Anda di halaman 1dari 15

KLASIFIKASI GEOMETRI DAN TURUNANNYA

“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Bidang”

Dosen Pengampu: Dina Maulida, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Ikhsan Abdullah

NIM : 2211102109001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN
BANJAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KLASIFIKASI GEOMETRI DAN
TURUNANNYA” dengan tepat waktu. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Geometri Bidang. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dina Maulida, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Geometri Bidang yang telah membimbing dalam penulisan
makalah ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Maka dari itu, saya memohon
maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca dana saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.

Banjar, 9 Maret 2023

Ikhsan Abdullah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Definisi Geometri


2.2 Defined Term dan Undefined Term
2.3 Aksioma, Definisi, Teorema, dan Postulat
2.4 Definisi Geometri Bidang, Ruang, Euclid, dan Transformasi Geometri
2.5 Hubungan Antara Titik,Garis, Bidang, dan Sudut
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu, Geo yang artinya bumi dan Metro
yang artinya mengukur. Geometri dapat diartikan sebagai Ilmu Ukur. Geometri adalah
ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan bangun-
bangun ruang. Mempelajari geometri penting karena geometri telah menjadi alat utama
untuk mengajar seni berpikir. Dengan berjalannya waktu, geometri telah berkembang
menjadi pengetahuan yang disusun secara menarik dan logis. Geometri terutama terdiri
dari serangkaian pernyataan tentang titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang, dan juga
planar (proyeksi bidang) dan benda-benda padat. Geometri dimulai dari istilah-istilah
yang tidak terdefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, postulat-postulat dan
selanjutnya teorema-teorema.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Geometri?
2. Apa itu Defined Term dan Undefined Term?
3. Apa definisi dari Aksioma, Definisi, Teorema, Postulat?
4. Apa definisi dari Geometri Bidang, Geometri Ruang, Geometri Euclid, dan
Transformasi Geometri?
5. Hubungan antara titik, garis, bidang, dan sudut.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Geometri.
2. Untuk mengetahui apa itu Defined Therm dan Unfined Therm.
3. Untuk mengetahui definisi dari Aksioma, Definisi, Teorema, dan Postulat.
4. Untuk mengetahui definisi dari Geometri Bidang, Geometri Ruang, Geometri
Euclid, dan Transformasi Geomerti.
5. Untuk mengetahui hubungan antara titik, garis, bidang, dan sudut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Geometri


Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu, “Geo” dengan arti bumi dan
“Metro” dengan arti mengukur. Sedangkan dalam bahasa latin, geometri berasal dari
kata “Geometrein” yaitu geo yang artinya tanah dan metrein yang artinya pengukuran.
Geometri dapat diartikan sebagai ilmu ukur.
Dalam KBBI geometri didefinisikan sebagai suatu cabang dalam matematika
yang didalamnya menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang.
Menurut Alders geometri merupakan salah satu cabang matematika yang
mempelajari tentang titik, garis bidang dan benda-benda ruang serta sifatnya, ukuran
dan hubungan antara satu dengan yang lain. (Alders-1961)
Adapun menurut Clements, geometri membangun konsep dimulai dengan
mengidentifikasi bentuk dan menyelidiki bangunan sehingga bisa memisahkan gambar-
gambar, seperti segiempat, segitiga, dan lingkaran. (Clements 1985)
Dari sudut pandang psikologi, geometri berupa pengalaman visual dan spasial,
misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut pandang
matematik, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah,
misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi. (Burger
dan Shaughnessy dalam Widiyanto dan Rofiah, 2012)
Dapat disimpulkan bahwa geometri merupakan salah satu cabang matematika
akan mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi, serta sifatnya dengan ukuran,
maupun hubungan antara satu sama lain.

2.2 Defined Term & Undefined Term


a. Defined Term
Unsur-unsur yang didefinisikan (defined term) adalah konsep yang mempunyai
definisi atau Batasan. Sehingga dalam definisi konsep-konsep tersebut menjadi
jelas, tidak ambigu atau tidak bermakna ganda. Unsur yang didefinisikan adalah
konsep-konsep yang dikembangkan dari unsur yang tidak didefinisikan (undefined
term). Misalnya, snar garis, ruas garis, segitiga, segiempat, kubus, dan balok.

b. Undefined Term
Unsur yang tidak didefinisikan (undefined term) atau pengertian pangkal adalah
konsep primitif yang mudah dipahami namun sulit untuk didefinisikan, seperti titik,
garis, dan bidang. Apabila dipaksakan untuk membuat definisi maka akan terjadi
blunder. Misalnya kita membuat definisi dari titik. Seperti, titik adalah sesuatu yang
menempati tempat. Kemudian kita harus harus memdefinisikan lagi sesuatu yang
menempati tempat itu apa, misalnya noktah yang ada pada bidang. Kemudian kita
harus mendefinisikan noktah itu apa dan seterusnya. Oleh karena itu semua konsep
yang mimilki sifat demikian, termasuk dalam kategori unsur yang tidak terdefinisi
(undefined term).

