang seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa terlepas satu
sama lain. Hal inilah yang akan membuat ruang menjadi fungsi dari sebuah
bangunan. Karena fungsi merupakan ilustrasi dari sebuah bentuk kerja atau kegiatan,
dan dalam melakukan kegiatan tentu memerlukan ruang sebagai wadah. Fungsi dari
wadah inilah yang disebut dengan ruang. Sehingga ketika kita membahas apa itu
fungsi, tentu tidak akan lepas dari pembahasan tentang ruang.

Terdapat beberapa kelompok ruang yang dibagi berdasarkan fungsi dan


tingkat privasinya. Dalam dunia arsitektur, terdapat empat jenis kelompok ruang
yaitu : ruang publik, ruang individu/privat, ruang sirkulasi dan ruang servis.

Ruang Publik

Adalah ruang untuk umum, tempat berkumpulnya masyarakat. Ruang ini


dapat berbentuk aula atau selasar yang bisa menampung lebih banyak orang.
Contohnya, yaitu: ruang tunggu, ruang tamu, aula, selasar, ruang pameran, lapangan,
taman kota, lobi dan sebagainya. Sementara syarat-syarat fisik dan psikis ruang
publik adalah sebagai berikut:

1. Memiliki akses yang mudah dicapai oleh banyak orang.

5
2. Mudah masuk/keluar dari ruangan.

3. Pintunya biasanya besar dan memiliki daun ganda.

4. Ruang publik biasanya memiliki akses ke taman/ruang terbuka

5. Penataan ruangan yang fleksibel.

6. Sirkulasi dalam ruangan yang lancar.

7. Ruangan memiliki penerangan yang baik.

8. Penghawaan alami atau menggunakan AC besar.

9. Terdapat jendela-jendela dengan ukuran besar.

10. Biasanya memiliki plafon yang tinggi.

11. Lebih luas dari ruangan lainnya.

Ruang Privat atau Ruang Individu

Merupakan ruang yang melindungi privasi pengguna dan kegiatan penggunanya.


Aktivitas di ruang individu biasanya tidak boleh terlihat atau terganggu oleh publik.
Ruang individu umumnya terdapat pada kamar-kamar bangunan dengan fungsi
tertentu. Contoh ruang individu misalnya: kamar tidur, studio, ruang kerja, ruang
kepala, ruang istirahat, ruang menyusui, dan lainnya. Sementara syarat fisik dan
psikis ruang individu adalah sebagai berikut

1. Ruangan umumnya berukuran manusiawi, tidak terlalu besar. 2. Tinggi plafon


lebih pendek, sekitar 2,7 3,2 meter.

3. Dapat terisolasi dari keramaian.

4. Bebas dari bising dan getaran.

5. Memiliki pencahayaan yang cukup.

6. Menampung sekelompok kecil orang.

6
7. Dapat menggunakan AC split.

8. Aksesnya dibatasi hanya untuk orang tertentu.

9. Menggunakan daun pintu tunggal.

10. Nyaman untuk melakukan aktivitas yang ditujukan.

Ruang Sirkulasi

Adalah jalan yang berfungsi untuk menghubungkan orang dari ruang yang
satu ke ruang lainnya. Ruang ini sering menjadi satu dengan ruang-ruang lainnya.
Meskipun demikian, perencanaan ruang sirkulasi adalah hal dasar dalam menata
ruang pada bangunan. Ruang-ruang dalam bangunan harus terhubung agar bisa
dicapai pengguna. Perencanaan sirkulasi akan memperlihatkan tingkat efisiensi
penggunaan ruang. Berikut adalah syarat fisik dan psikis ruang sirkulasi:

1. Memiliki urutan yang logis dan mudah dimengerti pengguna.

2. Berurutan, menunjukan sebuah pola ruang yang jelas.

3. Pencapaian yang mudah dan langsung.

4. Memberikan pengalaman bermakna bagi penggunanya.

5. Bangunan harus menyediakan sirkulasi saat keadaan darurat atau bencana.

6. Memiliki perencanaan kapasitas yang baik sehingga cukup untuk dilalui


sejumlah orang

Ruang Servis

Adalah ruang yang berfungsi untuk melayani fungsi utama bangunan. Misalnya
untuk sebuah lapangan futsal maka ruang servisnya adalah ruang ganti pemain yang
lengkap dengan toilet dan kamar mandi. Ruang servis dibagi menjadi ruang servis orang
dan perlengkapan.

