Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA SD di KELAS TINGGI

“GEOMETRI”

Dosen Pengampu :
Siti Quratul Ain, S.Pd., M.Pd.

DI SUSUN OLEH
Kelompok 9 :

Reva Dwinalisa (206910236)


Reza Afrilis Annur (206910365)
Shilvy Resti Paula (206910544)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Matematika SD di Kelas Tinggi, yang
dibimbing oleh ibuk Dosen Siti Quratul Ain S.Pd., M.Pd. Dengan judul makalah: “Geometri”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang tulus
memberikan doa saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Pekanbaru, Desember 2021

Kelompok 9
Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II ISI
2.1. Pengertian Geometri ........................................................................................ 2
2.2. Menghitung Luas Daerah Segi Banyak ........................................................... 4
2.3. Menghitung Luas Lingkaran ............................................................................ 8
2.4. Menjelaskan Bangun Ruang ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
3.2. Saran ................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Obyek dari geometri termasuk geomteri ruang, merupakan benda-benda pikiran yang
sifatnya abstrak, misalnya tiiti, garis, bisang, balok, kubus, limas, bola, dan sebagainya.
Benda pikiran dapat diperoleh dari benda nyata dengan melaksanakan abstraksi dan
idealisasi.
Untuk memudahkan pembicaraan tentang bangun-bangun geometri seringkali digunakan
gambar atau model dari bangun itu. Model-model bangun geometri itu dapat digunakan
sebagai alata perga dalam kegiatan belajar mengajar.
1.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka permasalahan pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1. Apa itu Geometri?
1.2.2. Seperti apa Menghitunmg Luas Segi Banyak?
1.2.3. Seperti apa Menghitung Luas Lingkaran?
1.2.4. Seperti apa Bangun Ruang?
1.2.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah tercantum, maka tujuan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.3.1. Dapat mengetahui Definisi Geometri.
1.3.2. Dapat mengetahui Hitungan Luas Segi Banyak
1.3.3. Dapat mengetahui Hitungan Luas Lingkaran.
1.3.4. Dapat mengetahui Bangun Ruang.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Geometri
Geometri (Yunani Kuno: γεωμετρία, geo-"bumi",-metron
"pengukuran"), ilmu ukur, atau ilmu bangun adalah cabang matematika yang
bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang.
Seorang ahli matematika yang bekerja di bidang geometri disebut ahli geometri.
Geometri muncul secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu
pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu
matematika formal yang muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM). Pada abad ke-3
SM geometri dimasukkan ke dalam bentuk aksiomatik oleh Euclid, yang dibantu oleh
geometri Euclid, menjadi standar selama berabad-abad. Archimedes mengembangkan
teknik cerdik untuk menghitung luas dan isi, dalam banyak cara
mengantisipasi kalkulus integral yang modern. Bidang astronomi, terutama
memetakan posisi bintang dan planet pada falak dan menggambarkan hubungan antara
gerakan benda langit, menjabat sebagai sumber penting masalah geometrik selama satu
berikutnya dan setengah milenium. Kedua geometri dan astronomi dianggap di dunia
klasik untuk menjadi bagian dari Quadrivium tersebut, subset dari tujuh seni liberal
dianggap penting untuk warga negara bebas untuk menguasai.
Pengenalan koordinat oleh René Descartes dan perkembangan bersamaan
aljabar menandai tahap baru untuk geometri, karena tokoh geometris, seperti kurva
pesawat, sekarang bisa diwakili analitis, yakni dengan fungsi dan persamaan. Hal ini
memainkan peran penting dalam munculnya kalkulus pada abad ke-17. Selanjutnya,
teori perspektif menunjukkan bahwa ada lebih banyak geometri dari sekadar sifat
metrik angka: perspektif adalah asal geometri proyektif. Subyek geometri selanjutnya
diperkaya oleh studi struktur intrinsik benda geometris yang berasal dengan Euler
dan Gauss dan menyebabkan penciptaan topologi dan geometri diferensial.
Dalam waktu Euclid tidak ada perbedaan yang jelas antara ruang fisik dan
ruang geometris. Sejak penemuan abad ke-19 geometri non-Euclid, konsep ruang telah
mengalami transformasi radikal, dan muncul pertanyaan: mana ruang geometris paling
sesuai dengan ruang fisik? Dengan meningkatnya matematika formal dalam abad ke-
20, juga 'ruang' (dan 'titik', 'garis', 'bidang') kehilangan isi intuitif, jadi hari ini kita harus
membedakan antara ruang fisik, ruang geometris (di mana ' ruang ',' titik 'dll masih
2
memiliki arti intuitif mereka) dan ruang abstrak. Geometri kontemporer menganggap
manifold, ruang yang jauh lebih abstrak dari ruang Euclid yang kita kenal, yang mereka
hanya sekitar menyerupai pada skala kecil. Ruang ini mungkin diberkahi dengan
struktur tambahan, yang memungkinkan seseorang untuk berbicara tentang panjang.
Geometri modern memiliki ikatan yang kuat dengan beberapa fisika, dicontohkan oleh
hubungan antara geometri pseudo-Riemann dan relativitas umum. Salah satu teori
fisika termuda, teori string, juga sangat geometris dalam rasa.
Sedangkan sifat visual geometri awalnya membuatnya lebih mudah diakses daripada
bagian lain dari matematika, seperti aljabar atau teori bilangan, bahasa geometrik juga
digunakan dalam konteks yang jauh dari tradisional, asal Euclidean nya (misalnya,
dalam geometri fraktal dan geometri aljabar).
Geometri adalah studi matematika yang mempelajari ruang bangun dengan
berfokus pada pengukuran, pernyataan terkait bentuk, posisi relatif sebuah gambar ilmu
ukur, padang ruang, dan lain sebagainya. Pada ilmu geometri akan dapat mengonstruksi
macam-macam bangun datar dan segi banyak. Segi banyak kemudian dapat
dipergunakan untuk menyusun bangun-bangun ruang seperti segitiga, lingkaran,
persegi, persegi panjang, jajaran genjang, belah ketupat, bola, kerucut, prisma dan
lainnya. Mempelajari geometri menyediakan banyak keterampilan dasar dan membantu
untuk membangun kemampuan berpikir logika, penalaran analitis dan pemecahan
masalah. Geometri memungkinkan kita untuk memahami ruang dalam sebuah
kehidupan nyata yang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang lebih
baik. Pengertian geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan
pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang. Sedangkan menurut
Clements, pengertian geometri adalah membangun konsep dimulai dengan
mengidentifikasi bentuk-bentuk dan menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-
gambar seperti segi empat, lingkaran, segitiga.
Geometri adalah cabang ilmu tertua dalam Matematika, yang merupakan studi
tentang geometris, seperti segitiga, lingkaran, oval, persegi, persegi panjang, jajaran
genjang, belah ketupat, bola, kerucut, silinder, piramida, prisma, belahan dll.
Mempelajari geometri menyediakan banyak keterampilan dasar dan membantu untuk
membangun kemampuan berpikir logika, penalaran analitis dan pemecahan masalah.
Geometri memungkinkan kita untuk memahami ruang dalam sebuah kehidupan nyata

