Tujuan: Mempelajari geometri mempunyai hasil banyak keterampilan dasar dan membantu
untuk membangun kemampuan berpikir logika, penalaran analitis dan pemecahan masalah.
Geometri memungkinkan kita untuk memahami ruang dalam sebuah kehidupan nyata yang
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang lebih baik. Geometri memiliki
banyak praktek penggunaan, dari yang paling dasar sampai perkembangan teknologi yang
semakin berkembang.
Ruang: (Rich, 2005) menurutnya ruang diartikan sebagai unsur geometri yang memiliki
panjang, lebar dan tinggi yang terus mengembang tidak terbatas. Oleh karenanya ruang
disebut sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki unsur panjang, lebar dan tinggi (Rich,
2005). Ruang didefinisikan sebagai kumpulan dari titik-titik.
Titik: Dari buku yang telah saya baca yaitu (KONSEP GEOMETRI DAN
PENGUKURAN, 2019, karya: Jayanti Putri Purwaningrum, S.Pd., M.Pd.) Titik dipahami
secara intuisi sebagai suatu noktah yang sangat kecil, biasanya diilustrasikan dengan sebuah
noktah dengan menekan ujung pensil pada kertas atau kapur tulis di papan tulis. Titik dapat
diasosiasikan pada tempat benda berada di suatu tempat, titik dapat pula diasosiasikan
sebagai pergerakan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain dan titik juga dapat
menggambarkan suatu bentuk atau suatu benda.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa titik termasuk ke dalam unsur yang tidak
didefisikan. Unsur sederhana ini mudah dipahami namun akan menjadi blunder (berbelit)
ketika hendak didefinisikan.
Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk,
tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat atau tidak mempunyai panjang, lebar dan
juga tinggi. Titik merupakan ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang
yang memikirkannya. Untuk melukiskan atau menggambarkan titik, diperlukan simbol atau
model. Gambar simbol atau model untuk titik digunakan noktah seperti di bawah ini. Noktah
sebuah titik biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah titik umumnya menggukan huruf
kapital yang diletakkan dekat titik tersebut. Di bawah ini merupakan contoh titik A, titik B
dan titik C.
Dari beberapa buku yang saya baca, Secara umum, titik adalah simbol yang mewakili suatu
keadaan tertentu (Oxford Dictionary) yang digambarkan sebagai lingkaran kecil berwarna.
Titik merupakan sebuah tipografi atau metode penulisan yang tidak didefinisikan secara
mengkhusus.
Sudut: Suatu sudut adalah gabungan dua segmen garis dengan titik pangkal yang sama
atau gabungan dua sinar dengan titik pangkal yang sama. Titik pangkal tersebut disebut titik
sudut. Segmen garis-segmen garis atau sinar garis-sinar yang membentuk sudut tersebut
disebut sisi sudut. Sudut dapat dinyatakan dengan nama suatu titik pada satu sisi sudut,
kemudian titik sudut, diikuti oleh nama titik pada sisi yang lain.
Dari buku yang telah saya baca yaitu (KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN, 2019,
karya: Jayanti Putri Purwaningrum, S.Pd., M.Pd.) bahwasannya Sudut diartikan sebagai
gabungan dua buah sinar yang titik pangkalnya sama.
Namun pada penjelasan lainnya yaitu penjelasan pada modul GEOMETRI DAN
PENGUKURAN karya: Al. Krismanto, M.Sc. Yang menjelaskan Sudut adalah daerah antara
dua sinar garis yang bersekutu pada pangkal sinar-sinar garis tersebut.
Dari buku yang telah saya baca yaitu (BUKU AJAR Pembelajaran Geometri di SD, karya:
Akina) Suatu sudut adalah gabungan dua segmen garis dengan titik pangkal yang sama atau
gabungan dua sinar dengan titik pangkal yang sama. Titik pangkal tersebut disebut titik
sudut. Segmen garis-segmen garis atau sinar garis-sinar yang membentuk sudut tersebut
disebut sisi sudut. Sudut dapat dinyatakan dengan nama suatu titik pada satu sisi sudut,
kemudian titik sudut, diikuti oleh nama titik pada sisi yang lain. Suatu sudut dibentuk oleh
dua sinar garis sedemikian rupa sehingga membagi suatu bidang menjadi tiga daerah, yaitu:
(1) sudut itu sendiri, (2) daerah dalam Interior) sudut, dan (3) daerah luar (eksterior) sudut.