2.3 Definisi Aksioma, Definisi, Teorema, dan Postulat


a. Aksioma
Aksioma (axiom) adalah pernyataan yang diasumsikan/dianggap benar dan
bersifat umum sehingga tidak perlu dibuktikan lagi. Aksioma juga bisa diartikan
sebagai prinsip/aturan yang berlaku secara universal. Selain itu, aksioma bisa
dipandang sebagai suatu pernyataan yang kebenarannya sudah mutlak dan tidak
perlu diragukan lagi.
Contoh dari aksioma:
 Jika diberikan dua titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis lurus yang
melalui dua titik tersebut.
 Garis lurus dapat dibuat dengan panjang sembarang.
 Besar sudut yang bersesuaian (berkorespondensi) yang dibentuk oleh
perpotongan sebuah garis dan dua garis sejajar adalah sama.

b. Definisi
Definisi (definition) adalah pernyataan terkait konsep tertentu yang merupakan
hasil kesepakatan bersama. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada beberapa konsep
yang tidak diberi definisinya. Sebagai contoh, titik, garis, dan bidang tidak memiliki
definisi dalam kajian geometri.
Contoh definisi:
 Suatu segitiga disebut segitiga sama kaki jika dua sisinya sama panjang.
 Suatu bilangan bulat n >1 disebut prima jika bilangan bulat positif lain yang
membagi habis n hanyalah 1 dan n itu sendiri.

c. Teorema
Teorema (theorem) adalah pernyataan yang kebenarannya dapat ditunjukkan
melalui suatu pembuktian. Teorema umumnya terdiri dari dua bagian, yakni dugaan
(hipotesis) dan kesimpulan (konklusi). Teorema muncul dari asumsi yang telah
dibuat sebelumnya atau dari keterhubungan definisi yang satu terhadap definisi yang
lain pada konsep tertentu. Rumus-rumus yang kita kenal juga merupakan bagian dari
teorema.
Contoh teorema:

 Teorema Pythagoras: kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) pada segitiga


siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari panjang dua sisi lainnya.

 Jika dua sudut masing-masing sudut siku-siku maka kedua sudut itu konkruen.

d. Postulat
Postulat sama artinya dengan aksioma, yakni pernyataan yang
diasumsikan/dianggap benar dan bersifat umum sehingga tidak perlu dibuktikan
lagi. Postulat dipakai dalam ilmu sosial, sedangkan aksioma dipakai dalam ilmu
eksak, tetapi keduanya memiliki kesamaan arti sehingga penggunaannya dapat
saling ditukar.
Contoh postulat:
 Dapat menghasilkan garis lurus terhingga dengan sembarang panjang.
 Dapat digambarkan lingkaran dengan menggunakan sembarang titik.

2.4 Definisi Geometri Bidang, Geometri Ruang, Geometri Euclid, dan Transformasi
Geometri
a. Geometri Bidang
Geometri bidang atau geometri bangun datar merupakan suatu bentuk geometris
yang terdiri dua dimensi atau hanya sekedar memiliki luas namun tidak memiliki
volume contohnya seperti segiempat, lingkaran, segitiga, dan lain-lain. (Hendri, &
Kenedi, 2018)

b. Geometri Ruang
Geometri ruang merupakan suatu bentuk geometri yang berbentuk tiga dimensi.
Geometri ruang memiliki panjang, lebar, dan tinggi seperti kubus, balok, kerucut,
tabung, prisma,limas dan bola. (Firmanawaty,2003:70)

c. Geometri Euclid
Geometri Euclid adalah pembelajaran geometri yang didasarkan pada definisi,
teorema/aksioma (titik, garis dan bidang) dan asumsi-asumsi dari seorang
matematikawan Yunani (330 B.C) yakni Euclid. Buku Euclid yang berjudul
“Element” adalah buku pertama yang membahas tentang geometri secara sistemetis.
Banyak penemuan-penemuan Euclid telah didahului oleh matematikawan Yunani,
tatapi penemuan itu tidak terstruktur dengan rapi seperti yang dilakukan Euclid.
Euclid membuat pola deduktif secara komprehensif untuk membentuk geometri.
Pendekatan dari Euclid terdiri dari pembuktian semua teorema dari aksioma-
aksiomanya.
Lima postulat Euclid dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Hal ini dimungkinkan untuk menggambar segmen garis lurus bergabung dengan
dua titik.
2. Hal ini dimungkinkan untuk selamanya memperpanjang himpunan segmen garis
lurus secara terus menerus dalam garis lurus.
3. Mengingat himpunan segmen garis lurus, adalah mungkin untuk menggambar
lingkaran memiliki segmen sebagai jari-jari dan satu titik akhir sebagai pusatnya.
4. Semua sudut kanan sama satu sama lain atau kongruen.
5. Jika dua garis yang ditarik sehingga mereka berpotongan sepertiga sedemikian
rupa sehingga jumlah dari sudut interior pada satu sisi kurang dari dua sudut
yang tepat, maka mereka dua baris, jika diperpanjang cukup jauh, harus
berpotongan satu sama lain pada sisi tertentu.