3
yang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang lebih baik. Geometri
memiliki banyak praktek penggunaan, dari yang paling dasar sampai perkembangan
teknologi yang semakin berkembang. Geometri disebut sebagai ilmu praktis dan
berhubungan dengan formula yang berbeda dari luas, panjang dan volume. Luas
lingkaran, keliling, dan volume silinder adalah beberapa konsep dasar topik Geometri.
Dengan proses belajar ini, siswa dapat memahami sudut akut, segitiga, persegi panjang,
sudut tumpul, angka bujursangkar dan banyak hal lain yang relevan secara mendalam.
Geometri ditemukan di mana-mana, dalam seni, arsitektur, teknik, olahraga, survei
tanah, astronomi, ruang, alam, patung, mesin, robot, mobil dll, dan karena itu menjadi
penting untuk memahami pendekatan dasar perlunya geometri dalam kehidupan nyata.
2.2.Menghitung Luas Segi Banyak
Segi banyak merupakan gabungan bangun datar terbentuk dari dua atau lebih
bangun-bangun datar sederhana yang digabungkan menjadi satu bangun. Untuk
menghitung luas gabungan bangun datar tersebut yaitu dengan menjumlahkan luas
bangun-bangun sederhana yang membentuknya. Sebelum kita mempelajari tentang
menghitung luas gabungan bangun datar. Dengan memahami rumus luas bangun datar
anda sudah memiliki sebagian kemampuan dasar untuk mengerjakan soal luas
gabungan bangun datar.Bangun datar yang telah dipelajari antara lain persegi, persegi
panjang, dan segitiga.
Yang dimaksud dengan menghitung luas segi banyak adalah ketika kita harus
menentukan Luas sebuah bangun datar, yang bentuknya bukan lagi merupakan segi
tiga, atau segi empat atau lingkaran, tetapi bangun datar tersebut merupakan bangun
yang mempunyai lebih dari empat sudut, atau salah satu bagian dari bangun datar itu
berbentuk lingkaran (sebagian dari lingkaran).
Luas bangun persegi panjang diperoleh dengan cara mengalikan panjang dan
lebar. Panjang persegi panjang adalah rusuk yang terpanjang sedangkan lebar adalah
rusuk terpendek dari persegi panjang. Luas bangun persegi dapat dicari dengan
mengalikian kedua sisinya. Sedangkan luas segitiga diperoleh dengan cara mengalikan
alas dengan tinggi kemudian dibagi dua. Setelah mengetahui bagaimana cara
menghitung luas ketiga bangun datar tersebut selanjutnya adalah menuliskannya dalam
bentuk rumus luas bangun datar.
Luas persegi panjang = Panjang x lebal atau L = p x l