Interior sudut adalah semua titik pada bidang antara dua sinar garis, sedangkan Eksterior
sudut adalah semua titik pada bidang yang bukan pada sudut atau bukan interior.
Dari buku yang telah saya baca yaitu (KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN, 2019,
karya: Jayanti Putri Purwaningrum, S.Pd., M.Pd.) Sudut diartikan sebagai gabungan dua buah
sinar yang titik pangkalnya sama.
Jarak: Dari buku yang telah saya baca yaitu (KONSEP GEOMETRI DAN
PENGUKURAN, 2019, karya: Jayanti Putri Purwaningrum, S.Pd., M.Pd.) bahwasannya
jarak
dipergunakan bila terdapat dua tempat yang berbeda, dalam hal ini bilangan 120 di samping
itu, jarak terkait dengan dua titik yang berbeda, misal titik A dan B. Jarak titik A ke B
dinyatakan dengan bilangan.
Bidang: Bidang adalah unsur lain dalam geometri yang tidak dapat dijelaskan
menggunakan kata-kata sederhana atau kalimat simpel seperti halnya titik dan garis. Apabila
kita mencoba membuat definisi bidang maka akan berbelit atau blunder. Oleh karena itu
seperti titik dan garis, bidang juga dimasukan ke dalam kelompok unsur yang tidak
didefinisikan. Bidang adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran
orang yang memikirkannya. Bidang diartikan sebagai permukaan yang rata, meluas ke segala
arah dengan tidak terbatas, dan tidak memiliki tebal. Bidang masuk ke dalam bangun dua
dimensi, karena bidang dibentuk oleh dua unsur yaitu panjang dan lebar. Model bidang dapat
digambarkan oleh bagian dari benda, misalnya bagian permukaan kaca, permukaan daun
pintu, lembaran kertas, atau dinding tembok kelas yang rata. Atau bidang dapat diperoleh
dengan cara mengiris tipis-tipis permukaan benda sehingga diperoleh lembaran-lembaran
tipis, misalnya bagian salah satu sisi balok diiris-iris menjadi bagian-bagian yang tipis.
Bagian-bagian tersebut adalah model-model bidang.
Garis: Garis adalah konsep ang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan kata-kata
sederhana atau kalimat simpel. Karena garis juga dikelompokkan ke dalam unsur yang tidak
didefinisikan. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang bentuknya lurus, memanjang ke
dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik akhir dan tidak tebal.
(Minds, 2003) Garis adalah ide atau gagasan yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang
memikirkannya. Menggambar model garis dapat dilakukan dengan membuat goresan alat
tulis pada bidang tulis, kertas atau papan tulis dengan bentuk yang lurus. Atau model garis
dapat dibuat dengan menggambar salah satu sisi penggaris. Berikut adalah model garis yang
diberi tanda dengan anak panah pada kedua ujungnya, yang menandakan bahwa garis
tersebut memanjang ke-dua arah dan tidak mempunyai titik akhir (Minds, 2003)
garis adalah garis lurus yang merupakan himpunan titiktitik yang dihubungkan menjadi satu garis
lurus. Bidang dalam pembahasan ini merupakan bidang datar yang merupakan himpunan garis-garis,
dan yang dimaksudkan dengan ruang merupakan himpunan dari bidang-bidang. Garis, bidang, dan
ruang secara berturut-turut disebutkan sebagai ruang berdemensi 1, ruang berdemensi 2, dan ruang
berdemensi 3, dan masing-masing ditandai dengan satu sumbu untuk garis, dua sumbu saling tegak
lurus disebut bidang datar, dan tiga sumbu yang saling tegak lurus disebut sebagai ruang.
garis adalah konsep yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan kata-kata
sederhana atau kalimat simpel. Karenanya garis juga dikelompokan ke dalam usur yang
tidak didefiniskan. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang bentuknya lurus, memanjang
ke dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik akhir, dan tidak tebal.
