“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Bidang”
Disusun Oleh :
NIM : 2211102109001
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dina Maulida, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Geometri Bidang yang telah membimbing dalam penulisan
makalah ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Maka dari itu, saya memohon
maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca dana saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Ikhsan Abdullah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB II (PEMBAHASAN)
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Geometri.
2. Untuk mengetahui apa itu Defined Therm dan Unfined Therm.
3. Untuk mengetahui definisi dari Aksioma, Definisi, Teorema, dan Postulat.
4. Untuk mengetahui definisi dari Geometri Bidang, Geometri Ruang, Geometri
Euclid, dan Transformasi Geomerti.
5. Untuk mengetahui hubungan antara titik, garis, bidang, dan sudut.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Undefined Term
Unsur yang tidak didefinisikan (undefined term) atau pengertian pangkal adalah
konsep primitif yang mudah dipahami namun sulit untuk didefinisikan, seperti titik,
garis, dan bidang. Apabila dipaksakan untuk membuat definisi maka akan terjadi
blunder. Misalnya kita membuat definisi dari titik. Seperti, titik adalah sesuatu yang
menempati tempat. Kemudian kita harus harus memdefinisikan lagi sesuatu yang
menempati tempat itu apa, misalnya noktah yang ada pada bidang. Kemudian kita
harus mendefinisikan noktah itu apa dan seterusnya. Oleh karena itu semua konsep
yang mimilki sifat demikian, termasuk dalam kategori unsur yang tidak terdefinisi
(undefined term).
b. Definisi
Definisi (definition) adalah pernyataan terkait konsep tertentu yang merupakan
hasil kesepakatan bersama. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada beberapa konsep
yang tidak diberi definisinya. Sebagai contoh, titik, garis, dan bidang tidak memiliki
definisi dalam kajian geometri.
Contoh definisi:
Suatu segitiga disebut segitiga sama kaki jika dua sisinya sama panjang.
Suatu bilangan bulat n >1 disebut prima jika bilangan bulat positif lain yang
membagi habis n hanyalah 1 dan n itu sendiri.
c. Teorema
Teorema (theorem) adalah pernyataan yang kebenarannya dapat ditunjukkan
melalui suatu pembuktian. Teorema umumnya terdiri dari dua bagian, yakni dugaan
(hipotesis) dan kesimpulan (konklusi). Teorema muncul dari asumsi yang telah
dibuat sebelumnya atau dari keterhubungan definisi yang satu terhadap definisi yang
lain pada konsep tertentu. Rumus-rumus yang kita kenal juga merupakan bagian dari
teorema.
Contoh teorema:
Jika dua sudut masing-masing sudut siku-siku maka kedua sudut itu konkruen.
d. Postulat
Postulat sama artinya dengan aksioma, yakni pernyataan yang
diasumsikan/dianggap benar dan bersifat umum sehingga tidak perlu dibuktikan
lagi. Postulat dipakai dalam ilmu sosial, sedangkan aksioma dipakai dalam ilmu
eksak, tetapi keduanya memiliki kesamaan arti sehingga penggunaannya dapat
saling ditukar.
Contoh postulat:
Dapat menghasilkan garis lurus terhingga dengan sembarang panjang.
Dapat digambarkan lingkaran dengan menggunakan sembarang titik.
2.4 Definisi Geometri Bidang, Geometri Ruang, Geometri Euclid, dan Transformasi
Geometri
a. Geometri Bidang
Geometri bidang atau geometri bangun datar merupakan suatu bentuk geometris
yang terdiri dua dimensi atau hanya sekedar memiliki luas namun tidak memiliki
volume contohnya seperti segiempat, lingkaran, segitiga, dan lain-lain. (Hendri, &
Kenedi, 2018)
b. Geometri Ruang
Geometri ruang merupakan suatu bentuk geometri yang berbentuk tiga dimensi.