4
Luas persegi = sisi x sisi atau s x s
Luas segitiga = 1/2 x alas x tinggi
Untuk menghitung keliling bangun segi banyak dapat dilakukan dengan cara
menjumlahkan sisi terluar bangun tersebut. Pada keliling bangun segi banyak sisi yang
berhimpitan tidak dihitung. Jadi, luas bangun gabungan dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan luas bangun pembentuknya. Sementara itu, keliling didapat dengan cara
menjumlahkan sisi terluarnya.
a. Langkah-langkah Menghitung Luas Segi Banyak
Setelah anda mengetahui rumus luas masing-masing bangun penyusun segi
banyak, selanjutnya adalah langkah-langkah pengerjaan soal luas gabungan segi
banyak. Langkah-langkahnya antara lain sebagai berikut :
1. Ketahui terlebih dahulu bangun apa saja yang membentuk segi banyak tersebut.
Dari rumus luas bangun datar yang ada di atas kemungkinan luas segi banyak
dapat dibentuk dari perpaduan bangun datar di atas.
2. Pisahkan bangun datar yang membentuk bangun segi banyak tersebut menjadi
bagian yang berdiri sendiri (terpisah) untuk mempermudah mencari luas masing-
masing bangun datar.
3. Carilah ukuran masing-masing unsur bangun datar (panjang, lebar, tinggi, sisi,
alas dan sebagainya.
4. Setelah unsur-unsur bangun datar ditemukan baru mencari luas masing-masing
bangun datar dan menjumlahkan atau mengurangkan luas bangun datar seperti
yang diminta dalam soal.
contoh sebagai berikut!
No. Gambar Pembahasan
Setelah dipisahkan gambar tersebut terdiri dari 3
buah persegi panjang :
1. Luas = 8 x 5 = 40 (5 diperoleh dari 3 + 2)
1.
2. Luas = 5 x 4 = 20 (5 diperoleh dari = 10 - 5)
3 Luas = 3 x 2 = 6
Luas segi banyak = 40 + 20 + 6 = 66 cm²
No. Gambar Pembahasan

5
Setelah dipisahkan gambar tersebut terdiri dari
segitiga dan persegipanjang.
Luas segitiga = 1/2 x 20 x 15 = 1/2 x 300 = 150
2. cm²

Luas Persegi panjang = 20 x 10 = 200 cm²


Luas segi banyak = 150 + 200 = 350 cm²
3.Perhatikan contoh sawah Paman Udin berikut ini

1. Hitunglah berapa luas sawah Paman Udin?


Luas = Luas persegi + Luas persegi panjang = (30 x 30) + (30 x 20) = 900 + 600 =
1.500 m².
2. Pada saat panen tiba biasanya setiap 100 m² tanah menghasilkan 80 kg padi. Berapa
berat padi yang didapatkan pada waktu panen?
Berat padi = 1.500 : 100 x 80 = 15 x 80 = 1.200 kg.
3. Harga 1 kg padi adalah Rp5.500,00. Jika Paman Udin ingin menjual separuh hasil
panennya, berapa uang yang didapatkannya?
Hasil penjualan = 1.200 x Rp5.500 = Rp.6.600.000.
4. Paman Udin ingin membeli lagi sawah 200 m². Gambarlah kemungkinan
kemungkinan bentuknya!
Kemungkinan panjang dan lebar sawah Paman udin adalah sebagai berikut.