d. Transformasi Geometri
Transformasi berarti perubahan sebuah struktur menjadi bertambah, berkurang
atau tertata kembali unsurnya. Sedangkan geometri berarti cabang matematika yang
menjelaskan soal sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Berdasarkan dua definisi
tersebut transformasi geometri dapat disimpulkan sebagai perubahan bentuk dari
sebuah garis, sudut, ruang, dan bidang.
Jenis-jenis tranformasi geometri:
1. Translasi
2. Rotasi
3. Refleksi
4. Dilatasi

2.5 Hubungan Titik, Garis, Bidang dan Sudut


a. Hubungan titik dengan garis
Hubungan antara titik dan garis dapat terjadi dalam dua kondisi. Pertama, titik
terletak pada garis dan kedua, titik terletak di luar garis. Titik disebut terletak pada
garis apabila titik tersebut ada pada garis, atau titik tersebut menjadi bagian dari
garis. Pada Gambar dibawah ini berikut diperlihatkan hubungan titik dengan garis.

Gambar dibawah ini memperlihatkan titik A yang terletak di garis l.


Sedangkan gambar b memperlihatkan letak titik B di luar garis. Titik di luar garis
apabila titik tersebut tidak menjadi bagian dari garis.

b. Hubunagn antara titik dengan bidang

Keadaan di atas berlaku pula untuk hubungan titik dengan bidang. Titik terletak
pada bidang apabila irisan titik dengan bidang mengasilkan titik itu sendiri, atau titik
tersebut menjadi bagian bidang. Sedangkan titik tidak pada bidang apabila irisannya.

c. Hubungan antara garis dengan bidang


Hubungan antara garis dan bidang dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1) Garis terletak pada bidang,
2) Garis tidak pada bidang, dan
3) Garis menembus/memotong bidang.
Garis terletak pada bidang apabila garis menjadi bagian dari bidang.
Letak garis di luar bidang apabila garis tidak menjadi bagian bidang. Adapun garis
menembus/memotong bidang apabila persekutuan antara garis dan bidang adalah

sebuah titik. Berikut ilustrasi tiga kondisi/hubungan antara garis dengan bidang.
d. Titik-titik segaris
Dua titik atau lebih dikatakan segaris jika titik-titik tersebut terletak pada garis yang
sama. Pada Gambar dibawah ini titik A dan titik B dikatakan segaris, karena sama
sama terletak pada garis l. Sedangkan istilah titik-titik segaris bisa disebut kolinear.

e.

Titik-titik sebidang

Dua titik atau lebih dikatakan sebidang jika titik-titik tersebut terletak pada bidang
yang sama. Pada Gambar dibawah ini titik C dan titik D dikatakan sebidang, karena
sama-sama terletak pada bidang beta. Sedangkan istilah titik-titik sebidang bisa

disebut koplanar.
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

https://www.universitas123.com/news/apa-itu-geometri-ini-pengertian-menurut-ahli
http://eprints.umpo.ac.id/1812/2/BAB%20I.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10006/2/T1_272012025_BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/15390382/Makalah_geometri_geometri_bidang_1_
https://mathcyber1997.com/aksioma-postulat-definisi-teorema-dalil/diakses 10/03/2023
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/GEOMETRI_DAN_PENGUKURAN/BBM_1.pdf
diakses 10/03/2023
https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-aksioma-syarat-postulat-proposisi-teorema-dan-
contohnya/ diakses 11/03/2023
https://matematikaoye.wordpress.com/geometri-euclid/
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/transformasi-geometri/
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/12-mia/matematika/garis-dan-sudut/
hubungan-antar-garis/9580837
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GEOMETRI DAN
PENGUKURAN” tepat pada waktunya. Adapun makalah ini disusun bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah MATEMATIKA SD 3. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada kepada Bapak Arif
Rahman Prasetyo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika SD 3
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami penyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalam makalah yang kami buat. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-
besarnya kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Banjarmasin, 10 September 2022

Anda mungkin juga menyukai