Anda di halaman 1dari 21

Makalah geometri

Makalah geometri
Disusun untuk memenuhi mata kuliah matematika dan
statistika
Semester ganjil/2022
Kelompok 3 geometri ;
Trisno patandung : 210211020052
Djibriel fritz sualang menalang : 220211020036
Veilan queenly lapian : 220211020069
justianus yoel pandey : 220211020103
Arif gunawan klaudius simamora: 220211020146
Sinli christina gara : 220211020057

Program studi arsitektur


Fakultas teknik
Universitas Sam Ratulangi
Manado
1
Makalah geometri

A. Pendahuluan
Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika, karena banyaknya konsep-
konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi, geometri merupakan penyajian
abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan.
Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk
pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi.
Geometri juga merupakan lingkungan untuk mempelajari struktur matematika.
Geometri digunakan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Ilmuwan, arsitek, artis,
insinyur, dan pengembang perumahan adalah sebagian kecil contoh profesi yang menggunakan
geometri secara reguler. Dalam kehidupan sehari-hari, geometri digunakan untuk mendesain rumah,
taman, atau dekorasi (Van de Walle, 1990:269). Usiskin (1987:26-27) mengemukakan bahwa
geometri adalah cabang matematika yang mempelajari pola-pola visual, cabang matematika yang
menghubungkan matematika dengan dunia fisik atau dunia nyata, suatu cara penyajian fenomena
yang tidak tampak atau tidak bersifat fisik, dan suatu contoh sistem matematika.

B. Sejarah
Permulaan geometri paling awal yang
tercatat dapat ditelusuri ke Mesopotamia kuno dan
Mesir pada milenium ke-2 SM. Geometri pada
awalnya adalah kumpulan prinsip yang ditemukan
secara empiris mengenai panjang, sudut, luas, dan
volume, yang dikembangkan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan praktis dalam survei, dan
konstruksi. Teks geometri paling awal yang
diketahui adalah Mesir Papirus Rhind (2000–1800
SM) dan Papirus Moskow (sekitar 1890 SM),
Tablet tanah liat Babilonia seperti Plimpton 322 (1900 SM). Contohnya, Papirus Moskow
memberikan rumus untuk menghitung volume piramida terpotong, atau frustum. Tablet tanah liat
(350-50 SM) menunjukkan bahwa astronom Babilonia menerapkan prosedur trapesium untuk
menghitung posisi Jupiter dan gerakan dalam kecepatan waktu. Prosedur geometris tersebut
mengantisipasi Kalkulator Oxford, termasuk teorema kecepatan rata-rata, pada abad ke 14. Di selatan
Mesir, Nubia kuno membangun sistem geometri termasuk versi awal jam matahari.
Pada abad ke 7 SM, Yunani ahli matematika Thales of Miletus menggunakan geometri untuk
menyelesaikan masalah seperti menghitung tinggi piramida dan jarak kapal. Hal tersebut dikreditkan
dengan penggunaan pertama dari penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, dengan
menurunkan empat akibat wajar dari Teorema Thales. Pythagoras mendirikan Sekolah Pythagoras,
yang dikreditkan dengan bukti pertama dari Teorema Pythagoras, Padahal pernyataan teorema
tersebut memiliki sejarah yang panjang. Eudoxus (408–355 SM) mengembangkan metode, yang
memungkinkan perhitungan luas dan volume gambar lengkung, serta teori rasio yang menghindari
masalah besaran yang tidak dapat dibandingkan, yang memungkinkan geometer berikutnya untuk
membuat kemajuan yang signifikan. Sekitar 300 SM, geometri direvolusi oleh Euclid, yang Elemen ,
secara luas dianggap sebagai buku teks paling sukses dan berpengaruh sepanjang masa, diperkenalkan

2
Makalah geometri

ketelitian matematika melalui metode aksiomatik dan merupakan contoh paling awal dari format yang
masih digunakan dalam matematika saat ini, bahwa definisi, aksioma, teorema, dan bukti. Meskipun
sebagian besar konten Elemen sudah diketahui, Euclid mengatur menjadi satu kerangka kerja logis
yang koheran. Element diketahui oleh semua orang terpelajar di Barat hingga pertengahan abad ke 20
dan isinya masih diajarkan di kelas geometri hingga saat ini. Archimedes (c. 287–212 SM) dari
Syracuse menggunakan metode tersebut untuk menghitung luas di bawah busur dari parabola dengan
penjumlahan dari tak terhingga pada deret, dan memberikan perkiraan yang sangat akurat dari Pi. Dia
juga mempelajari spiral yang menyandang namanya dan memperoleh rumus untuk volume dari
permukaan revolusi.