4.Tentukan Luas bangun berikut ini! (dalam cm2)

Bangun diatas bisa kita pecah menjadi tiga buah bangun,


6
A. Persegi panjang besar
B. Segi tiga siku siku
C. Persegi panjang kecil

Kita tentukan Luas masing masing ketiga bagian bangun itu satu persatu:
A. Luas bangun Persegi panjang besar.
dengan ukuran panjang = 20cm dan lebar = 16cm
Rumus Luas Persegi panjang :
L=pxl
L = 20 cm x 16 cm
L = 320 cm2
B. Luas Segi tiga siku siku,
dengan ukuran alas = 10 cm dan tinggi = 16 cm
Rumus Luas segi tiga :
L = 1/2 x a x t
L = 1/2 x 10 cm x 16 cm
L = 1/2 x 160 cm2
L = 80 cm2
C. Luas Persegi panjang kecil,
dengan ukuran panjang = 16 cm dan lebar = 10 cm
Rumus Luas Persegi panjang :
L=pxl
L = 16 cm x 10 cm
L = 160 cm2
Luas Total bangun diatas
Luas Total = Luas A + Luas B + Luas C
Luas Total = 320cm2 + 80 cm2 + 160 cm2
Luas Total = 560 cm2
5.Sebuah Kolam renang berbentuk seperti gambar dibawah ini, berapa m2 luas
kolam renang tersebut?

Bangun diatas bisa kita pecah menjadi tiga buah bangun,

7
A. Persegi panjang
B. Persegi
C. Separuh Lingkaran

Kita tentukan Luas masing masing ketiga bagian bangun itu satu persatu:
A. Luas bangun Persegi panjang ,
dengan ukuran panjang = 22m dan lebar = 12m
Rumus Luas Persegi panjang :
L=pxl
L = 22 m x 12 m
L = 264 m2
B. Luas Persegi,
dengan ukuran panjang sisi = 10 m
Rumus Persegi :
L=sxs
L = 10 m x 10 m
L = 100 m2
C. Luas Separuh Lingkaran,
dengan ukuran diameter = 10 m, berarti r = 5 m
karena r = bukan bilangan kelipatan 7, maka sebaiknya π = 3,14
Rumus Luas Lingkaran :
L=πxrxr
Rumus Luas Setengah Lingkaran :
L = 1/2 x π x r x r
L = 1/2 x 3,14 x 5 m x 5 m
L = 1/2 x 3,14 x 25 m2
L = 1/2 x 78,5 m2
L = 39,25 m2

Luas Total gambar Kolam Renang diatas


Luas Total = Luas A + Luas B + Luas C
Luas Total = 264 m2 + 100 m2 + 39,25 m2
Luas Total = 403,25 m2
2.3. Menghitung Luas Lingkaran

8
Menghitung luas lingkaran tidaklah mudah, tidak semudah menghitung luas
persegi atau persegi panjang. Namun, tidak selamanya menghitung luas lingkaran itu
sulit. Jika kita mengetahui rumus luas lingkaran, tentu kita dapat menentukan luas
lingkaran. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan luas sebuah lingkaran,
asalkan nilai salah satu bagian lingkaran diketahui. Misalnya panjang jari-jari, panjang
diameter, keliling, atau luas juring. Setelah itu, kita cukup menggunakan rumus luas
lingkaran.
Dalam menentukan luas lingkaran kita perlu mengingat nilai konstanta π. Nilai
π dengan 20 desimal adalah 3,14159265358979323846. Umumnya, nilai π yang
digunakan hanya dua desimal saja, yaitu 3,14. Selain itu, nilai π juga dapat dituliskan
dalam bentuk pecahan biasa yaitu 22/7.
Seperti bangun datar lainnya, lingkaran memiliki rumus luas dan keliling. Ingat,
jangan sampai tertukar rumusnya saat menghitung luas atau keliling lingkaran. Teliti
sebelum menghitung penting dilakukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan soal
yang ditanyakan. Jangan sampai kita menggunakan rumus keliling lingkaran untuk
menghitung luas lingkaran, atau menggunakan rumus luas lingkaran untuk menghitung
keliling lingkaran, bisa gawat.
Nah, dalam pembahasan ini kita akan membahas tentang penentuan luas
lingkaran dengan berbagai cara. Cara yang digunakan bergantung pada informasi yang
diketahui dalam soal.
1. Menghitung Luas Lingkaran Jika Panjang Jari-Jari Diketahui
Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat dan suatu
titik pada lingkaran. Panjang jari-jari tetap sama, diukur dari titik manapun pada
lingkaran. Jari-jari merupakan setengah dari diameter lingkaran. Diameter
lingkaran adalah tali busur lingkaran yang melalui titik pusat lingkaran.
Jika panjang jari-jari diketahui dalam soal, maka luas lingkaran dapat ditentukan
dengan rumus L= πr². Kuadratkan panjang jari-jari, kemudian kalikan dengan π.