Berfungsinya sebuah bangunan akan efektif bila ruang servisnya juga berfungsi
optimal. Berikut adalah syarat fisik dan psikis ruang servis:

7
1. Letaknya agak di belakang mengikuti zona/area servis bangunan

2. Posisinya tidak lebih menonjol dari fungsi ruang utama

3. Dikelompokkan dengan ruang servis yang sejenis, misalnya ruang ganti


dan kamar mandi

4. Mudah dicapai, meskipun sirkulasinya dibuat lebih sempit

5. Memiliki koneksi dengan sistem pembuangan keluar bangunan

6. Biasanya berukuran lebih kecil dari ruang utama

C. Studi Referensi Bangunan

 Afifah Sylvia Maharani (2307127406)


THE MUSEUM OF THE FUTURE

A. INFORMASI BANGUNAN

Arsitek: Killa Design


Engineer: Buro Happold Engineering Consultancy
Lokasi: Dubai, United Arab Emirates
Luas: 30, 584 m2
Jenis Bangunan: Museum
Tinggi bangunan: 77 meter

Museum of the future memproyeksikan ambisi dubai dan keinginannya


untuk dilihat sebagai kota modern yang inklusif meskipun sistem politik mereka
tetap berakar pada aturan turun menurun dan aadnya berbagai pembatasan dalam
berekspresi. Museum ini menjadi rumah inspirasi serta wadah untuk menemukan
solusi dari berbagai permasalahan duna. Museum ini bertujuan untuk membantu
membentuk fondasi demi masa depanyang lebih baik. Tempat ini akan menjadi

8
medium pertukaran ide, filosofi dan pembelajaran spiritual dengan pengalaman
yang berbeda.

1. Makna di balik design museum of the future


Bangunan dari museum ini menjadi hal yang paling disorot oleh dunia. Desain
arsitektur museum dirancang dengan unik, berbentu torus yang mengisyaratkan
makna simbolik. Struktur melingkar melambangkan kemanusiaan, letak bangunan
di atas gundukan hijau melambangkan bumi, dan lingkaran kosong di tengahnya
melambangkan masa depan yang tidak diketahui.

2. Tulisan kaligrafi pada banguan museum


Pada permukaan luar bangunan terbungkus tulisan terbungkus tulisan kaligrafi
yang ternyata terbuat dari kaca dan berfungsi sebagai jendela. Kaligrafi tersebut
merupakan sebuah kutipan dari Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum
selaku pengperdana Menteri dan wakil presiden UEA. Kata kata yang mengukir
bangunan museum of the future memiliki arti diantaranya “we may not live for
hundreds of years, but the products of our creativity can leave a legacy long after
we are gone.” “ the future belongs to those who can imagine it, design it, and
execute it.” Dan “the future does not wait. The future can be designed and built
today.”

B. STRUKTUR BANGUNAN

MOTF adalah salah satu proyek konstruksi paling rumit di dunia. Struktur
beton dari ruang bawah ke atas mendukung struktur baja diagrid
hingga 7 tingkat, dengan lempengan lantai beton komposit. Pendekatan
desain ini memungkinkan ruang interior bebas kolom tetapi
membutuhkan sejumlah elemen yang berbeda dan unik dalam struktur
baja bangunan tersebut.

9
 Ananda Vieryando (2307112098)

OPERA HOUSE SYDNEY

INFORMASI BANGUNAN

Arsitek: Jørn Utzon, Peter Hall


Lokasi: Sydney, Australia
Luas: 22,200 m2
Jenis Bangunan: Bangunan serbaguna
Tinggi bangunan: 67 meter

Sydney Opera House (Gedung Opera Sydney) merupakan salah


satu landmark di Australia, tepatnya di Kota Sydney. Banyak anggapan bahwa
kamu belum ke Kota Sydney jika belum berfoto di depan bangunan ikonik
tersebut.

10
Ciri khas yang paling terkenal dari bangunan tersebut adalah atapnya yang unik
dan berbeda dari bangunan terkenal lainnya di dunia. Hebatnya, bangunan yang
berfungsi sebagai tempat berbagai pertunjukan ini telah dinobatkan sebagai
Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2007.

Analisa Konsep Pada Bangunan Opera House Sydney

Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang atau shell,
di alam dapat ditemukan pada bentuk perisai dari tumbuh-tumbuthan maupun
binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti kulit labu yang
kering, kulit telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai
yang kokoh adalah bentuknya yang lengkung dan berbahan keras dan padat.

Pengertian ini oleh manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang. Pernyataan


dari pengertian alam tersebut menjadi suatu struktur buatan manusia. Meskipun
terdapat ikatan-ikatan yang membatasinya, abad demi abad manusia akhirnya
mampu melonggarkan batasan tersebut seiring dengan kemajuan teknologi.
Karenanya pada masa kini bentuk yang dihasilkan dalam struktur cangkang masih
harus berbentuk geometrik yang dapat dimengerti dan diterjemahkan dalam
kemampuan matematis untuk dapat dilaksanakan. Pada dasarnya bentuk-bentuk
struktur adalah persamaan antara fungsi, material, dan hukum-hukum statis.