Geometri ruang memiliki panjang, lebar, dan tinggi seperti kubus, balok, kerucut,
tabung, prisma,limas dan bola. (Firmanawaty,2003:70)
c. Geometri Euclid
Geometri Euclid adalah pembelajaran geometri yang didasarkan pada definisi,
teorema/aksioma (titik, garis dan bidang) dan asumsi-asumsi dari seorang
matematikawan Yunani (330 B.C) yakni Euclid. Buku Euclid yang berjudul
“Element” adalah buku pertama yang membahas tentang geometri secara sistemetis.
Banyak penemuan-penemuan Euclid telah didahului oleh matematikawan Yunani,
tatapi penemuan itu tidak terstruktur dengan rapi seperti yang dilakukan Euclid.
Euclid membuat pola deduktif secara komprehensif untuk membentuk geometri.
Pendekatan dari Euclid terdiri dari pembuktian semua teorema dari aksioma-
aksiomanya.
Lima postulat Euclid dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Hal ini dimungkinkan untuk menggambar segmen garis lurus bergabung dengan
dua titik.
2. Hal ini dimungkinkan untuk selamanya memperpanjang himpunan segmen garis
lurus secara terus menerus dalam garis lurus.
3. Mengingat himpunan segmen garis lurus, adalah mungkin untuk menggambar
lingkaran memiliki segmen sebagai jari-jari dan satu titik akhir sebagai pusatnya.
4. Semua sudut kanan sama satu sama lain atau kongruen.
5. Jika dua garis yang ditarik sehingga mereka berpotongan sepertiga sedemikian
rupa sehingga jumlah dari sudut interior pada satu sisi kurang dari dua sudut
yang tepat, maka mereka dua baris, jika diperpanjang cukup jauh, harus
berpotongan satu sama lain pada sisi tertentu.
d. Transformasi Geometri
Transformasi berarti perubahan sebuah struktur menjadi bertambah, berkurang
atau tertata kembali unsurnya. Sedangkan geometri berarti cabang matematika yang
menjelaskan soal sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Berdasarkan dua definisi
tersebut transformasi geometri dapat disimpulkan sebagai perubahan bentuk dari
sebuah garis, sudut, ruang, dan bidang.
Jenis-jenis tranformasi geometri:
1. Translasi
2. Rotasi
3. Refleksi
4. Dilatasi
Keadaan di atas berlaku pula untuk hubungan titik dengan bidang. Titik terletak
pada bidang apabila irisan titik dengan bidang mengasilkan titik itu sendiri, atau titik
tersebut menjadi bagian bidang. Sedangkan titik tidak pada bidang apabila irisannya.
sebuah titik. Berikut ilustrasi tiga kondisi/hubungan antara garis dengan bidang.
d. Titik-titik segaris
Dua titik atau lebih dikatakan segaris jika titik-titik tersebut terletak pada garis yang
sama. Pada Gambar dibawah ini titik A dan titik B dikatakan segaris, karena sama
sama terletak pada garis l. Sedangkan istilah titik-titik segaris bisa disebut kolinear.
e.
Titik-titik sebidang
Dua titik atau lebih dikatakan sebidang jika titik-titik tersebut terletak pada bidang
yang sama. Pada Gambar dibawah ini titik C dan titik D dikatakan sebidang, karena
sama-sama terletak pada bidang beta. Sedangkan istilah titik-titik sebidang bisa
disebut koplanar.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://www.universitas123.com/news/apa-itu-geometri-ini-pengertian-menurut-ahli
http://eprints.umpo.ac.id/1812/2/BAB%20I.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10006/2/T1_272012025_BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/15390382/Makalah_geometri_geometri_bidang_1_
https://mathcyber1997.com/aksioma-postulat-definisi-teorema-dalil/diakses 10/03/2023
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/GEOMETRI_DAN_PENGUKURAN/BBM_1.pdf
diakses 10/03/2023
https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-aksioma-syarat-postulat-proposisi-teorema-dan-
contohnya/ diakses 11/03/2023
https://matematikaoye.wordpress.com/geometri-euclid/
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/transformasi-geometri/
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/12-mia/matematika/garis-dan-sudut/
hubungan-antar-garis/9580837
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022