C. Teori Van Hiele


Teori van Hiele yang dikembangkan oleh Pierre
Marie van Hiele dan Dina van Hiele-Geldof. Van Hiele
(dalam Ismail, 1998) menyatakan bahwa Kualitas
pengetahuan seseorang tidak ditentukan dari seberapa
banyak pengetahuan yang dimiliki orang, tetapi lebih
ditentukan oleh proses berpikir yang digunakannya. terdapat
5 tahap pemahaman geometri yaitu: Tahap pengenalan,
analisis, pengurutan, deduksi, dan keakuratan.
1. Tahapan 0 ( visualisasi)
tahap visualisasi adalah tahap pengenalan konsep-
konsep geometri dalam matematika yang di dasarkan pada
karakteristik visual atau penampakan bentuknya. Dalam hal
ini penalaran seseorang masih didominasi oleh persepsinya
2. Tahapan 1 (Analisis)
Seseorang pada tahap ini akan mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri tetapi
belum memahami hubungan antara bentuk-bentuk geometri tersebut
3. Tahapan 2 (Deduksi Informal)
Tingkat ini disebut juga tingkat pengurutan atau tingkat rasional. Pada tingkat ini, selain
seseorang sudah mengenal bentuk-bentuk geometri dan memahami sifat-sifatnya, seseorang juga
sudah bisa mengurutkan bentuk-bentuk geometri yang satu sama lain berhubungan. Contohnya adalah
bisa mengatakan bahwa jika pada suatu segi empat, sisi-sisi yang berhadapan sejajar, maka sisi-sisi
yang berhadapan itu sama panjang. Pada tingkat ini juga sudah bisa memahami hubungan antara
bangun yang satu dengan bangun yang lain dan sudah bisa memahami bahwa setiap persegi adalah
persegi panjang, karena persegi juga memiliki ciri-ciri persegi panjang
4. Tahapan 3 (Deduksi)
pada tingkat ini seseorang sudah memahami proses berpikir yang bersifat deduktif-aksiomatis
dan mampu menggunakan proses berpikir tersebut. Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah
ilmu deduktif karena pengambilan kesimpulan, pembuktian teorema, dan lain-lain dilakukan secara
deduktif. Sebagai contoh, untuk membuktikan bahwa jumlah sudut-sudut sebuah segitiga adalah 180
derajat secara deduktif dibuktikan dengan menggunakan prinsip kesejajaran. Pembuktian secara
induktif yaitu dengan memotong-memotong sudut-sudut segitiga, kemudian setelah itu ditunjukkan
semua sudutnya membentuk sebuah sudut lurus, namun belum tentu tepat.

3
Makalah geometri

5. Tahapan 4 (Rigor)
Tingkat berpikir ini sudah terkategori kepada tingkat berpikir yang tinggi, rumit, dan
kompleks. Pada tahap ini seseorang sudah dapat memahami bahwa adanya ketepatan (presisi) dari
apa-apa yang mendasar itu penting. Misalnya, ketepatan aksioma yang menyebabkan terjadi geometri
Euclid, seperti aksioma: memuat berapa buah titik paling sedikit sebuah gais itu, bila ada dua buah
titik berapa buah garis bisa ditarik, bila ada toga buah titik berapa buah bidang dapat dibuat, dan
aksioma-aksioma lainnya yang menyebabkan sistem geometri Euclid itu lengkap.
Menurut van Hiele (Prabowo, 2011: 77), semua anak mempelajari geometri dengan melalui
tahap-tahap tersebut, dengan urutan yang sama, dan tidak dimungkinkan adanya tingkat yang
diloncati. Akan tetapi, kapan seseorang siswa mulai memasuki suatu tingkat yang baru tidak selalu
sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Selain itu, menurut van Hiele, proses
perkembangan dari tahap yang satu ke tahap berikutnya terutama tidak ditentukan oleh umur atau
kematangan biologis, tetapi lebih bergantung pada pengajaran dari guru dan proses belajar yang
dilalui siswa. Menurut Van Hiele seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak
mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dari anak
tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan untuk memahaminya, anak itu baru bisa memahami melalui
hafalan saja bukan melalui pengertian. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, anak memahami
geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak atau disesuaikan dengan taraf berpikirnya.

D. Dasar-dasar Geometri
1. Titik
Titik merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan. Titik merupakan konsep
abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran dan berat. Titik
disimbolkan dengan noktah. Penamaan titik menggunakan huruf kapital, contoh titik A, titik
P, dan sebagainya.

2. Garis
Garis juga merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan. Garis merupakan
gagasan abstrak yang lurus, memanjang kedua arah, tidak terbatas. Ada 2 cara melakukan
penamaan untuk garis, yaitu: (1) garis yang dinyatakan dengan satu huruf kecil, contoh garis
m, garis l, dan sebagainya; (2) garis yang dinyatakan dengan perwakilan dua buah titik ditulis
dengan huruf kapital, misal garis AB, garis CD, dan sebagainya. Gambar 35 Garis Garis juga
sering disebut sebagai unsur geometri satu dimensi. Hal tersebut dikarenakan garis
merupakan sebuah konsep yang hanya memiliki unsur panjang saja.