9
Misalkan panjang jari-jari lingkaran adalah 8 cm. Luas lingkaran tersebut adalah
L= π(8)²=64π, atau 200,96 cm2.
2. Menghitung Luas Lingkaran Jika Panjang Diameter Diketahui
Beberapa soal kadang tidak memuat informasi panjang jari-jari, tetapi hanya
memuat informasi tentang panjang diameter (d).
Oleh karena diameter lingkaran merupakan dua kali jari-jari lingkaran, maka dapat
diperoleh: d = 2r <=> r = ½d. Substitusikan r = ½d ke dalam rumus luas lingkaran
sehingga dapat diperoleh L= πr² = π (½d)² = ¼ π d². Dengan demikian, luas
lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan panjang diameter (d) yang
rumusnya: L=¼ π d².
Misalkan panjang diameter lingkaran adalah 30 cm. Hitunglah luas lingkaran
tersebut. Dengan menggunakan rumus luas lingkaran menggunakan diameter
lingkaran, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Luas lingkaran =¼ π d²
= ¼ π(30)²
= 225π
Kita juga dapat menuliskan jawaban dalam bentuk desimal dengan mengalikan
nilai π yaitu 3,14. Jawabannya adalah (225) (3,14) = 706,5 cm2.
3. Menghitung Luas Lingkaran Jika Keliling Lingkaran Diketahui
Untuk menghitung luas lingkaran dari keliling lingkaran, terlebih dahulu kita
harus menentukan panjang jari-jari lingkaran. Panjang jari-jari lingkaran dapat
ditentukan dari rumus keliling lingkaran. Ingat, rumus keliling lingkaran adalah K=
π.d= 2.π.r sehingga r = K/2.π. Setelah itu gunakan rumus luas lingkaran untuk
menentukan luas lingkaran.
Misalkan keliling sebuah lingkaran adalah 88 cm. Untuk menentukan luas lingkaran
tersebut, terlebih dahulu kita tentukan panjang jari-jari lingkaran sebagai berikut:
Keliling = 2.π.r
88 = 2.π.r
Panjang r adalah
r = 88/2.π
r = 88/2.(22/7)
r = 88/(44/7)
r = 14 cm
Setelah menentukan panjang jari-jari (r), selanjutnya kita hitung luasnya.
L = π r²
L = (22/7) x 14²

10
L = (22/7) x 196
L = 616 cm²

4. Menghitung Luas lingkaran Jika Luas Juring Diketahui


Dalam soal-soal tertentu, luas lingkaran dapat ditentukan dari luas juring
lingkaran. Juring adalah bagian lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah
busur lingkaran. Juring berbentuk seperti potongan pizza. Juring memuat sebuah
sudut pusat yang titik sudutnya adalah titik pusat lingkaran. Besar sudut ini dapat
diukur menggunakan busur derajat. Dalam satu putaran penuh terdapat sudut pusat
3600. Dengan perbandingan besar sudut pusat pada juring dan sudut satu putaran
penuh, kita dapat menentukan luas lingkaran. Jika luas juring dan besar sudut
pusatnya diketahui, maka kita dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung
luas lingkaran:
Luas juring = θ/ 3600 x L
θ adalah besar sudut pusat juring dalam satuan derajat
L adalah luas lingkaran, L = πr²
Contohnya, luas juring suatu lingkaran adalah 15π cm². Jika besar sudut pusat juring
adalah 450, maka luas lingkaran dapat ditentukan sebagai berikut:
Luas juring = θ/ 3600 x L
15π = 450/3600 x L
15π x 3600 = 450L
L = (15π x 3600) / 450
= 15π x 8 = 120π cm2.
Jika kamu ingin mengubah nilai luas ini dalam bentuk desimal, maka kalikan 120
dengan 3,14 sehingga diperoleh 376,8 cm2.

