Anda di halaman 1dari 3

Belajar geometri 60: unsur-unsur pokok geometri

Om Tris

Ada pembaca yang meminta agar disajikan sekali lagi unsur-unsur


utama geometri yang akan diajarkan di sekolah. Tulisan ini merespon
permintaan tersebut. Istilah geometri berasal dari kata Yunani geometria.
Geometria berarti mengukur Bumi. Geometri merupakan cabang matematika
yang secara khusus dikembangkan untuk mengukur bidang-bidang di
permukaan Bumi, misalnya petak-petak sawah, ladang atau tanah pekarangan.
Boleh jadi, konsep-konsep geometri telah ada setua keberadaan umat
manusia,. Namun, baru sekitar enam abad sebelum Masehi konsep-konsep
tersebut membentu menjadi suatu sistem ilmu pengetahuan. Salah seorang
yang menjadi pendiri geometri adalah Euclides, seorang matematikawan
Yunani yang hidup antara 325-270 sebelum Masehi. Bukunya yang berjudul
”Unsur-unsur” dipandang sebagai buku stabdar geometri yang mampu
menembus jana selama lebih dari 20 abad.

Secara sederhana unsur-unsur utama dari geometri tediri atas


pernyataan (statement), pembuktian (froof), lukisan (construction), serta
bidang datar (plane). Mari kita cermati satu persatu.

Pernyataan. Dalam geometri, sebuah pernyataan dapat berbentuk


aksioma atau berbentuk proposisi. Sebuah aksioma dalah sebuah pernyataan
matematis yang diterima kebenarannya tanpa dituntut pembuktiannya.
Sering juga aksioma disebut dengan istilah ‘postulat’. Sebenarnya,
matematikawan lebih suka tidak menerima pernyataan apapun jikalau tanpa
disertai pembuktian. Namun, harus dimulai dari mana? Euclides, dalam
bukunya menuliskan sejumlah aksioma karena menurutnya pernyataan
tersebut sudah sangat jelas dengan sendirinya sehingga tidak ada satu orang
pun yang meragukannya. Misalnya, “satu dan hanya satu garis lurus yang dapat
dibuat melalui dua buah titik”. Pernyataan seperti ini, bagi Euclides, dan
tentunya juga bagi semua orang yang yang sudah sangat jelas dengan
sendirinya tanpa harus dibuktikan secara matematis.

Pada umumnya, pernyataan-pernyataan geometri tidak berbentuk aksioma


tetapi berbentuk proposisi. Suatu proposisi adalah sebuah pernyataan
matematis yang mungkin dapat atau tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Kita mengenal proposisi-proposisi dalam geometri yang disebut dengan istilah
dalil-dalil. Misalnya, melalui sebuah titik T yang berada di luar sebuah garis
g hanya dapat dibuat satu dan hanya satu garis lurus h yang tegak lurus
dengan garis g. Kebenaran pernyataan ini harus dapat dibuktikan secara
matematis. Tidak hanya sekedar diterima begitu saja. Kita harus dapat
menunjukkan bahwa garis h yang memenuhi syarat (melalui T dan tegak lurus
g) hanya satu dan tidak lebih dari satu.

Pembuktian. Suati pembuktian geometri terdiri atas serangkaian


langkah. Mungkin cukup satu langkah tetapi juga mungkin terdiri atas ratusan
langkah. Pada umumnya sebuah pembuktian bermula dari suatu aksioma atau
sejumlah proposisi (dalil) yang telah dibuktikan. Selanjutnya,
matematikawan, berangkat dari fakta yang telah diketahui, menurunkan
sejumlah langkah logis yang dapat menunjukkan bahwa pernyataan tersebut
betul. Pernyataan yang betul disebut proposisi atau dalil baru.

Lukisan (construction). Salah satu bagian utama dari pembuktian


adalah lukisan. Dalam geometri, lukisan adalah sebuah gambar yang dapat
dibuat dengan alat yang paling sederhana. Menurut Euclides, alat gambar
yang paling sederhana adalah mistar dan jangka (paser). Mistar untuk
membuat garis lurus dan jangka untuk membuat sudut.

Bidang datar. Suatu bidang merupakan gambar geometri yang


berdemensi dua, panjang dan lebar. Bidang tidak memiliki ketebalan. Untuk
memahami bahwa tebal sebuah bidang itu tidak ada dapat dengan cara
membayangkan sebuah garis lurus yang digambarkan pada suatu bidang datar.
Semua titik pada garis itu terletak pada bidang. Tidak ada satu titik pun
berada di luar bidang.

Geometri Euclides-an mencakup dua jenis gambar, yaitu gambar


berdimensi dua dan gambar berdimensi tiga. Gambar berdimensi dua hanya
memiliki besaran pangang dan besaran lebar. Geometri ini kita sebut geometri
bidang. Sedangkan gambar drdimensi tiga memiliki besaran panjang, lebar dan
tinggi. Geometri yang membahas gambar-gambar berdimensi tiga kita sebut
geometri ruang (kadang-kadang juga disebut ’solid geometry’).

Titik merupakan gambar geometri yang paling sederhana. Titik


dipandang tidak berdimensi. Namun, sebuah titik dilukiskan dengan ujung
pensil dalam bidang gambar. Gambar titik ini, tentu berdimensi. Titik
sesungguhnya (tidak berdimensi) tidak dapat dilukiskan (digambarkan pada
sebuah bidang gambar/kertas). Titik tidak memiliki ukuran. Titik tidak dapat
diukur.

Gambar geometri sedrhana yang kedua adalah garis (garis lurus). Garis
berdimensi satu, yaitu: panjang. Garis mempunyai panjang yang tak berhingga.
Yang kita pikirkan dalam geometri sesungguhnya hanya ‘penggal garis’ bukan
garis yang sesungghnya (dengan panjang tak berhingga). Karena itu, sejumlah
matematikawan berpendapat bahwa lukisan dalam geometri itu tidak perlu
digambarkan, tetapi secara logis dapat dibayangkan (dikonstruksi). Sebagai
catatan (Gambar 1), kita perlu mebedakan antara: garis, sinar garis, dan
penggal garis. Sinar garis (sinar) sering kita gunakan dalam membahasa optika
geometri (lensa, cermin dsb) untuk mewakili cahaya yang merambat dari
benda kea rah alat optis (missal:lensa) berseta perilakunya.

Inilah pembaca, terutama yang mengajukan permintaan, unsure-unsur


utama geometri, yaitu: pernyataan, pembuktian, lukisan, dan bidang. Titik dan
garis merupakan gambar yang paling sederhana dari bengun-bangun geometri.
Semoga dapat memenuhi harapan penanya. Semoga!

garis

sinar
Penggal
garis

Gambar 1

Anda mungkin juga menyukai