Anda di halaman 1dari 12

REKASAYA IDE

MK: Ket Dasar Pendidikan


Sd
Prodi: S1 PGSD

SKOR NILAI:

REKAYASA IDE
“ SOLUSI HAMBATAN PEMBELARAN DARING“
( Diajukan Untuk Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan SD)

Nama Mahasiswa : Saula Raihani


NIM : 1213311025
Dosen Pengampu : Drs. Demmu Karo-Karo M. Pd
Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Pendidikan SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas laporan rekayasa ini sebagai bahan untuk memenuhi
salah satu tugas wajib pada mata kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan SD. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Demmu Karo-Karo M. Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan SD. yang telah memberi bimbingan
dan arahan untuk menyusun Laporan rekayasa ide ini, yang membahas tentang “Solusi Dari
Hambatan Pembelajaran Daring” serta tugas yang telah diberikan ini dapat memperluas
wawasan dan pengetahuan saya terhadap keterampilan dasar pendidikan SD

Saya menyadari bahwa laporan Rekayasa Ide yang telah dibuat ini masih jauh dari kata
sempurna, karena masih banyak kekurangan didalam penyusunanan dan pelaksanaannya.
Namun demikian, saya selaku peneliti dan pengamat telah berusaha semaksimal mungkin
dengan seluruh kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan laporan rekayasa ide ini
dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, saya berharap pembaca berkenan untuk memberikan
masukkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,demi kesempurnaan dalam menyusun
laporan rekayasa ide selanjutnya yang saya buat dikemudian hari. Akhir kata, semoga laporan
rekayasa ide ini bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi para
pembaca umumnya dan saya penulis khususnya.

Langkat, September 2021

Saula Raihani
1213311025

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4

1.2 Tujuan Penulisan Rekayasa Ide...............................................................................5

1.3 Manfaat Penulisan Rekayasa Ide.............................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN & KAJIAN TEORI.......................................................6

2.1 Identifikasi Permasalahan.............................................................................................6

2.2 Kajian Teori....................................................................................................................6

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Daring..............................................................................6

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Daring....................................................................................7

2.2.3 Implementasi Pembelajaran Daring..........................................................................8

BAB III.......................................................................................................................................9

GAMBARAN IDE.....................................................................................................................9

BAB IV....................................................................................................................................11

PENUTUPAN..........................................................................................................................11

4.1 Kesimpulan...................................................................................................................11

4.2 Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini dunia sedang di gemparkan oleh pandemik COVID-19 yang berhasil
menghilangkan banyak populasi manusia termasuk di negara kita Indonesia. Pemerintah
Indonesia pun tidak ingin lamban dalam mengambil kebijakan-kebijakan baik dalam upaya
pencegahan maupun penanganan kasus COVID-19 ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia memberi putusan melalui Surat Edaran No 4 Tahun 2020 Mengenai
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat
Edaran tersebut menyebutkan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-
masing melalui pembelajaran dalam jaringan (daring) atau jarak jauh . Pembelajaran daring
menjadi alternatif pembelajaran yang diterapkan akibat adanya pandemi Covid-19.
Pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) merupakan pembelajaran melalui
pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajarannya. Siswa dan guru bisa saling
berinteraksi melalui berbagai aplikasi seperti classroom, video conference, telepon atau live
chat, zoom maupun melalui whatsapp group[1]. Guru di dalam melaksanakan
pembelajarannya dan menyampaikan seluruh materinya dari berbagai muatan pelajaran yang
ada tersebut melalui dalam jaringan (daring), Teknologi sangat berperan penting bagi peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran daring, Berbagai Platform digunakan dalam
pembelajaran daring. Berbagai respon positif disampaikan peserta didik terkait pembelajaran
daring. selain itu guru serta orang tua juga tidak kalah berperan dalam memberikan dukungan
dan bimbingan terhadap usaha belajar anak. Kompetensi dan keterampilan guru harus terus
diperkaya, didukung oleh kebijakan sekolah yang mendorong guru terus belajar. Pihak terkait
juga perlu mengevaluasi pembelajaran daring tersebut agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.