4
Makalah geometri

Garis juga sering disebut sebagai unsur geometri satu dimensi. Hal tersebut dikarenakan garis
merupakan sebuah konsep yang hanya memiliki unsur panjang saja

3. Bidang
Bidang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga bidang termasuk unsur yang
tidak didefinisikan. Bidang dapat diartikan sebagai permukaan yang rata, meluas ke segala
arah dengan tidak terbatas, serta tidak memiliki ketebalan. Bidang termasuk ke dalam
kategori bangun dua dimensi, karena memiliki panjang dan lebar atau alas dan tinggi.

4. Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga ruang termasuk unsur yang tidak
didefinisikan. Ruang diartikan sebagai unsur geometri dalam konteks tiga dimensi, karena
memiliki unsur panjang, lebar dan tinggi. Salah satu bentuk model dari ruang adalah model
bangun ruang.

5. Sudut
Sudut merupakan daerah yang
dibentuk oleh dua sinar garis yang tidak
kolinear (tidak terletak pada satu garis lurus)
dan konkuren (garis yang bertemu pada satu
titik potong) yang berimpit di titik
pangkalnya. Gambar di atas menggambarkan
besar sudut AOB, atau AOB. Berdasarkan
gambar tersebut maka terdapat titik sudut AOB atau dapat disingkat titik sudut O. Untuk
mengukur besar sudut umumnya menggunakan satuan baku yaitu derajat atau radian. Satuan
baku untuk mengukur besar sudut pada siswa Sekolah Dasar adalah satuan baku derajat, yang
dapat diukur dengan menggunakan bantuan busur derajat.

E. Sifat-sifat Bangun Datar

5
Makalah geometri

1) Jajargenjang
Jajargenjang adalah segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama
panjang, serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Jajargenjang dapat dibentuk dari
gabungan suatu segitiga dan bayangannya setelah diputar setengah putaran dengan pusat titik
tengah salah satu sisinya.
Beberapa sifat jajargenjang, antara lain:
a) pada setiap jajargenjang, sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
b) pada setiap jajargenjang, sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
c) jumlah dua sudut yang berdekatan dalam jajargenjang adalah 180 derajat

2) Persegi Panjang
Persegi panjang dapat didefinisikan sebagai segi empat yang kedua pasang sisinya
sejajar dan sama panjang serta salah satu sudutnya 90 0 . Berdasarkan definisi persegi panjang
dan jajargenjang yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa persegi
panjang adalah jajargenjang yang besar salah satu sudutnya 90 0.
Beberapa sifat persegi panjang:
a) sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
b) setiap sudutnya sama besar, yaitu 900 .
c) diagonal-diagonalnya sama panjang.
d) diagonal-diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

3) Persegi
dapat didefinisikan sebagai segi empat yang semua sisinya sama panjang dan besar
semua sudutnya 900.Berdasarkan definisi persegi dan persegi panjang yang telah
dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa persegi adalah persegi panjang
yang keempat sisinya sama panjang.
Beberapa sifat persegi adalah:
a) sisi-sisinya sama panjang.
b) diagonalnya sama panjang.
c) diagonalnya saling berpotongan dan membagi dua sama panjang.
d) sudut-sudut dalam setiap persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
e) diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.
f) diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus.

4) Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang memiliki sepasang sisi sejajar.
Trapesium dapat dikelompokkan menjadi:
a) Trapesium siku-siku, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang sisi sejajar
dengan dua sudut yang besarnya 900.
b) Trapesium sama kaki, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang sisi sejajar dan
sepasang sisi yang lain sama panjang.
c) Trapesium sebarang, adalah trapesium yang tepat memiliki sepasang sisisejajar yang
tidak sama panjang serta besar sudutnya tidak ada yang 90 0 .
d) Pada suatu trapesium, jumlah sudut yang berdekatan adalah 180 0 .

5) Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan segi empat yang khusus. Belah ketupat didefinisikan
sebagai segi empat dengan sisi yang berhadapan sejajar, keempat sisinya sama panjang, dan
sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Berdasarkan definisi tersebut, dan definisi pada
jajargenjang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disebut belah ketupat

6
Makalah geometri

merupakan jajargenjang yang semua sisinya sama panjang. Oleh karena itu, semua sifat yang
berlaku pada jajargenjang berlaku pula pada belah ketupat. Keistimewaan belah ketupat
adalah dapat dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah
dicerminkan terhadap alasnya.
Berikut ini adalah sifat-sifat khusus belah ketupat:
a) semua sisinya sama panjang.
b) diagonal-diagonal belah ketupat menjadi sumbu simetri.
c) kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
d) sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
6) Layang-layang
Layang-layang adalah segi empat yang mempunyai sisi yang berdekatan sama
panjang dan kedua diagonalnya saling tegak lurus. Layang-layang dapat dibentuk dari dua
segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan saling berimpit atau dua segitiga sebarang
yang kongruen dan berimpit pada alasnya.
Beberapa sifat layang-layang:
a) pada setiap layang-layang sepasang sisinya sama panjang.
b) pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
c) salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.
d) salah satu diagonal layang-layang membagi dua sama panjang dan tegak lurus
terhadap diagonal lainnya.

