Anda di halaman 1dari 7

UNSUR-UNSUR PERANCANGAN:

 GARIS
Dari bentuknya, garis dapat diartikan sebagai perpanjangan antara
dua titik. Garis memiliki arah, panjang, namun tidak memiliki lebar dan
kedalaman. Bidang- bidang geometri terdiri dari garis-garis yang membentuk
sudut, cintohnya sudut siku-siku ( 90° ). Ada juga bentuk-bentuk yang
diluardari bentuk geometri dan bentuk-bentuk tersebut sering menggunakan
garis lengkung, contohnya bentuk lingkaran. Dalam buku yang dikarang oleh
Frans D.K Ching, dikatakan juga bahwa garis dapat menciptakan sebuah
suasana dan hal tersebut pda sebuah lukisan.

 BENTUK

Bentuk adalah segala hal yang memiliki tinggi dan lebar. Bentuk juga
dapat diartikan sebagai perpaduan dari garis-garis dan garis-garis tersebut
membatasi daerah atau volume dari suatu bentuk. Dalam perancangan,
terdapat beberapa bentuk yang disebut geometri, yaitu:
a.Lingkaran
Lingkaran adalah sebuah bidang yang melengkung di setiap titik yang
memiliki jarak yang sama dari sebuah titik pusat kedalam kurva tersebut.

b. Segitiga
Segitiga adalah sebuah figure bidang yang ditutup 3 sisi dan memiliki
3 buah sudut . Jumlah besar ketiga sudutnya adalah 180°.
c. Bujursangkar
Bujursangakar adalah sebuah figure bidang yang memiliki 4 sisi yang
sama panjangnya dan 4 buah sudut tegak lurus.

 TEKSTUR
Sentuhan yang diberikan pada suatu permukaan melalui ukuran,
bentuk dasar, tatanan dari proporsi bagian-bagiannya.
Secara fisik : tekstur material bangunan seperti kasar, halus, bergelombang
dan sebagainya .
Secara visual : kesan yang didapat dari pengulangan bentuk-bentuk garis dan
warna. Yang terutama yang perlu diperhatikan dalam mendesain
rumah adalah tekstur visual, seperi penataan batu alam, batu bata
atau aluminium yanng harmonis akan membuat rumah seseorang
memiliki karakter.

 WARNA
Warna pada suatu bangunan dapat memberikan dampak positif dan negatif
serta mempengaruhi fisik dan psikis manusia. Dampak negatif, misalnya pada
ruangan kelas diberi warna merah pada tembok, maka akan mempengaruhi
suasana belajar dalam ruangan tersebut serta memberikan rasa tidak nyaman
pada pengguna. Dampak Positif, misalnya warna putih diberikan pada
bangunan-bangunan yang dianggap suci (pada beberapa tembok gereja atau
masjid)
Warna juga dapat menjadi ciri dari suatu langgam/jenis arsitektur, misalnya:
Langgam minimalis yang selalu menggunakan warna-warna primer pada
beberapa elemen bangunannya.
1. Warna primer
Warna yang memang tidak dapat diperoleh dari campuran warna-warna
lain, yaitu: merah, kuning dan biru.

2. Warna sekunder
Campuran antara dua warna primer, hasilnya adalah: orange, hijau, ungu.

3. Warna tersier
Warna yang timbul dari hasil campuran warna primer dan warna sekunder.
Contohnya: golden yellow, lime green dan indigo.

Prinsip Desain terbagi atas 7 yaitu:

1. Keseimbangan
Keseimbangan adalah suatu keadaan dimana penglihatan yang
ditampilkan dari dua sisi terlihat sama oleh pusat perhatian atau pusat
keseimbangan, yaitu sang pengamat. Keseimbangan terdiri atas 2, yaitu:
^ Keseimbangan Asimetris atau Informal.
Keseimbangan ini tercipta karena adanya penempatan bidang yang
dilakukan secara kebetulan, spontan, adanya perbedaan ukuran meskipun
menggunakan bidang-bidang yang sejenis.

^ Keseimbangan Simetris atau Formal


Keseimbangan ini terbentuk jika adanya sumbu simetris atau titik
pusat yang membagi suatu elemen atau benda menjadi dua bagian yang
sama besar, maka akan tercipta keseimbangan
Tampilan satu sisi benda yang terlihat sama bentuk dan ukurannya jika
dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan atau atas dan bawah diukur dari
memiliki sumbu simetris.

2. Irama

Suatu atau beberapa elemen yang disusun, digambar atau diletakkan


secara teratur atau sistematis, memiliki pola tertentu.
Pengulangan tersebut dapat menciptakan rasa seni secara visual sehingga
menjadikannya kelihatan menarik.
Suatu pengulangan dapat terbentuk dari berbagai faktor, misalnya
pengulangan dilihat dari segi bentuk, serta ada juga yang melakukannya
dengan permainan jarak dari elemen-elemen tersebut. Namun,sebenarnya
masih banyak lagi faktor yang bisa digunakan untuk membentuk suatu
irama, misalanya ukuran.
 Pengulangan dengan bentuk

 Pengulangan dengan jarak


Pengu
langan pada unsur-unsur bangunan biasanya dilakukan pada elemen-elemen
seperti jendel, kolom-kolom, unsur-unsur penghias seperti batu alam-alam
untuk menambahkan nilai estetis dari suatu bangunan.

3. Tekanan / point of interest


Tekanan adalah fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah
komposisi/bangunan,yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan
mata. Tekan ini sangat dominan, bagian-bagian atau kelompok lain dari
komposisiatau bangunan berkaitan padanya.

4. Skala
Skala digunakan untuk menyatakan perbandingan besar objek pada
gambar dengan besar objek yang sebenarnya. Suatu bangunan dikatakan
memiliki skala jika bangunan tersebut dpt menunjukkan besarnya atau
kecilnya dengan jelas bagaimana tujuannya.
Macam-macam skala
* Skala Heroik : bertujuan untuk membuat sebuah bangunan nampak lebih
besar dari bangunan disekitarnya sehingga menimbulkan kekaguman bagi
yang melihatnya.
Contohnya: bangunan-bangunan monumental seperti gereja, tugu
pahlawan dan gedung pemerintahan. Skala heroik digunakan untuk
membangun bangunan yang dapat menampung masyarakat banyak.
* Skala Natural : skala yang menggambarkan kondisi suatu bangunan
dimana bangunan dan elemen-elemennya disesuaikan ukurannya
dengan aktivitas manusia. Ini sebabnya skala ini disebut juga skala
manusiawi.
*Skala Intim :

5. Proporsi
Proporsi menurut Vitruvius adalah hubungan tertentu antara ukuran
terkecil dengan ukuran keseluruhan. Proporsi dalam arsitektur adalah
hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian
terkecil dengan keseluruhan.

6. Urut-urutan

7. Unity/kesatuan

Anda mungkin juga menyukai