Garis adalah ide atau gagasan yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang
memikirkannya. Menggambar model garis dapat dilakukan dengan membuat goresan alat
tulis pada bidang tulis, kertas, atau papan tulis dengan bentuk yang lurus. Atau model garis
dapat dibuat dengan menggambar bagian sisi benda yang lurus, misalnya menggambar salah
satu sisi penggaris kayu.
Berikut adalah model garis yang diperoleh dari hasil menggambar salah satu bagian sisi
penggaris dengan memberi tanda anak panah pada kedua ujungnya yang menandakan bahwa
garis tersebut memanjang kedua arah tidak mempunyai titik akhir.
Menamai sebuah garis dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara, di bawah ini adalah
dua cara memberi nama terhadap garis. Pertama dengan sebuah huruf kecil pada salah satu
ujung garis, pada gambar (d) diberi nama garis gg. Kedua menggunakan dua huruf besar yang
diletakan pada dua titik pada garis tersebut, pada gambar (e) diberi nama garis ABAB.
Pangkal: pengertian pangkal adalah konsep primitif yang mudah dipahami dan sulit
dibuatkan definisinya, seperti titik, garis, dan bidang. Apabila kita paksakan untuk membuat
definisi untuk unsur primitif tersebut maka akan terjadi blunder. Misalnya kita akan membuat
definisi untuk titik, seperti titik adalah sesuatu yang menempati tempat. Kemudian kita harus
mendefiniskan lagi sesuatu yang menempati tempat itu apa, misalnya noktah yang ada pada
bidang. Kemudian kita harus mendefinisikan tentang noktah itu apa, dan seterusnya.
Sehingga dalam definisi terdapat definisi dan begitu seterusnya. Oleh karena itu semua
konsep yang memiliki sifat demikian dimasukan ke dalam katagori unsur primitif atau unsur
yang tidak terdefinisi.
BAB II
BANGUN-BANGUN DASAR
1. Titik, Garis, dan Bidang Sebagai Pengertian Pangkal.
Dalam geometri, titik, garis dan bidang merupakan pengertian pangkal. Maksudnya,
titik, garis dan bidang diterima sebagai istilah yang tidak didefinisikan dan dipandang
sebagai hal yang diterima saja oleh akal sehat (common sense). Namun demikian, dalam
rangka membantu mengerti tentang titik kita dapat menjelaskan ciri-ciri titik, yakni titik
memiliki ukuran kecil sempurna.
Bangun-bangun geometri didefinisikan (diartikan) sebagai himpunan titik-titik
tertentu. Garis merupakan sekumpulan titik-titik tertentu. Kita mengenal garis, sinar garis
dan ruas garis.
A B
Ruas garis atau
A B Sinar garis
Sinar garis
A B
Garis atau
A B
Diskusikan.
1. Adakah cara yang paling tepat untuk membaca notasi-notasi AB , ⃗
AB , ⃗ ´ ?
BA , dan AB
2. Apakah Anda pernah melihat garis, sinar garis, atau ruas garis atau yang merupakan
model dari bangun-bangun itu?
3. Jika tidak diterangkan secara khusus, maka yang dimaksud dengan garis adalah garis
lurus. Apakah yang dimaksudkan dengan “lurus”?
4. Diketahui dua ruas garis AB dan PQ yang panjangnya masing-masing 2 cm dan 5 cm.
a) Apakah AB dan PQ sama panjang?
b) Apakah banyaknya titik yang membentuk AB kurang dari banyaknya titik yang
membentuk PQ ? Jelaskan!
2. Sudut
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan sudut. Sudut dapat
terjadi jika dua buah garis atau dua buah bidang saling berpotongan.