7) Lingkaran
Pada lingkaran terdapat unsur yang disebut dengan jari-jari dan diameter. Jari-jari
lingkaran adalah jarak dari titik pusat dengan sisi mana pun. Sedangkan diameter merupakan
jarak antara sisi lingkaran yang melewati titik pusat. Panjang diameter lingkaran yaitu dua
kali jari-jari lingkaran.
Beberapa sifat lingkaran:
a) Memiliki satu sisi
b) Tidak memiliki titik sudut
c) Memiliki simetri lipat tak hingga
d) Memiliki simetri putar tak hingga
e) Jarak jari-jari mana pun sama panjang
f) Jarak diameter mana pun sama panjang

8) Segitiga
Segitiga adalah sebuah bangun datar yang tersusun dari 3 buah garis lurus dengan 3
titik sudut yang jumlah sudutnya sebesar 180°. Bentuk segitiga ditemukan oleh seorang
matematikawan sekitar tahun 33 SM yang bernama Euclid, penemuannya mempermudah kita
dalam menghitung besaran sebuah sudut apabila dua sudut lainnya sudah diketahui.
Beberapa sifat segitiga:
a) Memiliki 3 buah sisi yang berupa garis lurus, ketiga garis lurus itu pasti bersentuhan
antara satu garis dengan garis lainnya
b) Ketiga sudut yang ada pada segitiga memiliki besaran sudut yang sama yakni 180°
c) Sisi terpanjang pada sebuah segitiga ada pada pada bagian terdepan dari sudut terbesar
d) Sisi terpendek bangun segitiga terletak pada depan sudut terkecil
e) Dua sisi pada bagian segitiga pasti berukuran lebih besar dibandingkan dengan sisi
ketiganya
f) Dua segitiga siku-siku yang kongruen dapat membentuk sebuah segitiga sama kaki

7
Makalah geometri

g) Luas pada bagian segitiga adalah setengah dari panjang alas dikalikan dengan bagian
tinggi segitiga.

F. Rumus bangun datar

No. Nama Keliling Luas

1 4 × Sisi = 4S Sisi × sisi = S²

Persegi

2 Persegi panjang 2 × (p + l) Panjang × lebar


(2 × p) + (2 × l)

4 Trapesium Sisi + sisi + sisi + sisi a+b×t


2

5 Belah ketupat 4 x Sisi d1 x d2


2

8
Makalah geometri

6 Layang-layang 2 x (p + l) d1 x d2
(2 x p) + (2 x l) 2

7 Segitiga S1+S2+S3 Alas x tinggi


2

8 Lingkaran πD πR²
2πR

G. Sifat-sifat Bangun Ruang


Bangun ruang adalah suatu bangun yang berbentuk tiga dimensi dan memiliki volume atau
isi. Secara umum, bangun ruang terdiri dari susunan panjang, lebar, dan tinggi. 3 elemen inilah yang
akan bisa membentuk bangun ruang. Bangun ruang juga akan terbentuk dari berbagai bagian berikut
ini:
a) Terdiri dari bidang sisi yang membatasi wilayah antar ruang.
b) Rusuk sebagai pertemuan antara dua sisi pada bangun datar.
c) Titik sudut adalah hasil pertemuan antara dua rusuk atau lebih.
d) Diagonal sisi merupakan sisi diagonal pada bangun ruang tersebut.
e) Bidang diagonal yakni bidang datar yang terbentuk dari diagonal sisi dan rusuk.
f) Diagonal ruang adalah garis yang merupakan diagonal dari sebuah bidang yang diagonal.
Berikut ini adalah sifat-sifat bangun ruang dari berbagai macam jenis atau bentuk bangun ruang.
1) Kubus
Kubus adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang sisi yang saling kongruen dan
berbentuk bujur sangkar. Sifat-sifat dari kubus adalah:
a) Mempunyai 4 buah diagonal ruang dan 12 buah diagonal bidang
b) Memiliki 6 bidang sisi yang berbentuk bujur sangkar (Persegi)
c) Memiliki 8 titik sudut dan semua sudut tersebut siku – siku

9
Makalah geometri

d) Memiliki 12 Buah Rusuk yang sama panjang


e) Jaring – Jaring Bangun Ruang Kubus berupa 6 Persegi yang saling Kongruen

2) Balok
Balok akan terbentuk oleh 3 pasang persegi panjang (Persegi) dan paling tidak satu pasang diantara-
Nya tersebut mempunyai ukuran yang berbeda, serta terdiri juga dari 6 sisi. Untuk Sifat-sifat balok
adalah seperti ini:
a) Memiliki 4 buah diagonal ruang dan 12 buah diagonal bidang
b) Memiliki 8 buah titik sudut dan seluruhnya siku – siku
c) Memiliki 12 buah rusuk dan 6 pasang rusuk tersebut berhadapan sama panjang
d) Memiliki 6 Buah Bidang sisi yang berbentuk Persegi Panjang dan 3 pasang sisi yang saling
Kongruen.