Akan tetapi permasalahan yang terjadi saat ini banyak siswa yang masih kesulitan untuk
belajar secara mandiri. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto et al., (2020) menyatakan
bahwa salah satu dampak yang jelas terlihat adalah kesulitan belajar yang dialami murid
selama proses belajar mengajar di rumah. Murid merasa tertekan saat belajar jarak jauh,
karena merasa terpaksa, apalagi ditambah dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai
di rumah, permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh juga dialami oleh orangtua, kendala
tersebut muncul karena orangtua kurang memahami materi, sulitnya menumbuhkan semangat
dan motivasi belajar anak, sulitnya membagi waktu antara pekerjaan orangtua dan
pendampingan anak, keterbatasan orangtua dalam mengoperasikan gawai, jangkauan internet

4
yang terbatas, serta orangtua kurang sabar dalam mendampingi anak saat pembelajaran
daring selama masa pandemi covid-19. Permasalahan ini juga terjadi pada jenjang sekolah
dasar

1.2 Tujuan Penulisan Rekayasa Ide


1. Untuk merancang ide yang akan digunakan untuk tugas project selanjutnya .
2. Untuk memberikan solusi atau ide dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
pada saat pembelajaran daring sekarang ini
3. Untuk menambah wawasan mengenai keterampilan dasar Sd.
4. Melatih mahasiswa untuk mencari ide-ide untuk mengatasi masalah-masalah yang
dianalisa

1.3 Manfaat Penulisan Rekayasa Ide


Adapun manfaat dari Rekayas Ide ini adalah :
1. Manfaat Bagi Penulis

Rekayasa ide ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengeluarkan ide dan
sisi kreatifnya sehingga dapat menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai solusi atau ide dalam mengatasi permasalahan
permasalahan yang berkaitan dengan hambatan pembelajaran daring

2. Manfaat Bagi Pembaca

Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan masukan
bagi masyarakat pada umumnya, khususnya demi mengetahui apa saja permasalahan dalam
pembelajaran daring dan bagaimana cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
masalah tersebut.

5
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN & KAJIAN TEORI

2.1 Identifikasi Permasalahan


Pembelajaran daring menjadi alternatif pembelajaran yang diterapkan akibat adanya pandemi
Covid-19.Pembelajaran daring dalam rangka pelaksanaan program belajar dari rumah (BDR)
yang dicanangkan Kemendikbud untuk menanggulangi pandemi Covid-19 menuntut
perubahan drastis dalam dunia pendidikan. Pembelajaran daring sendiri yaitu aktivitas
pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi karena adanya keterbatasan
anatar pendidik dan peserta didik (Pohan 2020:2). Sebelum adanya virus COVID-19
pembelajaran daring di Indonesia belum berkembang pesat, sehingga ketika pemerintah
menyatakan kebijakan pembelajaran daring tidak sedikit pendidik yang harus mengubah
perangkat pembelajarannya dari offline menjadi online secara mendadak. Pendidik dituntut
untuk melek akan teknologi dengan memanfaatkan berbagai media elektronik untuk tetap
melangsungkan pembelajaran tanpa harus meliburkan siswa. Tidak sedikit pendidik yang
merasa kurang adanya bekal dalam melaksanakan pembelajaran daring sehingga masih
terjadinya kendala yang dirasakan. Pembelajaran daring memiliki berbagai prinsip yang dapat
memepengaruhi keberhasilan pencapaian materi. Salah satu yang cukup banyak dialami
oleh masyarakat di Indonesia misalnya kurangnya sarana yang mendukung baik bagi siswa
maupun pengajar untuk memungkinkan kegiatan pembelajaran daring berlangsung seperti
telepon pintar, akses internet, laptop, atau komputer. 