2.4. Menjelaskan Bangun Ruang


a. Pengertian Bangun Ruang
Bangun ruang merupakan salah satu materi matematika yang dikelompokkan dalam
topik geometri. Banyak sekali bentuk bangu ruang. Terdapat bangun ruang dengan
bentuk beraturan dan tak-beraturan. Bangun ruang merupakan salah satu objek
matematika yang mempelajari mengenai bangun tiga dimensi. Bangun tiga dimensi
merupakan bangun yang memiliki volume (isi). Bangun ruang memiliki beraneka
ragam bentuk serta banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bangun Ruang dalam Kehidupan Sehari-Hari. Bangun ruang memiliki beberapa
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

11
Beberapa contoh penerapan bangun ruang dapat kita lihat pada benda-benda yang
menyerupai bentuk bangun ruang, misalnya:
• bentuk lemari menyerupai bangun balok
• bentuk dadu menyerupai bangun kubus
• bentuk kaleng menyerupai bangun tabung
• bentuk piramida menyerupai bentuk limas
• bentuk kelereng menyerupai bentuk bola
• bentuk terompet menyerupai bantuk kerucut
• dan sebagainya.

b. Macam-Macam Bangun Ruang


Bangun ruang memiliki beberapa macam. Berdasarka bentuknya, bangun ruang dibagi
menjadi dua, yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung.
Bangun ruang sisi datar meliputi, kubus, balok, prisma, dan limas. Bangun ruang sisi
lengkung meliputi, tabung, kerucut, dan bola.
Bangun Ruang Sisi Datar
Telah disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa bangun ruang sisi datar terdiri dari
kubus, balok, prisma, dan limas.
a. bangun ruang sisi datar
1. Kubus

Bangun ruang di atas adalah kubus. Kubus merupakan bangun ruang sisi datar yang
memiliki 6 sisi yang berbentuk persegi.
Bangun kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang. Diagonal ruang kubus ada 4
dan bidang diagonal kubus ada 6.
2. Balok

12
Pada gambar tersebut terdapat balok yang terdiri dari 6 sisi. Bangun balok memiliki
12 rusuk, 4 diagonal ruang, dan 6 bidang diagonal.
3. Prisma

Bangun prisma merupakan bangun ruang yang memiliki alas dan tutup. Alas dan
tutup prisma merupakan dua bangun segibanyak yang kongruen. Balok dan kubus
termasuk dalam prisma dengan alas dan tutup berbentuk segiempat.
4. Limas

Pada gambar di atas terdapat limas dengan puncak titik T. Limas hanya memiliki
alas dengan bentuk segibanyak. Limas segi-n memiliki n + 1 sisi dan 2n rusuk.
b. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung yaitu tabung, kerucut, dan bola.
1. Tabung

Pada gambar di atas terdapat bangun tabung. Tabung memiliki 3 sisi dengan alas
dan tutup berupa lingkaran.
2. Kerucut

13
Bangun di atas merupakan bangun kerucut dengan alas berupa lingkaran. Kerucut
mempunyai dua sisi yaitu sisi alas lingkaran berupa lingkaran dan selimut kerucut.
3. Bola

Pada gambar di atas terdapat bangun bola. Bangun bola memiliki 1 sisi. Dalam
bangun bola, setiap titik pada permukaan bola memiliki jarak yang sama dengan
titik pusat bola yang disebut dengan jari-jari bola..
c. Jaring-Jaring Bangun Ruang
Pada bagian ini, akan disajikan beberapa contoh jaring-jaring bangun ruang
diantaranya jaring-jaring kubus, balok, prisma, limas, tabung, dan kerucut.
1. Jaring-jaring kubus

2. Jaring-jaring balok

3. Jaring-jaring prisma

14
4. Jaring-jaring limas

5. Jaring-jaring tabung

6. Jaring-jaring kerucut

c. Rumus Volume Bangun Ruang


Bangun Ruang Rumus Volume

Kubus

V = r x r x r

Keterangan
r : ukuran rusuk kubus

15
Balok
V = p x l x t

Keterangan
p : ukuran panjang balok
l : ukuran lebar balok
t : ukuran tinggi balok

Prisma

V = Luas alas x tinggi

Limas

V = 1/3 x Luas alas x tinggi

Tabung
V = π x r x r x t

Keterangan
π : konstanta (3,14 atau 22/7)
r : ukuran jari-jari alas
t : ukuran tinggi tabung

Kerucut
V = 1/3 x π x r x r x t

Keterangan
π : konstanta (3,14 atau 22/7)
r : ukuran jari-jari alas
t : ukuran tinggi kerucut