3) Tabung
Tabung terbentuk oleh 2 buah lingkaran identik dan sejajar serta sebuah Bangun persegi panjang
menyelimuti kedua lingkaran tersebut. Sifat – Sifat Bangun Ruang Tabung adalah:
a) Memiliki Alas dan Tutup yang berbentuk Lingkaran
b) Jarak antara lingkaran tutup dan lingkaran alas disebut dengan tinggi tabung
c) Jaring Tabung berupa 1 buah persegi panjang dan 2 buah lingkaran
d) Bidang Tegak Tabung itu berupa lengkungan yang disebut juga dengan selimut tabung

4) Kerucut
Kerucut adalah sebuah bangun ruang yang beralas lingkaran dan mempunyai 1 buah rusuk serta
mempunyai 2 buah sisi. Sisi tegak berupa bidang miring yang disebut juga dengan selimut kerucut.
Sifat-sifat kerucut antara lain :
a) Mempunyai 1 Buah Titik Sudut
b) Mempunyai 1 Buah Rusuk Sudut
c) Mempunyai 2 Buah Sisi yang terbagi antara 1 sisi merupakan alas yang dibentuk oleh
lingkaran dan 1 buah sisinya lagi merupakan sisi kerucut (Sisi Lengkung).

5) Bola
Bola merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh suatu lingkaran tak hingga dengan jari-jari yang
sama panjang serta berpusat pada satu titik dengan ukuran yang sama. Sifat-sifat bangun ruang bola
ini adalah:
a) Mempunyai 1 buah sisi
b) Mempunyai 1 buah titik pusat
c) Tidak mempunyai titik sudut
d) Mempunyai jari-jari yang tidak terhingga dan semuanya itu sama panjang.

6) Prisma
Bangun ruang 3 dimensi yang telah dibatasi oleh alas dan tutup berbentuk segi-n dan sisi-sisi yang
tegak berbentuk persegi panjang maupun persegi disebut sebagai prisma. Sifat-sifat Prisma antara
lain:
a) Memiliki 6 buah titik sudut
b) Memiliki 9 buah rusuk

10
Makalah geometri

c) Jaring – Jaring Bangun Ruang Prisma berupa 2 segitiga dan 3 buah persegi panjang
d) Mempunyai 5 buah bidang sisi yang terbagi menjadi 2 buah sisi berbentuk segitiga serta 3 sisi
yang berbentuk segi empat.

7) Limas
Limas adalah sebuah bangun ruang 3 dimensi yang dibatasi dengan alas berbentuk segi-n dan sisi-sisi
tegak yang berbentuk segitiga. Limas juga memiliki beberapa jenis, seperti limas segi empat, limas
segi lima, limas segitiga dan limas segi enam. Sifat- sifat limas adalah:
a) Memiliki titik sudut berjumlah n titik sudut alas + 1 titik sudut puncak
b) Memiliki rusuk berjumlah n rusuk dikali 2
c) Memiliki bidang sisi yang berbentuk segitiga dan alas berupa n-sisi.

H. Rumus bangun ruang

No. Nama Luas Volume


1 Kubus 6R² R³

11
Makalah geometri

2 Balok 2pl + 2pt + 2lt plt

3 Limas segi empat LS1 + LS2 +LS3 + LS4 La × t


+ LS5 3

4 Luas selimut AtT


Ls = (S1 + S2 +S3) × T 2

Luas permukaan
Lp = (S1 + S2 + S3) × T
+ at

Prisma segitiga
5 LS1 + LS2 +LS3 + LS4 AtT
6

Limas segitiga
6 Tabung Luas selimut πr²t
Ls = 2πrt

Luas permukaan
Lp = 2πrt + 2πr²

7 Kerucut Luas selimut 1πr²t


La = πrs 3

Luas permukaan
Lp = πrs + πr²

12
Makalah geometri

8 4πr² 4πr³
3

Bola

I. Geometri pada Konstruksi Bangunan


Penerapan nyata bidang dan ruang tersebut dalam arsitektur adalah digunakan jugadalam
konstruksi bangunan. Setelah desain dari rancangan bangunan yang akan didirikan jadi, maka
selanjutnya adalah pendirian bangunan tersebut dengan skala yang ditentukan.Gambar yang ada
dalam desain diproyeksikan tepat dalam lahan yang telah disediakan,dimulai dari bagian bawah
membentuk pondasi sehingga dari atas tepat seperti bidang- bidang yang ada pada desain, kemudian
bertambah tinggi dengan material yang adamembuat bidang tersebut meninggi dan membentuk ruang.

1. Rumah minimalis
Desain rumah minimalis yang berbentuk kubus
merupakan salah satu diantara penerapan geometri pada
kehidupan. Kelebihan dari rumah berbentuk
kubusdibandingkan rumah ada umumnya yaitu : Tidak
membutuhkan lahan yang luas,dalam penataan ruangnya
juga mudah karana rumah itu berbentuk kotak. Bukan
itusaja rumah berbentuk kubus juga mendapatkan sistem
pencahayaan alami mataharidari dua sisi sekaligus,
demikian pula dengan sistem sirkulasi udara yang
masukdalam ruang, sehingga tercipta suasana yang terang
dan sejuk.