11
Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat menutup
ruangan besar dibandingkan denga tipisnya pelat cangkang tadi. Oleh karena itu
struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan dengan bentang besar
tanpa pembagian pada interior.

Sentral titik pusat harus jelas dalam geometri bangunan, semakin ke bawah
semakin besar untuk membagi dan menyalurkan beban, dan simetris menjadi poin
penting dalam unsur geometri ini.

 Dava Okta Mozanda (2307110968)

Burj Khalifa The Tower

12
Struktur utama bangunan ini didasarkan pada "inspirasi organik" yang diambil
dari bunga HYMENOCALLIS.

Seperti kelopak bunga dari batang, sayap menara memanjang dari inti pusatnya.

Tidak asing dengan desain arsitek Timur Tengah, Adrian Smith memasukkan
pola-pola dari arsitektur tradisional Islam. Namun inspirasinya yang paling
inspiratif adalah bunga gurun regional, Hymenocallis, yang struktur harmonisnya
merupakan salah satu prinsip pengorganisasian desain menara.

Sistem Struktural

Selain keunggulan estetika dan fungsionalnya, denah spiral berbentuk “Y”


digunakan untuk membentuk inti struktural Burj Khalifa. Desain ini membantu
mengurangi kekuatan angin pada menara, serta menjaga struktur tetap sederhana
dan meningkatkan kemampuan konstruksi. Sistem strukturnya dapat digambarkan
sebagai “inti yang ditopang”, dan terdiri dari konstruksi dinding beton berkinerja

tinggi. Masing-masing sayap menopang sayap lainnya melalui inti pusat bersisi
enam, atau hub heksagonal. Inti pusat ini memberikan ketahanan torsi pada
struktur, mirip dengan pipa atau poros tertutup.

Arsitektur

Arsitekturnya menampilkan tapak tiga lobus, sebuah abstraksi bunga


Hymenocallis. Menara ini terdiri dari tiga elemen yang tersusun mengelilingi inti
pusat. Struktur modular berbentuk Y, dengan pembusukan di sepanjang sayap
ketiganya memberikan konfigurasi struktur yang stabil dan menyediakan pelat

13
lantai yang baik untuk perumahan. Dua puluh enam tingkat heliks mengurangi
bagian menara secara bertahap saat ia berputar ke angkasa.

Inti pusat muncul di bagian atas dan berpuncak pada puncak menara yang
terpahat. Denah lantai berbentuk Y memaksimalkan pemandangan Teluk Arab.
Dilihat dari bawah atau udara, Burj Khalifa mengingatkan kita pada kubah
bawang yang lazim dalam arsitektur Islam.

 Muhammad Ridho Kurnia Robby (2307110954)

GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)

14
Arsitek : GPH hadinegoro

Tahun : 1953(selesai pondasi bawah)

Lokasi : karang malang

Waktu pengerjaan: 9 Tahun

Luas bangunan : 8.000 meter persegi

Jenis bangunan : gedung

Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) bukan sekedar bangunan.


Sejatinya terdapat nilai-nilai dan makna yang hendak diwasiatkan pembangunnya
pada generasi-generasi berikutnya.

Pembangunan Gedung Pusat UGM dilandasi semangat membangun peradaban


baru bangsa Indonesia pascakemerdekaan 1945. Gedung Pusat UGM dirancang
arsitek asli Indonesia GPH Hadinegoro

Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) bukan sekedar bangunan.


Sejatinya terdapat nilai-nilai dan makna yang hendak diwasiatkan pembangunnya
pada generasi-generasi berikutnya.

Pembangunan Gedung Pusat UGM dilandasi semangat membangun peradaban


baru bangsa Indonesia pascakemerdekaan 1945. Gedung Pusat UGM dirancang
arsitek asli Indonesia, GPH Hadinegoro.

15
Gedung pusat ini seolah-olah simbol membangun peradaban baru. Bung Karno
(Presiden ke-1 RI Soekarno) dan kawan-kawan pada waktu itu ingin menunjukkan
bahwa arsitek Indonesia mampu membuat bangunan karya arsitektur yang tidak
kalah dengan arsitek-arsitek dunia

bila diperhatikan kolom-kolom (tiang-tiang) Gedung Pusat UGM dari lantai satu
hingga tiga, bila dilihat dari lantai bawah, tiang-tiang akan berbentuk persegi.
Serta, dari lantai kedua sampai ketiga akan berbentuk bulat.

perubahan dari bentuk persegi ke bulat pada tiang-tiang tersebut sejatinya


menggambarkan proses pematangan mahasiswa. Bentuk persegi menggambarkan
kondisi mahasiswa ketika baru masuk, di mana pemikiran maupun perilaku masih
bersudut-sudut membawa karakter asal.

