&
HIMPUNAN
Lambertus
AKSIOMATIK
Pendahuluan
Bila dilihat sejarahnya, definisi tentang
matematika telah berkembang jauh, seiring
perkembangan penggunaan matematika dalam
peradaban manusia. Diantaranya:
matematika adalah ”ilmu tentang bilangan”,
Matematika adalah ilmu tentang pengukuran,
matematika adalah ”ilmu yang mempelajari
tentang tentang bangun-bangun abstrak”
Bila ditinjau secara filsafat, matematika
memiliki cabang filsafat tersediri yang
berbeda dengan filsafat ilmu. Oleh karena
itu banyak yang tidak setuju bahwa
matematika dimasukkan dalam kategori
”ilmu”. Akibatnya, kata ”ilmu
matematika” tidak pernah kita jumpai.
Namanya cukup ”matematika” tanpa
didahului dengan kata ”ilmu”.
Pengertian Matematika
Kurikulum 2006:“Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori
bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk
mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.”
Contoh:
Definisi n faktorial yang langsung ditulis:
n! = n(n – 1)! dilengkapi dengan 0! = 1! = 1.
Unsur-unsur Definisi
Unsur-unsur definisi adalah
(1) latar belakang, (2) genus, (3) istilah (konsep
yang didefinisikan), dan (4) atribut.
Contoh:
Segitiga samasisi adalah bangun datar
berbentuk segitiga yang ketiga sisinya sama
panjang.
Latar belakangnya: bangun datar, genusnya:
segitiga, konsep yang didefinisikan: segitiga
samasisi, atributnya: ketiga sisinya sama panjang.
Contoh definisi
Jajargenjang dapat didefinisikan sebagai berikut:
(1) jajargenjang ialah segiempat yang dua pasang sisi yang
berhadapan sejajar;
(2) jajargenjang ialah segiempat yang dua pasang sisi yang
berhadapan sama panjang; dan
(3) jajargenjang ialah segiempat yang sepasang sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
Ketiga definisi jajargenjang di atas adalah sama, dan
menurut Soedjadi (2000) ketiga definisi itu mempunyai
ekstensi (jangkauan) yang sama, dan dua atau lebih
definisi yang memiliki ekstensi sama disebut definisi yang
ekuivalen
definisi
Suatu definisi harus dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat
yang memuat “bila dan hanya bila” atau “reversible” (dapat
dibalik).
Misalnya : Suatu segitiga samasisi adalah suatu segitiga yang
ketiga sisinya sama panjang.
Ini harus berarti :
Jika suatu segitiga samasisi, maka ketiga sisinya sama panjang.
Jika suatu segitiga sisinya sama panjang, maka segitiga itu
samasisi.
Sehingga dapat dikatakan :
Suatu segitiga disebut samasisi bila dan hanya bila ketiga
sisinya sama panjang.
PERTEMUAN II
Pernyataan
Pernyataan Pangkal disebut juga dengan
AKSIOMA, yakni pernyataan yang
kebenarannya tanpa bukti.
Kebenarannya, langsung kita terima saja.
Contoh aksioma adalah:
Melalui 2 buah titik hanya dapat dibuat tepat
sebuah garis.
Aksioma dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
1. Pernyataan benar yang diterima sebagai
kebenaran tanpa bukti (self evident truth).
Contoh:
Melalui dua buah titik dapat dibuat tepat sebuah
garis.
Contoh:
In a graph, the number of vertices of odd
degree is even.
Objek Matematika
Objek matematika ada dua, yaitu objek
langsung dan objek tak langsung.
Objek langsung (objek dasar
matematika): fakta, konsep, prinsip, dan
algoritma.
Objek Matematika
Fakta, adalah segala sesuatu yang telah disepakati, dia
dapat berupa simbol atau lambang dan dapat pula
berupa kata-kata. Misalnya: 2, =, >, +, dan sebagainya.
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi/penggolongan terhadap objek.
Prinsip merupakan hubungan fungsional dari konsep-
konsep. Salah satu wujud prinsip, adalah teorema.
Algoritma merupakan prosedur yang mesti dijalankan,
guna menyelesaikan suatu masalah/ persoalan
matematika
Suatu konsep dapat dibentuk melalui suatu
abstraksi.
Sebagai contoh sederhana dalam kehidupan
sehari-hari kita dapat mengatakan bahwa sepeda,
kereta api, mobil, becak adalah kendaraan.
Tetapi rumah, pohon, batu bukan kendaraan. Ini
berarti “kendaraan" adalah suatu konsep.
Konsep kendaraan itu dapat saja dipandang
sebagai suatu abstraksi dari beberapa kendaraan
khusus tertentu.
Pembentukan suatu konsep bisa melalui :
(1) abstraksi, misalnya : pembentukan bilangan
melalui dua kali abstraksi,
(2) Idelisasi, misalnya : “kerataan" suatu bidang
dan "kelurusan" suatu garis,
(3) abstraksi dan idealisasi, misalnya : “kubus",
“kerucut", dan
(4) penambahan syarat pada konsep
terdahulu, misalnya: “belahketupat" dari
“jajargenjang"
Objek Matematika
Objek tak langsung matematika
(1) kemampuan membuktikan teorema (theorem proving),
(2) kemampuan memecahkan masalah (problem solving),
(3) kemampuan untuk menularkan cara belajar matematika
yang dapat ditranfer ke pelajaran yang lain (transfer of
learning),
(4) kemampuan untuk mengembangkan intelektual melalui
belajar matematika (intellectual development),
(5) kemampuan bekerja secara individu (working individually),
(6) kemampuan bekerja dalam kelompok (working in group),
(7) memiliki sikap positif (positive attitudes).
Dalam penyajian objek matematika, digunakan:
Relasi merupakan suatu aturan untuk
mengawankan anggota suatu himpunan
dengan anggota himpunan lain, yang dapat
sama dengan himpuan semula.
Operasi adalah aturan untuk mendapatkan
elemen tunggal dari satu atau lebih elemen
yang diketahui. Elemen yang diketahui
disebut elemen yang dioperasikan.
Operasi
Jika suatu operasi memerlukan 2 buah
elemen untuk pemberlakuannya, operasi
tersebut dinamakan operasi biner.
Suatu operasi yang hanya memerlukan
satu elemen untuk memberlakukannya
disebut operasi uner,
POLA PIKIR DALAM MATEMATIKA
Matematika disusun berdasarkan pola
berpikir deduktif, tetapi matematika
terbentuk atau berkembang dari pola pikir
induktif atau deduktif.
Artinya, sifat-sifat dalam matematika ada
yang diketemukan berdasarkan kenyataan
di lapangan, ada pula yang diketemukan
berdasar pola pikir manusia.
Sifat abstrak dalam Matematika
"bilangan" adalah abstrak, sedang yang kita tulis
adalah lambangnya atau simbolnya.
Lambang-Iambang yang digunakan termasuk dalam
"fakta".
“Garis lurus" adalah abstrak. Sebenarnya tidak
pernah dijumpai garis lurus seperti yang dibicarakan
dalam matematika. Yang digambar dengan
penggaris, misalnya, adalah gambaran garis lurus.
Karena sifat matematika yang abstrak itulah, maka
diperlukan peragaan-peragaan untuk mempermudah
mempelajarinya