2. Piramida
Pada piramida di Mesir menggunakan 3 konsep ilmu
matematika, yaitu :

 Konsep Geometri
Geometri dapat dilihat dari bentuk piramid yang
berbentuk limas tiga dimensidengan alas segi-n
dan sisi yang tegak. Pada piramida di Mesir
digunakan limasdengan alas berbentuk segi empat
yang memiliki 8 rusuk, 5 sudut dan 5 sisi.Selain itu. b.
 Konsep Aljabar
Dengan konsep ini dapat mempermudah untuk menyerdehanakan perbandingan geometri.
 Konsep Trigonometri

13
Makalah geometri

Menggunakan sifat identitas dan perhitungan panjang salah satu sisi segi tiga
agarmemperoleh ukuran bangunan piramida yang akurat dan sesuai yang diharapkan.

3. Pilar berbentuk balok dan tabung


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pilar atau tiang yang berbentuktabung
ataupun balok. Dalam kontruksinya terdapat perbedaan ketahanan dalammenopang beban, seperti
yang telah di uji coba bahwasannya sederhana mengapa pilar tabung bisa lebih menahan beban lebih
baik daripada pilar balok. Beban yang datang kepada balok tanpa tutup hanya tersebar kepada empat
titik/tempat saja, yaitu pada pojok-pojoknya, sedangkan pada tabung tanpa tutup, beban yang
datangdisebarkan secara merata kepada setiap titik pada lingkaran atas

J. Geometri Dalam Kehidupan Sehari-hari


Sejak lahir, manusia tertarik pada beragam bentuk, desain, dan warna. Hal tersebut di atas
dapat diperkuat dengan fakta bahwa saat membeli barang di pasar, manusia terpikat oleh kain dengan
pola yang menarik, buku dengan sampul yang menarik, kacamata hitam dengan bentuk yang unik,
perhiasan dengan pola yang menawan, cangkir teh dengan bentuk yang indah.

Geometri dapat disebut sebagai “ada di mana-mana”. Selain itu, bentuk geometris dari
berbagai mainan memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan keterampilan kognitif
pada anak-anak selama tahap awal pertumbuhan mereka. Di sini akan dibahas beberapa contoh
penting dari geometri yang tidak gagal bahkan satu kesempatan pun untuk memainkan peran penting
dalam kehidupan sehari-hari manusia.

1) Alam

Contoh geometri
terpenting dalam kehidupan
sehari-hari dibentuk oleh alam
di sekitar manusia. Jika
seseorang melihat lebih dekat,
seseorang mungkin menemukan
bentuk dan pola geometris yang
berbeda pada daun, bunga,
batang, akar, kulit kayu, dan
daftarnya terus berlanjut.

Organisasi sistem pencernaan manusia sebagai tabung di dalam tabung juga memastikan
peran geometri. Daun pada pohon memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan kesimetrian. Buah dan
sayuran yang berbeda memiliki bentuk geometris yang berbeda; sebagai contoh jeruk, itu adalah bola
dan setelah dikupas, orang mungkin memperhatikan bagaimana potongan individu membentuk bola
yang sempurna.

Bila kita melihat lebih dekat ke sarang lebah, kita


akan melihat pola heksagonal yang tersusun secara dua-
dua. Demikian pula, memeriksa kepingan salju di bawah
mikroskop akan memungkinkan penguji menjadi tamu
dari pola geometris yang indah.

14
Makalah geometri

Contoh menarik berikutnya dari peran geometri di alam dibentuk oleh pola yang dikenal
sebagai “Enam-Sekitar-Satu”. Bunga-bunga tersebut menunjukkan pola “enam-sekitar-satu”, juga
disebut “Pengepakan Lingkaran Terdekat,” “Pengemasan Hexagonal,” dan “Segi Enam Tessellating.”

2. Teknologi

Contoh geometri yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari adalah teknologi. Baik itu
robotika atau komputer atau video game, geometri diterapkan pada hampir semua konsep yang
mendasarinya. Pemrogram komputer dapat bekerja karena konsep geometri selalu siap membantu
mereka. Dunia virtual video game dibuat hanya karena komputasi geometris membantu dalam
mendesain grafik kompleks video game. Raycasting, proses pengambilan gambar, menggunakan peta
2-D untuk menstimulasi dunia video game 3-D. Raycasting membantu meningkatkan pemrosesan saat
kalkulasi dilakukan untuk garis vertikal di layar.