Kaki sudut
Daerah sudut
Titik sudut
Kaki sudut
a. Pengertian Sudut
Sudut diartikan sebagai bangun yang terjadi dari gabungan dua sinar yang
berimpit pangkalnya. Kita membedakan antara sudut dan daerah sudut.
b. Pemberian Nama Sudut
P
Q PQR = RQP =
1 putaran penuh
putaran penuh
putaran penuh, dan sebagainya.
1
putaran penuh = 90° , disebut sudut siku-siku
4
d. Jenis-Jenis Sudut
Misal x adalah besar sudut. Kita dapat membedakan sudut dengan
mengelompokkannya atas:
Sudut Lancip Sudut Siku-siku Sudut Tumpul Sudut lurus
g. Jurusan Tiga Angka untuk menyatakan letak (posisi) atau arah perjalanan menuju
suatu tempat tertentu. Penentuan arah berpedoman pada arah Utara kemudian berputar
searah dengan arah putaran jarum jam.
h. Sudut Elevasi
Sudut elevasi adalah sudut antara garis horisontal yang melalui titik mata pengamat
dengan arah penglihatan atau arah pandang yang terletak di atas garis horisontal tadi.
Sudut depresi
sudut elevasi
i. Sudut Depresi
Sudut depresi adalah sudut antara garis horisontal yang melalui mata pengamat
dengan arah pandang yang terletak di bawah garis horisontal.
j. Gambar Skala
Salah satu penggunaan dalam kehidupan sehari-hari dari sudut elevasi atau sudut
depresi adalah dalam perhitungan jarak atau tinggi, dengan menggunakan gambar
skala.
GARIS-GARIS SEJAJAR
1. Pengertian
Dalam geometri bidang, dua garis sejajar diartikan sebagai dua garis yang tidak
mempunyai titik persekutuan.
a b
p
Jika garis a dan b mempunyai sebuah titik persekutuan, dikatakan garis a dan b berpotongan.
Jika garis p dan q tidak mempunyai titik persekutuan, dikatakan garis p dan q sejajar, yang
dilambangkan dengan p //q.
2. Aksioma Kesejajaran Dua Garis
Melalui satu titik di luar sebuah garis dapat dibuat tepat sebuah garis yang sejajar
dengan garis itu.
Jika dua buah garis masing-masing sejajar dengan sebuah garis lain, maka kedua garis
itu sejajar satu sama lain.
a q
4. Sudut-sudut yang terjadi jika dua garis dipotong oleh sebuah garis
a
2 A Jika dua garis a dan b dipotong oleh sebuah
3 1
4 garis g maka terjadilah:
g
Sudut-sudut sehadap, yaitu:
b 2 1 A1 dan B1 ; A2 dan B2 ;
3 4
B
A3 dan B3 ; A4 dan B4 .
c) Teorema tentang sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh
sebuah garis
Jika dua garis sejajar a dan b dipotong oleh sebuah garis p, maka:
p
iii. Sudut-sudut luar berseberangan sama besar
B3 = A1 dan B4 = A2
iv. Tiap dua sudut dalam sepihak jumlahnya 180∘
A4 + B1 = 180∘ dan A3 + B2 = 180∘
v. Tiap dua sudut luar sepihak jumlahnya 180∘
A1 + B4 = 180∘ dan A2 + B3 = 180∘
Teorema tentang dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lain banyak
sekali kegunaannya untuk pembuktian sifat-sifat geometri selanjutnya.
BAB IV
SEGITIGA
II
I II I
1. Pengertian Segitiga
Jika ada tiga buah titik yang tidak segaris, dua-dua dihubungkan oleh sebuah ruas garis,
maka terdapat tiga buah ruas garis. Gabungan tiga buah ruas garis ini disebut segitiga.
Ketiga buah ruas garis itu disebut sisi. Ketiga buah titik itu disebut titik sudut. Jumlah
panjang ketiga sisi itu disebut keliling segitiga.
Garis-garis istimewa dalam segitiga yaitu: 3 buah garis tinggi, 3 buah garis berat, 3 buah
garis bagi.