16
Bola

V = 4/3 x π x r x r x r

Keterangan
π : konstanta (3,14 atau 22/7)
r : ukuran jari-jari bola

Contoh Soal Bangun Ruang


1. Sebuah balok berukuran panjang 12 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 5 cm. Volume balok
tersebut adalah . . . .
Pembahasan
V=pxlxt
V = 12 cm x 9 cm x 5 cm
V = 540 cm3
2. Suatu kubus memiliki ukuran rusuk 12 cm. Volume kubus tersebut adalah . . . .
Pembahasan
V=rxrxr
V = 12 cm x 12 cm x 12 cm
V = 1.728 cm3
3. Sebuah kerucut dimasukkan ke dalam tabung sehingga puncak kerucut
menyinggung tutup tabung. Jika ukuran alas kerucut dan tabung sama. Tentukan
perbandingan volume kerucut dengan volume tabung.
Pembahasan
V kerucut/V tabung = (1/3 x π x r x r x t)/( π x r x r x t) = 1/3
Jadi, perbandingan volume kerucut dengan volume tabung adalah 1 : 3.
4. Suatu bola memiliki ukuran jari-jari 3 cm. Jika ukuran jari-jari diperbesar menjadi
dua kali jari-jari semula, maka berapa kali volume bola sekarang dari volume bola
sebelum diperbesar?
Pembahasan
V awal = 4/3 x π x 3 x 3 x 3 = 36 π
V akhir = 4/3 x π x 6 x 6 x 6 = 288 π
Volume akhir merupakan 8 kali volum bola mula-mula (sebelum diperbesar).

SOAL
1. Pasir sebanyak 12.450 m3 ditumpuk hingga membentuk kerucut dengan
ketinggian 15 meter. Tentukanlah jari-jari alas tumpukan pasir tersebut !
2. Limas segi empat memiliki volume 256 cm3. Jika luas alas limas tersebut
48 cm2, tentukan tingginya !
3. Sebuah bola memiliki volume 38.808 cm3. Hitunglah jari-jari bola tersebut !

17
4. Sebuah prisma mempunyai luas alas 30 m2 dan tinggi 2 m, maka volume prisma
adalah ....
5. Diketahui diameter sebuah bola 14 cm, maka luas permukaan bola adalah ....
6. Diketahui diameter sebuah bola 14 cm, maka luas permukaan bola adalah ....
7. Rasio dari barisan bilangan 2, 2/3, 2/9, 2/27 adalah…
8. Diketahui barisan geometri; 3, 6, 12, …, 768. Banyak suku barisan tersebut
adalah…
9. Suku pertama dan kelima barisan geometri berturut-turut 5 dan 80. Suku ke-9
barisan tersebut adalah….
10. Jumlah calon jemaah haji disuatu provinsi pada tahun pertama adalah 1.000
orang. Jika setiap tahun bertambah 2 kali lipat dari tahun sebelumnya maka
banyaknya calon jemaah haji pada tahun ke-5 adalah….
11. Pertambahan penduduk suatu kota setiap tahun diasumsikan mengikuti aturan
barisan geometri. Pada tahun 2013 pertambahannya sebanyak 5 orang dan pada
tahun 2015 sebanyak 80 orang. Pertambahan penduduk pada tahun 2007
adalah?
12. Sebuah zat radioaktif meluruh menjadi setengahnya dalam waktu 2 jam. Jika
pada pukul 06.00 massa zat tersebut 1.600 gram, massa zat tersisa pada pukul
14.00 adalah…
13. Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian sehingga ukurannya membentuk deret
geometri. Jika panjang potongan tali terpendek 4 cm dan potongan tali
terpanjang 324 cm, maka panjang tali semula adalah…
14. Ayah akan membagikan sejumlah uang kepada lima anaknya. Uang yang
dibagikan terdiri dari lembaran dua ribuan. Banyak uang yang dibagikan ke
masing-masing anak membentuk barisan geometri. Jika dua anak terakhir
berturut-turut memperoleh 8 lembar dan 4 lembar, total uang yang dibagikan
ayah adalah....
15. Andi memiliki 5 layang-layang yang setiap layang-layangmemiliki panjang
diagonal 30 cm dan 15 cm. Maka luas seluruhlayang-layang Andi adalah...
16. Tinggi trapesium 8 dm, sedangkan panjang sisi-sisi sejajarnya5 dm dan 12 dm.
Luas trapesium itu . . . dm2