3. Rumah

Geometri tidak menyisakan satu kesempatan


pun untuk memainkan peran penting di rumah juga.
Jendela, pintu, tempat tidur, kursi, meja, TV, keset,
permadani, bantal, dll memiliki bentuk yang berbeda-
beda. Selain itu, seprai, selimut, selimut, matras, dan
karpet memiliki pola geometris yang berbeda. Geometri
juga penting dalam memasak. Koki perlu menambahkan
semua bahan dalam proporsi dan rasio yang akurat
untuk menghasilkan hidangan yang lezat. Selain itu, saat
menata ruangan, setiap ruang digunakan untuk membuat
ruangan terlihat lebih menarik. Sebuah rumah dibuat
agar terlihat lebih rapi dengan menggunakan vas,
lukisan, dan berbagai hiasan dekoratif yang bentuk
geometrisnya berbeda-beda dan dibuat pola yang
berbeda-beda.

4. Arsitektur

Konstruksi berbagai bangunan atau


monumen berkaitan erat dengan geometri.
Sebelum membangun bentuk arsitektur Al,
matematika dan geometri membantu
mengedepankan cetak biru struktur bangunan.
Teori perbandingan dan kesimetrian membentuk
aspek tetap untuk semua jenis desain arsitektur.
“Prinsip Harmoni” Pythagoras bersama dengan
geometri digunakan dalam desain arsitektur abad
keenam SM. Tidak hanya dasar-dasar matematika
yang digabungkan dengan geometri yang
membantu meningkatkan estetika, harmoni, dan nilai religius dari bangunan-bangunan besar, tetapi
juga membantu dalam mengurangi berbagai
bahaya yang diakibatkan oleh angin berkecepatan
tinggi.

15
Makalah geometri

Selain itu, tangga di semua bangunan mempertimbangkan sudut geometri dan dibangun pada
90 derajat.

5. Seni

Apa yang termasuk dalam seni? Seni


meliputi pembentukan gambar & bentuk,
pemahaman dasar tentang 2-D & 3-D,
pengetahuan tentang konsep spasial, dan
kontribusi estimasi, pola & pengukuran. Dari
uraian di atas, terbukti bahwa seni dan geometri
memiliki keterkaitan yang erat. Pembentukan
bentuk merupakan hasil dari penggunaan bentuk-
bentuk geometris seperti lingkaran, segitiga,
persegi, mandala, atau segi delapan. Apalagi isi
lukisan atau pahatan sangat dipengaruhi oleh
pilihan dan bentuk bingkainya. Tak ketinggalan,
prinsip geometri proyektif menjadi dasar
perspektif yang digunakan dalam sebagian besar
lukisan.

6. Olahraga

Olahraga sering kali tidak mengabaikan


satu-satunya kesempatan untuk menggunakan
konsep geometris. Bangunan stadion olahraga dan
lapangan atletik mempertimbangkan bentuk
geometris. Bidang atletik juga menggunakan
geometri; Lapangan hoki, sepak bola, bola basket,
dan sepak bola berbentuk persegi panjang.
Tempat tendangan sudut, tiang gawang, busur,
bagian-D, dan lingkaran tengah ditandai di
lapangan. Demikian pula, lapangan dari berbagai
olahraga lain seperti bola voli dan bola basket mempertimbangkan aspek geometris karena lapangan
ini memiliki tanda busur oval dan lingkaran yang ditandai dengan jelas. Bicara jalur lapangan, bentuk
setengah lingkaran sering terlihat. Sudut juga memainkan peran penting dalam memprediksi
pergerakan pemain, meningkatkan kinerja mereka, dan mencetak poin.

7. Desain

Geometri diterapkan secara luas di


bidang perancangan; pembuatan gambar
animasi dalam video game membutuhkan
geometri. Dalam kasus seni rupa, hampir
setiap elemen perancangan terjalin dengan
proporsi geometris, yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah cerita. Mengambil
contoh lukisan miniatur dan iluminasi
naskah, prinsip geometris digunakan untuk
menyusun tata letak. Proporsi geometris yang ketat diperhatikan saat membentuk huruf individu

16
Makalah geometri

dalam kaligrafi. Dalam mendesain, geometri memiliki peran simbolis; seperti yang terlihat dari ukiran
di dinding, atap, dan pintu dari berbagai keajaiban arsitektur.

8. Computer Aided Design (CAD)

Geometri, salah satu konsep prinsip


matematika, mencakup garis, kurva, bentuk,
dan sudut. Sebelum desain arsitektur dibuat,
perangkat lunak komputer membantu
menampilkan gambar visual di layar. CAD,
sebuah perangkat lunak, mengedepankan cetak
biru desain. Selain itu, ini juga membantu
dalam simulasi bentuk arsitektur yang
memungkinkan pemahaman yang lebih baik
tentang produk jadi. Prinsip-prinsip geometri
digunakan secara luas dalam berbagai proses industri yang memungkinkan perancangan grafik.

9. Pemetaan

Geometri membantu dalam


perhitungan jarak fisik yang akurat. Ini
digunakan di bidang astronomi untuk
memetakan jarak antara bintang & planet dan
antara planet yang berbeda. Ini juga membantu
dalam penentuan hubungan antara pergerakan
benda-benda yang berbeda di lingkungan
angkasa. Selain memetakan jarak antar benda
langit, geometri juga memainkan peran penting
dalam survei dan navigasi. Dalam hal survei,
pengukuran luas tanah merupakan hasil dari
ketepatan penentuan bentuk tanah. Selain itu,
dalam navigasi, kapal, perahu, dan pesawat
terbang menggunakan sudut dan juga bergantung pada konsep matematika lain untuk melakukan
operasi dasar.