Selain kendala teknis, beberapa siswa juga banyak yang mengeluhkan merasa kurang
paham dengan materi serta tugas mandiri yang diberikan. Mereka juga kerap kali merasa
kurang fokus juga konsentrasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mahasiswa
yang melakukan praktikum sebagai penunjang mata kuliahnya juga merasa dipersulit
dengan kegiatan pembelajaran daring ini karena keterbatasan alat juga sampel percobaan
yang mereka miliki. Dari sisi pengajar juga menjumpai kendala yang sama. Beberapa guru
juga dosen merasa kesulitan untuk mengawasi keberlangsungan pembelajaran daring
mengingat keterbatasan media yang digunakan. Mereka kesulitan untuk tahu apakah siswa
juga mahasiswa benar-benar memperhatikan serta memahami materi yang sedang
disampaikan atau tid ak.

2.2 Kajian Teori


2.2.1 Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran yang dilakukan tidak menggunakan
tatap muka langsung, tetapi menggunakan media/ aplikasi untuk mengatasi keterbatasan
jarak, ruang dan waktu. Manfaat dilakukannya kegiatan belajar dengan sistem daring agar
layanan pembelajaran bermutu dapat diberikan secara masif dan terbuka untuk menjangkau
peminat dalam cakupan yang lebih luas .E-Learning berarti pembelajaran yang menggunakan
jasa bantuan perangkat elektronika, jadi pelaksanaannya e-learning mengggunakan media

6
internet, intranet, atau media jaringan computer lainnya. Pelaksanaan pembelajaran secara
online selama masa pandemi covid-19 menimbulkan berbagai persoalan, terutama dalam
proses belajar mengajar. Hal ini menjadi tantangan besar bagi guru agar lebih berkreativitas
dan berkreasi dalam mencari solusi untuk pembelajaran secara daring selama masa pandemi
covid-19.

Pembelajaran eLearning atau pembelajaran berbasis online (daring) adalah bagian dari
pendidikan PJJ yang menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet.
Untuk mempermudah kegiatan belajar di SD selama melakukan Study From Home siswa
dapat menggunakan media zoom atau google meet serta WhatsApp group untuk
mempermudah komunikasi antara siswa, wali murid dan guru. Kondisi disetiap sekolah
dalam menerapkan pembelajaran daring tidak sama. Apalagi sebelumnya tidak pernah ada
pembelajaran berbasis daring tiba-tiba guru wajib menggunakan media online untuk
mengajar siswanya, tentunya banyak ketidaksiapan dari pihak guru dan siswa. Banyak
masalah-masalah serta kendala yang muncul sebagai dampak diterapkannya pembelajaran
berbasis daring khususnya di Sekolah Dasar wilayah pedesaan dan perkotaan

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Daring


Tujuan pembelajaran daring yaitu guna untuk pencegahan penyebaran wabah tersebut. Salah
satu yang digalakkan adalah adanya social distancing. Social distancing merupakan upaya
jaga jarak, misalnya seperti menghindari kerumunan, dan kontak fisik. Adanya social
distancing tersebut sudah jelas sangat berpengaruh pada dunia pendidikan. Pembelajaran
yang dilakukan di sekolah telah diliburkan mulai bulan Maret 2020. Bahkan hingga bulan
Mei 2020 saat inipun pembelajaran masih dilakukan dari rumah masing-masing. Sesuai
dengan Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 3 tahun 2020 menjelaskan
bahwa “pembatasan sosial berskala besar ini paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan
tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan atau pembatasan kegiatan di tempat atau
fasilitas umum.” Tantangan tersendiri untuk dunia pendidikan supaya pembelajaran dapat
terus berjalan di tengah pandemi covid 19 ini. Salah satu jalan keluar untuk menangani
masalah tersebut adalah pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring ialah
pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh dengan bantuan internet. Dalam
pembelajaran daring dibutuhkan sarana dan prasarana, berupa laptop, komputer, smartphone,
dan bantuan jaringan internet. Selain sarana dan prasarana, seorang guru juga harus mampu

7
menyesuaikan dengan keadaan siswa. Wulandari (2018) mengemukakan bahwa “guru harus
mampu mengembangkan profesi pendidik serta menjalankan tugasnya dengan menyesuaikan
kebutuhan siswa serta materi pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman.” Pada
tahun 2018 sebanyak 62,41% penduduk Indonesia telah memiliki telepon selular dan 20,05%
rumah tangga yang memiliki komputer (BPS, 2019). Data ini sangat relevan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa meskipun ada siswa yang belum memiliki laptop, tapi
hampir semuanya telah memiliki smarthphone.