A B
A, B, dan C disebut titik-titik sudut dari segitiga ABC, tetapi titik-titik sudut itu bukan
unsur dari segitiga ABC, mengapa?
Sebuah segitiga tertentu bentuk dan ukurannya jika telah diketahui tiga unsurnya yang
bebas satu sama lain, dan memenuhi sifat-sifat segitiga, yaitu:
a. Jumlah panjang dua sisinya lebih panjang dari sisi ketiga.
b. Jumlah besar ketiga sudutnya sama dengan 180.
3. Jenis-jenis segitiga
Segitiga dibedakan atas:
a. Menurut sudutnya: segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga tumpul.
Segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-
siku.
Segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
b. Menurut sisinya: segitiga tidak sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi.
Segitiga tidak sama sisi yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya tidak sama.
Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang dua buah sisinya memiliki panjang yang sama.
Selanjutnya kedua sisi itu disebut kaki.
Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya sama.
6. Lukisan segitiga
Segitiga merupakan bangun yang sangat penting dalam geometri, karena bangun-
bangun geometri lainnya dapat dibentuk dari segitiga-segitiga. Demikian juga sifat-sifat
dari bangun-bangun tertentu banyak dapat dijelaskan melalui sifat-sifat segitiga.
Pada dasarnya lukisan apapun yang dibuat, misalnya lukisan segitiga atau segiempat,
selalu berupa rangkaian dari dua macam lukisan pangkal. Yang dimaksud dengan lukisan
pangkal yaitu:
a. Melukis sebuah garis lurus (untuk selanjutnya disebut “garis”) melalui dua buah titik
berlainan yang diketahui. Untuk melakukan lukisan pangkal ini digunakan penggaris.
A B
b. Melukis busur lingkaran dengan titik pusat tertentu dan jari-jari yang panjangnya
diketahui. Untuk melukis lukisan pangkal ini digunakan sebuah jangka.
r
P
Sebuah segitiga dapat dilukis jika telah diketahui 3 ketentuan yang bebas satu sama lain,
artinya dari ketiga ketentuan itu tidak boleh ada yang bergantung dari yang lain. Ketentuan itu
dapat berupa unsur-unsur segitiga atau bagian yang lain dari segitiga (misalnya panjang garis
beratnya).
A B g
2 3
4
2) P terletak pada garis g.
2 4 3
P g
3
O 4
2
B
1
A B
1 2
Kriteria keterlukisan sebuah segitiga
Kriteria-kriteria tersebut dimaksudkan bahwa kita hanya dapat melukis segitiga apabila telah
dipenuhi 3 ketentuan seperti yang terdapat pada salah satu di antara kelima kriteria tersebut.
Contoh: Lukislah segitiga ABC jika diketahui
1
AB = 5cm, BC = 4 cm, dan AC = 5 cm.
2
a) Memenuhi salah satu dari kelima kriteria keterlukisan segitiga, yaitu diketahui
panjang ketiga sisinya (ss, ss, ss)
b) Sifat segitiga dipenuhi, karena jumlah panjang dua sisi lebih panjang dari panjang sisi
ketiga.
Diketahui:
5 cm
4 cm
1
5 cm
2
Siapkan dahulu ketentuannya berupa 3 ruas garis yang masing-masing panjangnya 5 cm, 4 cm, 5
1
cm. Kemudian pertama-tama lukislah sisi AB = 5 cm, lalu buatlah busur-busur lingkaran yang
2
1
masing-masing berpusat di A dan B dan jari-jarinya 5 cm dan 4 cm. Kedua busur lingkaran itu
2
berpotongan di titik yang menunjukkan titik sudut C dari segitiga ABC.