10. Medis

Teknik seperti sinar-X, ultrasonik, MRI, dan pencitraan nuklir memerlukan rekonstruksi
bentuk organ, tulang, dan tumor, yang hanya didasarkan pada geometri. Fisioterapi juga
menggunakan geometri. sifat dan fitur geometris membantu dalam menentukan gambar dalam kisi
digital. Konsep geometris tidak hanya membantu dalam visualisasi, manipulasi, segmentasi gambar,
koreksi, dan representasi objek tetapi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan stabilitas,
ketepatan, dan efisiensi. Teknik sudut membelah dan teknik paralel sangat penting dalam radiologi.

K.Contoh soal

1) Selembar kertas dipotong menjadi dua bagian. Setiap bagian dipotong menjadi dua dan
seterusnya. Jumlah potongan kertas setelah potongan kelima sama dengan...
Penyelesaian ;

17
Makalah geometri

Diketahui: a = 1, R = 2
Ditanya: U5
Penyelesaian ;
Un=Ar n-¹
U5=1.2⁴
= 16
Jadi, jumlah potongan kertas setelah potongan kelima adalah 16

2) Suatu baris geometri diketahui suku ke-3 adalah 3 dan suku ke-6 adalah 81 maka suku ke-8
adalah …
Penyelesaian ; Terlebih dahulu, kita harus mencari rasio (r) dan juga suku pertama (a)baris geometri
tersebut tersebut

3) Tentukan jarak antara titik S


ke garis CD!

Pembahasan:
Perhatikan sisi CDHG berikut.
Berdasarkan gambar di atas, titik
S diproyeksikan terhadap garis

CD hingga terbentuk titik S’. Sementara itu, jarak antara titik S ke


garis CD sama dengan panjang garis SS’. Oleh karena garis SS’ sejajar dengan rusuk kubus
ABCD.EFGH, maka panjang SS’ = panjang rusuk kubus ABCD.EFGH = 8 cm. Jadi, jarak antara titik
S ke garis CD adalah 8 cm.

4) Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm terdapat titik P di tengah-tengah AB. Tentukan
jarak titik G ke titik P

18
Makalah geometri

Pembahasan:
PB = 1/2AB = 1/2(8) = 4 cm

BG= √BC²+CG²
BG= √8²+8²
BG= √128
BG = 8√2 cm

Maka:
PG= √PB²+BG²

PG= √(4)² +(8√2)² = √16+128= √144 = 12 cm

Jadi jarak titik G ke titik P adalah 12 cm

5) Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Hitunglah jarak titik A ke bidang
BDHF.

Pembahasan:
 Gambar kubus ABCD.EFGH
Sudut BDHF

 Segitiga yang terbentuk

BD = √AD² + AB²
= √ 8² + 8²
= √64 + 64
= √128
= 8√2 cm

19
Makalah geometri

 Jadi, jarak titik A ke bidang BDHF (AO):

AO = AB × AD 8cm × 8cm = 8cm × √2 =


= 4√2
BD 8√2 √2 √2

6) Diketahui panjang rusuk kubus di atas 12 cm dan titik P , titik Q, titik R, serta titik S berada di
tengah-tengah rusuk kubus tersebut. Hitunglah jarak bidang FPQ ke bidang DRS!

Penyelesaian
 cari panjang PQ dengan teorema phytagoras:

PQ = √(BP2 + BQ2)

PQ = √(62 + 62)

PQ = √(36 + 36)

PQ = 6√2 cm
 cari panjang BY dengan teorema Phytagoras juga dengan
siku-siku di Y di mana QY = ½ PQ = 3√2 cm, maka:
BY = √(BQ2 – QY2)
BY = √(62 – (3√2)2)
BY = √(36 – 18)
BY = 3√2 cm

 cari panjang FY dengan teorema Phytagoras juga dengan siku-siku di B, maka:


FY = √(BY2 + BF2)
FY = √((3√2)2 + 122)
FY = √(18 + 144)
FY = 9√2 cm

 Cari panjang BD dengan konsep diagonal bidang yakni:


BD = √(AB2 + AD2)
BD = √(122 + 122)
BD = 12√2 cm

DY = BD – BY
DY = 12√2 cm – 3√2 cm
DY = 9√2 cm

Jajargenjang DYFX jika digambarkan akan menjadi seperti gambar berikut ini.

Di mana DY = FX = 9√2 cm

20
Makalah geometri

DX = FY = 9√2 cm dan
OX = BF = 12 cm,

 sekarang cari panjang YZ:


DX . YZ = DY . OX
9√2 . YZ = 9√2 . 12 cm
YZ = 12 cm
Jadi jarak bidang FPQ ke bidang DRS adalah 12 cm

21

Anda mungkin juga menyukai