2.2.3 Implementasi Pembelajaran Daring


Pada praktik pembelajaran daring, guru lebih banyak memanfaatkan beberapa platform atau
aplikasi pembelajaran berbasis online serta banyak memanfaatkan jaringan internet. Hasil
pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru menunjukkan bahwa penyelenggaraan
pembelajaran daring yang ada di kelas III dilaksanakan dengan memanfaatkan Microsoft
Teams. Microsoft Teams merupakan salah satu platform komunikasi yang dapat
menggabungkan beberapa fitur seperti percakapan, penyimpanan berkas, dan video
conference. Sebelum menentukan penggunaan program tersebut guru telah melakukan
koordinasi dengan pimpinan dan seluruh stakeholder yang terkait. Pihak sekolah juga
mengadakan pelatihan dasar untuk penggunaan aplikasi ini agar mudah dimengerti baik guru
maupun siswa. Persiapan pembelajaran dimulai dengan melakukan penyusunan perangkat
pembelajaran dan seluruh dokumen pendukung. Diawal semester guru terbentuk dalam tim
yang telah disesuaikan dengan kelas dan materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini merupakan
bagian dari perencanaan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas pembuatan
perangkat pembelajaran, media, bahan ajar, serta berbagai instrumen penugasan dan penilaian
yang nantinya akan diberikan kepada siswa saat pembelajaran online. Persiapan pembelajaran
yang baik diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa saat
pembelajaran online (Sugiri & Priatmoko, 2020). Pada topik-topik tertentu guru juga
memanfaatkan aplikasi lain untuk pemberian tugas yang biasa dikirimkan melalui whatsapp
group. Guru juga sering menanyakan tentang koneksi internet yang ada dirumah siswa secara
berkala, karena hal ini sering menjadi kendala teknis dalam pembelajaran daring.

8
BAB III

GAMBARAN IDE

Gambaran solusi untuk dapat menangani masalah-masalah mengenai permasalahan pada saat
pembelajaran daring yaitu:

1. Guru bisa menggunakan Whatsapp grupp, youtobe,zoom, quiziz dan google


form. Sebagai media flatfrom pembelajaran. Tetapi sebelum itu hendaknya
kemendikbud mengadakan sosialisasi online yang bertujuan untuk memberikan
pengajaran mengenai cara menggunakan flatfrom yang sudah disiapkan oleh
kemendikbud sebelumnya. Karna perlu diketahui, tidak semua guru paham
menggunakan teknologi. Jika guru sudah handal dalam menggunakan flatform
pembelajaran tadi,maka ia bisa mengajarkan kepada peserta didiknya. Guru juga
bisa sebelum pembelajaran daring dilaksanakan wali kelas selalu membuat
perangkat dan perencanaan pembelajaran dari silabus, RPP, bahan ajar, modul,
lembar kerja dan media ajar berupa video pembelajaran yang dirancang 1
minggu sebelum pembelajaran daring berlangsung. Agar ada persiapan sebelum
pembelajaran. Pembelajaran daring ini juga menuntut guru untuk lebih
kreatif,inovatif,serta terampil dalam menyampaikan materi agar siswa tidak
bosan selama pembelajaran berlangsung dan lebih menarik daya minat siswa
agar tertarik untuk belajar.
2. Orang tua juga berperan penting dalam menanggulangi kendala yang terjadi
pada pembelajaran daring mengingat bahwa waktu belajar cenderung dilakukan
dirumah sehingga orang tua harus berperan lebih maksimal ketika terjadi
kendala pada Putra/Putrinya. Adapun berbagai solusi yang diterapkan wali
murid kepada Putra/Putrinya untuk memeberikan semangat ketika siswa malas
ketika mengikuti pembelajaran daring diantarannya yang dijelaskan dari
beberapa informant :
 Memeberi pemahaman apabila tidak mengikuti pembelajaran daring
akan tertinggal dengan teman-temannya
 Menjelaskan bahwa kewajiban anak Cuma belajar karena belajar itu
sangat penting