18
17. Pak Rahmad memiliki sepetak sawah berbentuk persegi. Duapertiga
bagiansawah ditanami cabai. Sawah yang ditanami cabai 864 m². Panjang sisi
sawah ada …..
18. Setiap bulan sebuah yayasan memberikan sumbangan pendidikan kepada 10
siswa SD, 15 siswa SMP dan 25 siswa SMA yang besarnya mengikuti aturan
deret geometri. Setiap bulan, siswa SD menerima santunan Rp 80.000,00 dan
siswa SMA sebesar Rp 180.000,00. Besar uang yang harus dikeluarkan yayasan
setiap bulan adalah…
19. Jarak rumah Bagus dan Fahri 3 km. Pukul 08.30, Bagus bersepeda
menujurumah Fahri dengan kecepatan 12 km/jam.Pada waktu dan jalur yang
samaFahri bersepeda dari rumahnya menuju ke rumah Bagus kecepatan 18
km/jam.Mereka berpapasan pada pukul ....
20. Sebuah lukisan berbentuk persegi panjang memiliki luas 630 cm dan lebar
21cm. Lukisan tersebut dibingkai menggunakan kayu pinus.Kayu pinus
yangdisediakan 200 cm.Kayu pinus yang tidak digunakan ada ....
21. Najwa mengendarai sepeda menuju sekolah dengan jarak 132 m. Jari-jari
rodasepeda Najwa 0,35 m. Banyak putaran roda Najwa ada ...
22. Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut!
- mempunyai dua pasang sisi sejajar2)
- sudut yang berhadapan sama besar3)
kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurusBangun datar yang
memiliki sifat-sifat tersebut adalah .....
23. Ladang Pak Karta berbentuk persegi. Tiga perempat bagian ladang tersebut
selesaidibajaknya dengan traktor. Luas ladang yang dibajak 2.028 m Panjang
sisi sawah PakKarta adalah ….
24. Jarak Kota Bandung - Yogyakarta 350 km. Budi berangkat dari Bandung
menujuYogyakarta pukul 07.30 WIB mengendarai mobil dengan kecepatan 60
km/jam. Padawaktu dan rute yang sama Iwan berangkat dari Yogyakarta
menuju bandungmengendarai sepeda motor dengan kecepatan 80 km/jam.
Keduanya berpapasan pada pukul ....
25. Diketahui deret geometri dengan suku pertama = 3 dan suku ke 4 = 24. Jumlah
7 suku pertama deret tersebut adalah…

19
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Bangun ruang merupakan objek matematika yang berbentuk tiga dimensi dan memiliki
volume (isi).
Bangun ruang dibedakan menjadi dua, yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang
sisi lengkung.
Bangun ruang sisi datar meliputi kubus,balok, prisma, dan limas.
Bangun ruang sisi lengkung meliputi tabung, kerucut, dan bola.

3.2.Saran
Demikianlah makalah ini kami buat semoga bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kita semua. apabila ada kekurangan dari makalah ini
memohon untuk dimaafkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Eves, Howard, Pengantar Sejarah Matematika, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0.


James R. Choike (1980). "Pentagram dan Penemuan Bilangan Irasional". The Two-Year
College Mathematics Journal.
Howard Eves, Pengantar Sejarah Matematika, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0 p. 141:
"Tidak ada karya, kecuali Bible, yang telah digunakan secara lebih luas...."
Morris Kline (Maret 1990). Pemikiran Matematika Dari Zaman Kuno ke Modern: Volume 3.
Oxford University Press, USA. hlm. 1010–. ISBN 978-0-19-506137-6.
Audun Holme (23 September 2010). Geometri: Warisan Budaya Kami. Springer Science &
Business Media. hlm. 254–. ISBN 978-3-642-14441-7..
Clark, Bowman L. (Jan 1985). "Individu dan Titik geometri". Notre Dame Journal of Formal
Logic. 26 (1): 61–75. doi:10.1305/ndjfl/1093870761 .
Gerla, G. (1995). "Pointless Geometries" (PDF). Dalam Buekenhout, F.; Kantor, W. Buku
Pegangan geometri insiden: bangunan dan fondasi. North-Holland. hlm. 1015–1031.
Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 July 2011.
John Casey (1885). Geometri Analitik Bagian Titik, Garis, Lingkaran, dan Kerucut.
Buekenhout, Francis (1995), Buku Pegangan Geometri Insiden: Bangunan dan Fondasi,
Elsevier B.V.

21

Anda mungkin juga menyukai