Lukisan:
Langkah ke-1
A 5cm B
Langkah ke-2
5 cm
A 5 cm B
Langkah ke-3
5 cm
4 cm
A 5 cm B
Langkah ke-4
5 cm 5 cm
4 cm 4 cm
A 5 cm B
Latihan 3 (diskusikan)
c) Garis berat
d) Garis bagi
8. Teorema Pythagoras
Dalam sebuah segitiga siku-siku, jumlah luas daerah-daerah persegi yang dibuat pada
kedua sisi siku-sikunya sama dengan luas daerah persegi yang dibuat pada sisi
miringnya.
b a
Jika panjang kedua sisi siku-siku pada ∆ABC masing-masing b dan c, dan panjang sisi
miringnya a, maka teorema di atas dapat dirumuskan dengan:
b2 + c2 = a2
dengan kalimat:
Dalam sebuah segitiga siku-siku, jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya sama
dengan kuadrat panjang sisi miringnya.
Rumusan ini yang selanjutnya digunakan dalam penyelesaian soal-soal.
Kebalikan Teorema Pythagoras
Jika dalam suatu segitiga, kuadrat panjang salah satu sisinya sama dengan jumlah kuadrat
panjang kedua sisinya yang lain, maka segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku.
Tripel Pythagoras
Perangkat (a, b, c) dari tiga bilangan asli disebut Tripel Pythagoras, jika kuadrat dari
bilangan terbesar sama dengan jumlah kudrat dua bilangan yang lain.
Jika pada tripel Pythagoras (a, b, c), ketiga elemennya berupa bilangan asli yang faktor
persekutuan terbesarnya adalah 1, maka (a, b, c) disebut Tripel Pythagoras Primitif. (3,
4, 5), (5, 12, 13) adalah contoh dua tripel Pythagoras primitif, sedang (15, 20, 25), (10,
24, 26) masing-masing bukan tripel Pythagoras primitif.
9. Teorema Proyeksi
Dari teorema Pythagoras dapat diturunkan teorema proyeksi pada segitiga miring, yaitu
segitiga yang bukan segitiga siku-siku.
a. Teorema Proyeksi untuk Sisi di depan Sudut Lancip
Dalam suatu segitiga, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut lancip
sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain dikurangi dengan dua kali
hasilkali panjang salah satu sisi dengan panjang proyeksi sisi lain ke sisi tersebut.
C
Diketahui:
b t a , mA < 90, p panjang proyeksi pada
C
Diketahui:
t b a , mA > 90, p panjang proyeksi pada
perpanjangan (proyeksi pada )
p c
D A B
Dibuktikan: a2 = b2 + c2 + 2cp
Bukti:
Dalam ∆BCD: a2 = (c + p)2 + t2 ................. (Th. Pythagoras)
Dalam ∆ACD: t2 = b2 – p2 ................. (Th. Pythagoras)
Subtitusikan t2 = b2 – p2 ke a2 = (c + p)2 + t2 diperoleh:
a2 = (c + p)2 + b2 – p2
a2 = c2 + 2cp + p2 + b2 – p2
a2 = b2 + c2 + 2cp
b 2+ c2 −a2
Dari teorema 6.a, yakni: a2 = b2 + c2 – 2cp diperoleh p= .
2c
2 2 2
a −b −c
Dari teorema 6.b yakni: a2 = b2 + c2+ 2cp diperoleh p= .
2c
Berarti jika dalam suatu segitiga panjang semua sisinya diketahui, kita dapat
menghitung panjang proyeksi sebuah sisi pada sisi yang lain.
C
Diketahui: perhatikan gambar di samping.
P pada sehingga AP = c1 dan BP = c2, ,
b t x a dan CP = x.
Buktikan:
x2c = a2c1 + b2c2 – c1 c2 c.