Sedang bentuk bulat menggambarkan kondisi mahasiswa yang telah mengalami


pembelajaran di UGM. Yakni menjadi lulusan tangguh dengan mengedepankan
objektivitas ilmiah dan nasionalisme.

Begitu juga dengan tekstur lapisan pada tiang-tiang bagian bawah bangunan akan
ditemukan pelapisan tiang dengan menggunakan kerikil. Hal ini menggambarkan
pemikiran yang masih “kasar”.

Namun, pada tiang-tiang bagian atas gedung, tekstur lapisan akan terasa halus.
Hal ini menggambarkan setelah lulus cara berpikir dan cara menyampaikan
pendapat lulusan sudah menggunakan dan berlandaskan cara cara berpikir yang
objektif

16
 Salsabilla Amir (2307125381)

The Piano House – China

Arsitek. : Mahasiswa arsitektur di Universitas Teknologi Hefei


yang bekerja

sama dengan proyek dekorasi faru Huainan.

Lokasi : Huainan, China

Tahun Proyek : 2007

Jenis/konsep Bangunan : Hiburan dan wisata/metafora

Bangunan The Piano House berlokasi di kota Huainan, China. Bangunan


ini dirancang pada tahun 2007 oleh mahasiswa arsitektur dari Universitas
Teknologi Hefei yang bekerja sama dengan Proyek Dekorasi Faru Huainan dan
dibangun membentuk piano berwarna hitam dan biola dengan kaca transparan
berukuran 50 kali lebih besar dari ukuran piano dan biola sesungguhnya.
Bangunan piano yang menakjubkan dengan desain arsitektur menggunakan skala
50:1. Bangunan ini dibentuk menyerupai piano dan biola dikarenakan merupakan
wujud kecintaan pemiliknya terhadap musik.

17
Bangunan ini dibangun dalam upaya untuk memperbaiki ekonomi dan
mendorong pariwisata Kota Huainan dengan fungsi sebagai lokasi pameran untuk
memperkenalkan Distrik Shannan yang saat itu baru didirikan. Bahkan, bangunan
The Piano House saat ini dianggap oleh warga setempat sebagai ikon atau
landmark dengan desain unik, serta tempat paling romantis di China.

Pondasi The Piano House menggunakan tiga buah tiang yang tertancap
secara kokoh dan dilengkapi dengan teras di bawah kanopi yang bentuknya
menyerupai bagian atas dari sebuah piano serta terbuat dari ratusan panel kaca
hitam yang diselingi kaca bening dan putih untuk melambangkan tuts piano.
Untuk mengakses Gedung utama (berbentuk piano) harus melalui ekskalator di
dalam biola kaca. Bagian bawah piano mencakup dua ruangan konser yang
berbeda dengan fungsi sebagai tempat latihan bagi para musisi daerah setempat.
Keindahan dan keromantisan The Piano House semakin terasa pada saat malam
hari dikarenakan adanya penggunaan lampu berwarna keunguan yang
melambangkan sebuah eleganitas suatu kemewahan. The Piano House termasuk
bangunan berazas simbolik dikarenakan merupakan simbol dari wujud kecintaan
pemilik terhadap musik yang kemudian mendorong kemajuan pariwisata dalam
segi ekonomi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

18
Bentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat
dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi
atau seseorang yang mendudukinya. entuk beraturan adalah bentuk-bentuk
yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapi dan konsisten.
Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap
satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan. Sedangkan Bentuk tak
teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar
bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih
dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal
dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun
hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.

Ruang adalah hubungan sebuah obyek dengan obyek lainnya, sehingga


tercipta sebuah koneksi. Sebuah obyek individual tanpa relasi dengan obyek
lainnya tidak dapat dikatakan memiliki ruang. Setidaknya sebagai sebuah
obyek dengan material yang nyata bukan hanya ukuran dimensi, obyek dalam
ruang tidak bisa tidak, harus memiliki relasi dengan obyek lainnya dan
dengan demikian memiliki parameter untuk dikatakan sebagai ruang

DAFTAR PUSTAKA

19
Bhakti Alamsyah. 2013. Sebuah Pengantar Terhadap Pemahaman dalam
keilmuan arsitektur (Medan: Fatek Press).

Deddy Erdiono. 2015. PENDEKONSTRUKSIAN BENTUK DAN RUANG


DALAM ARSITEKTUR (Media Matrasain)

https://vector41.com/metode-arsitektur-esensi-fungsi-ruang/

20

Anda mungkin juga menyukai