9
 Memberi pengertian sama anaknya
 Memberi iming-iming berupa uang jajan atau yang lainnya jika
mereka bersemangat
 Diberi pemahaman dan pengertian
 Tidak dipaksa
3. Pemerintah juga harus ikut turut membantu,contohnya membantu dalam
memenuhi sarana dan prasarana yang menunjang kelancaran proses belajar dan
mengajar selama daring ini. Karna faktor penghambat terbesar selama
pembelajaran daring ini yaitu kurangnya sarana dan prasana dalam mendukung
pembelajaran daring.
4. Jika memungkinkan, pihak sekolah bisa meminta izin kedinas untuk
mengusulkan pembelajaran dua cara yaitu daring dan luring dengan catatan
menggunakan beberapa sesi, penggunaan waktu yang tidak terlalu lama, dan
pihak sekolah harus bersedia memenuhi prokes seperti menyediakan tempat
mencuci tangan, menyediakan handsaitazer, menyediakan masker, dan
sebagainya serta menjaga jarak.

ide sudah saya paparkan diatas, bisa dikembangkan lagi dengan cara
mengajukan proposal yang berisikan paparan yang diatas tadi.

10
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan pembelajaran daring yang merupakan pembelajaran jarak jauh di masa
pandemi covid-19 memiliki beragam problematika yang dialami guru, peserta didik, dan
orangtua. Pembelajaran di masa pandemik Covid-19 menuntut guru menjadi lebih inovatif
dalam mengemas bahan ajar dan lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran
untuk menarik antusiasme siswa. Namun, perlu disesuaikan lagi dengan berbagai kemampuan
masing-masing guru, siswa, dan orang tua siswa dalam menyediakan fasilitas pembelajaran
online ini, sehingga kendala yang dialami dapat diminimalisir. Guru harus menciptakan
pembelajaran daring yang menarik dan meningkatkan minat belajar siswa dengan cara
memberikan motivasi-motivasi belajar melalui perkataan yang positif dan membangun siswa
dalam kondisi. Pembelajaran daring sebenarnya solusi, bukan daring-nya yang bermasalah
melainkan pengguna daringnya.

4.2 Saran
Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya laporan makalah rekayasa ide ini
dikemudian hari maka dari itu saya sebagai penulis diharapkan mampu menerima
kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya adalah penulis diharapkan dapat
mengembangkan laporan makalah dari rekayasa ide ini menjadi lebih baik sehingga
lebih menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat
diminimalisir Sehingga buku ini menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Indah Fitria Sari , dkk. (2021). Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring terhadap Hasil
Belajar Siswa di Sekolah Dasar . Surabaya:Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya,
Indonesia.
Intan Novita Sari, dkk. 2020. implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri
27. Bengkulu:Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Andri Anugrahana. 2021. Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19.Universitas Sanata Dharma Resistence.
Muhammad Fadhil Al Hakim .2020. Peran Guru dan Orang Tua: Tantangan dan Solusi
dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemic COVID-19. Medan:SMA Swasta Al
Ulum Medan. Indonesia.
Dwi Utomo .dkk. 2021. Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar Siswa Pada Masa Pandemi
Covid-19. Universitas Pendidikan Ganesha.
Poncojari Wahyono, dkk. (2020). Guru profesional di masa pandemi COVID-19: Review
implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring . Jawa Timur: Universitas
Muhammadiyah Malang.

12

Anda mungkin juga menyukai