p
A D P B
c1 c2
c
Bukti:
Dalam ∆PBC : a2 = c22 + x2 + 2c2p ..................(1) (Teorema Proyeksi)
Dalam ∆APC : b2 = c12 + x2 – 2c1p ..................(2) (Teorema Proyeksi)
Jika kedua ruas persamaan (1) dikalikan dengan c1 dan kedua ruas persamaan (2)
dikalikan dengan c2, masing-masing akan didapatkan:
2
t c=
c
√ s ( s−a ) ( s−b ) (s−c)
C
D a
B
ta
c b
A
Bukti:
Dalam ∆ABC: b2 = a2 + c2 – 2cp (teorema proyeksi)
2 2 2
a +c −b
p= ...................... (1)
2a
( )
2
2 2 a2 +c 2−b 2
t a=c −
2a
( ( ))( ( ))
2 2 2 2 2 2
2 a + c −b a +c −b
t a= c + c−
2a 2a
t 2a= ( 2 ac +a 2+ c2 −b2
2a )( 2 ac−a 2−c 2+ b2
2a )
( a+ c )2−b2 b2 −( a−c )2
t 2a= ×
2a 2a
4
2 s ( s−b ) ( s−c )( s−a )
t 2a=¿ 2
4a
2
2 s ( s−b )( s−c ) ( s−a )
t 2a=¿ 2
a
2
t a=¿
a
√ s ( s−a )( s−b ) ( s−c )
Dengan langkah serupa dapat dibuktikan bahwa:
2
t b=¿
b
√ s ( s−a )( s−b ) ( s−c )
2
dan t c =¿
c
√ s ( s−a ) ( s−b ) ( s−c)
12. Teorema tentang Panjang Garis-Berat pada Sebuah Segitiga (Teorema Apollonius)
Jika dalam ∆ABC yang panjang ketiga sisinya masing-masing a, b, dan c, dan panjang
garis-berat yang melalui titik-titik sudut A, B, dan C berturut-turut ma , mb , mc , maka:
1 1
m2a= ( b2+ c 2 )− a2
2 4
1 2 2 1 2
mb= ( a +c )− b
2
2 4
1 2 2 1 2
m c = ( a + b )− c
2
2 4
A
Perhatikan gambar di samping.
Diketahui: D titik tengah ,
c ma b AD = ma.
Dibuktikan:
B a D a C
Bukti:
1 1 1 1
ma2.a = b2. a + c2. a – a. a.a
2 2 2 2
1 2 1 2 1 3
ma2.a = ab + ac – a
2 2 4
1 2 1 2 1 2
m a2 = b + c – a
2 2 4
1 2 1
m a2 = (b + c2 ) – a2
2 4
1 2 2 1 2
mb= ( a +c )− b
2
2 4
1 2 2 1 2
m c = ( a + b )− c
2
2 4
dc2 = ab – c1c2.
C
Perhatikan gambar di samping.
Diketahui:
2
ACD BCD atau C1 C2
b dc a AD = c1 dan DB = c2.
A c1 D c2 B
Bukti:
AC : BC = AD : DB .............................. (Teorema)
b : a = c 1 : c2
c1 : c 2 = b : a
c : (a + b) = c1 : b
bc
c1 = ..................................... (1)
a+b
c : (a + b) = c2 : a
ac
c2 = .................................... (2)
a+b
untuk menggunakan dc, selanjutnya digunakan Teorema Stewart.
bc ac
dc2.c = a2. a+b + b2. a+b – c1.c2 .c
2 2
a bc+ a b c
dc .c =
2
– c1.c2 .c
a+ b
abc (a+b)
dc2.c = a+ b
– c1.c2 .c
dc2 = ab – c1.c2 .
dc2 = c1.c2 – ab
E
Perhatikan gambar di samping.
Diketahui:
C
2 ECD ACD atau C1 C2
1
AD = c1 dan BD = c2.
dc b a Dibuktikan: = c1c2 – ab
D c1 A c B
c2
Bukti:
AC : BC = AD : DB .............................. (Teorema)
b : a = c 1 : c2
c1 : c 2 = b : a
c : (a – b) = c1 : b
bc
c1 = .................................. (1)
a−b
c : (a – b) = c2 : a
ac
c2 = ............................... (2)
a−b
untuk menggunakan dc, selanjutnya digunakan Teorema Stewart.
ac bc
dc2.c = b2. a−b – a2. a−b + c1.c2 .c
2 2
a b c−a bc
dc2.c = + c1.c2 .c
a−b
abc (b−a)
dc2.c = a−b
+ c1.c2 .c
dc2 = c1.c2 – ab